Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009 MODERNISASI BIDANG PERTANIAN MENUJU PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DI PASAR GLOBAL Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
APA ITU PERTANIAN MODERN ? Pertanian modern adalah pertanian yg melakukan perluasan dan pembaharuan (konsolidasi) pada lahan yg dipergunakan, membekalkan ilmu bagi pelaku pertanian dan menerapkan mekanisasi dlm proses pertanian. Semua cara ini akan meningkatkan efesiensi dlm pertanian. Dimana efesiensi diartikan sebagai penggunaan unsur-unsur produksi dan kegiatan-kegiatan berproduksi secara tepat dan teratur.
TUJUAN MODERNISASI PERTANIAN Pertanian modern dimaksudkan agar petani menjadi modern dan pertanian berkembang ke arah modern yg berkesinambungan dgn terjadinya perbaikan terus menerus atas penggunaaan iptek di dlm kegiatan budidaya dan peningkatan efesiensi usaha tani. Selain itu, ragam dari komoditas yg dihasilkan berkembang sesuai dgn pergiliran tanaman utk mempertahankan kualitas lahan yg disesuaikan terhadap perubahan permintaan pasar serta biaya produksi hasil pertanian.
UNSUR 1 : KONSOLIDASI DAN PERLUASAN LAHAN Upaya perbaikan thd lahan pertanian Indonesia merupakan suatu hal yg mendesak mengingat menurut beberapa pakar ilmu tanah (sejak 70-an) bahwa lahan pertanian (sawah) Indonesia dlm keadaan ‘sakit’ atau ‘lapar’ unsur hara. Utk itulah perbaikan (konsolidasi) lahan pertanian sangat diperlukan. Peluasan lahan pertanian juga merupakan hal yg penting. Sebenarnya lahan pertanian kita dpt mencapai total ± 60 juta ha (30 % luas Indonesia) jika kita memanfaatkan seluruh tanah yg mungkin dijadikan lahan pertanian di seluruh Indonesia. Selain itu, program transmigrasi yg terencana yg dibarengi dgn usaha pencegahan pengalihan fungsi pd lahan pertanian.
UNSUR 2 : MEMBEKALKAN ILMU BAGI PELAKU PERTANIAN Faktor yang mendukung adalah : Ketersediaan tenaga pertanian (petani) yang berilmu Ketersediaan tenaga sarjana pertanian untuk riset dan mendukung syarat pertama.
UNSUR 3 : MEKANISASI PERTANIAN Mekanisasi pertanian : introduksi dan penggunaan alat mekanis untuk melaksanakan operasi pertanian kedalam alat mekanis termasuk semua peralatan yg digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air dan sumber energi lain. Mekanisasi dpt juga diartikan sebagai aplikasi ilmu engineering utk mengembangkan, mengorganisir dan mengatur semua operasi dlm usaha pertanian. Suatu operasi pertanian dpt didefenisikan sbg usaha manusia utk merubah karakteristik atau posisi suatu objek.
AGROINDUSTRI DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Agroindustri : industri yg mengolah hasil pertanian Teknologi Tepat Guna : teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Jadi Teknologi Tepat Guna Meupakan teknologi yang sangat cocok dikembangkan untuk mendukung pengembangan Agroindustri di Indonesia.
