METODE PARTISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu'alaikum....
Advertisements

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Program Orientasi Pendidikan
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
LESSON STUDY Sebuah gagasan dalam upaya meningkatan mutu pembelajaran di SMP Negeri 1 Kadugede Kadugede, 24 Pebruari 2010.
Konsep dan Implementasi
 SUATU PROGRAM YANG DINAMAKAN PROGRAM ICT YANG DITUJUKAN UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEKSPLORASI PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN.
PENYULUHAN PERTANIAN.
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
Komunikasi Lisan Kelompok Manajemen Rapat
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
COLLECTING DATA BY: E.B. SULISTIO, M.AP.
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
Langkah – Langkah Persiapan Pemetaan Swadaya Kawasan Prioritas
2. Pengertian Penyuluhan
Perencanaan Partisipatif
DONY DEKEIZER LAODE M. INSAN Z
Perencanaan partisipatif
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA
Pengantar Monitoring dan Evaluasi
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
STKIP-PGRI Banjarmasin
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
ANDRAGOGI DAN METODE PELATIHAN
METODE PERENCANAAN PARTISIPATIF
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JENIS-JENIS WAWANCARA
Selamat pagi, semangat pagii…!!
METODE DAN DESAIN PELATIHAN
TEKNIK PEMBERDAYAAN RRA PRA PLA CSS/SMD MMD.
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Mengenal karakteristik peserta didik
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
BENTUK PROGRAM COMMUNITY RELATIONS
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
TEKNIK PELATIHAN.
Komunikasi terapeutik dikeluarga dan komunitas
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
Komunikasi terapeutik dikeluarga dan komunitas
PERENCANAAN PARTISIPATIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
PENELITIAN KUALITATIF
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
Pendidikan Luar Sekolah
LESSON STUDY Sebuah gagasan dalam upaya meningkatan mutu pembelajaran
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGRIBISNIS
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
LESSON STUDY Sebuah gagasan dalam upaya meningkatan mutu pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
COMMUNITY AWARENESS (Penyadaran Masyarakat). APA? “adalah sebuah proses membangun pemahaman risiko yang ditujukan untuk mempengaruhi kesadaran dan perilaku.
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
NAMA ANGGOTA : 1.ARSI PURNAMA DEWI ( ) 2.FRISCA TAMARA IKA PRATIWI ( ) 3B PENDIDIKA N BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA.
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Presented by: Fikri Farikhin, M.Pd.I.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
FORUM KONSULTASI PUBLIK
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
Transcript presentasi:

METODE PARTISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG 2016 Unggul Profesional Islami MK : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Tatap Muka #4 METODE PARTISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : Ahmad Mustanir

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No Kelompok Metode Ragam Metode Keterangan 1. Tatap muka Percakapan/dialog, anjang sana, anjang karya pertemuan, ceramah, diskusi, FGD, RRA, PRA, PLA, sekolah lapang, pelatihan pameran Individual Kelompok Massal 2. Percakapan tak langsung Telepon, TV, radio, teleconference 3. Demonstrasi Demonstrasi cara, demonstrasi hasil, demonstrasi cara dan hasil 4. Barang cetakan Foto, pamflet, leaflet, folder, brosur, poster, baliho dll   5. Media massa Surat kabar, tabloid, majalah, radio, tape recorder, TV, VCD, DVD Media cetak Media lisan 6. Kampanye Gabungan semua metode diatas

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF RRA (Rapid Rural Appraisal) PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School) Pelatihan Partisipatif

RRA menggabungkan beberapa teknik penilaian, yang terdiri dari : RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) Metode penilaian desa secara cepat, yang dalam praktiknya lebih banyak dilakukan oleh “ORANG LUAR” dengan tanpa atau sedikitpun melibatkan masyarakat setempat.   RRA menggabungkan beberapa teknik penilaian, yang terdiri dari : Review/telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan pengamatan lapang secara ringkas Observasi/pengamatan lapang secara langsung Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik Studi kasus, sejarah lokal dan biografi Kecenderungan-kecenderungan Pembuatan kuesioner sederhana yang ringkas Pembuatan laporan lapang secara cepat

