Dokter pendidik FK Universitas Islam Sultan agung CURICULUM VITAE Nama : dr. Niken Budiastuti Cahyaningrum, Sp.KFR Alamat Rumah : Jl. Parang Baris VIII No.83 Tlogosari Semarang Pendidikan : Dokter Umum : FK Unissula, 2002 Spesialis KFR : FK undip, 2012 Riwayat pekerjaan : Dokter pendidik FK Universitas Islam Sultan agung Dokter pendidik Akper Pemprov jateng - Dokter rehabilitasi medik Balkesmas wil Magelang
REHABILITASI MEDIK PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK SEMINAR DALAM RANGKA HKN, Magelang , 11 November 2017 dr. Niken Budiastuti, Sp.KFR Bagian Rehabilitasi Medik BALKESMAS wilayah Magelang
Cumulative Incidencea PENDAHULUAN Faktor exernal rokok, pekerjaan, polusi lingkungan Status sosial ekonomi PPOK Saat ini penyebab kematian no 4 di Dunia → diperkirakan akan menjadi no 3 pada thn 2020 Kaasus PPOK terbanyak pada perokok pasif 40 Faktor internal 35 15 30 Faktor genetik, Usia Jenis kelamin, Hipereaktif saluran nafas, Asma infeksi bronkopulmonal yang berulang 25 Severe PPOKb Moderate PPOK Mild PPOK 20 Cumulative Incidencea 10 5 Interm Late Never Smokers Ex-smokers Early Continuous Smokers Abstainersc
Dampak PPOK Penurunan kualitas hidup Manifestasi paru PPOK Manifestasi sistemik PPOK Abnormalitas sal nafas Emfisema Dampak PPOK Penurunan kualitas hidup
PENATALAKSANAAN Komprehensif Penatalaksanaan Simptomatik suportif paliatif Komprehensif Edukasi Medikamentosa Nutrisi Rehabilitasi medik Terapi oksigen Ventilasi mekanik
kualitas Hidup yang tinggi PENATALAKSANAAN GOAL kualitas Hidup yang tinggi Intervensi berdasar bukti, multidisiplin dan komprehensif, didesain secara individual
REHABILITASI MEDIK PADA PPOK TUJUAN REHABILITASI PARU PADA PPOK Eksaserbasi mengatasi sesak napas & mencegah sindrom dekondisi Pasca eksaserbasi Mengontrol dan mengurangi gejala dan kemungkinan terjadinya komplikasi Mengoptimalkan status fungsional dan kualitas hidup pasien Mempertahankan dan meningkatkan partisipasi penderita di komunitasnya. Membantu menjaga kestabilan penderita
Problem Rehabilitasi Medik Sesak nafas dan gangguan pola nafas hipersekresi saluran nafas dengan kemampuan batuk yang menurun Penurunan kapasitas fisik Disfungsi otot skeletal Efek sistemik yang ada Rasa cemas hingga depresi Gangguan pola tidur
Program Rehabilitasi paru Edukasi, Teknik mobilisasi sekret Program terapi latihan Teknik pengaturan postur untuk mengurangi rasa sesak Teknik konservasi energi Terapi relaksasi Hasil yang diharapkan dari program rehabilitasi paru berupa rasa nyaman, aktivitas membaik, peningkatan kekuatan dan ketahanan otot, peningkatan kemampuan fungsional, kontrol dan penyesuaian diri (self management).
EDUKASI Program berhenti merokok Penggunaan obat, Tujuan/manfaat latihan Strategi pernapasan optimal Prinsip konservasi energi & penyederhanaan kerja
Gejala Putus Nikotin, Sebab, Durasi & Tips Gangguan Tidur (Cth,Insomnia) Fungsi Gelombang Otak Kembali Normal 2-4 Minggu Latihan Relaksasi, Menghindari kafein Keinginan untuk merokok Ketagihan Nikotin akibat penurunan kadar Dopamin > 10 Minggu Hindari situasi yang memicu keinginan merokok Batuk Terdapat sekresi mukus yang berlebihan Beberapa hari Minum Air, Makan permen Sakit Kepala Kadar CO ↓ dan kadar O2 ↑ 1-2 Minggu Analgesik, Minum Air Emosi yang Tidak Stabil Ketagihan Nikotin Berjalan-jalan, Menhgindari kafein Susah Berkonsentrasi Hilangnya Stimulasi dari Nikotin Beberapa Minggu Menghindari Stress Tambahan Nafsu Makan yang Meningkat Indera Pengecap kembali berfungsi Minum Air, Makan cemilan rendah kalori
Teknik mobilisasi sekret postural drainase Perkusi dada Vibrasi dada Bertujuan untuk mengurangi kerja pernapasan dan meningkatkan pertukaran gas.
