BANGUNAN DAN FASILITAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
Advertisements

PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
GUDANG BAHAN PELEDAK.
KESEHATAN LINGKUNGAN FKM-Unair
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
Perancangan sistem pembuangan dan vent
SISTEM PENCATATAN BARANG
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK (CPOTB)
Sanitasi dan Keamanan.

Good Manufactory Practices
SKEMA PENERAPAN SISTEM KEAMANAN PANGAN PADA TIAP TAHAPAN PRODUKSI
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
PENGELOLAAN SARANA PUSAT INFORMASI
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
KANDANG DAN PERALATAN TERNAK PERAH Ilmu Produksi Ternak Perah
Eko Sakapurnama S.Psi. MBA
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
BANGUNAN DAN FASILITAS
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed

PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN Direktorat Jenderal Industri Agro.
GOOD MANUFACTURING PRACTICES cara / teknik berproduksi yang baik dan benar Pedoman yg menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman, bermutu dan.
Peralatan instalasi.
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Good Manufactory Practices
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
Audit 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
SOSIALISASI KANTIN SEHAT SEKOLAH
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
FOOD HYGIENE Kelompok 2.
SANITASI DAN KEAMANAN.
ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN
Audit Lingkungan Ardaniah Abbas.
ANALISIS PRODUKSI.
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
MEMASANG PANEL LISTRIK PEMBANGKIT
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
Teknik Pengemasan Limbah B3
PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN Mata Kuliah : PERANCANGAN PABRIK
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
SK MENTERI PERTANIAN No: 557/Kpts/TN.529/9/1976
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK (CPOTB)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
I. Ketentuan umum CPOB mencangkup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin bahwa produk obat yang dibuat memenuhi persyaratan.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
GUDANG BAHAN PELEDAK.
Penggudangan Dalam Industri Modern
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
Perencanaan Transportasi
Penerapan GMP PADA UKM OLAHAN PANGAN
PENYIMPANAN & PENDISTRIBUSIAN ALAT STERIL
CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk sediaan Liquid & Semisolid
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK (CPOTB) Oleh : Moch. Amrun Hidayat, S.Si., Apt. Kuliah Obat Tradisional.
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
J AMBAN S EHAT F AKULTAS KEDOKTERAN U NIVERSITAS TRISAKTI.
CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK
Diskusi Draft Permen Pengganti Kepmen 1211k/1995
1. Pengertian Industri Farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1799/Menkes/Per/XII/2010 adalah badan usaha yang memiliki izin dari menteri.
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
Transcript presentasi:

BANGUNAN DAN FASILITAS Kelompok 4 Ika Isaura S. 260112110561 Ismail Hasan 260112110571 Suciyati Madeali 260112110563 Hikmah Titi 260112110573 Yulhamsidar 260112110565 Fitry Apriliyanti 260112110575 Effan Cahyati 260112110567 Rizkie Anugerah P. 260112110577 Ida Meyda E. 260112110569 Yandi Efrianna R. 260112110579

PRINSIP Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain, konstruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksaan operasi yang benar

Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Penertiban Personil 6 Desain dari tata letak ruang compatible 5 Sarana Pendukung yang Tepat 4 Perbaikan & Perawatan Bangunan 3 Konstruksi 2 Pencemaran 1

PRODUKSI

HAL HAL TERKAIT KOMPETEN POENYA..! TAHAPAN PRODUKSI

PRINSIP Keseragaman / homogenitas dari bets ke bets Produk antar bets (baik yang sudah maupun belum diproduksi) identik *) Prosedur produksi dibuat oleh penanggung jawab produksi bersama dengan penanggung jawab pengawasan mutu yang dapat menjamin obat yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan

AREA PRODUKSI Saluran pembuangan air hendaklah cukup besar, dirancang dan dilengkapi dengan bak kontrol serta fentilasi yang baik untuk mencegah aliran balik. 10 Lubang udara masuk dan keluar serata pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran terhadap produk 9 Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di dalam ruangan hendaklah dihindari 8 Ventilasi yang Efektif 11 Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding tetapi digantungkan dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup untuk memudahkan pembersihan menyeluruh 7 Tata letak ruang area pengemasan hendaklah dirancang khusus untuk mencegah campur baur atau pencemaran silang. 12 Penerangan memadai 13 Pipa, fiting lampu, titik fentilasi dan instalasi sarana penunjang lain dirancang dan dipasang dengan menghindari terbentuknya ceruk yang sulit dibersihkan. 6 Pengawasan selama proses dapat dilakukan di dalam area produksi sepanjang kegiatan tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap produksi obat. 14 Konstruksi lantai di area pengolahan hendaklah dari bahan kedap air, permukaannya rata dan memungkinkan pembersihan yang cepat dan efisien apabila terjadi tumpahan bahan. Sudut antara dinding dan lantai di area pengolahan hendaklah berbentuk lengkungan. 5 Permukaan dinding, lantai dan langit-langit bagian dalam hendaklah halus, bebas retak dan sambungan terbuka, serta memungkinkan pelaksanaan pembersihan yang mudah dan efektif. 4 Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar,seperti pintu bahaya kebakaran hendaklah ditutup rapat. 15 Luas area kerja dan area penyimpanan bahan atau produk yang sedang dalam proses memadai 3 Ruangan steril, ruangan penyangga, ruangan ganti pakaian steril dan ruangan ganti pakaian biasa atau ruangan produksi lain hendaklah memiliki perbedaan tekanan udara 10-15 Pa 16 Tata letak ruang produksi berhubungan dengan ruangan lain mengikut urutan tahapan produksi dan menurut kelas produksi yang disyaratkan 2 Pencemaran Silang => bahaya medis Perlu sarana khusus & self contained u/ produksi produksi dengan sensitisasi tinggi Contoh: hormon, antibiotik, produk sitotoksik 1