Belajar dari dan bersama masyarakat RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. ………………………………………….1. RRA (Rapid Rural Appraisal) Untuk menjalankan RRA dengan baik prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: Efektivitas dan efisiensi. Kaitannya dengan biaya, waktu, serta perolehan informasi yang dapat dipercaya yang dapat digunakan dibanding sekedar jumlah dan ketepatan serta relevansi informasi yang dibutuhkan Hindari bias. Dengan cara introspeksi, mendengarkan, menanyakan secara berulang-ulang, menanyakan kepada kelompok termiskin Triangulasi sumber informasi dengan melibatkan tim multidisiplin untuk bertanya dalam beragam perspektif Belajar dari dan bersama masyarakat Belajar cepat melalui eksplorasi, dan jangan terpaku pada bakuan yang teah disiapkan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. ………………………………………… RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. ………………………………………….1. RRA (Rapid Rural Appraisal) ‘Bahaya’ dari pelaksanaan RRA adalah seringkali apa yang dilakukan oleh tim RRA bahwa mereka telah melakukan praktik “partisipatif”, meskipun hanya dilakukan melalui kegiatan pengamatan dan bertanya langsung kepada para informan yang terdiri dari warga masyarakat.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Merupakan penyempurnaan dari RRA. Berbeda dengan RRA yang dilakukan oleh ‘orang luar’, PRA lebih banyak ‘orang dalam’ yang terdiri dari semua stakeholder dengan difasilitasi oleh orang luar yang lebih berfungsi sebagai nara sumber/fasilitator dibanding sebagai instruktur atau guru yang menggurui.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif PRA senantiasa berkembang, sehingga menurut Robert Chambers yang mempromotori dan mengembangkannya, mungkin tidak perlu untuk memberikan definisi final. Robert Cahmbers mendefinisikannya sebagai : “Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan”.

Perbandingan antara RRA dengan PRA menurut Robert Chambers : RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Perbandingan antara RRA dengan PRA menurut Robert Chambers :   RRA PRA Kurun waktu perkembangan Akhir tahun 1970-an (awal 1980-an) Akhir tahun 1980-an (awal tahun 1990-an) Pembaharu Kalangan Universitas Kalangan LSM/Ornop Pengguna Utama (main users) Kalangan Universitas, donor Kalangan LSM/ornop Sumber pengetahuan Pengetahuan Masyarakat setempat Kemampuan Masyarakat setempat Inovasi ditujukan pada Metode/teknik Perilaku Digunakan orang luar untuk Menggali (ekstraktif) Memfasilitasi partisipasi Tujuan Pengumpulan data (penelitian) Pemberdayaan masyarakat Pelaku utama (main actors) Orang luar (peneliti) Masyarakat setempat Hasil-hasil jangka panjang Perencanaan, proyek, publikasi Pengembangan kelembagaan dan tindakan masyarakat lokal yang berkelanjutan

Tiga pilar (unsur), utama PRA menurut Robert Chambers, yaitu: RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Tiga pilar (unsur), utama PRA menurut Robert Chambers, yaitu: Sikap perilaku orang luar yang seharusnya berperan sebagai fasilitator, bukan mendominasi ( seperti instruktur, penyuluh); Metode-metode/teknik-teknik PRA, sebagai alat untuk mengubah pendekatan searah (tertutup) menjadi pendekatan multi – arah (terbuka), pendekatan individu menjadi pendekatan kelompok, teknik belajar verbal (misalnya ceramah) menjadi visual, dan teknik analisa dengan mengukur atau menghitung menjadi teknik membandingkan. Berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, informasi, dan sumberdaya lain, di antara orang luar dan masyarakat