PERLUNYA MEMBANGUN KEMITRAAN PENGEMBANGAN TTG 1. Teknologi merupakan salah satu faktor pendukung pendorong perubahan (ekonomi, sosbud masyarakat) 2. Alih teknologi diperlukan dlm percepatan pembangunan masyarakat 3. Alih teknologi idealnya mengikuti mekanisme pasar, akan tetapi karena faktor-faktor tertentu seperti akses informasi, keterbatasan modal & geografi, diperlukan peran pemerintah utk akselerasinya 4. Untuk membangun akselerasi perlu adanya kemitraan 5. Dengan kemitraan diharapkan dpt memacu & memicu perkembangan teknologi sekaligus mendorong masyarakat utk menggunakan TTG yg sesuai
MENGAPA PERLU PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Kurangnya usaha penyebaran TTG di tengah masyarakat dan UKM Rendahnya akses Masyarakat dan UKM thd pemanfaatan teknologi mengakibatkan produktivitas rendah yg berakibat daya saing rendah Utk itu diperlukan adanya pemasyarakatan, penerapan dan pengembangan TTG yg sesuai dgn kebutuhan masyarakat, bersifat dinamis, sesuai dgn kemampuan, tdk merusak lingkungan dan dpt dimanfaatkan oleh masyarakat dlm meningkatkan nilai tambah
INOVASI TTG BARU PELAKU USAHA AKADEMISI - PENELITI PEMERINTAH LOMBA INOVASI TTG MASYARAKAT PENCIPTA TTG PELAKU USAHA AKADEMISI - PENELITI PEMERINTAH RISET & PENGEMBANGAN TTG PASAR PRODUK TTG ORGANISASI/KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI TTG POSYANTEKDES (TK. KECAMATAN) WARTEKDES (TK. KELURAHAN) MASYARAKAT/UMK PENGGUNA TTG
PUSYANTEKDES - WAKTEKDES
KONDISI YANG DIHARAPKAN DALAM PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI 1. Berdasarkan kondisi potensi Aceh, dlm upaya peningkatan hasil produksi, memperluas kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat utk dpt hidup mandiri, perlu adanya pemasyarakatan, pemanfaatan & pengembangan TTG 2. Untuk itu perlu adanya media pendekat sekaligus perekat antara masyarakat pengguna teknologi (masyarakat umum, petani, pengusaha kecil, home industri, dll) dgn sumber teknologi (lembaga pemerintah, perguruan tinggi, BUMN/S, Organisasi/Kelompok Masyarakat dan pihak lain), melalui pola Kemitraan yg saling memperkuat, saling membantu dan saling menguntungkan.
TEKNOLOGI PERTANIAN DAN PRODUK AGROINDUSTRI DI PASAR GLOBAL Kendala yg dihadapi kita dlm pengembangan agroindusti adalah kemampuan mengolah bahan mentah yang masih rendah. Sebagian besar bahan pertanian masih diekspor berupa bahan mentah. Hanya 25-29% produk pertanian yg diekspor berupa produk produk olahan Pengolahan produk pertanian menjadi produk agroindustri akan meningkatkan nilai tambah pada produk. Teknologi proses yg dapat diterapkan dapat berupa teknologi sederhana (fisik, mekanik), teknologi sedang (reaksi hidrolisis) sampai teknologi tinggi (bioteknologi)
LALU APA PERAN TEKPER UNTUK MASALAH INI ? Peningkatan dan perbaikan teknologi pengemasan, penyimpanan dan transportasi Peningkatan mutu dan tata cara standarisasi mutu Penerapan sistem produksi benih Strategi bisnis
ALHAMDULILLAH
PERAN & FUNGSI PEMERINTAH Membuat kebijakan pengembangan TTG Melakukan pemasyarakatan, pengembangan dan pemanfaatan TTG (informasi TTG, membantu penyediaan TTG bagi masyarakat/UKM, dll) Meningkatkan kualitas SDM masyarakat/UKM mengenai TTG (pelatihan, workshop, magang, studi banding) Memfasilitasi penemuan TTG baru (Lomba Inovasi TTG, dana pembinaan utk penyempurnaan /pengembangan TTG, penyediaan modal utk pengembangan TTG, memfasilitasi akses pemasaran produk TTG baru) Memfasilitasi pembentukan Organisasi/Kelompok masyarakat peduli TTG (pembentukan Posyantekdes di setiap Kecamatan dan Wartekdes di kelurahan) Mengevaluasi pemanfaatan TTG oleh masyarakat (Monitoring pemanfaatan TTG oleh masyarakat/UKM)
PERAN & FUNGSI AKADEMISI - PENELITI Pelatih/ narasumber kegiatan pelatihan/workshop Penilai/Juri pada kegiatan Lomba Inovasi Tenaga ahli dalam penyempurnaan penemuan TTG baru Sumber informasi TTG terbaru Pencipta TTG
PERAN & FUNGSI PELAKU USAHA (BUMN/S) Pendanaan untuk riset dan pengembangan TTG Penyediaan modal pinjaman dan fasilitasi pemasaran produk TTG Melakukan pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG kepada masyarakat (informasi dan bantuan TTG)
PERAN & FUNGSI ORGANISASI/KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI TTG Pusat Informasi Teknologi, pelayanan teknis dan promosi jenis TTG yang dibutuhkan masyarakat Fasilitator kegiatan implementasi TTG yang dibutuhkan masyarakat Tempat produksi/perbengkelan berbagai jenis TTG Fasilitator kerjasama antara penghasil Teknologi dengan pengguna Teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan untuk mengembangkan potensi wilayah Memanfaatkan TTG untuk meningkatkan produktifitas