Medium Access Control (MAC) Sublayer (Materi 3)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konsep Jaringan Komputer
Advertisements

Metode Akses.
D Topologi jaringan LAN Topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data didalam jaringan yang secara fisik mengswitchingkan simpul.
Local Area Network (LAN) ADE CHANDRA
Local Area Network.
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
LOCAL AREA NETWORK – LAN
TOPOLOGI JARINGAN STD week3.
3. Perangkat Jaringan Komputer 1. Pengenalan Jaringan Komputer 3. Perangkat Jaringan Komputer 2. Macam-Macam Jaringan Internet 4. Penggolongan Jaringan.
TOPOLOGI KABEL JARINGAN
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
FDDI ( Fiber Distributed Data Interface )
Pertemuan-3. Data Link Layer
JARINGAN KOMPUTER BERKECEPATAN TINGGI
Medium Access Control (MAC) Sublayer
1.  Awal pengembangan LAN: banyak network dikembangkan  incompatible  Awal 1980-an IEEE mengusulkan standar utk mengatasi incompatibility  Tipe-tipe.
Jaringan Komputer Muhammad Anshari
Bab 3 Local Area Network ABDILLAH, S.Si, MIT.
Ethernet – Network Interface Card
Data Link Layer.
Prolog Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media transmisi (mis. kabel) secara bersamaan, maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan)
Local Area Network Pertemuan V.
BAB 3 Pengenalan Jaringan LAN
TEKNOLOGI JARINGAN KECEPATAN TINGGI
Model Konektifitas dan Metode Akses (Standar IEEE 802)
Bab 7 Teknologi Data-Link Layer
Local Area Network ASRINAH_ _PTIK_A.
Tujuan: Memahami konsep protokol dan aplikasi protokol jaringan
Data Link Layer. Pendahuluan Keterbatasan layer 1 ◦ Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media ◦ Layer 1 tidak dapat.
JARKOM - 3 TOPOLOGY JARINGAN.
OSI Model Data Link Layer
Pembahasan Protokol Datalink Layer Error Detection dan Correction
Bab 4 Teknologi Physical Layer
Standard IEEE 802 Pertemuan II.
Bab 6 Teknologi Data-Link Layer
Jaringan Nirkabel Bab #6 – MAC Layer.
Week 3 – Network Access Layer Physical Layer Topologi Lan
METODE AKSES Pertemuan IV.
Jaringan Komputer Lan Berkecepatan Tinggi
Bab 6 Konsep Data-Link Layer
INSTALASI DAN ADMINISTRASI JARINGAN
Metode Akses.
TEK3505 JARINGAN KOMPUTER KONSEP DATA-LINK LAYER Abdillah, MIT
Pendahuluan Keterbatasan layer 1
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
Keamanan Informasi dan Administrasi Jaringan
PROTOKOL PADA LAN Budhi Irawan, S.Si, M.T – Jaringan Komputer.
DATA LINK LAYER (1).
TEK3505 JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN Abdillah, MIT
TEKNOLOGI LAN LAN TECHNOLOGY
DNS (Domain Name Server), Gateway, IP Address, DAN Subnetmask
LOCAL AREA NETWORK – LAN
Jaringan komputer session 1
Local Area Network (LAN)
TEKNOLOGI JARINGAN KECEPATAN TINGGI
Materi 3 Ritzkal,S.Kom,CCNA.
MAC (Medium Access Methods)
Jaringan Komputer 2 Diah ayu retnani.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
KOMPONEN JARINGAN KOMPUTER
Jaringan Komputer Pertemuan-3. Data Link Layer.
Keamanan Informasi dan Administrasi Jaringan
METODE AKSES Pertemuan IV.
METODE AKSES Pertemuan IV.
Pertemuan II Referensi Model OSI.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Pertemuan II Referensi Model OSI.
METODE AKSES Pertemuan IV.
OSI Model Data Link Layer
Transcript presentasi:

Medium Access Control (MAC) Sublayer (Materi 3) Jaringan Nirkabel Medium Access Control (MAC) Sublayer (Materi 3)

Perkembangan MAC ALOHA Ketika stasiun memiliki frame, langsung dikirim Stasiun memonitor jaringan selama delay propagasi round-trip maksimum (2 kali waktu yang dibutuhkan untuk mengirim frame antara 2 stasiun yang jaraknya terjauh) ditambah inkremen waktu yang fixed. Jika ada ACK berhasil Sebaliknya  kirim ulang frame (retransmisi) Jika gagal setelah beberapa kali retransmisi  stop