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Beberapa prinsip PRA yang dikembangkan oleh Robert Chambers, di Indonesia mengalami perkembangan disesuaikan dengan pengalaman penerapan PRA di lapangan. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) : bahwa di masyarakat ada kelompok masyarakat – biasanya merupakan bagian terbesar – yang terpinggirkan dan terabaikan oleh pembangunan. Kelompok masyarakat yang terabaikan ini harus diutamakan sebagai pemanfaat dan pemeran pembangunan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip pemberdayaan masyarakat : Pemberdayaan (empowerment) adalah upaya memperkuat kemampuan kelompok masyarakat yang lemah agar bisa mengontrol dan menentukan pilihan di dalam kehidupannya ( otonomi ). Dengan demikian, pemberdayaan berarti mengubah pola hubungan kekuasaan (power relationship) di antara kelompok dominan/berkuasa (powerfull) dan kelompok lemah (powerless) di masyarakat melalui peningkatan posisi kelompok masyarakat lemah.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator : ”orang luar” harus menyadari perannya sebagai Fasilitator dan bukannya sebagai ”guru”, ”penyuluh”, ”instruktur” bahkan atasan atau penguasa. Prinsip santai dan informal : Agen pembangunan dan pihak-pihak yang bekerja bersama masyarakat, sebaiknya mengembangkan suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak memaksa, akrab, dan informal.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip – prinsip yang berkaitan dengan penghargaan dan pengembangan ilmu pengetahuan lokal (kearfian lokal) : Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan: Prinsip ini muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu pengetahuan oleh kalangan akademisi atau agen pembangunan. Orang luar (agen pembangunan, peneliti sosial) seharusnya membantu masyarakat untuk menyusun pengalaman dan pengetahuan lokal yang ada

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip triangulasi : Untuk membangun ilmu pengetahuan yang tepat guna kita bisa menggunakan triangulasi yang merupakan bentuk ”pemeriksaan dan pemeriksaan ulang” ( ”check and re-check). Triangulasi dilakukan antara lain melalui penganekaragaman perspektif orang luar (keragaman disiplin ilmu atau pengalaman), penganekaragaman perspektif orang dalam (keragaman latar belakang, golongan masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin), dan variasi metode/teknik pembelajaran yang digunakan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip mengoptimalkan hasil : Belajar bersama masyarakat, bukanlah untuk belajar itu sendiri, melainkan untuk memperbaiki kehidupannya yang baik bagi kepentingan generasi sekarang maupun generasi selanjutnya Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam penyusunan ilmu pengetahuan lokal :

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Lebih baik kita tidak tahu tentang apa yang tidak perlu kita ketahui; ketahui secukupnya saja (optimal ignorance). Artinya : ilmu pengetahuan disusun untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup komunitas yang bersangkutan. Lebih baik kita tidak tahu apakah informasi itu bisa disebutkan benar seratus persen, tetapi diperkirakan bahwa informasi itu cenderung mendekati kebenaran (appropriate imprecision). Artinya : ilmu pengetahuan disusun secara subyektif berdasarkan atas kesepakatan masayrakat yang berkepentingan.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip orientasi praktis : Prinsip ‘orientasi praktis’ adalah mengingatkan kembali bahwa PRA, bukan hanya metode dan teknik pengumpulan informasi, melainkan terintegrasi pada pengembangan kegiatan (aksi). Terdapat tiga (3) agenda utama dalam PRA : pengkajian (yang tidak bersifat ekstraktif atau penggalian data) – pembelajaran (yang menitikberatkan pada penyadaran kritis) – dan pengembangan program aksi.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip keberlanjutan dan selang waktu : Belajar adalah proses yang berlanjut seumur hidup, dari generasi ke generasi, dari jaman ke jaman. PRA bukanlah sebuah ‘paket kegiatan PRA’ yang selesai setelah kegiatan penggalian informasi dianggap cukup, dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan pergi dari wilayah sasaran. Agen pembangunan mengembangkan proses pembelajaran agar masyarakat mampu bersikap adaptif dan inovatif terhadap perubahan yang terjadi terus menerus

