TUGAS AKHIR MATAKULIAH KONSEP TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT JURUSAN TEKNIK MESIN Pendahuluan Pembahasan Penutup Referensi Nama Kelompok : James Manuel (515140007) Kevin Hanada (515140034) Ivan Septa P. F. (515140035) Glandy Primatri (515140036) Catherine P. (515140040) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA Home
Pendahuluan Pada teori dasar bahwa energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (kemampuan melakukan usaha). Berbagai macam sumber energi di dunia ini setelah dikonversikan dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak suatu mesin. Jadi pembangkit listrik adalah suatu bentuk perubahan energi menjadi energi listrik dengan menggunakan suatu sistem atau peralatan yang bisa menghasilkan listrik. Hukum kekekalan energi (hukum Termodinamika I) menyatakan ”Energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk energi satu ke bentuk energi lain”. Secara proses pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari laut) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumah kita. Back to Home
Pembahasan 1. Jenis – jenis PLTGL Secara umum, potensi energi gelombang laut dapat menghasilkan listrik dapat dibagi menjadi tiga - tipe potensi energi yaitu : energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy), energi panas laut (ocean thermal energy), 2. Konversi Energi pada PLTGL Ada 2 cara untuk mengkonversi energi gelombang laut menjadi listrik, yaitu dengan sistem off-shore (lepas pantai) atau on-shore (pantai): Sistem Off – Shore Dirancang pada kedalaman 40 meter dengan mekanisme kumparan yang memanfaatkan pergerakan gelombang untuk memompa energi. Secara umum, pada prinsipnya, energi mekanik yang tercipta dari gerakan relatif antara pembungkus luar (external hull) dan bandul dalam (internal pendulum) sehingga naik-turunnya pipa pengapung di permukaan yang mengikuti gerakan gelombang berpengaruh pada pipa penghubung yang selanjutnya menggerakkan rotasi turbin bawah laut. Back to Home
Energi Pasang Surut (Tidal Power) ii. Sistem On – Shore Sedangkan pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu channel system, float system, dan oscillating water column system. Secara umum, pada prinsipnya, energi mekanik yang tercipta dari sistem-sistem ini mengaktifkan generator secara langsung dengan mentransfer gelombang fluida (air atau udara penggerak) yang kemudian mengaktifkan turbin generator. Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya. Berikut prinsip kerja PLTGL : Energi Pasang Surut (Tidal Power) Back to Home
Gelombang Laut (Wave Energy) Energi Panas Laut (Ocean Thermal Energy) Back to Home
Adapun peralatan utama dalam alat pembangkit ini sebagai berikut : 3. Komponen Utama PLTGL Adapun peralatan utama dalam alat pembangkit ini sebagai berikut : Turbin Air yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan masa tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki energi potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energy potensialnya berkurang karna sebagian energi potensialnya dirubah menjadi enrgi kinetik. Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, semakin ke bawah energi kinetik semakin besar. Ek air yang cukup besar akan mengenai sudut-sudut turbin yang dipasang didasar air terjun dan akan memutarkan poros turbin yang seporos dengan poros generator Kemudian generator berputar dan menghasilkan energy listrik. Back to Home
Jenis Payung (Umbrella Generator) Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: Putaran Kumparan Magnet Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu: Jenis biasa Jenis Payung (Umbrella Generator) Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) Jenis Penunjang Bawah – thrust bearing diletakkan dibawah coupling Jenis Biasa Jenis Payung Jenis Setengah Payung Jenis Penunjang Bawah Back to Home
4. Proses Produksi Listrik PLTGL Pada prinsipnya PLTGL mengolah air menjadi listrik dengan memanfaatkan perubahan energi, yaitu energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya ketinggian, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit). Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu: Energi Potensial Energi Kinetis Energi Mekanis Energi Listrik Back to Home
Penutup Kesimpulan Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pembangkit listrik tenaga gelombang laut adalah listrik alternatife yang di peroleh dari alam dengan jumlah yang tak terbatas. Tenaga air merupakan sumber daya terpenting setelah tenaga uap(panas). Hampir 30% dari seluruh kebutuhan tenaga di dunia termasuk Indonesia di penuhi oleh pusat-pusat listrik tenaga gelombang laut. Komponen – kompnen utama pada PLTGL berupa turbin, generator dan transmisi : Turbin Generator Travo Transmisi Tenaga gelombang laut mempunyai beberapa keuntungan : PLTGL tidak memerlukan bahan bakar. Biaya pengoperasian PLTGL sangat rendah jika di bandingkan dengan PLTU atau PLTN. Turbin-turbin pada PLTGL bisa di operasikan atau dihentikan pengoperasiannya setiap saat. PLTGL cukup sederhana untuk di mengerti dan cukup mudah untuk di operasikan. Back to Home
Berikut adalah beberapa kekurangan dari PLTGL: Perawatan, pengawasan, yang tentu memerlukan biaya yang lebih besar Membutuhkan investasi yang besar dan masa persiapan suatu proyek PLTGL pada umumnya memerlukan waktu yang relative cukup lama. Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang berkapasitas besar. PLTGL sangat bergantung pada ketersediaan air laut, sehingga harus tetap menjaga daerah tangkap air. Back to Home
REFERENSI http://www.academia.edu http://www.google.com http://www.wikipedia.org http://www.kaskus.co.id http://www.webcrawler.com http://www.majalahenergi.com http://www.youtube.com http://blogmechanical.blogspot.com/2011 http://jonny-havianto.blogspot.com/2012 Back to Home