Aspek Keuangan Untuk Bisnis Awal
Apa Aspek Keuangan Dalam Bisnis? Ada dua kegiatan penting dalam pengelo- laan keuangan bisnis: Penggalian dana: darimana dana bisnis diperoleh dari PMW, mitra usaha, pinjaman bank dll. Penggunaan dana: membelanjakan da-na yang diperoleh pada aset-aset Penggunaan dana seringkali disebut investasi.
Apa Investasi itu? Investasi dibedakan menjadi dua. Investasi pada aktiva (aset) lancar yang disebut dengan MODAL KERJA Kas, piutang, persediaan. Investasi pada aktiva tetap: peralatan, mesin, gedung, kendaraan Aset yang tidak secara cepat dilikuidasi Investasi ini BUKAN pengeluaran yang akan dibebankan pada tahun 1 beban depresiasi.
BAGAIMANA MENILAI KELAYAKAN INVESTASI PADA AKTIVA TETAP ? Ada berbagai teknik untuk menilai kela- yakan investasi pada aktiva tetap. Payback Period Discounted Payback Period Net Present Value Internal Rate of Return Modified Internal Rate of Return Profitability Index Dalam program ini payback period digunakan.
Illustrasi Metode Payback Akhir Tahun ke Arus Kas Bersih (juta Rp) Arus Kas Bersih (juta Rp) Kumulatif -12000 1 6500 -5500 2 3000 -2500 3 500 4 1000 1500 5 2500
Illustrasi Payback period Investasi akan kembali antara 2 dan 3 ta- hun Tepatnya: 2 + 2500/3000 = 2 5/6 tahun atau 2 tahun 10 bulan. Investasi sebesar 12000 dapat dikembali- kan dalam 2 thn 10 bln. Apakah investasi ini layak?
Bagaimana Menentukan Modal Kerja? Penentuan Modal Kerja tergantung pada (a) periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja dan (b) pengelu- aran kas rata-rata setiap harinya. Periode perputaran modal kerja dimulai dari uang kas diinvestasikan pada aktiva lancar hingga kas diperoleh kembali Kas bahan baku + proses produksi barang jadi di gudang penjualan piutang kas.
Bagaimana Menentukan Modal Kerja? Pengeluaran Kas rata-rata per hari ada- lah jumlah pengeluaran kas untuk keper- luan “kerja” bisnis. Pengeluaran bisa merupakan biaya produksi: pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja dll.
Contoh Perhitungan Modal Kerja Perusahaan PMW memproduksi barang X seba- nyak 20 unit per hari. Jumlah hari kerja: 25 hari sebulan. Biaya produksi: Bahan baku A @ Rp 100 Bahan baku B @ Rp 25 Tenaga Kerja Langsung @ Rp 75 Biaya administrasi Rp 12.500 per bulan Gaji Manajer Rp 25.000 per bulan Persediaan kas minimal Rp 25.000 per bulan.
Contoh Perhitungan Modal Kerja Bahan baku A harus dipesan 5 hari sebe- lum digunakan. Proses produksi membutuhkan waktu 3 hari Barang jadi harus disimpan 2 hari sebe- lum dijual Penjualan produk secara kredit dengan periode pembayaran 5 hari setelah barang dikirim.
Contoh Perhitungan Modal Kerja Periode perputaran Bahan baku A: Pemesanan 5 hari Proses produksi 3 hari Barang jadi 2 hari Piutang 5 hari Total 15 hari Bahan baku B dll Total 10 hari
Contoh Perhitungan Modal Kerja Kebutuhan Modal Kerja Bahan Baku A (20 unit x Rp 100 x 15 hari)= Rp 30000 Bahan Baku B (20 unit x Rp 25 x 10 hari)= Rp 5000 Tenaga Kerja (20 unit x Rp 75 x 10 hari)= Rp 15000 Biaya Adm. & Gaji Manajer (10 x Rp 1500)= Rp 15000 Total biaya Rp 37500 Produksi per bulan 500 unit Biaya per unit Rp 75 Biaya per hari = 20 x Rp 75 = Rp 1500 Persediaan kas minimal Rp 25000 Total Modal Kerja Rp 90000
Peta Alir Keuangan Modal Kerja Investasi Proses Produksi Laba/Rugi
Analisis Biaya: Break Even Point Analisis yang berkaitan dengan penen- tuan titik impas usaha Titik impas adalah titik dimana bisnis tidak laba dan tidak rugi Untuk melakukan analisis ini, biaya perlu diklasifikasi menjadi dua Biaya variabel Biaya tetap
Biaya Variabel Biaya yang berubah-ubah secara propor- sional karena terjadinya perubahan pada pemicu biaya. Pemicu biaya (cross driver) adalah aktivitas yang menyebabkan biaya, misalnya kuantitas produksi. Total biaya variabel berubah, tetapi biaya variabel rata-rata bersifat tetap.
