TANTANGAN DAN ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM ERA “SDGs”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Advertisements

OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
E. Gumbira-Sa’id, 2008 MANAJEMEN INOVASI TEKNOLOGI DALAM MEMBANGUN TECHNOPRENEURSHIP MENGANTISIPASI KRISIS GLOBAL PANGAN DAN ENERJI MANAJEMEN INOVASI TEKNOLOGI.
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
SISTEM AGRIBISNIS.
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
Sistem, Konsep, dan Pendekatan Agribisnis
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Pertanian dan industri manufaktur
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.
11. PERUSAHAAN PERTANIAN.
Perencanaan Tata Guna Lahan
Kelembagaan Dalam Pembangunan Pertanian
PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
7. PEMBANGUNAN PERTANIAN. 4/9/2015free template from 2 Arti Pembangunan : Usaha secara sadar utk melakukan perub menuju kondisi lebih.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Kuliah Pengantar Agroindustri
Prakarsa Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan
Pengadaan Bahan Baku (Lanjutan)
SUSTAINABLE TOURISM Our society will be defined not only by what we create, but what we refuse to destroy (John C. Sawhill)
3. KASUS AGRIBISNIS (SISTEM AGRIBISNIS)
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
SEKTOR PERTANIAN.
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
SRI SULASMIYATI, S.SOS, MAP
Pertanian dan industri manufaktur
Prof Dr Muhammad Firdaus Prof Dr Hermanto Siregar
PHILOSOFIS, HAKIKAT, SERTA TATA KELOLA MAGANG
Mata Kuliah TPB (Mata Kuliah Wajib)
TUJUAN DAN EKSES PEMBANGUNAN EKONOMI
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PERTEMUAN – 3 M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)
Kebijakan Pendidikan Tinggi Prof. Munawar Ketua LP3M-UB
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
TRANSFORMASI STRUKTURAL
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
EKONOMI PERTANIAN ESL211 Ujang Sehabudin
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Peran Dunia Usaha Mendorong Perekonomian Nasional Melalui Potensi Desa
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
MEMBERDAYAKAN POTENSI PEDESAAN DENGAN REFORMASI AGRIBISNIS
Hermanto Siregar (Guru Besar Ilmu Ekonomi & Wakil Rektor, IPB)
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
PENDEKATAN PEMBANGUNAN PERIKANAN GREEN ECONOMY DAN BLUE ECONOMY
PERTANIAN TERPADU DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBERDAYA ALAM
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
Ukuran Keberhasilannya
SUMBERDAYA DI DESA : A. Sumber Daya Alam (SDA) 1. Lahan (Sawah, Tegal, Kebun dll) 2. Air 3. Iklim (Basah, Kering) 4. Hutan atau tumbuhan (groves) 5. Mineral.
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
KERANGKA ROADMAP Pendahuluan 2. Tantangan Perekonomian Indonesia
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
Ruang lingkup dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
PEMBAHASAN SEMINAR NASIONAL “MENUJU PENDIRIAN BANK PERTANIAN”
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Transcript presentasi:

TANTANGAN DAN ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN DALAM ERA “SDGs” HERMANTO SIREGAR (Ketua Umum PERHEPI, Guru Besar IPB) SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN PERTANIAN II Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, 25 November 2017

OUTLINE 1. SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS 2. MAJOR FORCES LAINNYA 3. PEREKONOMIAN DAN PERTANIAN INDONESIA 2030 4. PEMBANGUNAN PERTANIAN KE ARAH 2030 5. PENUTUP: PERSIAPKAN SDM

1. SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS 169 Targets 15 Years 17 Goals

SDGs sangat relevan dengan pertanian… SDGs telah disepakati sejak tahun 2015 oleh 193 negara- negara anggota PBB termasuk Indonesia  menjadi pertim- bangan penting dalam penentuan arah pembangunan Sebagian besar sasaran SDGs, misalnya: no poverty, zero hunger, affordable & clean energy, decent work & economic growth, dan climate action sangat erat terkait dengan sektor pertanian  pembangunan pertanian harus sekali- gus mampu mewujudkan sasaran2 tsb per tahun 2030 Tantangan terbesar bagi kita adalah cascading ke-17 SDGs tsb ke level daerah-daerah, sehingga penguatan kelemba- gaan (tingkat nasional hingga daerah) mutlak utk dilakukan dan dengan menggunakan pendekatan partnership

2. MAJOR FORCES LAINNYA Pertumbuhan penduduk & peningkatan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan kebutuhan komoditas dan produk pangan (kuantitas dan kualitas) Perubahan life style  semakin mempertimbangkan aspek kesehatan dan estetika (organik, biofarmaka, dll) Kelangkaan energi asal fosil Meningkatkan harga energi asal fosil dan meningkatkan permintaan bioenergi Tuntutan penurunan polusi (sustainability) Perubahan iklim global Meningkatkan risiko cuaca ekstrim & kelangkaan sumberdaya air Meningkatkan ketidakpastian produksi pertanian Meningkatnya permintaan thdp jasa lingkungan Perkembangan ICT yang sangat pesat Merobah cara-cara menjalankan bisnis Meningkatkan persaingan serta menuntut efisiensi dan kecepatan

