BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CT SCAN Instrumentasi Biomedis
Advertisements

Low kV tehnik.
Penggunaan Radiasi dalam Klinik
Presented by : Kadriani D
CT Scan Andi Nuruljihad D
Magnetic Resonance Image
PETA KONSEP RANGKA Tulang Rawan Tulang Keras Jaringan Ikat.
PENDAHULUAN TIM DOSEN STRUKTUR HEWAN
Berbagai Instrumen dalam Kesehatan
POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY-Scan
Kelompok 6 1. Irfan Rizky Pratama 2. Maya Sulviana
Peralatan Medis Berbasis Komputerisasi
Sistem Gerak Pada Manusia
Aplikasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dengan Radial Basis Function untuk Mendeteksi Kelainan Otak (Stroke Infark) Yohanes Tanjung S.
►Osteologi * Ilmu yang mempelajari tentang tulang (osteum)
SELAMAT DATANG. . . SISTEM RANGKA MANUSIA.
KASUS PATAH TULANG dan kelainan yang dapat ditimbulkannya.
Penggunaan Komputer di bidang kesehatan
SISTEM GERAK PADA MANUSIA RANGKA dan OTOT
TEKNOLOGI DALAM SISTEM PEREDARAN DARAH
R Bayu Kusumah N. S.Kep.,Ners
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Patologi Umum.
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
PERSIAPAN PEMERIKSAAN EEG, CT SCAN, MRI, BRAIN MAPPING
Produk Aplikasi TI pada Bidang Scientific / Ilmiah
PENGANTAR PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGI DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Prosedur pemeriksaan dan deteksi dini
dr. evi artsini sp.rad (K)
Penelitian di Bidang Neuroscience
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
BAB 5 Unsur Radioaktif Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
OLEH : AULIANTI IRIANA, S.T
Kelainan pada sistem saraf
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Struktur Rangka dan Otot Manusia
dr. Evi Artsini Sp.Rad (K)
ANATOMI DAN FISIOLOGI.
BAB 4 SISTEM GERAK.
Sistem Gerak Pada Manusia
dr. Djoko Santoso , M.Kes, DAHK
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Sistem Gerak Pada Manusia
APLIKASI TEHNIK NUKLIR BAGI KESEHATAN
Sistem Muskuloskeletal
NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE (SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI)
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Sistem Rangka.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
PENGANTAR ANATOMI DAN FISIOLOGI
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
SMK KESEHATAN SAMARINDA
PENGANTAR ANATOMI DAN FISIOLOGI
LEUKIMIA (Kanker Darah)
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Dibuat Oleh: Bayu Arissaputra M. Rizqy Fahriansyah Muhammad Ghifari
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Karsinoma Tiroid Kepaniteraan Klinik Ilmu Radiologi RSUD Budhi Asih Jakarta Aulia Maruapey Bernadetha Mayang Mutia Alfinta Jayanti Pembimbing : dr. Ratri.
PENGANTAR ANATOMI DAN FISIOLOGI
Penggunaan computer di bidang kesehatan
Dipresentasikan oleh Enggar. Anatomi adalah: ilmu urai atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh dan hubungan bagian yang satu dengan yang lain.
Transcript presentasi:

BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN PENGGUNAAN ALAT ATAU TEKNIK KEDOKTERAN MODERN “MRI (Magnetic Resonance Imaging)” BIOTEKNOLOGI KEDOKTERAN

Magnetic Resonance Imaging (MRI) Merupakan suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi, menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.

INSTRUMEN MRI Magnet : Berfungsi membentuk medan magnet Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan koil, yaitu: Gradien koil X untuk membuat citra potongan sagittal Gradien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial Jika ketiganya bekerja bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik c. Sistem frequensi radio, berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frequensi serta mendeteksi sinyal

MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.    Tipe MRI MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.

Contoh pasien menggunakan MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital , aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien. Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas , sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

Bagaimana Pemilihan parameter? Kontras T1 (image anatomis),gambar dengan kontras T1 dipilih parameter T1 yaitu dengan TR (repetition time) dan TE (Echo time) yang pendek Kontras T2 (image pathologis) untuk mendapatkan gambaran dengan kontras T2 maka dipilih parameter T2 yaitu dengan TR dan TE panjang Kontras proton density (image inter medicate) untuk mendapatkan gambaran dengan kontras proton density dipilih parameter PD, yaitu TR panjang dan TE pendek

Prinsip Dasar MRI Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Saat diletakkan dalam alat MRI (gantry) atom H akan sejajar dengan arah medan magnet . Arah spinning dan precessing akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberikan frequensi radio , maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut.

Frekuensi radio dihentikan maka atom H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet dan atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diperkuat. komputer akan mengolah dan merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan. Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frequensi yang diberikan.

Tahapan pengolah sinyal MRI yang terjadi seperti terlihat dalam gambar dibawah ini:

Aplikasi Klinik Pemeriksaan M R I Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya : 1.      Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang telinga dalam, rongga mata, sinus. 2.      Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi. 3.      Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan bawaan. 4.      Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain. 5.     Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pankreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli. 6.   Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.

Tumor otak adalah massa dari jaringan yang tumbuh di luar kendali dari keadaan normal yang mengatur pertumbuhan di otak seperti neuron, jaringan limfatik, sel glial, pembuluh darah, hipofisis dan kelenjar pineal, tengkorak, atau di organ lain. Primer Sekunder Jinak Ganas

Kelebihan MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.

Kekurangan Alat mahal (biaya pemeriksaan tinggi). Waktu pemeriksaan cukup lama. Pasien yang mengandung metal tak dapat diperiksa (alat pacu jantung, protese, clips) Pasien emergency akibat kecelakaan lalu lintas tak dapat diperiksa bila memakai alat pernafasan buatan/tabung . Klaustrofobi (takut akan ruang sempit) perlu anestesi

PERBEDAAN MRI dengan CT SCAN MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.

PERBEDAAN MRI dengan CITY SCAN Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. MRI tidak menggunakan radiasi pengion. MRI tidak ada dampak yang berbahaya pada orang yang sakit. Dibandingkan dengan CT scans “computed axial tomography” yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion “non-ionizing” dalam jalur frekuensi radio.

PERBEDAAN MRI dengan CITY SCAN Kualitas gambar MRI yang diperoleh biasanya revolusi lebih baik dibanding CT scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berguna untuk cacat tulang. MRI tidak memberikan rasa sakit akibat radiasi karena tidak digunakannya sinar-X dalam proses tersebut. MRI lebih unggul untuk pemeriksaan sumsum tulang belakang, kelainan otak (deteksi stroke awal), sendi-sendi, otot, pembuluh darah, kelainan saluran empedu .

TERIMA KASIH Fitri Ratnasari BIOLOGI C Semester VI