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip belajar dari kesalahan : Melakukan kesalahan adalah sesuatu yang wajar. Yang penting bukanlah kesempurnaan dalam penerapan, yang tentu sukar dicapai, tetapi penerapan sebaik – baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada dan kemudian belajar dari kekurangan-kekurangan/kesalahan yang terjadi , agar pada kegiatan berikutnya menjadi lebih baik. Satu hal yang paling penting diperhatikan adalah bahwa belajar dari kesalahan bukanlah berarti “coba-coba”, melainkan suatu proses pembelajaran bertahap

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 2 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip Prinsip PRA Prinsip terbuka : Ilmu pengetahuan, teori, paradigma dan ideologi, teknologi, metode dan teknik, bukanlah sesuatu yang status tetapi terus berkembang. PRA juga bukan sebuah metodologi pendekatan yang telah selesai , sempurna dan pasti benar. Pengayaan metode/teknik – tekniknya, senantiasa bisa dikembangkan oleh para praktisinya, artinya PRA terbuka terhadap adaptasi dan innováis baru sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi muatannya

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 3 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah Awalnya digunakan sebagai teknik wawancara pada penelitian kualitatif yang berupa “in depth interview” kepada kelompok informan secara terfokus.   FGD merupakan interaksi individu-individu (sekitar 10-30 orang) yang tidak saling mengenal yang dipandu oleh seorang pemandu/moderator diarahkan untuk mendiskusikan pemahaman dan atau pengalamannya tentang sesuatu program atau kegiatan yang diikuti dan atau dicermatinya.

FGD dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu: RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah FGD dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu: Perumusan kejelasan tujuan FGD Persiapan pertanyaan yang akan ditanyakan Identifikasi dan pemilihan partisipan Persiapan ruangan diskusi Pelaksanaan diskusi Analisis data (hasil diskusi) Penulisan laporan, termasuk transkrip diskusi, rekaman suara, foto dll

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 4 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif PLA merupakan ‘payung’ dari metode-metode partisipatif seperti, RRA, PRA, PAR (participatory action research) dan PALM (participatory learning method). PLA merupakan bentuk baru dari metode pemberdayaan masyarakat yang dahulu dikenal sebagai “learning by doing” atau belajar sambil bekerja

Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam manfaat, berupa : RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam manfaat, berupa : Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh “orang luar”; Masyarakat setempat akan memperoleh banyak pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang sangat kompleks;

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 4 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat lebih mampu untuk mengemukakan masalah dan solusi yang tepat dibanding orang luar; Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran penghubung antara masyarakat setempat dengan lembaga lain yang diperlukan. Di samping itu, mereka dapat menawarkan keahlian tanpa harus memaksakan kehendaknya.

Spesifik lokasi, sesuai dengan kondisi para pihak yang terlibat; RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif Terkait dengan hal itu, sebagai metode belajar partisipatif, PLA memiliki beberapa prinsip sebagai berikut ; PLA merupakan proses belajar secara berkelompok yang dilakukan oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders) secara interaktif dalam suatu proses analisis bersama; Multi perspective, yang memcerminkan beragam interprestasi pemecahan masalah yang rill yang dilakukan oleh para pihak yang beragam dan berbeda cara pandangnya; Spesifik lokasi, sesuai dengan kondisi para pihak yang terlibat;

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 5 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 5. SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School) Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat pada hamparan tertentu, yang diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikuti dengan curah pendapat, berbagi pengalaman (sharing), tentang alternative dan pemilihan cara-cara pemecahan masalah yang paling efektif dan efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Sebagai suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS biasanya difasilitasi oleh fasiltator atau narasumber yang berkompeten

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 6 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 6. Pelatihan Partisipatif Tentang hal ini, sejak awal dasawarsa 1990-an mulai banyak dikembangkan kegiatan Pelatihan Partisipatif. Berbeda dengan kegiatan pelatihan konvensional, Pelatihan Partisipatif dirancang sebagai implementasi metode pendidik orang dewasa (POD), dengan ciri utama:

