ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts TEORY ANDRAGOGY (MALCOLM KNOWLES) KELOMPOK 1 PENYULUHAN ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PENYULUHAN 2016 Khoirul Tamam 135050101111117 Ikko Septa Wahyu W. 135050101111137 Sulaiman 145050100111015 Ganang Desan R. 145050100111152 Brillyan Figas H. 145050100111180 Aulia Lala R. 145050100111220 Lalu Haries Apriyadi S 145050101111135 Ahmad Yazid M 155050109111016 Arifuddin 155050109111019 PENYULUHAN 2016
Andragogy ?? Andragogi (andragogy) berasal dari kata Yunani “aner” atau “andr”, berarti orang dewasa dan agogi “Agogus” yang berarti “memimpim/membimbing”. Agogi berarti “aktivitas memimpin/ membimbing” atau “seni dan ilmu memimpin/membimbing”, atau “seni dan ilmu mempengaruhi orang lain”. PENYULUHAN 2016
lanjutan… Menurut Knowles (1977:38), “ Andragogy is therefore, the art and science of helping adults learn”. Andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. PENYULUHAN 2016
4 theory Andragogy : PENYULUHAN 2016 Konsep diri (The self-concept) Pengalaman hidup (The role of the learner’s experience) Kesiapan belajar (Readiness to learn) Orientasi belajar (Orientasion to learning) PENYULUHAN 2016
1. Konsep diri (The self-concept) Asumsi Pertama, seseorang tumbuh dan matang konsep dirinya bergerak dari ketergantungan total menuju ke arah pengarahan diri sendiri. Atau secara singkat dapat dikatakan pada anak-anak konsep dirinya masih tergantung, sedang pada orang dewasa konsep dirinya sudah mandiri. PENYULUHAN 2016
2. Pengalaman hidup (The role of the learner’s experience) Asumsi kedua, sebagaimana individu tumbuh matang akan mengumpulkan sejumlah besar pengalaman dimana hal ini menyebabkan dirinya menjadi sumber belajar yang kaya, dan pada waktu yang sama memberikan dia dasar yang luas untuk belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu, dalam teknologi andragogi terjadi penurunan penggunaan teknik transmital seperti yang dipakai dalam pendidikan tradisional dan lebih-lebih mengembangkan teknik pengalaman (experimental-technique). Maka penggunaan teknik diskusi, kerja laboratori, simulasi, pengalaman lapangan, dan lainnya lebih banyak dipakai. PENYULUHAN 2016
3. Kesiapan belajar (Readiness to learn) Pendidikan itu secara langsung atau tidak langsung, secara implisit atau eksplisit, pasti memainkan peranan besar dalam mempersiapkan anak dan orang dewasa untuk memperjuangkan eksistensinya di tengah masayarakat. Karena itu, sekolah dan pendidikan menjadi sarana ampuh untuk melakukan proses integrasi maupun disintegrasi sosial di tengah masyarakat (Kartini Kartono, 1992). Sejalan dengan itu, kita berasumsi bahwa setiap individu menjadi matang, maka kesiapan untuk belajar kurang ditentukan oleh paksaan akademik dan perkembangan biologisnya, tetapi lebih ditentukan oleh tuntutan-tuntutan tugas perkembangan untuk melakukan peranan sosialnya. Dengan perkataan lain, orang dewasa belajar sesuatu karena membutuhkan tingkatan perkembangan mereka yang harus menghadapi peranannya apakah sebagai pekerja, orang tua, pimpinan suatu organisasi, dan lain-lain. Kesiapan belajar mereka bukan semata-mata karena paksaan akademik, tetapi karena kebutuhan hidup dan untuk melaksanakan tugas peran sosialnya. PENYULUHAN 2016
4. Orientasi belajar (Orientasion to learning) Asumsi keempat, bahwa anak-anak sudah dikondisikan untuk memiliki orientasi belajar yg berpusat pada mata pelajaran (subject centered orientation) karena belajar bagi anak seolah-olah merupakan keharusan yang dipaksakan dari luar. Sedang orang dewasa berkecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan masalah kehidupan (problemcentered-orientation). Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa seolah-olah merupakan kebutuhan untuk menghadapi masalah hidupnya. PENYULUHAN 2016
Asumsi utama yang membedakan andragogi dan pedagogi, yaitu: Perbedaan dalam konsep diri, orang dewasa memiliki konsep diri yang mandiri dan tidak bergantung bersifat pengarahan diri. Perbedaan pengalaman, orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin meluas, yang menjadi sumber daya yang kaya dalam keaddan belajar. Kesiapan untuk belajar, orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang kini mereka hadapi dan anggap relevan. Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan belajar,orang dewasa orientasinya berpusat pada masalah dan kurang kemungkinannya berpusat pada subyek. Knowles dalam WWW.DELIVERY.COM (2002) PENYULUHAN 2016
Empat konsep yang membedakan pedagogi dan andragogi, menurut Malcolm Knowles : PENYULUHAN 2016
Lanjutan… PENYULUHAN 2016
Lanjutan… PENYULUHAN 2016
Lanjutan… PENYULUHAN 2016
Implikasi Konsep Andragogi Dalam Pembelajaran Menyiapkan Iklim Belajar yang Kondusif Menciptakan Mekanisme Perencanaan Bersama Menetapkan Kebutuhan Belajar Merumuskan Tujuan Khusus (Objectives) Program Merancang Pola Pengalaman Belajar Melaksanakan Program (Melaksanakan Kegiatan Belajar) Mengevaluasi Hasil Belajar dan Menetapkan Ulang Kebutuhan Belajar PENYULUHAN 2016
Strategi Pembelajaran Melakukan asesment kebutuhan belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan digunakan untuk mengelola kegiatan pembelajaran. Memilih tema/pokok bahasan dan/atau tugas yang harus dilakukan dalam pembelajaran dan menentuka indicator pencapaian tujuan pembelajaran. Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik sebagai bahan masukan dalam menyusun rencana pembelajaran Mengidentifikasi isi/materi atau bahan pelajaran/rincian tugas pembelajaran PENYULUHAN 2016
Lanjutan… PENYULUHAN 2016 Merumuskan tujuan pembelajaran. Merancang kegiatan pembelajaran, dengan memilih metode, media pembelajaran yang digunakan secara tepat dan pengelolaan waktu. Memilih fasilitas pembelajaran dan sumber bahan yang mendukung proses pembelajaran. Mempersiapkan sistem evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran. Mempersiapkan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan PENYULUHAN 2016
Prinsip Penerapan Strategi Pembelajaran Adanya partisipasi secara sukarela Adanya perasaan respek secara timbal balik Adanya semangat berkolaborasi dan kooperasi Adanya aksi dan refleksi Tersedianya kesempatan refleksi kritis Adanya iklim pembelajaran yang kondusif untuk belajar secara mandiri Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley (2004) PENYULUHAN 2016
Metode Pendidikan Orang Dewasa “pyramida of learning” Lunandi (1987) PENYULUHAN 2016
Dari gambar di atas tampak bahwa pada ceramah peserta hanya mendengarkan. Fungsi bicara hanya sedikit terjadi pada waktu tanya jawab. Untuk metode diskusi bicara dan mendengarkan adalah seimbang. Dalam pendidikan dengan cara demonstrasi, peserta sekaligus mendengar, melihat dan berbicara. Pada saat latihan praktis peserta dapat mendengar, berbicara, melihat dan mengerjakan sekaligus, sehingga dapat diperkirakan akan menjadi paling efektif. PENYULUHAN 2016