New media and political campaigns Judith S. Trent, Robert V. Freidenberg, Robert E. Denton (Jr.)
Apa yang akan dijelaskan? Overview Historical Overview of Campaigns and New Communication Technologies Internet Campaign Communication Strategy Internet Tools (Blogs, Facebook, Twitter, etc) Conclusion
Overview Gaya kampanye pada masa revolusi (Public speaking/orasi, media cetak banner, musik. Kembang api) Gaya kampanye setelah perang dunia (media cetak meningkat, masih melalui speech, concise content) Masa radio tahun1924 Masa televisi 1952, adanya New Eloquence Masa New Media, Citizen-centered campaigns
HISTORICAL OVERVIEW OF CAMPAIGNS AND NEW COMMUNICATION TECHNOLOGIES 1970s = Usenet 1980 = Email 1991 = World Wide Web, Search Engines, e-commerce, kampanye melalui media telepon 1992 = kampanye Bill Clinton, penggunaan internet pertama kali, terbatas untuk email dan kelompok diskusi
1994 = Project VoteSmart, mengulas profil kandidat, web masih didominasi NGO dan Special Interest Groups. 1996-2000 = Baik Republikan dan Demokrat sudah mempunyai website, John McCain menggunakan email sebagai salah satu cara kampanye. 2004 = Puncak Keemasan Internet sebagai alat kampanye, 100 juta masyarakat menggunakan internet, 13 juta berkontribusi politik, 52 persen pemilih menunjukan informsi yang ada di internet mempengaruhi pemilihannya
Weise dan Gronbeck berpendapat bahwa ada 6 perkembangan utama dalam cyberpolitics yang ditemukan pada masa pemilihan di Amerika pada tahun 2004, The intoduction of network software and theory to online campaign strategy The move to expand database functions to enhance email and wireless uses The incorporation of coproduction features to increase citizen participation for online campaigns The entrenchment of web video and web advertising for online messages The evolution of candidate websites into standard genre if web text Introduction of blogs.
2008 presidential electorate web campaign blueprints
INTERNET CAMPAIGN COMMUNICATION STRATEGY Menurut Kristen Foot dan Steven Schneider, pada tahun 2008, 71 persen dari kandidat senat, 68 persen dari kandidat House, dan 68 persen dari kandidat gubernur membuat website kampanye. Kampanye Barack Obama merekrut web specialist untuk membuat strategi-strategi dalam jejaring sosial seperti Facebook dan MySpace, begitu juga dengan YouTube. Kampanye Obama menggelontorkan 25 juta dollar untuk new media.
Foot dan Scheneider mengidentifikasi 3 dasar teknik-teknik dalam pembuatan web untuk kebutuhan kampanye. Coproduction is the joint generation of content or objects that may appear across website. Convergence is coordinating online and offline activities through organizations, actions, and media. Linking is the most common technique, leading the user to other websites and postings.
Internet tools Blogs Jill Rettberg berpendapat bahwa blogs telah menjadi hal yang paling dekat dengan citizen journalism. Blog terkadang membuat bypass melewati media dan target audiens yang general dan membuat masyarakat seakan menjadi bagian dari grassroots yang mampu melobby kebijakan seringkali berfungsi sebagai untuk memperkuat media coverage
2. Web 2.0 Web 2.0 bersifat instan, interaktif, dan personal. Teknologi baru ini menciptakan lingkuan politik online baru. Memungkinkan hubungan dengan pendukung semakin personal. Lebih spesifik, social networking seperti Facebook dan MySpace memungkinkan kampanye untuk menyasar pemilih muda dan cara untuk tetap terhubung dalam berbagai macam cara kampanye secara online.
3. Facebook Facebok pertama kali digunakan dalam politik electoral pada tahun 2016 dengan “Election Pulse”, yaitu bagian yang mengulas tentang profil-profil kandidat yang menyalonkan diri dalam bidang federal atau gubernur. Tahun 2008, 75 persen dari usia 18-24 tahun memiliki akun di dalam situs media sosial Pada level mendasar, Facebook digunakan dalam sebagai saluran lain untuk mem- publish informasi tentang kampanye. Keunggulan dari kampanye melalui Facebook adalah pendukung bisa dnegan mudah mendapatkan update tanpa harus mengunjungi website yang mengulas kandidat secara langsung. Memposting foto dan video di Facebook juga membuat kampanye menjadi makin menarik.
4. YouTube Youtube telah menjadi media “Gotcha Journalism.” YouTube digunakan oleh para kandidat untuk menyerang lawannya, mengenalkan response terhadap ads, sebagai wadah kreativitas kandidat dalam menjawab tantangan lawan, atau menunjukkan hasil kerja di dalam kampanye YouTube sebagai website tidak hanya mampu menghibur, tetapi menunjukan power dari individu-individu pemilih untuk mempengaruhi pemilihan
5. MySpace MySpace digunakan sebagai saluran politik pada tahun 2007 denga membuat “Impact Channel”, dimana pengguna dapat membaca blog yang dibuat oleh para kandidat dan dapat melihat foto serta video dari kandidat, namun yang paling penting, pengguna dapat menjadikan kandidat menjadi salah satu daftar teman
6. Twitter Fungsi utama dari twitter adalah “authentic personal communication” dari perspektif kampanye, Twitter merupakan suatu cara bagaimana menyampaikan pesan dengan 140 karakter. Kandidat harus menulis hal-hal yang substantial, atau menulis suatu isu yang berhubungan dengan newsworthy event. Mereka juga harus mencantumkan link yang langsung menghubungkan dengan websites Kandidat juga disarankan untuk memberikan short tags agar memudahkan untuk dapat melihat seberapa besar topik yang di tweet menjadi suatu pembicaraan dan diskusi publik.
7. Email Menurut Brandon Waite, email memiliki 4 tugas strategis untuk kampaye politik. 1. Memungkinkan untuk mengirimkan pesan kepada pemilih yang spesifik sesuai dengan variabel isu dan demografis. 2. Memberikan cara yang murah untuk mengumpulkan dana dan mengirimkan pesan. 3. Merupakan suatu cara untuk merekrut volunteers untuk aktivitas kampanye. 4. sebagai salah satu cara untuk mengarahkan pemilih agar mau memilih pada hari pengambilan suara.
conclusion apakah dengan kemunculan teknologi baru ini berarti ita lebih terlibat secara langsung di dalam politik? Apakah media baru ini membuat kita lebih demokratis? Lebih terinformasi dengan baik? Apakah dengan hadirnya media baru, kita akan menemukan kandidat dan pemimpin yang lebih baik?. apakah teknologi baru ini menanamkan tanggungjawab dan inisiatif masyarakat atau hanya sebagai alat manipulasi sosial yang semakin canggih.