Bab 3 Visual Storytelling dan Storyboard Zaharuddin G.Djalle, 3D animation movie 1
Visual Storytelling Visual Storytelling adalah menuturkan cerita dalam gambar, sedangkan storyboard yang merupakan alur visual dari sebuah narasi Visual VS Cerita = Tunjukkan VS Ceritakan
Elemen Cerita Cerita terstruktur ada Awal (Act-1), tengah (Act-2) dan akhir (Act-3) Awal / Setup : Konflik, karakter, lokasi Tengah / Konfrontasi : Perselisihan, Kesulitan, Rintangan Akhir / Jalan Keluar : Klimaks, Jalan keluar kesulitan
Jenis Script tergantung pemakaiannya Script merupakan penghubung antara Project Director dan kru atau timnya dimana juga berfungsi untuk menuturkan sebuah cerita, bukan rencana pengambilan gambar Script ini secara umum yang sering dipakai adalah bentuk format screenplay atau skrip 2 kolom
Elemen Screenplay Slug Lines – kepala dari scene yang menjelaskan tentang lokasi, waktu, dan tempat Description – penjelasan yang berada di dalam screenplay Dialog – untuk mengekspresikan emosi sang karakter, mengeksplorasi interaksi antara karakter dan lingkungan dan atau untuk melangkah ke cerita selanjutnya
Sript 2 kolom Biasanya digunakan untuk pembuatan video profile, dokumenter, multimedia dan news (berita) Script dipecah ke dalam 2 kolom yaitu video dan audio
Storyboard Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung
Tujuan storyboard Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame
Kelemahan Storyboard dan solusinya Ketidakdapatannya untuk menunjukkan gerakan-gerakan kamera, beserta efek optikal, seperti penglarutan atau pemudaran (Blur, Disolving) Solusinya Dengan tulisan dan gambaran skematis untuk mendiskripsikan apa yang tidak dapat digambarkan Perlu diperhatikan batas pinggir dari sebuah stryboard (bingkai) untuk menunjukkan sudut pandang, yang dipilih dari keseluruhan ruang.
Siapa yang menggunakan Storyboard Advertising, untuk menjual produk ke klien Video Games, menggunakan banyak pra-rencana termasuk brainstorming konsep dari game dan interaksi pemakai Serial TV, dipakai hanya pada sequence yang kompleks Mulitimedia, CD-Rom untuk edukasi, pelatihan atau program-program tutorial Web Design, untuk mengembangkan team dalam pembuatan web design, mendifinisikan dan mengelompokkan elemen-elemen seperti gambar, animasi, video dan ilustrasi Industri dan video-video pemerintahan, untuk menampilkan ide-ide pada saat pembuatan sebuah proyek video-video pemerintahan
Proses Storyboard Thumbnail, tahap paling awal yang dipakai ilustrator yaitu menggambarkan dalam bentuk panel sketsa yang masih sangat sederhana berisi nomor urut sebagai index dan pergerakan kamera atau pergerakan karakter yang diberi simbol anak panah. Rough Pass, tahapan revisi thumbnail dan panel yang digunakan lebih besar dibanding sebelumnya. Pada tahap ini, storyboard lebih mudah dibaca oleh non ilustrator seperti pemain, produser, kameramen, kru pencahayaan dan investor. CleanUp / Final, Tahap terakhir yang siap pakai. Biasanya sudah lengkap dengan narasi, dialog, keterangan sound FX (suara angin / petir)
Aspect Rasio Adalah sebuah ukuran yang berhubungan dengan lebar dan tinggi sebuah layar (misalkan 1.85 :1 atau 2.35:1)
Standard Aspect Rasio TV, Layar Komputer 1.33 :1 Eropa 1.66:1 TV Layar lebar 1.78:1 Amerika 1.85:1 Panavision, Cinemascope 2.35:1
Menghitung unit Aspect Rasio Rumus, Aspect Rasio x Tinggi = Lebar
Terima Kasih