PENGERTIAN & RUANG LINGKUP PERILAKU
PENEGRTIAN Perilaku dari sudut pandang biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yg bersangkutan Perilaku manusia merupakan tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yg memiliki bentangan yg sangat luas ; berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dsb (Soekidjo N, 2000/2001)
lanut Menurut Skiner (1938) dalam Soekidjo N, 2005) perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). artinya “ perilaku melalui proses yaitu; dari stimulus terhadap organisme dan kemudian direspons yg dikenal dengan teori S-O-R (Stimulus, organisme dan Respons)
Berdasarkan respons terhadap stimulus, perilaku manusia dibedakan dalam hal meliputi ; 1. Perilaku tertutup (cover behavir) ; hanya terbatas pd perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, & sikap yg terjadi pada orang yg menerima stimulus tsb & belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Mis ; seorang pemuda yg tahu bahwa HIV/AIDS dp menular melalui hubungan sex
lanjut 2. Perilaku terbuka ( overt behavior); respons terhadap stimulus & mudah diamati & dilihat oleh orang lain. Mis ; seorang pemuda pergi memeriksakan diri untuk mengetahui adanya penularan HIV/AIDS
Domain Prilaku Perilaku seseorang adalah & mempunyai bentangan yg sangat luas Benyamin Bloom (1908) ahli psikologi pend, membedakan 3 area, wilayah, ranah atau domain perilaku yakni; kognitif (cognitive), afektif (affective), & psikomotor (psychomotor) Ahli pend di Indonesia ke 3 domain diterjemahkan ke dl cipta (kognitif), rasa (afektif), & karsa (psikomotor)
Bloom membagi 3 ranah perilaku ; next Bloom membagi 3 ranah perilaku ; 1. PENGETAHUAN (knowledge) ; “ adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yg dimilikinya (mata, hidung,telinga dsb)
next Ada 6 garis besar tingkat pengetahuan ; Tahu (know) ;diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yg telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu, mis; jamban ad tempat buang air besar Memahami (comprehension); bukan sekadar tahu terhadap obyek tsb, tetapi orang tsb harus dp menginterpretasikan secara benar tentang obyek yg dik tsb
nex Mis ; orang yg memahami cara pemberantasan peny DBD, bukan sekadar menyebutkan 3 M, tapi harus menjelaskan mengapa harus menutup,menguras, & mengubur c. Aplikasi (application); apabila org yg yg telah memahami obyek yg dimaksud dp mengaplikasikan prinsip yg dik tsb pd situasi lain
d. Analisis (analysis); kemampuan seseorang untuk menjabarkan/memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yg terdapat dl suatu masalah atau obyek yg dik. Mis; dp membedakan antara A.agepty dg nyamuk biasa
e. Sintesis (synthesis) ; menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum/meletakkan dl satu hubugan yg logis dr komponen-komponen yg dimiliki, atau kemmapuan untuk menyusun formulasi baru. Mis; dp meringkas dg kata-kata sendiri tetang hal-hal yg telah dibaca atau didengar
f. Evaluasi (evaluation) ; Evaluasi berkaitan dg kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu 2. SIKAP (Attitude) ; “respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek tertentu yg sudah melibatkan faktor pendapat & emosi yg bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik tidak baik dsb)
Komponen pokok sikap Allport (1954) teridiri 3 : Kepercayaan atau keyakinan,ide, & konsep terhadap obyek, Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap obyek Kecenderungan untuk bertindak, artinya sikap adalah merupakan komponen yg mendahului tindakan atau perilaku terbuka
Sikap mempunyai tingkat berdasarkan intensitasny ; Menerima (receiving) Menanggapi (responding) Menghargai (valuing) Bertanggung jawab (responsible)