Tantangan terbesar: membuat pembangunan perta-nian sbg alat mewujudkan keseimbangan antara manusia, ekonomi, dan lingkungan… Human & Social Capital Environ-mental Capital Economic Capital Health impacts vs. Human impacts Income & employment vs. Labour & consumption Resources & assimilation of pollution vs. Pollution & its abatement

3. PEREKONOMIAN DAN PERTANIAN INDO- NESIA 2030 Hanya 29% yg ting-gal di pedesaan!

Indonesia’s Average GDP Share by Sector (%) Populasi penduduk pedesaan yg menurun dg cepat (>1%pt p.a.) harus diikuti dg inovasi tiada henti agar per-tanian Indonesia tetap eksis…  Skala ekonomi harus naik dan/atau perbanyak penciptaan nilai tambah! Indonesia’s Average GDP Share by Sector (%) Sector 1971- 1975 1976- 1980 1981- 1985 1986- 1990 1991- 1995 1996- 2000 2001- 2005 2006- 2010 2011- 2014* Agric., livestock, forestry and fishery 37.6 29.9 25.9 27.3 20.0 17.2 14.9 14.4 14.5 Mining and quarrying 13.8 21.3 11.6 10.4 9.3 11.0 11.3 Manufacturing industry 9.1 7.5 3.7 4.1 15.7 26.2 29.0 26.6 23.9 Trade, hotels & restaurants 17.7 15.8 17.0 19.9 18.0 15.9 16.2 14.2 Others 21.8 25.5 32.1 33.8 34.7 30.3 30.6 36.1 A structural change in the Indonesian economy is reflected by the declining share of the agri- cultural sector to GDP from almost 38 % in 1971-1975 to only about 14.5 % in 2011-2014. Notice that the ag. share has more or less stopped to decrease further since 2001.

Agriculture and Employment (Now) 56.7% of under-employment in agricul-tural sector 29% of agricultural labor are family/unpaid workers 38.7% of agricultural labor are primary school graduates 38.3 million (31.7%) Agricultural Labor Based on education Under-employment Based on employment status Transformasi struktural perekonomian harus dilakukan, sektor pertanian direformasi (format-ulang)!

4. PEMBANGUNAN PERTANIAN KE ARAH 2030 Sistem Usaha Pertanian Ekologis Terpadu (SUPET) Bentuk dualistik sektor pertanian tidak sepenuhnya bisa dihapuskan, namun bisa diminimalkan Rataan penguasaan lahan petani minimal 5 hektar Usahatani terpadu: ladang pangan, jasa lingkungan, agrowisata Sistem Pertanian Bioindustri Terpadu (SPBT) Mempererat keterkaitan On Farm dan Industri Tanaman pangan, biofarmaka, komoditas industri, kebun energi, hutan tanaman Fokus pada industri pengolahan ~ innovation and technological base untuk produk atau komoditas tsb

Sistem Rantai Pasok Pertanian Terpadu (SRPPT) Merealisasikan multipliers output, pendapatan, dan tenagakerja Bisnis logistik dan distribusi pendukung SUPET dan SPBT Bisnis lainnya pendukung SUPET dan SPBT, termasuk jasa pembiayaan, jasa asuransi, jasa konsultasi, dll Industri hilir pertanian Penerapan SUPET, SPBT, dan SRPPT harus fokus pada satu komoditas pertanian di setiap well defined area Optimasi lokasi bahan baku dengan lokus industri hilir Pendalaman industri hilir sebagai sumber pertumbuhan dan kesejahteraan yang sustainable

5. PENUTUP: PERSIAPKAN SDM Perubahan struktural tidak dapat dijalankan apabila SDM/petani tidak dipersiapkan dengan baik Anak-anak petani harus dipersiapkan utk: memasuki sektor ekonomi formal (pegawai dll) menjadi entrepreneurs yg mengembangkan industri pengolahan pertanian dan UMKM lainnya khususnya di kawasan pedesaan menjadi petani terdidik yg menguasai teknologi Untuk itu, beasiswa bagi anak petani harus diprioritaskan Perlu meninjau kembali kurikulum pendidikan pertanian agar lebih sejalan dg berbagai major forces perubahan ter- masuk mempertimbangkan karakter generasi milenial (gen- Z) agar tetap ada ketertarikan thdp pertanian & agribisnis.

Terima kasih @hermantoregar wrsp@ipb.ac.id