Anatomi Paru
postural drainase Kontraindikasi Kondisi medis tdk stabil/ sesak berat Hipertensi maligna/ aritmia Trauma/ op kepala leher Peningkatan TIK dan atai TIO Abnormalitas esofagus Hemoptoe, Hemoptisis Edema paru berat Efusi pleura Emboli paru Pneumothorax Kehamilan Ventilator mekanik
Berikan selama 1-5 menit/ > Perkusi (Clapping) Kontraindikasi Hemoptoe, Hemoptisis Cenderung terjadi perdarahan karena jumlah trombosit rendah dan pasien dgn antikoagulan Post operasi bedah thorax Infeksi paru akut Instabilitas kardiovaskular Area fraktur/ osteoporosis berat Area tumor/ metastasis Emboli paru Aneurisma aorta Area skin graft/ flap Berikan selama 1-5 menit/ > Vibrasi
Teknik Pembersihan jalan nafas Manufer batuk efektif Huffing Bertujuan untuk mengurangi sesak nafas dan mencegah terjadinya obstruksi jalan nafas Maneuver ini dilakukan untuk mengurangi sesak nafas dan mencegah terjadinya obstruksi jalan nafas. Harus diperhatikan bahwa penutupan glottis dan peningkatan tekanan intrathorakal dapat menyempitkan jalan nafas kecil pada beberapa pasien PPOK, sehingga dapat terjadi jebakan udara dan menyebabkan batuk menjadi tidak efektif Huffing hampir sama dengan manuver batuk, tetapi pada huffing glottis tetap terbuka. Pasien menarik nafas dalam-dalam dan segera mengeluarkan udara keluar dengan mengkontraksikan otot-otot perut dan berkata “ha,ha,ha” Huffing tidak meningkatkan tekanan intrathoraks (seperti saat batuk), sehingga dapat mengurangi penyempitan dinding saluran nafas dan dapat membuat ekspirasi serta pembuangan sekret lebih efektif.
Pursed lip breathing (PLB) Latihan pernafasan Pursed lip breathing (PLB) Pernafasan diafragma bertujuan untuk menjaga saluran udara bertekanan positif selama pernapasan dan membantu mengurangi hiperinflasi sehingga mengurangi sesak nafas
Latihan pernafasan Pursed lip breathing (PLB) PLB Merupakan suatu teknik pernafasan yang dilakukan dengan cara mengerucutkan atau mengerutkan bibir selama ekshalasi yang terkontrol. menjaga saluran udara tetap terbuka dan mencegah terjadinya jebakan udara pada saluran nafas yang menyempit dengan menciptakan tekanan balik di saluran udara Pernafasan Diafragma: Ketika seorang pasien bergantung pada otot inspirasi aksesorius, kerja mekanik pernapasan akan meningkat dan efisiensi ventilasi mengalami penurunan. pasien dengan disfungsi paru dapat dilatih untuk mengontrol pernafasan dengan mengoptimalkan penggunaan diafragma dan mengurangi penggunaan otot pernafasan asesorius
Latihan pernafasan Pernafasan diafragma PLB Merupakan suatu teknik pernafasan yang dilakukan dengan cara mengerucutkan atau mengerutkan bibir selama ekshalasi yang terkontrol. menjaga saluran udara tetap terbuka dan mencegah terjadinya jebakan udara pada saluran nafas yang menyempit dengan menciptakan tekanan balik di saluran udara Pernafasan Diafragma: Ketika seorang pasien bergantung pada otot inspirasi aksesorius, kerja mekanik pernapasan akan meningkat dan efisiensi ventilasi mengalami penurunan. pasien dengan disfungsi paru dapat dilatih untuk mengontrol pernafasan dengan mengoptimalkan penggunaan diafragma dan mengurangi penggunaan otot pernafasan asesorius
