Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INFLASI Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INFLASI Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec."— Transcript presentasi:

1 INFLASI Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec

2 Pengertian Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi, yaitu:

3 Kenaikan Harga Harga cabai sebelum ramadhan Rp /kg, harga cabai pada bulan ramadhan Rp /kg. Perbandingan kenaikan harga bisa dengan jarak waktu sehari, seminggu, sebulan, triwulan, tahunan dan musim.

4 2. Bersifat Umum Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jikan kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga barang lain naik secara umum. Mangga vs BBM

5 3. Berlangsung Terus-Menerus Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum dapat dikatakan inflasi apabila terjadi hanya sesaat. Maka dari itu, rentang waktu untuk menghitung inflasi memakan waktu minimal satu bulan. Rentang waktu yang lebih panjang adalah triwulan dan tahunan. Apabila dilaporkan inflasi tahun ini adalah 10%, maka rata-rata triwulannya adalah 2.5%.

6 Inflasi: Analisis AD dan AS
Permintaan Agregat (AD) Permintaan Agregat (AD) adalah total permintaan barang dan jasa suatu perekonomian selama satu periode tertentu. Kurva AD sama saja dgn kurva permintaan, bedanya, tingkat harga merupakan tingkat harga umum yang biasanya dalam angka indeks. Angka indeks ini diperoleh melalui perhitungan dengan metode tertentu.

7 Pengaruh Kebijakan Moneter thd AD
Jika pemerintah mengambil kebijakan uang ketat (kontraktif), besar kemungkinan hal ini akan mengurangi daya beli secara agregat. Akibatnya, kurva AD bergeser ke kiri. Dan sebaliknya.

8 b. Pengaruh Kebijakan Fiskal thd AD Jika pemerintah menempuh kebijakan anggaran defisit (G > T), maka akan meningkat, sebab pemerintah harus mengurangi pendapatan (mengurangi pajak) dan menambah pengeluaran. Hal ini akan meningkat daya beli masyarakat shg kurva AD bergeser ke kanan. Dan sebaliknya.

9 Peningkatan pertumbuhan AD yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat atau kebijakan pemberian bonus perusahaan & faktor spekulatif: Pemberian bonus THR Pemberian bonus prestasi perusahaan Perkembangan belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional dilokalitas tertentu.

10 2. Penawaran Agregat (AS) Kebijakan pemerintah juga berpengaruh pada AS. Kebijakan moneter ekspansif, misalnya dengan memberi bantuan kredit, dapat meningkatkan AS sehingga kurva AS bergeser ke kanan. Demikian pula dengan kebijakan fiskal ekspansif.

11 A : Inflasi disertai penurunan output (resesi)
A : Inflasi disertai penurunan output (resesi). B : Inflasi disertai kemandekan output (growth 0%). Kondisi ini dsb Stagflasi C : Inflasi disertai pertumbuhan ekonomi, umumnya terjadi saat ekonomi sedang membaik. 3. Inflasi dan Keseimbangan Ekonomi

12 4. Inflasi Tekanan Permintaan (Demand-Pull Inflation) Adalah inflasi yang terjadi karena dominannya tekanan AD. Tekanan AD menyebabkan output perekonomian bertambah, tetapi disertai inflasi, dilihat dari makin tingginya tingkat harga umum. Pada kondisi ini, permintaan AS juga akan bertambah, tapi pertambahannya lebih kecil dibanding peningkatan AD.

13

14 5. Inflasi Dorongan Biaya (Cost-Push Inflation) Terjadi karena kenaikan biaya produksi. Biasanya menyebabkan AS berkurang. Naiknya biaya produksi disebabkan naiknya harga input pokok. Misalnya, UMP dan BBM. Jika yg berkurang adalah AS, inflasi akan disertai kontraksi ekonomi, sehingga jumlah output (PDB) menjadi lebih kecil (Y1 < Y0).

15

16 6. Stagflasi Kombinasi dari dua keadaan terburuk, stagnasi dan inflasi
6. Stagflasi Kombinasi dari dua keadaan terburuk, stagnasi dan inflasi. Stagnasi adalah kondisi dimana tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 0% pertahun. Jumlah output relatif tidak bertambah, plus ditambah inflasi.

17

18 Beberapa Indikator Inflasi
1. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index) Akhir Periode IHI Perubahan IHI (%) 1994 163,17 9,60 1995 177,83 8,98 1996 189,62 6,63 1997 211,62 11,60 1998 375,89 77,63

19 2. Indeks Harga Perdagangan Besar (Whosesale Price Index) 3
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (Whosesale Price Index) 3. Indeks Harga Implisit (GDP Deflator) 4. Alternatif Dari Indeks Harga Implisit

20 Biaya Sosial dari Inflasi
Apakah inflasi selalu buruk?

21 Pada tingkat tertentu, inflasi dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan AS
Pada tingkat tertentu, inflasi dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan AS. Sebab, kenaikan harga akan memacu produsen untuk meningkatkan outputnya. Tingkat inflasi yang aman pertahun adalah sekitar 5%. Namun begitu, inflasi yang berlebihan akan mengganggu stabilitas ekonomi, apalagi juga sampai terjadi hiperinflasi (≥ 100% pertahun)

22 Menurunnya Tingkat Kesejahteraan Rakyat
Inflasi -> daya beli masyarakat makin rendah Khususnya bagi yang berpendapatan kecil menengah 2. Makin Buruknya Distribusi Pendapatan Dampak buruk inflasi dapat dihindari apabila pertumbuhan tingkat pendapatan lebih tinggi dari tingkat inflasi.

23 3. Terganggunya Stabilitas Ekonomi Stabilitas ekonomi adalah sangat kecilnya tindakan spekulasi dalam perekonomian. Produsen berproduksi pada kapasitas penuh. Konsumen memakai barang dan jasa optimal dengan kebutuhan mereka. Kondisi ini akan terganggu apabila inflasi relatif tinggi.

24 Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi dengan merusak perkiraan tentang masa depan dari para pelaku ekonomi. Inflasi yang tinggi akan menumbuhkan pemikiran bahwa harga barang dan jasa akan terus naik lagi. Konsumen -> mendorong pembelian barang & jasa lebih banyak dari seharusnya. Akibatnya, permintaan barang & jasa meningkat.


Download ppt "INFLASI Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google