PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANDANGAN ISLAM TERHADAP POLITIK
Advertisements

MEDIA PEMBELAJARAN BERKOMITMEN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Organisasi Otonom Aisyiyah.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FILM “WAKIL RAKYAT” Miftahul yusri
MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Hakikat PKn.
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
Disusun Oleh : Kelompok 6
NABI MUHAMMAD SAW. DAN PERUBAHAN MASYARAKAT ARAB
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
Hukum, HAM, dan Demokrasi dalam Islam
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
“MEMPERSATUKAN UMAT MELALUI DAKWAH” Pancasila
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
By: Muhammad Budi Prasetyo
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
Hukum Islam dan kontribusi Umat islam Indonesia
bagi suatu bangsa dan negara
MPK PEND AGAMA ISLAM UNIV BRAWIJAYA PERT 10
Oleh Muhammad Ismail Yusanto
Jihad Oleh: Kelompok 6 Atit Nurlatifah Eka Mardiana Fitri Sriyanti
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART Muhammadiyah; aturan umum pengelolaan.
AGAMA Agama merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan, keyakinan-keyakinan terhadap Tuhan.
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN
hijrah nabi muhammad Saw ke madinah dan piagam madinah
Assalamu'alaikum ETIKA, MORAL DAN AKHLAQ Oleh: Nurhasan, M. Ag Hmmm…..
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
BAB II IMAN DAN TAQWA.
Merajut Ukhuwah Islamiyah
YESUS KRISTUS PEMENUHAN JANJI ALLAH
TIM PENGAJAR HUKUM EKONOMI ISLAM FHUI
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
PENDIDIK DALAM ISLAM A. PENGERTIAN
MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Tugas Manajemen dan Kepemimpinan 3
Tugas Media & Tekhnologi Pembelajaran PKn
PERSATUAN & KERUKUNAN SK/KD PETA KONSEP HIKMAH MATERI INDIKATOR
Merajut Ukhuwah Islamiyah
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
STRUKTUR, FUNGSI DAN TUGAS PENGURUS OSIS
MASYARAKAT DAN PANDANGAN HIDUP
Oleh: Edi Suwanto dan Muhammad Suderajat
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TUHAN YANG MAHA ESA dan KETUHANAN
HAM DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KONSEP DASAR AJARAN ISLAM
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan “Sejarah Terbentuknya Muhammadiyah”
Oleh: KARYOTO WIRO SANTOSO
MAYA INDAH .S IKHWANUL MUSLIMIN.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
Aqidah sebagai pondasi islam Kajian Rutin LDK IMMNI 2014/2015
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
TASAWWUR ISLAM II WEEK 5 PENYELESAIAN MASALAH MENURUT ISLAM
GEOSTRATEGI INDONESIA Nurlaila fitriasani Rima safitri Tutia rahmi Yusrawati1604 M. aji syahputra1604.
SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM
TIM PENGAJAR HUKUM EKONOMI ISLAM FHUI
TAMADUN ISLAM Kata kunci
KERAJAAN ISLAM DI MADINAH
Merajut Ukhuwah Islamiyah
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
apb_mpkppm/ba_pcmhaurgeulis 27-28/04/20191 REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Asep Purnama Bahtiar Baitul Arqam Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pimpinan.
Transcript presentasi:

PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA FILSAFAT ILMU PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA

Riwayat Hidup Hasan Al-Banna Hasan Al-Banna dilahirkan pada tanggal 1906 di Mahmudiyyah, salah satu desa di wilayah al-Buhairiah, Mesir. Ayahnya bernama al-Mukhlis Syaikh Ahmad Abdurrahman al-Banna, beliau terkenal dengan sebutan as-Sa’aty. Hasan al-Banna memulai pendidikannya di madrasah al- Rasyad. Setelah menyelesaikan pendidikan dari madrasah tersebut, beliau melanjutkan pada sekolah guru pertama di Damanhur dan Universitas Dar al-Ulum, Kairo. Pada tahun 1927, beliau lulus dengan predikat cumlaude. Riwayat Hidup Hasan Al-Banna

