JENIS-JENIS KEBIJAKAN MONETER Kelompok: Herman Hidayat 110231100105 Miftakul Fauzannah 150231100013 M. Ashof Sulaiman 150231100019 Miftakhul Choir 150231100085
KEBIJAKAN MONETER kebijakan Moneter (Monetary Policy) adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perkembangan variabel moneter (peredaran uang, suku bunga, suku bunga kredit, dan nilai tukar) untuk mencapai target yang diinginkan. Secara bahasa “Kebijakan Moneter” terdiri dari dua kata, yaitu “Kebijakan” yang artinya kepandaian atau kemahiran atau rangkaian konsep yang menjadi dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, dan kata “Moneter” yang artinya uang atau hal yang berkaitan dengan uang.
Dalam Artian ... kebijakan moneter yaitu sebagai kebijakan pemerintah dalam mengendalikan perekonomian suatu negara. Masalah-masalah ekonomi yang menjadi pusat perhatian kebijakan moneter antar lain adalah inflasi, pengangguran, dan kelanjaran dalam distribusi barang.
JENIS-JENIS KEBIJAKAN MONETER SECARA UMUM Kebijakan Moneter Ekspansif (Easy Money Policy) kebijakan moneter yang bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan ini digunakan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi sedang buruk sehingga kestabilan perekonomian negara tetap terjaga Kebijakan Moneter Kontraktif (Tight Money Policy) kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengurangi jumlah unang yang beredar di masyarakat. Kebijakan ini biasaya digunakan untuk mengurangi inflasi sehingga kenaikan harga pasar dapat dikontrol
Kebijakan moneter dapat dilakukan Melalui menjalankan instrumen kebijakan moneter: Kebijakan moneter secara tidak langsung. Kebijakan moneter tidak langsung dilakukan oleh Bank Sentral dengan cara mempengaruhi kemampuan bank- bank umum dalam memberikan memberikan kredit 2. Kebijakan moneter secara langsung. kebijakan moneter langsung berarti pemerintah atau Bank Sentral secara langsung campur tangan dalam hal peredaran uang atau kredit perbankan. Misalnya: Mencetak uang baru, merombak sistem perbankan, mengambil alih urusan perbankan/ perkreditan, membekukan saldo perusahaan swasta/negara di Bank, dll
Kebijakan moneter secara tidak langsung 1. Open Market Policy (Operasi Pasar Terbuka) merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam rangka menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga pemerintah (government securities). Surat-surat berharga pemerintah diantaranya adalah SBI(Sertifikat Bank Indonesia), SPBU (Surat Berharga Pasar Uang) saham, dan obligasi. Jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. maka melakukan kebijakan Dengan menjual SBI uang dari masyarakat akan tertarik masuk ke bank sehingga diharapkan jumlah uang beredar berkurang. SBI hanya dijual oleh bank sentral. b). jika pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar maka pemerintah akan membeli surat berharga. maka melakukan kebijakan Dengan membeli SBI, pemerintah akan mengeluarkan uang kepada masyarakat dalam pembeliannya sehingga terjadilah penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Lanjutan..... 2. Cash Ratio Policy (Kebijakan Rasio Kas) kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum dalam mengedarkan atau memberikan kredit kepada masyarakat. Ketika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah menurunkan rasio cadangan kas. jika bank sentral menurunkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar. Dalam hal ini bank-bank umum diberi kesempatan untuk dapat mengedarkan uang lebih banyak. b) Sebaliknya apabila pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah menaikkan rasio cadangan kas. hal ini terjadi karena dengan naiknya cadangan kas berarti bank umum harus lebih banyak menahan uang tunai untuk tidak diedarkan.
Lanjutan..... 3. Discount Policy (Kebijakan Diskonto) kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat suku bunga. “Tingkat bunga pada tiap-tiap bank umum akan dipengaruhi oleh tingkat bunga bank sentral”. Jika pemerintah akan menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah menurunkan tingkat suku bunga bank sentral. Dengan begitu, minat masyarakat untuk menabung di bank pun berkurang. sehingga, jumlah uang yang beredar bertambah. selain itu, juga mengakibatkan suku bunga kredit turun dan mengakibatkan masyarakat banyak tertarik untuk mengajukan pinjaman ke bank. b) jika pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan menaikkan tingkat bunga. sehingga, hasrat masyarakat untuk menabung di bank pun tinggi yang mengakibatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang. selain itu, kenaikan suku bunga tabungan akan meningkatkan suku bunga kredit. Dengan naiknya suku bunga kredit, masyarakat akan enggan untuk mengajukan kredit.
Lanjutan..... 4. Kebijakan kredit selektif kebijakan kredit selektif adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam pemberian atau tidaknya suatu kredit. pada saat pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan melonggarkan pemberian kredit. jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan mengetatkan pemberian kredit
Kebijakan moneter secara langsung Pencetakan uang, dapat dilakukan dengan menambah atau membatasi pencetakan uang. Sanering, pemotongan nilai mata uang yang menurunkan nilai mata uang. Redenominasi, pengurangan digit mata uang namun tidak menurunkan nilainya. Devaluasi, menurunkan nilai mata uang asing untuk mendorong ekspor dan menghambat impor. Revaluasi, menaikkan nilai mata uang sendiri. Kebijakan dorongan moral (moral persuasion), memberi imbauan kepada pelaku ekonomi untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan yang bersifat makro. Likuidasi bank, pengambilalihan aktivitas bank umum.
Matur nuwun.....