Perkembangan MAC Slotted ALOHA CSMA CSMA/CD Jika medium idle  transmit Jika medium sibuk  teruskan monitor sampai kanal “terasa” (sensed) idle – Transmit segera CSMA/CD Jika medium sibuk  teruskan monitor sampai kanal “terasa” (sensed) idle Transmit segera Jika terdeteksi tabrakan dalam proses transmisi kirim sinyal jamming untuk memastikan bahwa semua stasiun mengetahui bahwa terjadi tabrakan Tunggu selama waktu yang acak  percobaan retransmisi

Ethernet (CSMA/CD) Pada waktu t0, stasiun A mulai mengirimkan paket dialamatkan ke D. Pada t1, B dan C siap untuk transmit.

Ethernet (CSMA/CD)

IEEE 802.3 Medium Access Control Preamble: deretan bit 7-oktet dengan pola bit 0 dan 1 bergantian (101010...) Start frame delimiter (SFD): oktet tunggal 10101011 yang mengikuti preamble dan menandakan dimulainya field DA Destination address: alamat DTE yang dituju Source address: alamat DTE asal (originating) Length/type: field 2 oktet yang merupakan indikasi jumlah oktet pada field data Data LLC: memiliki panjang minimum dan maksimum agar menjadi frame yang valid Pad: urutan oktet yang ditambahkan pada data agar memenuhi syarat pengoperasian collision detection

IEEE 802.3 Medium Access Control Frame check sequence (FCS): nilai CRC 4 oktet (32 bit) yang digunakan untuk deteksi kesalahan

Spesifikasi IEEE 802.3 10-Mbps (Ethernet) Notasi untuk membedakan implementasi: <data rate [Mbps]> <metode signaling> <panjang segmen maksimum [ratusan meter]> <jenis media transmisi> Medium 10BASE-F terdiri dari 3 spesifikasi: 10BASE-FP (pasif)  topologi star, panjang segmen sampai 1 km 10BASE-FL (link)  point to point, jarak antar stasiun atau repeater sampai 2 km 10BASE-FB (backbone)  jarak antar repeater sampai 2 km

Spesifikasi IEEE 802.3 10-Mbps (Ethernet) Spesifikasi lain: Fast Ethernet  100BASE-X, 100BASE-T4 Gigabit Ethernet  1000BASE-SX, 1000BASELX,1000BASE-CX, 1000BASE-T

Spesifikasi IEEE 802.3 100-Mbps (Fast Ethernet) Standar 100BASE-T Secara keseluruhan mengacu pada protokol MAC dan format frame IEEE802.3. Instalasi murah karena menggunakan UTP kategori 3 atau 5 Topologi mirip 10BASE-T Standar 100BASE-X Banyak mengacu pada FDDI (Fiber Distributed Data Interface) Instalasi lebih mahal karena harus memasang kabel baru, misalnya STP, UTP kategori 5, atau serat optik

Spesifikasi IEEE 802.3 100-Mbps (Fast Ethernet)

100BASE-X dan 100BASE-T4 100BASE-X 100BASE-T4 Laju data 100 Mbps pada sepasang link 100BASE-TX: menggunakan 2 UTP atau STP, 1 untuk transmit dan 1 untuk receive 100BASE-FX: menggunakan 2 serat optik 100BASE-T4 Laju data 100 Mbps pada 4 link UTP Transmit dan receive data menggunakan 3 UTP (masing-masing 33,3 Mbps), jadi 2 UTP bersifat unidireksional, dan 2 UTP bidireksional Skema pengkodean 8B6T

100BASE-X dan 100BASE-T4

Gigabit Ethernet Hub switching mengkoneksikan central server dengan beberapa workgroup hub Alternatif lapis fisik dalam spesifikasi 1-Gbps: 1000BASE-SX  serat optik multimode short wavelength 62,5-μm atau 50-μm 1000BASE-LX  serat optik multimode atau single mode 1000BASE-CX  menggunakan STP 1000BASE-T  UTP kategori 5

Gigabit Ethernet

Token Ring dan FDDI Didasarkan pada penggunaan sebuah frame kecil, yang disebut token, yang beredar mengelilingi ring. Stasiun pengirim akan membangkitkan token baru apabila kedua syarat berikut terpenuhi: Transmisi frame telah selesai Bit pertama dari frame yang dikirimkan telah kembali ke stasiun tersebut.