Biaya Tetap dan Total Biaya Biaya yang tidak berubah (tetap) meski- pun pemicu biaya berubah Biaya perawatan, gaji manajer dan tenaga administrasi Biaya penyusutan Total biaya tetapi bersifat tetap, tetapi biaya tetap rata-rata bersifat variabel. Total biaya adalah total biaya variabel dan total biaya tetap.
Analisis Titik Impas Kondisi: total penerimaan = total biaya Total penerimaan: harga x unit yang dijual PQ = VQ + FC P adalah harga dan Q adalah kuantitas V adalah biaya variabel per unit FC adalah biaya tetap.
Analisis Titik Impas PQ = VQ + FC PQ – VQ = FC Q (P – V) = FC Q = FC / (P – V) Q adalah titik impas dalam unit
Analisis Sensitivitas Titik Impas dipengaruhi oleh 3 komponen Biaya Tetap Semakin kecil BT, semakin kecil BEP Lembaga berisiko lebih kecil Biaya Variabel Semakin kecil BV, semakin kecil BEP Harga Semakin mahal, semakin kecil BEP Tetapi ingat: harga mahal, permintaan turun
Sumber pembiayaan (x Rp. 1000) Uraian Persentase (%) Jumlah (c= a+b : Rp.) 30 (a) 70 (b) 1. Modal Sendiri 2. Pinjaman Jumlah (1+2)
Modal Investasi = I Uraian Banyaknya (1) Harga / Unit (2=Rp.) Jumlah (3=1x2:Rp.) Tanah b. Bangunan c. Mesin / peralatan d. Peralatan kantor e.Alat angkut f. Infrastruktur g. Biaya pra operasi Jumlah (III=a s/d e)
Modal kerja = II Uraian Banyaknya (1) Harga / Unit (2=Rp.) Jumlah (3=1x2:Rp.) Bahan baku b. Persediaan bahan / produk jadi c.Produk dalam proses d. Piutang e.Uang Kas Jumlah (III=a s/d e)
Biaya Tetap (operasi produksi = III Uraian Banyaknya (1) Harga / Unit (2=Rp.) Jumlah (3=1x2:Rp.) Gaji b. Penyusutan Investasi c. Bunga Pinjaman d. Biaya Pemasaran e. Biaya lainnya Jumlah (III=a s/d e)
Biaya Tidak Tetap (operasi produksi = IV) Uraian Banyaknya (1) Harga / Unit (2=Rp.) Jumlah (3=1x2:Rp.) Upah b. Biaya Bahan Jumlah (IV=a+b)
Perhitungan Pendapatan dan titik impas dari kegiatan usaha yang direncanakan pada tahun pertama ( 25 hari kerja / bulan x 12 = 300 hari ) Uraian Banyaknya (1) Harga / Unit (2=Rp.) Jumlah (3=1x2:Rp.) Penjualan b. Pengeluaran Operasi c. Keuntungan Kotor (a- b) d. Biaya Operasi e.Keuntungan bersih sebelum pajak (c-d) f. Pajak (...% x e) g. Keuntungan bersih setelah pajak (e-f) h. Titik impas (BEP) Jumlah (III=a s/d e)
Proyeksi aliran kas usaha (cash flow) selama 5 tahun dari kegiatan usaha yang direncanakan (dalam Rp.000) Tahun Uraian 1 2 3 4 5 a. Sumber dana (in flow) b. Penggunaan dana (out flow) c. Arus kas bersih (a-b) d. Keadaan kas awal e. Keadaan kas akhir (c+d)
Analisis Kelayakan dari kegiatan usaha yang direncanakan (x Rp Analisis Kelayakan dari kegiatan usaha yang direncanakan (x Rp.000) menurut kriteria investasi NPV, IRR dan Net B/C Tahun Arus kas bersih (a) Discount Factor NPV ... % (b) ...% (c) ...% (d=axb) ...% (e=axc) 1 2 3 4 5 Jumlah
TERIMAKASIH