Inflasi Pertemuan ke-4 Teori Ekonomi Makro I.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Pertemuan ke Enam” Kebijakan Fiskal.
Advertisements

Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
DOSEN : LIES ROSARIA., ST., MSI
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
BAB 9 PENGANTAR KE FLUKTUASI EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI/ MANAJEMEN Nama: Bobby Sanjaya NIM:
BAB 3 Menilai Kondisi Ekonomi
PENAWARAN AGREGAT.
Kondisi Ekonomi PERTEMUAN 4.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Kondisi Ekonomi dan Keterkaitannya dengan Kegiatan Bisnis
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
Permintaan dan Penawaran Agregat (AD – AS)
INFLASI dan PENGANGGURAN: Kurva Phillips
INFLASI.
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Ismail Rasulong. LINGKUP TEORI MAKRO EKONOMI: I 1. TINJAUAN VARIABEL UTAMA, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI 2. PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI NEGARA:
KESEIMBANGAN AD-AS.
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP
TEORI EKONOMI MAKRO Sujarwo, SP., MP.
Siklus Bisnis.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Kondisi Ekonomi dan Keterkaitannya dengan Kegiatan Bisnis
PENGANTAR FLUKTUASI EKONOMI
INFLASI Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
INFLASI.
KESEIMBANGAN AD - AS.
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Pengantar Teori Ekonomi Makro
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan
Permintaan dan Penawaran Agregat
PERTEMUAN KE-12 PENGANGGURAN, INFLASI & DEFLASI
KEBIJAKAN STABILISASI
27 Pasar Tenaga Kerja, Pengangguran, dan Inflasi
BAB 12 PENGANGGURAN DAN INFLASI
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER: MODEL ANALISIS IS-LM
Squad Kelompok 2 Makroekonomi
Pengangguran (Unemployment)
PENGERTIAN INLASI JENIS INFLASI INFLASI TEORY INFLASI CARA MENGATASI
BAB 4 LINGKUNGAN EKONOMI.
ALIRAN SISI PENAWARAN (SUPPLY SIDERS)
KESEIMBANGAN AD-AS.
Pengantar Teori Ekonomi Makro
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
EKONOMI UANG & BANK “INFLASI”
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
MODEL EKONOMI MAKRO JANGKA MENENGAH
TEORI INFLASI TEORI EKONOMI MAKRO Dr. Endri, SE. MA.
MEMBANGUN MODEL IS-LM NAMA KELOMPOK :
Pengangguran dan Inflasi
ALIRAN SISI PENAWARAN (SUPPLY SIDERS)
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
KEBIJAKAN FISKAL. Pengertian kebijakan fiskal (Fiskal Policy )  Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian.
Menilai Kondisi Ekonomi
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
menilai kondisi ekonomi PERTEMUAN – 3 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
LINGKUNGAN EKONOMI By Nina Triolita, SE, MM.
INFLASI.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Bab 1 Overview dan Review
Transcript presentasi:

Inflasi Pertemuan ke-4 Teori Ekonomi Makro I

INFLASI Permintaan agregat Penawaran agregat Definisi Inflasi Inflasi: Permintaan agregat Pengaruh kebijakan moneter Pengaruh kebijakan fiskal Penawaran agregat Inflasi dan keseimbangan ekonomi Inflasi tekanan permintaan (demand pull inflation)

5. Inflasi biaya produksi (cost push inflation) 6. Stagflasi

1. Permintaan agregat Pengaruh kebijakan moneter: kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mengarahkan ekonomi makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jub. Pengaruh kebijakan fiskal: kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mengarahkan ekonomi makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur anggaran pemerintah (penerimaan dan pengeluaran)

2. Penawaran agregat Kebijakan moneter Kebijakan kontraktif  menurunkan kredit ekspansif  meningkatkan kredit Kebijakan fiskal Kebijakan ekspansif  meningkatkan pajak Kebijakan kontraktif  menurunkan pajak

3. Inflasi dan Keseimbangan ekonomi Keseimbangan ekonomi pada titik E, pada saat kurva AD berpotongan dengan AS. Pada tingkat output (PDB) adalah Y0, tingkat harga umum adalah P0. Terjadinya inflasi jika tingkat harga umum dlm keseimbangan baru menjadi lebih tinggi (mis P1 > P0). Ada tiga kemungkinan keseimbangan yaitu A, B dan C.