KUALIFIKASI RUANG PRODUKSI

AREA PENYIMPANAN Area terpisah dan terkunci. Hendaklah disediakan untuk penyimpanan bahan dan produk yang ditolak atau yang ditarik kembali atau yang dikembali, bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan radioaktif, narkotik, dan obat berbahaya lain 8 Hendaklah disediakan area terpisah dengan lingkungan yang terkendali untuk pengambilan sampel bahan awal. 7 Apabila status karantina dipastikan dengan cara penyimpanan di area terpisah, maka area tersebut harus diberi penandaan yang jelas dan akses ke area tersebut terbatas bagi personil yang berwenang. 6 Area penerimaan hendaklah didesain dan dilengkap dengan peralatan yang sesuai untuk kebutuhan pembersihan wadah barang bila perlu. 5 Area penerimaan dan pengiriman barang hendaklah dapat memberikan perlindungan bahan dan produk terhadap cuaca. 4 Apabila kondisi penyimpanan khusus (suhu, kelembaban) dibutuhkan, dan kondisi tersebut hendaklah disisapkan,dikendalaikan, dan dicatat dimana diperlukan. 3 didesain atau disesuaikan untuk menjamin kondisi penyimpanan yang baik 2 memiliki kapasitas yang memadai untuk menyinpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan dan produk 1

PENGAWASAN MUTU

PRINSIP Dibutuhkan untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya Bagian pengawasan mutu dalam suatu pabrik obat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa : − Bahan awal untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas, dan keamanannya; − Tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan dan telah divalidasi sebelumnya antara lain melalui evaluasi, dokumentasi, produksi terlebih dahulu; − Semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap suatu bets obat telah dilaksanakan dan bets tersebut memenuhi spesifikasi yang ditetapkan sebelum didistribusikan; − Suatu bets obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang ditetapkan.

AREA PENGAWASAN MUTU Personil pengawasan mutu hendaklah memiliki akses ke area produksi untuk melakukan pengambilan sampel dan investigasi bila diperlukan 5 Desain laboratorium hendaklah memerhatikan kesesuaian bahan bangunan yang dipaka, ventilasi dan pencegahan terhadap asap. 4 Suatu ruangan yang terpisah mungkin diperlukan untuk memberi perlindungan instrumen terhadap gangguan listrik, getaran. 3 Laboratorium pengawasan mutu hendaklah didesain sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. 2 Laboratorium pengawasan mutu hendaklah terpisah dari area produksi. 1

PEMILIHAN LOKASI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Sumber pencemaran lingkungan PERHATIAN!! Sumber pencemaran lingkungan Bangunan dan fasilitas harus dikonstruksi, dilengkapi, dan dirawat dengan tepat Bangunan dan fasilitas harus dirawat dengan cermat, dibersihkan dan jika perlu didisinfektan sesuai prosedur tertulis yang rinci. Tenaga listrik, lampu penerangan, suhu, kelembaban dan ventilasi harus tepat Desain dan tata letak ruang hendaknya memastikan kompatibilitas dengan kegiatan produksi lain pencegahan area produksi dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas umum bagi personil dan bahan atau produk atau sebagai tempat penyimpanan bahan atau produk selain yang sedang diproses.

DASAR-DASAR PEMILIHAN LOKASI PABRIK

APA YANG HARUS DILAKUKAN? Dua langkah utama: Pemilihan daerah atau territorial secara umum pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk (community) serta lahan secara khusus. Pemilihan territorial secara umum adalah untuk mendapatkan informasi secara umum dan setelah itu baru kemudian ditentukan community dan lahan (size) yang dikehendaki secara khusus. Alternatif pemilihannya dapat diklasifikasikan ke dalam daerah di kota besar, di pinggir kota, atau jauh di luar kota. Disini macam proses manufacturing ikut pula menentukan pemilihan size dari pabrik yang akan didirikan. Contoh lokasi di daerah terpencil yang jauh dari keramaian kota akan sangat dikehendaki untuk pabrik yang akan memproduksi bahan peledak.

APA YANG HARUS DILAKUKAN? Luas tanah yang dibutuhkan sekurang-kurangnya lima kali luas area yang betul-betul dipakai untuk penempatan segala fasilitas produksi yang dibutuhkan. Perhitungkan: Lokasi pabrik Fasilitas yang tersedia Pengaturan dari departemen penerimaan dan atau pengiriman barang Faktor penting yang harus diperhatikan Lokasi pasar Lokasi sumber bahan baku Alat angkutan Sumber energi Iklim Buruh dan tingkat upah Undang-Undang dan sistem pajak Sikap masyarakat setempat Air dan limbah industri

PENIMBANGAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL

AREA PENIMBANGAN Penimbangan bahan awal dan perkiraan hasil nyata produk Area ini dapat menjadi bagian dari area penyimpanan atau area produksi Dilakukan di area penimbangan terpisah yang didesain khusus

AREA PENIMBANGAN

PENGAMBILAN SAMPEL Dilakukan untuk mencegah kontaminasi atau efek lain yang berpengaruh tidak baik terhadap mutu Mengikuti instruksi pengambilan sampel Dilakukan oleh personil yang telah mengikuti pelatihan

AREA PENGAMBILAN SAMPEL

AREA PENGAMBILAN SAMPEL

SARANA PENDUKUNG