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 6 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 6. Pelatihan Partisipatif Hubungan instruktur/fasiltator dengan peserta didik tidak lagi bersifat vertikal tetapi bersifat lateral/horizontal; Lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dalam arti, keberhasilan pelatihan tidak diukur dari seberapa banyak terjadi alih pengetahuan, tetapi seberapa jauh terjadi interaksi atau diskusi dan berbagai pengalaman (sharing) antara sesama peserta maupun antara fasilitator dan pesertanya.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. 6 RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF…….. 6. Pelatihan Partisipatif Substansi materi pelatihan selalu mengacu kepada kebutuhan peserta. Karena itu, sebelum pelatihan dilaksanakan, selalu diawali dengan kontrak belajar, yaitu kesepakatan tentang substansi materi, urut-urutan (sequence), tata waktu dan tempat

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Suzuki (1984) mengemukakan adanya beberapa prinsip metode pemberdayaan masyarakat yang meliputi : 1) Pengembangan untuk berpikir Melalui pemberdayaan masyarakat, bukanlah dimaksudkan agar masyarakat penerima manfaat selalu menggantungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhannya. Tetapi sebaliknya, melalui pemberdayaan masyarakat harus mampu dihasilkannya masyarakat yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yanh dihadapi, serta mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.

…………………………..PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Tempat yang Paling Baik adalah di Tempat Kegiatan Penerima Manfaat Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya.

…………………………..PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3. Setiap Individu Terikat dengan Lingkungan Sosialnya Sebagai mahluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang di sekitarnya. Karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oelh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik

PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Metode Pemberdayaan Masyarakat dan Proses Komunikasi Untuk memilih metode berkomunikasi yang efektif, Mardikanto (1982) mengenalkan adanya tiga cara pendekatan yang dapat juga diterapkan dalam pemilihan metode pemberdayaan masyarakat, yaitu yang didasarkan pada : Media yang digunakan; Sifat hubungan antara fasilitator dan penerima manfaatnya; Pendekatan psiko-sosial yang dikaitkan dengan tahapan adopsinya

PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Metode Pemberdayaan Masyarakat sebagai Kegiatan Pendidikan Orang Dewasa Oleh sebab itu, proses pemberdayaan masyarakat harus dibebaskan dari upaya-upaya menciptakan ketergantungan atau bentuk-bentuk penindasan “baru”. Artinya, melalui pemberdayaan, penerima manfaat harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pengalaman dan mengembangkan daya nalarnya, sehingga di dalam proses pemberdayaan tersebut kedudukan fasilitator (sebagai pendidik) dan penerima manfaat (yang dididik) berada dalam posisi yang setara

PEMILIHAN METODE MENURUT TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Disarankan Keterangan 1 Penetapan dan Pengenalan wilayah kerja Pertemuan, diskusi, FGD, Lokakarya Semua pemangku kepentingan 2 Sosialisasi Kegiatan Percakapan, Media- massa, Media-cetak, Pertemuan, FGD 3 Penyadaran Masyarakat Percakapan, Media- massa, Media-cetak, Pertemuan, FGD, RRA, PRA Birokrasi, Fasilitator, Tokoh Masyarakat, LSM

Ragam Metode yang Disarankan ……………………….PEMILIHAN METODE MENURUT TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Disarankan Keterangan 4 Pengorganisasian Masyarakat Percakapan, Pertemuan, Lokakarya, FGD, Anjangsana, Anjang-karya Birokrasi, Fasilitator, Tokoh Masyarakat, LSM 5 Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan, Percakapan, Anjangkarya, Sekolah lapang, PLA, Diskusi, FGD, Lokakarya Birokrasi, Fasilitator, LSM 6 Advokasi Kebijakan Percakapan, FGD, Pertemuan, Lokakarya, Anjangsana, Anjang-karya Semua pemangku kepentingan 7 Politisasi Media cetak, Media-massa, Pertemua, PLA, FGD, Lokakarya

Terima kasih CP : 0812 4163 143 WA : 0812 4163 143 Line :0812 4163 143 BBM: 542E137D FB: Ahmad Mustanir tweeter: @ahmadmustanir line id: ahmadmustanir Path: Ahmad Mustanir email: ahmadmustanir74@gmail.com ahmadmustanir74@yahoo.co.id