PRODUKSI WAYANG KULIT ( Desa Pucung, Imogiri, Bantul ) ANALISA PASAR DAGANG PRODUKSI WAYANG KULIT ( Desa Pucung, Imogiri, Bantul )
Tantri Fricilla G 16/394571/SP/27177 Ika Rizky Fauziah A. 16/394557/SP/27163 Andeta Karamina 16/394544/SP/27150 Afif Muflih 16/399258/SP/27391 Elfara Khairunnisa 16/399272/SP/27405 Era Cakra P 16/399273/SP/27406 Ika Risky Ariyanti 16/394556/SP/27162
Kenapa Wayang? Mengapa Produksi?
Emile Durkheim Desa Pucung bila dikaitkan dengan pembagian masyarakat oleh Emile Durkheim termasuk dalam kategori masyarakat solidaritas mekanik karena mereka menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan diantara satu pengrajin wayang di dalam desa tersebut masing-masing bersaing dengan cara yang sehat.
Tahap Produksi Menurut Ilmu Ekonomi Output Transformasi Input
Faktor Produksi Kerajinan Alam Tenaga Kerja Modal Kewirausahaan
Tahap Pembuatan Wayang Menyiapkan Kulit Sapi Perendaman Penteng dan Jemur Kerok dan dibersihkan kotorannya Penggambaran pola dan tatah dan ukir Pewarnaan dan penangkaian.
Pasar Oligopoli Pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual dan barang yang dijual cenderung homogen. Dalam konteks ini, wayang kulit termasuk oligopoli differensial karena barang yang dijual serupa namun hanya berbeda corak atau bentuk.
Law of Diminishing Returns Suatu keadaan dimana tingkat kepuasan konsumen telah mencapai titik puncak, dan jika produsen tetap memproduksi suatu barang maka nilai guna barang tersebut akan menurun