Marxist & Non-Marxist Theories http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Marxist & Non-Marxist Theories “The concept of a business or professional association is a highly civilised one. It calls for what people do least well, subordinating their self interest to the betterment of all. And when members of the group are competitors, it seems an unnatural alliance that won’t work. Yet it does, as the proliferation of associations has demonstrated.” -- Howard Penn Hudson Irish trade unions, trade associations and professional societies exist to advance the interests of their members. They do so in three ways: They provide information and services to members. They promote high standards of self-discipline. They present the members’ cases to important publics and to government bodies at various levels. Driven by the knowledge that they can achieve more through group efforts than they can individually, the Irish labour unions have made their role felt in the important process of social partnership in Ireland. Week 2: Political Economy of Mass Media By Drs. Rendro D. Soehoed, MSi. Institut Bisnis & Informatika Indonesia Jakarta 2008 PR331 Lecture 12
Perspektif Ekonomi Politik Media Pendekatan ekonomi politik merupakan sebuah kajian yang diidentifikasi sebagai kelompok pendekatan kritis. Pendekatan ekonomi politik memfokuskan pada kajian utama tentang hubungan antara struktur ekonomi-politik, dinamika media, dan ideologi media itu sendiri. Dennis McQuail http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 PR331 Lecture 12
Namun… Ekonomi politik komunikasi berupaya menjadikan media bukan sebagai pusat perhatian, melainkan mengarahkan konsentrasinya pada kajian mengenai keterkaitannya dengan ekonomi, politik dan faktor-faktor lainnya. Hal itu berarti memandang sistem komunikasi sebagai terintegrasi dengan proses ekonomi, politik, sosial, dan budaya fundamental dalam masyarakat. Vincent Mosco http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 PR331 Lecture 12
Teori Marxist vs Teori Liberalist-Pluralist http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Teori Marxist vs Teori Liberalist-Pluralist PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 “ Marxist theorists tend to emphasize the role of the mass media in the reproduction of the status quo, in contrast to liberal pluralists who emphasize the role of the media in promoting freedom of speech. Daniel Chandler ” PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Maksudnya… Teori-teori Marxist (yang termasuk dalam kategori teori kritis atau radikal) cenderung menekankan pada peran media dalam memelihara status-quo dari kelas dominan. Sedang teori-teori Liberalist-Pluralist (Non-Marxist) kontras dengan teori kritis (marxist ) yakni menekankan atau melihat peran media dalam menjalankan kebebasan berbicara (freedom of speech). PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 Perspektif Marxist 7/30/2018 Marxist memandang masyarakat (kaum) kapitalis sebagai suatu class domination. Media dilihat sebagai suatu arena ideologi yang mana sejumlah kelas bertarung di dalamnya, meskipun kaum kapitalis yang menjadi dominan. Kendali (kontrol) utama terkonsentrasi dalam monopoly capital. PR331 Lecture 12
Kaum Kapitalis = Borjouis? http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Kaum Kapitalis = Borjouis? Kaum Marxis melihat bahwa masyarakat terbagi ke dalam berbagai macam "kelas-kelas" yang berbeda, masing-masing memiliki kepentingan yang juga berbeda tergantung pada kondisi materialnya. Bagi kaum Marxis, dua kelas yang paling relevan adalah "borjuis" (pemilik alat produksi dan tidak bekerja) dan proletariat (kaum buruh = mereka yang tak memiliki alat produksi dan harus bekerja oleh karenanya). PR331 Lecture 12