Hasan Al-Banna dan Ikhwanul Muslimin Pada bulan Dzulhijjah 1346H yang bertepatan pada bulan Maret 1928, Hasan al-Banna didatangi oleh beberapa orang yang mengaku pada kepribadiannya dan keuletan dakwahnya. Mereka adalah Hafidz Abdul Hamud, Ahmad-Husyairi, Fuad Ibrahim Ismail Izz, Zaky Al-Magriby, dan Aburrahman Hasbullah. Beberapa orang tersebut menyatakan kesetiaan kepada Hasan Al- Banna dan bermaksud menggabungkan diri kedalam sebuah perkumpulan yang dipimpin oleh Hasan Al-Banna. Sebagai bukti kesetiaanya pada Al-Banna mereka rela menyumbangkan sebagian harta kekayaan yang dimiliki demi kepentingan dakwah Islamiyah. Dengan senang hati Al-Banna menyambut niat baik mereka. Dari pertamuan tersebut dimusyawarahkan nama sebuah organisasi yang pada akhirnya disepakati menggunakan nama Ikhwanul Muslimin. Dengan nama tersebut dimaksudkan agar mereka dapat bersatu padu dalam sebuah ikatan tali persaudaraan yang semata-mata untuk mengabdi kepada Islam. Hasan Al-Banna dan Ikhwanul Muslimin

Dalam bahasa Inggris Ikhwanul Muslimin di kenal dengan istilah Moeslem Brotherhood yang berarti persaudaraan orang-orang muslim, dan berarti pula anak laki-laki dari orang tua yang sama, seorang yang terikat dengan orang Islam sebagai anggota masyarakat, sesama anggota masyarakat agama. Dari segi bahasa, Ikhwanul Muslimin berasaal dari dua lafadz yaitu al-ikhwan yang merupakan bentuk jamak dari kata al-akh yaitu saudara atau persaudaraan, dan al-Muslimin yang merupakan bentuk jamak dari muslim yaitu orang-orang yang beragama Islam atau orang-orang yang berserah diri, patuh, dan tunduk kepada Allah agar selamat dan sejahtera di dunia dan di akhirat.

d. aspek pendidikan jihad Pendidikan jihad Al-Banna ditanamkan melalui berbagai macam media, baik melalui pendidikan, dakwah, maupun majalah yang difokuskan pada perkembangan semangat jihad dan rela menegakkan agama Allah, lebih lanjut untuk mempersiapkan fisik abggota Ikhwan yang bergabung dalam”batolion jihad” yang terlatih dan berbekalkan senjata.

e. aspek pendidikan politik (1) politik dipahami sebagai usaha warga Negara dalam membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama. (2) politik adalah sebagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Negara dan pemerintahan,. (3) politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat,. (4) politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum,. (5) politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.

Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang Pendidikan Konsep Pendidikan Konsep pendidikan Hasan Al-Banna diarahkan pada pemecahan permasalahan yang muncul. Di antara pemikiran Hasan Al-Banna dalam hal ini berkaitan dengan upaya mengintegrasikan sistem pendidikan yang dikotomis di antara pendidikan agama dan pendidikan umum.

2. Ruang lingkup Pendidikan ruang lingkup terbagi menjadi 5 bagian, yaitu: a. aspek-aspek intelegensi (akal) pada aspek ini adalah berangkat dari keyakinan bahwa Islam tidak membekukan pikiran tetapi justru membebaskan dan mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan observasi alam. Tidak dibedakan antara ilmu dunia dan ilmu agama karena ilmu pengetahuan adalah salah satu spesifik manusia.

b. aspek pendidikan moral Aspek ini adalah salah satu aspek yang terpenting adalah akhlak yang termasuk didalamnya pengendalian diri, benar dalam perkataan maupun perbuatan, amanah, berani, adil dan lain- lain.Dalam mendukung perjuangannya al- Banna memprioritaskan pembinaan akhlak dengan menanamkan sifat sabar, cita-cita yang luhur dan pengorbanan.

c. aspek pendidikan jasmani dan rohani kesehatan jasmani terdiri dari sarana manusia untuk melakukan kewajiban agama dan dunia, di antaranya : a) Kesehatan badan dan terhindar dari penyakit. Kesehatan memiliki pengaruh yang besar terhadap jiwa dan akal. Karena itu dapat dikatakan bahwa akal yang sehat berada pada tubuh yang sehat juga. b) Kekuatan jasmani dan keterampilan. Hal ini perlu diperhatikan mengingat orang mukmin yang kuat lebih memberikan manfaat kepada orang lain di banding dengan orang yang lemah. Dalam hal ini, nabi Muhammad menganjurkan agar ummat islam membina potensi yang ada pada dirinya seperti berenang, memanah dan menunggang kuda. c)Keuletan dan ketahanan tubuh. Dalam rangka mewujudkan beberapa tujuan tersebut, Hasan al-Banna membina jasmani anggotanya, diantaranya dengan mendirikan club-club olah raga, kepramukaan dan lain-lain.