SMA NEGERI PATIKRAJA SEMESTER 2 METODE PERMAINAN GANDENG BAHU UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR HIDROKARBON PADA SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI PATIKRAJA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010 OLEH : SHOBIRIN SLAMET SMA NEGERI PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH
SMA NEGERI PATIKRAJA SEMESTER 2 LATAR BELAKANG MASALAH TELAAH PUSTAKA METODE PERMAINAN GANDENG BAHU UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR HIDROKARBON PADA SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI PATIKRAJA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010 PELAKSANAAN PENELITIAN HASIL PENELITIAN SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA exit
LATAR BELAKANG MASALAH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA RENDAH DIAGNOSIS METODE PERMAINAN GANDENG BAHU SISWA BELUM AKTIF MEDIA BELUM OPTIMAL PARTISIPASI SISWA MENINGKAT HASIL BELAJAR MENINGKAT
TELAAH PUSTAKA METODE GANDENG BAHU ??? METODE PEMBELAJARAN DENGAN MELIBATKAN SISWA SEBAGAI ATOM-ATOM KARBON SEHINGGA MENYUSUN STRUKTUR RANTAI YANG DIHARAPKAN PLAY
GAMBARAN PROSES PENAMAAN SENYAWA ALKANA MEMBUAT STRUKTUR SENYAWA 2-METIL HEKSANA LANGKAH 1 : MEMBUAT RANTAI UTAMA/ INDUK heksana
LANGKAH 2 GUGUS METIL DITEMPELKAN PADA C NOMOR 2 DARI UJUNG
LANGKAH 3 : MEMBERI NAMA SENYAWA YAITU : NOMOR LETAK GUGUS – NAMA GUGUS NAMA RANTAI UTAMA 2-METIL HEKSANA
PELAKSANAAN PENELITIAN METODE PERMAINAN GANDENG BAHU SIKLUS I PEMBELAJARAN DENGAN METODE PERMAINAN GANDENG BAHU YANG DILAKUKAN DENGAN BEBAS ATAU BELUM TERORGANISIR PLAY
METODE PERMAINAN GANDENG BAHU YANG DILAKUKAN TERPIMPIN GANDENG BAHU TERORGANISIR SIKLUS II PEMBELAJARAN DENGAN METODE PERMAINAN GANDENG BAHU YANG DILAKUKAN TERPIMPIN PLAY
METODE PERMAINAN GANDENG BAHU YANG DILAKUKAN TERPIMPIN BERGANTIAN GANDENG BAHU TERORGANISIR 2 SIKLUS III PEMBELAJARAN DENGAN METODE PERMAINAN GANDENG BAHU YANG DILAKUKAN TERPIMPIN BERGANTIAN PLAY
HASIL PENELITIAN PARTISIPASI SISWA MENINGKAT HASIL BELAJAR SISWA
SIMPULAN 1. Metode permainan gandeng bahu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran 2. Metode permainan gandeng bahu dapat meningkatkan hasil belajar senyawa hidrokarbon di kelas X.3
Anda yakin akan keluar ? YA TIDAK
Siklus I Adanya keasyikan di antara siswa Keterlibatan meningkat dibanding situasi sebelum perbaikan dilakukan. Interaksi siswa menimbulkan situasi belajar yang sangat baik Siswa yang memiliki sifat malu dan pendiam menjadi lebih aktif.
Siklus II Pembelajaran lebih terarah sehingga peragaan berjalan lebih cepat. Diskusi interaktif lebih fokus Seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran
Siklus III Pembelajaran dilakukan di luar kelas memberikan suasana yang lebih menyenangkan. Seluruh siswa memiliki tanggung jawab untuk dapat menyusun rantai Peragaan permainan gandeng bahu berlangsung enjoy dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara. ________________. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Asrori, Muhammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung : CV. Wacana Prima Departemen Pendidikan Nasional, 2006, BSNP Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Depertemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Lowane Johnson. 2009. Pengajaran yang Kreatif dan Menarik. Jakarta : PT Indeks Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 1987. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Karya. Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta : Mirza Media Pustaka. Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara. Tim Penyusun Kamus. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Video Peragaan
Video siklus I
VIDEO SIKLUS II
VIDEO SIKLUS III