Titik A inflasi disertai penurunan output  resesi. Titik B inflasi disertai kemadekan output (pertumbuhan ekonomi 0%)  stagflasi. Titik C inflasi disertai pertumbuhan ekonomi  ekspansi.

4. Inflasi tekanan permintaan (demand pull inflation) Tekanan permintaan digambarkan dengan begesernya kurva AD0 ke AD1. tekanan permintaan menyebabkan output perekonomian bertambah, tp disertai inflasi  makin tingginya tingkat harga umum. Terjadi pertambahan penawaran agregat tp jumlahnya lebih kecil dibandingkan permintaan agregat.

5. Inflasi biaya produksi (cost push inflation) Terjadi karena kenaikan biaya produksi  penawaran agregat ↓ ditunjukkan dengan bergesernya kurva AS0 ke AS1. Biaya produksi ↑ disebabkan karena harga input pokok. Misalnya kenaikan UMR dan BBM akan menyebabkan biaya produksi barang output sektor industri menjadi lebih mahal dan mengurangi penawaran agregat.

5. Inflasi biaya produksi (cost push inflation) Jika yang berkurang adalah penawaran agregat, inflasi akan disertai kontraksi ekonomi shg jumlah output menjadu lebih kecil (Y1 < Y0)

6. Stagflasi Kombinasi stagnasi dan inflasi. Stagnasi: kondisi dimana tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 0% per tahun. Jumlah ouput relatif tidak bertambah, tp disetai inflasi. Stagflasi akan terjadi jika permintaan agregat bertambah, sedangkan penawaran agregat berkurang.

Indikator inflasi: IHK Indeks harga perdagangan besar Indeks harga implisit (GDP deflator) Indeks harga implisit

Biaya sosial inflasi Menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat Makin buruknya distribusi pendapatan Terganggunya stabilitas ekonomi

PENGANGGURAN Klasifikasi pengangguran: Pendekatan angkatan kerja Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja

1. Pendekatan angkatan kerja Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja

2. Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja Ada 3 kelompok: Menganggur (unemployed): tidak bekerja/ sedang mencari pekerjaan Setengah menganggur (underemployed): jam kerja < 35 jam/minggu Bekerja penuh (employed) jam kerja mencapai 35 jam/minggu

Jenis pengangguran: Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pengangguran struktural (structural unemployment) Pengangguran musiman (seasonal unemployment)

Biaya sosial pengangguran: Terganggunya stabilitas perekonomian Melemahnya permintaan agregat Melemahnya penawaran agregat Terganggunya stabilitas sosil politik

KURVA PHILIPS Hubungan antara tingkat upah dengan pengangguran

1. Adopsi kaum Keynesian (jangka pendek) Gambar 9.10a: menunjukkan apa yg terjadi jika perekonomian terus tumbuh. Karena penawaran agregat tidak bisa tumbuh lebih cepat daripada permintaan agregat, maka pertumbuhan ekonomi jangka pendek diikuti oleh inflasi. Titik keseimbangan A, B dan C menunjukkan bahwa output menjadi lebih besar (Y2 > Y1 > Y0), tetapi harga umum jg lebih tinggi (P2 > P1 > P0).

1. Adopsi kaum Keynesian (jangka pendek) Jika dianggap ada hubungan tetap antara kesempatan kerja (N) dengan tingkat output (y), misalnya N = Y dimana  > 0, maka pertambahan output akan menambah kesempatan kerja (N2 > N1 > N0). Karena jumlah tenaga kerja dianggap tetap, maka penambahan kesempatan kerja akan mengurangi pengangguran (U), sehingga U2 < U1 < U0.

1. Adopsi kaum Keynesian (jangka pendek) Untuk menderivasi kurva Philips yang dilihat adlah hubungan antara P dan U. jika P↑→ U↓ (hasil pada kurva 9.10b) Kurva Philips pada gambar 9.10b diturunkan berdasarkan analisis jangka pendek.

2. Adopsi kaum Klasik (jangka panjang) Menurut kaum Klasik kelemahan Keynesian adalah dimensi waktu yang berjangka pendek. Dalam jangka panjang perekonomian berada dalam keadaan kesempatan kerja penuh. Bentuk kurva S tegak lurus  peningkatan permintaan agregat hanya menyebabkan inflasi (P2 > P1 > P0). Sementara output tidak bertambah