Triyani 15131027 Tugas aplikom 1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta PENDIDIKAN Triyani 15131027 Tugas aplikom 1 Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Pendidikan Jalur pendidikan Pendidikan Formal Pendidikan Informal Pendidikan Nonformal
Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata wahana mempunyai definisi kendaraan, alat pengangkut, alat atau sarana untuk mencapai suatu tujuan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa jalur pendidikan adalah alat atau sarana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Setelah mengetahui makna dari jalur pendidikan, sekarang kita lanjutkan ke macam-macam jalur pendidikan di Indonesia yang sudah tertuang di dalam Pasal 13 ayat 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, berbunyi : “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.” Berdasarkan Pasal 13 ayat 1 sudah sangat jelas tertera bahwa jalur pendidikan di Indonesia terdiri dari 3 (tiga) macam, yang pertama yaitu pendidikan formal, jalur pendidikan kedua adalah pendidikan nonformal, dan jalur pendidikan ketiga ialah pendidikan informal.Untuk mengetahui lebih jelas tentang ketiga jalur pendidikan di atas, mari kita cermati ulasan pengertian dan contoh- contohnya berikut ini :
1. Pendidikan formal PENDIDIKAN FORMAL adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar (contohnya : SD, MI, SMP, MTs), pendidikan menengah (SMA, MA, SMK, MAK), dan pendidikan tinggi (contohnya : Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Doktor)
Foto pendidikan formal
2. Pendidikan Nonformal PENDIDIKAN NONFORMAL adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai penambah pada pendidikan formal apabila pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik pada satuan pendidikan formal dirasa belum memadai. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pelengkap apabila peserta didik pada satuan pendidikan formal merasa perlu untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui jalur pendidikan nonformal.Contoh program pendidikan nonformal meliputi : Pendidikan kecakapan hidup, Pendidikan anak usia dini (contohnya : Kelompok bermain, Taman penitipan anak), Pendidikan kepemudaan (Organisasi keagamaan, Organisasi pemuda, Organisasi kepanduan/kepramukaan,
Organisasi palang merah, Organisasi pecinta alam & lingkungan, Organisasi kewirausahaan, Organisasi masyarakat, Organisasi seni dan olahraga, Organisasi lain yang sejenis), Pendidikan pemberdayaan perempuan, Pendidikan keaksaraan, Pend. ketrampilan & pelatihan kerja, Pendidikan Kesetaraan (Program paket A setara SD/MI, Program paket B setara SMP/MTs, Program paket C setara SMA/MA, Paket C Kejuruan setara SMK/MAK).
3. Pendidikan Informal PENDIDIKAN INFORMAL adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Salah satu contoh pendidikan informal adalah pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan yang dilakukan oleh keluarga adalah salah satu dasar yang akan membentuk watak, kebiasaan, dan perilaku anak di masa depannya nanti.
Pembelajaran informal Pendidikan Informal Lingkungan sekolah Lingkungan rumah Keluarga
Pentingnya pendidikan moral ( informal ) pendidikan informal berasal dari dalam keluarga , diri sendiri, lingkungan hidup dan sekolah , dll. Apakah penting pendidikan informal dari keluarga ? Penting , sangat penting karena pendidikan dalam keluarga merupakan pilar pada bertumbuh nya karakter pada anak endidikan moral dari dalam keluarga , pendidikan anak di dapat pertama kali dalam keluarga nya sendiri , anak dapat menirukan bahkan mempraktikan apa yang dia lihat atau rasakan setiap hari di rumah nya .
Anak yang terlahir dalam keluarga yang terdidik , di didik sopan santun , moral , dan teratur sejak kecil akan berbeda dengan anak yang lahir dalam keluarga yang kurang memperhatikan , bahkan kurang sadar jika yang anggota keluarga tersebut lakukan akan berdampak pada anak mereka. Pada zaman sekarang tidak sedikit orang tua yang hanya memperhatikan kebutuhan fisik dan materi anak , bukan psikis maupun kasih sayang , karena itu tidak sedikit juga anak dengan orang tua yang seperti itu , merasa di campakan , bahkan hal yang paling buruk terjadi jika anak sudah merasa tidak di perhatikan lalu mencari pelarian pada hal hal negatif
Misal nya minum minuman keras, mengkonsumsi narkotika , bergaul dengan orang yang suka melakukan hal negatif. Pergaulan anak juga penting , ada pepatah mengatakan “orang yang berteman dengan penjual parfum akan tertular bau wangi nya , namun anak yang berteman dengan penjual arang , akan terkena debu nya” itu berarti bahwa perilaku teman anak bermain secara tidak langsung akan mempengaruhi karakter anak tersebut.
Begitu juga dengan lingkungan sekolah ,jika di rumah anak tersebut baik , sopan karena lingkungan keluarga nya yang bagus , namun bersekolah di dalam sekolah yang mempunya lingkungan yang kurang bagus , akan mempengaruhi karakter anak tersebut , tidak sedikit anak yang di rumah terlihat lemah lembut , namun di sekolah dia membuat masalah , bahkan di “judge” anak yang nakal , karna lingkungan sekolah (teman dan siapapun yang ada di lingkungan sekolah tersebut) yang memang kurang baik
Lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi karakter pada anak , anak yang tinggal di tempat yang lingkungan nya kumuh ,ramai dan banyak orang yang berperilaku menyimpang , berbeda dengan anak yang tinggal di lingkungan tempat tinggal nya stabil , agamis ,dan bersih. Tidak sedikit orang tua yang kurang mengerti bahwa keluarga berpengaruh pada karakter anak ,maka dari itu penting untung memberikan penyuluhan / pengetahuan kepada orang tua agar memperhatikan sikap yang di lakukan didepan anak mereka , karena secara langsung maupun tidak langsung , apa yang anak lihat akan di rekam di memori anak lalu cepat atau lambat akan di praktik atau di lakukan pada orang lain atau benda yang lain ,