Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik merupakan sindrom klinis yang menunjukkan ciri khas dengan proteinuria berat dan hipoalbuminemia atau hipoproteinemia sebagai konsekuensinya. Etiologi : GN primer dan sekunder akibat infeksi, keganasan, penyakit jaringan ikat, obat atau toksin dan akibat penyakit sistemik. Penyebab lain: kelainan primer pada ginjal yaitu lesi minimal, glomerulosklerosis fokal segmental dan nefropati membranosa
Keadaan hipertrofi podosit, podosit process effacement Perubahan struktural podosit terlepas dari membran basal glomerulus Sistem filtrasi glomerulus tidak normal Tidak ada epitel untuk mencegah kebocoran protein Proteinuria masif
Proteinuria masif + sintesis albumin tdk adequat Peningkatan reabsorpsi dan katabolisme albumin di tubulus proksimal Penurunan tek. Osmotik plasma Hipoalbuminemia
hipoalbuminemia ↓ tek. Osmotik plasma + ↑ tek. Osmotik interstitial Pergeseran cairan ke interstitial Akumulasi cairan interstitial Edema
↓ tek. Osmotik plasma & pergeseran cairan plasma Hipovolemia Kompenasasi : stimulasi RAA system Retensi natrium dan air ↑ volume darah Transudasi cairan ke ekstraseluler edema
Edema Gejala klinis Prot. Uria >3-3,5 g/hr Hipoalbuminemia (serum albumin <2,5 g/dl) Hiperlipidemia (kolesterol total >350 mg/dL) (tidak spesifik) Laboratorium
Terapi causal - Diet rendah sodium <3 g/hr - Batasi intake cairan <1.500 ml/hr Terapi simtomatik - Diuretik - Perbaiki hipoalbuminemia dengan mengontrol proteinuria: pembatasan asupan protein 0,8-1,0 g/kgBB/hari. - Koreksi HT dengan ACE inhibitor
Glomerulonefritis
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oeh suatu mekanisme imunologis Etiologi: - kuman Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49 - Factor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan factor aergi mempengaruhi terjadinya GNA seteah infeksi
Infeksi streptococcus Kompleks Ag-Ab (kompleks imun) Pengendapan kompleks imun di membran basalis glomerulus Memicu reaksi inflamasi (jalur komplemen) Hematuria, proteinuria, LFG menurun, hipertensi
Riwayat ISPA Edema preorbital Urinalisis Hematuria Proteinuria Biakan tenggorok Streptococcus (+)
Istirahat Diet - Diet rendah garam - Diet rendah protein Antibiotik - Amoxicilin 50 mg/kgbb 3 dd selama 10 hari - Eritromisisn 30 mg/kgbb/hr(jika alergi) Simtomatik - HT : captopril 0,3-2 mg/kgbb/hr
Kekurangan Energi Protein
KEP adalah penyakit akibat kekurangan energi dan protein umumnya disertai defisiensi nutrisi lain. Klasifikasi dari MEP adalah : a. Kwashiorkor. b. Marasmus. c. Marasmus Kwashiorkor Faktor resiko: - Berat badan lahir rendah. - HIV - Infeksi TB - Pola asuh yang salah
Vit. A Makanan untuk pemulihan gizi Kunjungan rumah - Pada anak gizi buruk rawat jalan - Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah, formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan bahan penyuluhan.
Konseling dan edukasi - Menyampaikan informasi kepada ibu/pengasuhtentang hasil penilaian pertumbuhan anak. - Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang gizi. - Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi. - Memberikan anjuran pemberian makan sesuai umur dan kondisi anak dan cara menyiapkan makan formula, melaksanakan anjuran makan dan memilih atau mengganti makanan.
Systemic Lupus Eritematosus (SLE)
Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus) (SLE) merupakan penyakit in lamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum diketahui serta manifestasi klinis, perjalanan penyakit dan prognosis yang sangat beragam Penyakit ini berhubungan dengan deposisi autoantibodi dan kompleks imun, sehingga mengakibatan kerusakan jaringan.
Faktor gen predisposisi + lingkungan Respon imun yg abnormal Aktivasi sist. Imun pada kompleks imun Autoantibody