PEWARNAAN (STAINING) A. PENGERTIAN PEWARNAAN: Suatu pemberian zat pewarna pada suatu sel atau objek praktikum dengan suatu zat pewarna khusus. B. TUJUAN PEWARNAAN: Sel-sel dapat terlihat dengan jelas. Dengan pemakaian zat warna dan bahan-bahan pewarna tertentu keanehan-keanehan struktur yang khusus jelas terlihat. Untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.
BAHAN-BAHAN PEWARNAAN Benzopurpurin 4B Brilliant Cresyl Blue Brilliant Vital Red Nile Blue Safranin O Methyl Violet Toluidin Blue Natural Red dll
Jenis-jenis pewarnaan Pewarnaan sederhana Untuk melihat bentuk morfologi bakteri Contoh: Pewarnaan Methylen Blue Pewarnaan Methyl Red Pewarnaan Diferensial Untuk mengetahui sifat-sifat khusus dari bakteri Contoh: Pewarnaan gram (membedakan bakteri yang tahan alkohol dan tidak tahan alkohol)
LARUTAN BUFFER Suatu larutan dgn pH tertentu yang tidak dipengaruhi oleh penambahan sedikit asam,basa atau air. Buffer terdiri dari asam lemah dan garamnya/basa konjugasinya atau basa lemah dan garamnya/asam konjugasinya. Salah satu contoh larutan buffer adalah darah. Sifat larutan buffer: -pH larutan tidak berubah jika diencerkan. -pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa
Larutan-larutan bahan baku untuk membuat larutan buffer dgn Ph 2,2-10,0 yang lazim digunakan adalah: - Asam Sitrat 0,1 M - Dinatrium hidrogenphospat 0.2 M dan 0,1 M - Natrium Carbonat 0,2 M - Natrium Bicarbonat 0,2 M
INDIKATOR Larutan indikator Ph Indikator asam-basa digunakan utk menentukan ph suatu larutan dan utk mengetahui titik akhir pada titrasi asam–basa. Perubahan warna indikator tergantung ph. Sebagai contoh , indikator fenolftalein berubah warnanya dari tak berwarna menjadi merah dari ph 8,3-10
Nama indikator asam-basa Brom fenol biru Brom kresol hijau Brom kresol ungu Brom timol biru Fenolftalein Fenolmerain Lakmus Metil jingga Metil merah Timol biru Timol ftalein
Selain indkator asam basa di laboratorium juga digunakan indikator redoks. Indikator redoks akan merubah warnanya bila direduksi dan warna semula akan timbul kembali bila dioksidasi
PENGAWETAN Pengawetan sediaan hewan Untuk pembuatan sediaan hewan tentu saja hewan dimakan terlebih dahulu. Kemudian diberi fiksatif (berupa zat kimia atau campuran zat kimia) yang bertujuan: a. Mematikan sel-sel dgn cepat sehingga sel tidak rusak dan masih sesuai dengan sel yang masih hidup. b. Membuat sel-sel jaringan mengeras Taksidermi merupakan cara pengawetn sediaan hewan (terutama vertebrata) shg tampak spt dlm keadaan hidup.
Pengawetan sediaan tumbuhan pengawetan tumbuhan dapat dilakukan dg sistem basah (dg menggnakan zat pengawet) dan sistem kering a. Pengawetan sistem basah Tumbuhan dimasukkan ke dalam suatu wadah dan diberi zat pengawet zat pengawet yang digunakan adalah: - Larutan 6-3-1 Yaitu 6 bagian air ditambah 3 bagian alkohol dan 1 bagian formalin - Larutan formalin 7% Banyak digunakan untuk mengawetkan jamur dan lichenes
b. Pengawetan sistem kering Tumbuhan atau bagiannya dapat diawetkan dg cara pengeringan. Bahan tumbuhan yang dikeringkan disebut herbarium.
Caranya :-Menempatkan bahan tumbuhan. yg masih segar diantara kertas Caranya :-Menempatkan bahan tumbuhan yg masih segar diantara kertas yang dapat menghisap air -Himpit dan jemur diantara dua bola lamp pijar yang menyala atau keringkan diatas bara api -Setelah kering bahan –bahan itu ditempelkan dikertas gambar dan dilapisi dg kertas transparan dan diberi label