OLEH : YUMNIA RACHMAWATI. Masa remaja  masa topan badai & stress (storm & stress) Fisik (12 – 24 tahun)  remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Erlimia Eka N. Yuliana (G /2011)
Advertisements

Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB
GENDER DAN KESEHATAN.
Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD.
Oleh : RISNIA APRILIANTI
BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Penyimpangan Sosial Seks bebas Kelompok 1.
PERILAKU SEKS BEBAS DALAM PANDANGAN ISLAM
KELOMPOK 4 : Ribka Junita Magdalena M
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Drs. Heru Susanto PKB Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat.
DASAR KESPRO/KIA HASTUTI MARLINA. PERTEMUAN 6 1.KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KEHIDUPAN.
 ADE ERMAWATI  BERLIANI REGINA NILOPA  CICI  DESI RAHMAWATI  LITA OCKTARIA  NURJANAH  SELLY  WARDHATILLAH KELOMPOK 1.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi
Dasar Kesehatan Reproduksi
KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI & KB BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST.
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
KEPALA BIDANG KB DAN KR BKKBN PROP.SUL – SEL
MASALAH PELAYANAN KEBIDANAN di TINGKAT PELKES PRIMER
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN MASALAH SOSIAL YANG KRONIS
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi
Kesehatan Pranikah.
Dasar Kesehatan Reproduksi
PRESENTASI KELOMPOK III KASUS II
PENGANTAR KESEHATAN REPRODUKSI
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM KONTEKS KESEHATAN MASYARAKAT
Universitas Nusantara PGRI Kediri
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
KELOMPOK 1 TINGKAT 1A DIII KEBIDANAN
Isu – Isu Kesehatan Wanita
Konsep Kesehatan Reproduksi
KESEHATAN REPRODUKSI.
Komitmen Indonesia pada ICPD dan MDG’s
Silabus…??? Kesehatan Reproduksi
Oleh: SITI KHADIJA PRATIWI NIM.P
PUBERTAS.
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
oleh: NI’MAL BAROYA, M. PH.
PSIKOLOGI REMAJA Oleh : Citra Dewi, M.Psi., Psikolog
NARKOBA, SEKS BEBAS, HIV/AIDS DAN GENERASI BANGSA
KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 9/19/2018.
Seksualitas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional PROVINSI JAWA BARAT 2007.
Masalah kesehatan pada reproduksi. Definisi kesehatan reproduksi yang ditetapkan dalam Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (International.
ANAK – REMAJA
ANAK – REMAJA
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Adolescence Pengantar. REMAJA Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan emosi, fisik dan kognitif.
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja.
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja.
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI Oleh Susianti Asry, S.ST.,M.Keb.
Transcript presentasi:

OLEH : YUMNIA RACHMAWATI

Masa remaja  masa topan badai & stress (storm & stress) Fisik (12 – 24 tahun)  remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18 – 24 th) REMAJA

Keinginan untuk menentukan nasib sendiri Masa transisi  terarah menjadi orang yang bertanggungjawab

Periode penting Masa peralihan Periode perubahan Usia bermasalah Pencarian identitas Usia yang ditakutkan Tidak realistik Ambang dari masa dewasa

1.Seksual pranikah  Dr. Boyke  th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta, Surabaya, Banjarmasin); Palu (29.9%)  YKB (1993)  10 – 31% (n=300 / kota dari 12 kota besar di Indonesia) pernah melakukan hubungan seksual pranikah  Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 – 24 th) di Medan pernah melakukan hubungan seksual pranikah  Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung pernah melakukan hubungan seksual pranikah  Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA kelas II (22% laki2; 18% wanita) pernah melakukan hubungan seksual pranikah

 90% remaja melakukan light petting  80% remaja melakukan heavy petting  Perilaku onani – masturbasi di Surabaya berkisar 62% (2 kali / hari)  Nonton video porno (…..%) 2.Aborsi:  20% dari 2.3 juta kasus aborsi per tahun dilakukan remaja

Kesehatan Reproduksi Remaja Reproduksi  proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup Kesehatan reproduksi  keadaan sejahtera fisik, mental sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan system reproduksi (Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan, 1994) Kesehatan reproduksi  kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya (WHO)

Mengapa remaja perlu tahu? Agar remaja memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya  remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggungjawab tentang proses reproduksi

Prasyarat Reproduksi Sehat 1.Supaya tidak terjadi kelainan anatomis – fisiologis  perempuan harus memiliki ronggga pinggul yang cukup besar untuk mempermudah persalinan; memiliki kelenjar penghasil hormon reproduksi yang sehat  DIPERLUKAN GIZI YANG ADEKUAT 2.Diperlukan landasan psikis yang kuat dan memadai  dimulai sejak bayi 3.Terbebas dari penyakit organ reproduksi 4.Dapat melewati masa hamil dengan aman

Ruang lingkup masalah kespro  Berdasarkan masalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual: 1.Masalah penyakit menular seksual yang lama (sifilis, Gonorhea) 2.Masalah penyakit menular seksual yang baru (chlamydia, herpes) 3.Masalah HIV / AIDS 4.Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit menular seksual 5.Kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi masalah penyakit menular seksual 6.Sikap masyarakat terhadap penyakit menular seksual

Faktor yang mempengaruhi kespro 1.Faktor sosio-ekonomi dan demografi 2.Faktor budaya dan lingkungan 3.Faktor psikologis 4.Faktor biologis

Tujuan kespro  Utama  Utama  meningkatkan kesadaran kemandirian wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi  peningkatan kualitas hidup  Khusus: 1.Meningkatnya kemandirian remaja dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya 2.Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan 3.Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dean anak2nya 4.Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses reproduksinya

Pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja? 1.Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi alat reproduksi 2.Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginan 3.Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan dampaknyan terhadap kespro 4.Bahaya narkoba dan miras pada kespro 5.Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual 6.Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya 7.Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal2 negatif 8.Hak - hak reproduksi

TUJUAN 1.Meningkatnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja 2.Penurunan PSM di kalangan remaja 3.Tidak terjadinya induksi haid di kalangan remaja putri 4.Tidak terjadi HIV / AIDS di kalangan remaja