Perspektif Marxist lainnya… http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Perspektif Marxist lainnya… Media profesional, menurut Marxis dianggap berilusi dalam menikmati otonomi, tersosialisasi dan terinternalisasi dalam norma-norma dari budaya dominan. Media, pada umumnya, merefleksikan kerangka-kerangka konsonan kepentingankepentingan dari kelas dominan. Sementara kalayak (media audience), meskipun dapat bernegosiasi dan berkompetisi dalam kerangka itu, kurang memiliki akses alternatif dalam memahami atau menolak defenisi yang disampaikan oleh media PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Base & Superstructure Segi utama (key feature) dari Marxism klasik adalah economism, artinya dasar dari masyarakat menentukan apapun yang berada di puncak struktur (superstructure). Kesadaran sosial, politik dan intelektual dipengaruhi dari dasar. Menurut tradisi fundamentalist, media & pesan-pesannya ditentukan oleh economic base dari organisasi dimana dia dihasilkan. Sebab itu, setiap organisasi media komersial programnya harus sesuaikan dengan pengaruh dari pengiklan. Sementara politik & lembaga negara yang mensponsori media cenderung kepada materi kelas menegah. Economism is criticized as a simplistic theory which does not take diversity into consideration. PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Ekonomi politik Marxists melihat ideologi sebagai subordinate dari dasar economic. Kontrol dan pemilik media adalah base/superstructure dari media. Economism dikritik sebagai sebuah teori yang simplistic yang mana keragaman tidak menjadi suatu pertimbangan. Dalam istilah Marxist, mass media adalah suatu cara bagi kelas penguasa (ruling class) menyebarkan informasi dan ide kepada masyarakat tanpa menerima oposisi atau opini-opini alternatif. PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Ideology Kelas menentukan ideologi dan ideologi dominan dalam masyarakat adalah ideologi dari kelas dominan. Mass media memiliki kekuatan ideologi. Dalam Marxist media analysis, institusi media institutions terkunci ke dalam dan bertindak dengan institusi-institusi yang mendominasi masyarakat. Media mewakili opini-opini dari institusi-institusi hanya sebagai suatu perspektif. Sebagai contoh, penggambaran kekerasan mengesahkan kekuatan hukum dan ketertiban, hal yang sama mungkin terlihat dengan institusi lainnya seperti kepolisian, pengadilan dan sekolah-sekolah. Sebagian pihak yakin bahwa penggambaran pemilu mendramatisir ritual yang melegitimasi struktur kekuasaan; voting dapat membantu penerimaan mitos demokrasi dan keseimbangan politik. Election coverage reinforces the political values shared in Western democracies and is supported by the education system, political organizations and the state. PR331 Lecture 12
Perspektif Liberalist-Pluralist http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Perspektif Liberalist-Pluralist Perspektif ini berpusat pada isu proses pertukaran pasar di mana konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih komoditas-komoditas yang sedang berkompetisi berdasarkan manfaat dan kepuasan yang ditawarkannya. Semakin besar kekuatan pasar memainkan perannya, semakin besar kebebasan konsumen untuk menentukan pilihannya. PR331 Lecture 12
The Invisible Hand Theory http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 The Invisible Hand Theory Mekanisme pasar itu, diatur oleh apa yang disebut Adam Smith sebagai the invisible hand theory. Media massa menurut pandangan liberal ini benar-benar dilihat sebagai sebuah produk kebudayaan yang harus diberikan kesempatan secara bebas dan luas untuk dimiliki oleh siapapun juga dan untuk berkompetisi secara bebas dalam pasar tsb. PR331 Lecture 12
Perspektif Liberalist-Pluralist http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Perspektif Liberalist-Pluralist Pluralist melihat masyarakat sebagai sebuah kelompok-kelompok dan kepentingan-kepentingan yang bersaing, tidak satu pun dari kelompok tersebut yang dominan. PR331 Lecture 12
http://learning.tippinst.ie/course/view.php?id=166 7/30/2018 Selain itu… Organisasi media dilihat sebagai sistem organisasi yang terikat, yang menikmati suatu level otonomi dari negara, partai politik, dan kelompok-kelompok penekan. Teori non-Marxist ini telah menjadi perspektif dominan di Amerika Serikat sejak 1940-an. PR331 Lecture 12