3. TINDAKAN (Practice) Tindakan/praktik dapat dibagi 3 ; (1) Praktik terpimpin (guided response); apabila seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pd tuntunan atau menggunakan panduan, contoh; seorang anak kecil menggosok gigi namun masih selalu diingatkan oleh ibunya
next (2) Praktik secara mekanisme (mechanism); apabila seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis. Contoh seorang anak secara otomatis menggosok gigi setelah makan, tanpa disuruh oleh ibunya
next (3) Adopsi (Adoption) ; Adopsi adalah suatu tindakan yg sudah berkembang. Contoh menggosok gigi bukan sekadar gosok gigi melainkan dg teknik –teknik yg benar
Faktor-faktor yg mempengaruhi prilaku Perilaku adalah unik & individual Tiap individu memiliki perilakunya sendiri yg berbeda dg individu lain Perilaku tidak selalu mengikuti urutan tt sehingga perilaku positif td selalu dipengaruhi oleh penget & sikap positif Perilaku positif yg terbentuk relatif lebih lama
Perilaku dg kekhasan & keunikannya dipengaruhi oleh banyak variabel next Perilaku dg kekhasan & keunikannya dipengaruhi oleh banyak variabel Menurut Green (1980) bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh 3 faktor ; Faktor predisposisi (predisposing factor) ; Faktor yg mempermudah terjadinya perilaku seseorang; Penget,sikap,kepercayaan,keyakinan,kebiasaan,nilai-nilai,norma sosial, budaya, & faktor sosio-demografi
2. Faktor pendorong (enabling factors); next 2. Faktor pendorong (enabling factors); Faktor yg memunginkan terjadinya perilaku Lingkungan fisik Sarana kes/sumber-sumber khusus yg mendukung - Keterjangkauan sumber & fasilitas kes
Teori Green dp dirumuskan sbb; next 3. Faktor penguat (reinforcing factors); Faktor yg memperkuat perilaku termasuk sikap & perilaku petugas, tokoh masyarakat Teori Green dp dirumuskan sbb; B = Behavior f = Fungsi PF= Predisposing factors EF= Enabling factors RF= Reinforcing factros B = f (PF,EF,RF)
Menurut tim ahli WHO (1988),penyebab penyebab orang berperilaku ; Pemikiran & perasaan (thought and feeling) Adanya acuan/referensi dr seseorang yg dipercayai (personnal references) Sumber daya (resources) Sosiso budaya (culture)
Adanya niat(intention) next Teori Snehandu B.Karr (1986), mengidentifikasi adanya 5 dterminan perilaku; Adanya niat(intention) Adanya dukungan dari masy sekitar (social support) Terjangkaunya informasi (acessibility of information) Adanya otonomi atau kebebasan pribadi (personnal autonomy) Adanya kondisi & situasi yg memungkinkan (action situation)
Strategi menghadapi perubahan prilaku WHO (Notoatmodjo,2003), perubahan perilaku dikelompokkan ke dl 3 bentuk ; 1. perubahan alamiah (natural change) ; Sebagian perubahan perilaku man disebkan oleh kejadian alamiah Jika terjadi perubahan lingk fisik,sosial budaya atau ekonomi, anggota masy di dlmnya akan mengalami perubahan
2. Perubahan terencana (planned change) next 2. Perubahan terencana (planned change) Terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek 3. Kesediaan untuk berubah (readiness to change) Setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yg berbeda-beda meskipun kondisinya sama
Strategi perubahan perilaku dikelompokkan 3 cara (WHO): next Strategi perubahan perilaku dikelompokkan 3 cara (WHO): Tekanan (enforcement) Tekanan,paksaan Penggunaan kekuatan Diancam dg hukuman atau imbalan Instruksi sanksi
2. Memberi informasi atau edukasi next 2. Memberi informasi atau edukasi Persuasi,bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran Kegiatan pendidikan dg peningkatan pengetahuan 3. Diskusi & partisipasi Masyarakat aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi ttg informasi yg diterima
Proses perubahan perilaku Stimulus Perubahan perilaku perorangan Kebiasan perorangan Perubahan perilaku kelompok Kebiasaan kelompok Proses perubahan kelompok Perubahan sosial masyarakat Budaya masyarakat