NAMA KELOMPOK 1.Rudy Hartono 14310128 2. Irmala Dewi Y 14310252 3. Meilisa Dwi P 14310184 4. Puji Astuti 14310618 5. Diana Intan 14310471 6. Setya Ayyub 14310238 7. Umia Anjatsiyah 14310302
Sejarah Manajemen Rantai (Supply chain manajemen) Manajemen Rantai Pasokan (SCM) muncul pada 1980-an sebagai sesuatu yang baru, filsafat integratif untuk mengelola total aliran barang dari pemasok ke pengguna akhir dan berkembang mempertimbangkan integrasi proses bisnis yang luas sepanjang rantai suplai. Keith Oliver menciptakan istilah "manajemen rantai pasokan" pada 1982, mengembangkan proses inventarisasi manajemen terpadu untuk neraca perdagangan antara persediaan kliennya 'yang diinginkan dan tujuan layanan pelanggan. Fokus asli adalah “ manajemen dari rantai pasokan seolah-olah itu adalah entitas tunggal, bukan kelompok fungsi yang berbeda," dengan tujuan utama memperbaiki penyebaran suboptimal dari persediaan dan kapasitas yang disebabkan oleh konflik antara kelompok-kelompok fungsional dalam perusahaan (Feller, Shunk and Callarman Tom, 2006:3).
Pengertian Manajemen Rantai pemasok (Supply chain manajemen) Aktivitas manajemen yang menyediakan barang – barang (material) dan layanan (services), mengubah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi dan menyampaikannya melalui sistem distribusi Aktivitas ini meliputi aktivitas pembelian (purchasing) dan outsourcing dan ditambah beberapa fungsi penting lain yang berhubungan dengan suplier dan distributor
Fungsi Manajemen Rantai (Supply chain manajemen) Menjamin mutu. Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses produksi barang tersebut, tetapi oleh mutu barang mentah dan mutu keamanan dalam pengiriman. Jaminan mutu ini juga merupakan rangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik.
Pentingya Manajemen Rantai Manajemen rantai pasokan yang efektif menjadikan suplier Sebagai partner dalam strategi perusahaan untuk memuaskan Pasar sasaran Keunggulan bersaing tergantung pada hubungan yang erat Dengan suplier dalam jangka panjang (close-longterm Strategic relationship)
8 aspek penting Manajemen Rantai 1) Transportasi ke vendor. 2) Pemindahan uang secara kredit dan tunai. 3) Para pemasok. 4) Bank dan distributor. 5) Utang dan piutang usaha. 6) Pergudangan dan tingkat persediaan. 7) Pemenuhan pesanan. 8) Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.
KONSEP DASAR 1. Suppliers. 2. Manufacturer 3. Distribution 4. Retail Outlets 5. Customers
KONSEP DASAR Chain 1 : Suppliers. Awal mula jaringan, yang merupakan sember penyedia bahan pertama. Bisa berbentuk : bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dll. Sumber pertama disebut dengan suppliers, termasuk di dalamnya sub-suppliers yang biasanya jumlahnya banyak.
KONSEP DASAR Chain 1 – 2 : Suppliers – Manufacturer. Rantai permata rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu manufacturer atau plants atau assebler atau febricator atau bentuk lainya yang melakukan pekerjaan membuat memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan barang ( finishing )
KONSEP DASAR Chain 1 – 2 – 3 : Suppliers – Manufacturer – Distribution. Barang yang sudah jadi mulai disalurkan oleh manufacturer ke pelanggan. Barang dari pabrik disalurkan melalui gudang ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar.
KONSEP DASAR Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets. Pedagang besar biasanya mempunyai gudang sendiri atau menyewa gudang dari pihak lain. Gudang dipakai untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Disini dapat dilakukan penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari manufacturer maupun ke pengecer.
Strategi Rantai Pasokan • Banyak Pemasok Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. • Sedikit Pemasok Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
• Integrasi Vertikal Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi. • Jaringan Keiretsu Keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para ng menjadi bagian dari sebuah perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis da kestabilan mutu produksi. • Perusahaan Virtual Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.
Terima Kasih