Program Terapi Latihan keterbatasankapasitas latihan pasien PPOK Latihan rekondisi Latihan ketahanan kardiorespirasi Latihan penguatan dan ketahanan otot Rekondisi otot pernapasan Sist Respirasi Sist Cardiovaskular Disfungsi otot pernafasan Disfungsi otot anggota gerak
Program Latihan Rekondisi Latihan ketahanan kardiorespirasi Latihan penguatan dan ketahanan otot Latihan rekondisi otot pernafasan Latihan fleksibilitas dan mobilisasi dinding dada
Alur pemilihan Pasien Latihan ketahanan kardiorespirasi Inklusi: Tidak dalam masa Eksaserbasi Borg scale > 6 SO2 > 90 SBP < 200 mmHg DBP < 100 mmHg HR < 120 FITT Frekuensi Intensity Time Type Exercise Testing YES Eksklusi: Medikamentosa Breathing exercise Relaxation Inhalation O2 Therapy Improved Exercise Testing 6MWT/ Uji jalan 6 menit Ergocycle Treadmill Pending Exercise NO
Protokol Uji jalan 6 menit INTENSITAS LATIHAN 60-80% usaha maximal (berhubungan dengan keluhan pasien) Borg scale 4-6 Berjalan selama 6 menit dengan kecepatan maksimal sesuai kemampuan pasien Permukaan jalan rata tanpa halangan Jarak 30 m ditandai setiap 3 m Catat jarak yg dapat ditempuh Jika memungkinkan
Latihan Resistensi Latihan dengan beban 2-3 kali per minggu Peningkatan beban progresif Fokus pada tungkai atas dan bawah
Latihan Rekondisi otot nafas Latihan 5-7 kali per minggu Dengan menggunakan incentive spirometry
Latihan mobilisasi dinding dada Untuk meningkatkan dan mempertahankan mobilitas dinding dada, trunkus dan shoulder girdles sehingga meningkatkan ekspansi dinding dada gerakan aktif trunkus KOMBINASI LATIHAN pernafasan dalam
Latihan mobilisasi dinding dada Lat mobilisasi salah satu sisi dinding dada Latihan mobilisasi dinding dada bagian atas dan bahu Latihan mobilisasi dinding dada bagian atas dan peregangan otot pectoralis mayor Kisner C, Colby LA. Therapeutic Exercise Foundations and Techniques 5 ed. Philadelphia: Davis Company; 2002.
Teknik pengaturan postur untuk mengurangi rasa sesak Pengaturan aktivitas fungsional harus disesuaikan dengan batas kapasitas ventilasi pasien Jika sesak nafas timbul, hentikan aktivitas dan gunakan teknik pernafasan pursed lip breathing hingga sesak nafas berkurang. Kisner C, Colby LA. Therapeutic Exercise Foundations and Techniques 5 ed. Philadelphia: Davis Company; 2002.
Teknik konservasi energi 4 Menggunakan prinsip body mekanik dengan benar Menggunakan metode-metode efisiensi Istirahat yang cukup Konservasi energi dan penyederhanaan kerja dalam aktivitas kegiatan sehari-hari Lakukan aktifitas dengan duduk bila memungkinkan Mengorganisasikan dan membatasi jumlah pekerjaan Bertujuan untuk mengurangi usaha atau pengeluaran energi yang dibutuhkan seseorang dalam melakukan aktivitas sehingga lebih banyak aktifitas yang dapat dilakukan dalam kesehariannya. Evaluasi semua aktivitas fisik 4P -Prioritas - Perencanaan, -Pengaturan aktivitas - Pengaturan posisi
Dukungan psikososial Dukungan psikososial dan intervensi perilaku dapat ditambahkan pada program rehabilitasi paru. Dukungan ini dapat berupa edukasi, dukungan dalam grup yang berfokus pada strategi koping pada teknik manajemen stress. Berbagai teknik relaksasi juga perlu diajarkan karena tidak hanya mengurangi kecemasan tetapi juga gejala sesak nafas.
SEKIAN TERIMA KASIH