Token Ring dan FDDI

IEEE 802.5 Medium Access Control Starting delimiter: urutan bit khusus untuk meningkatkan transparansi data, dengan pola JK0JK000 Access control, terdiri dari: Bit prioritas  indikasi prioritas frame yang boleh ditransmisikan pada suatu saat Bit token  membedakan antara frame biasa dan token Bit monitor  mencegah frame mengelilingi ring secara terus menerus Bit reservasi  digunakan oleh DTE dengan prioritas tinggi untuk memesan token pada rotasi berikutnya

IEEE 802.5 Medium Access Control Frame control: menyatakan tipe frame (MAC atau LLC/informasi) dan fungsi-fungsi kontrol tertentu Destination address dan source address: alamat pengirim dan penerima Data unit: membawa data LLC Frame check sequence: CRC 32 bit End delimiter: transparansi data dengan pola JK1JK1IE Frame status: terdiri dari bit address-recognized (A) dan bit frame-copied (C)

IEEE 802.5 Medium Access Control Frame MAC Setiap stasiun dapat memeriksa apakah suatu frame mengalami error, kemudian mengeset bit E=1 pada field ED (end delimiter) jika terdeteksi kesalahan Stasiun pengirim dapat menyimpulkan salah satu dari 3 kondisi berikut dari field FS (frame status), yaitu: Stasiun penerima tidak ada atau tidak aktif (A=0,C=0) Stasiun penerima ada tetapi frame tidak dikopi (A=1, C=0) Frame telah diterima (A=1, C=1)

IEEE 802.5 Medium Access Control Frame MAC

IEEE 802.5 Medium Access Control Prioritas Token Ring Terdapat 8 level prioritas dengan 3-bit field P dan 3- bit field R (reservasi). Variabel pada algoritma prioritas: Pf (atau Pm) = prioritas frame yang akan ditransmisikan oleh stasiun Pr = nilai prioritas dari token yang diterima Rr = nilai reservasi token saat ini Sr = nilai prioritas layanan ring yang lama (Pr) Sx = prioritas layanan baru

IEEE 802.5 Medium Access Control Prioritas Token Ring

IEEE 802.5 Medium Access Control Spesifikasi Lapis Fisik IEEE 802.5 Standar memperbolehkan ukuran frame maksimum 18200 oktet (untuk 16 Mbps dan 100 Mbps). Bandingkan dengan ukuran frame maksimum untuk IEEE 802.3 yang hanya 1518 oktet. Teknik pensinyalan pada datarate 4 dan 16 Mbps adalah Differential Manchester Access control dapat dilakukan dengan 2 cara: Token passing  stasiun harus menunggu token sebelum mendapatkan kesempatan mengakses media Dedicated token ring  menggunakan mode switch antara stasiun dan hub/konsentrator, sehingga stasiun dapat mengakses media

IEEE 802.5 Medium Access Control Spesifikasi Lapis Fisik IEEE 802.5

FDDI Medium Access Control Format frame didefinisikan dalam simbol-simbol, di mana tiap simbol ekivalen dengan 4 bit Field-field pada frame FDDI sangat mirip dengan token ring, perbedaan yang signifikan hanya terdapat pada field FC Field frame control (FC) pada frame selain token memiliki format CLFFZZZZ C adalah indikasi apakah frame sinkron atau asinkron L adalah indikasi alamat 16 atau 48 bit FF adalah indikasi frame LLC, MAC, atau cadangan ZZZZ adalah indikasi tipe frame kontrol Field FC pada token memiliki format 10000000 atau 11000000

FDDI Medium Access Control

ATM LANS Identifikasi tiga generasi LAN: 1st generation  CSMA/CD dan token ring 2nd generation  FDDI 3rd generation  ATM LAN (jaminanthroughput untuk aplikasi multimedia) Persyaratan pada LAN generasi ketiga: Mendukung berbagai kelas layanan Scalable throughput Fasilitas interworking antara teknologi LAN dan WAN

ATM LANS

Fibre Channel Fibre channel merupakan ide baru dalam metode komunikasi data, di mana terjadi penggabungan antara komunikasi berorientasi kanal I/O (didominasi oleh hardware) dan komunikasi berorientasi jaringan (software) Arsitektur protokol: FC-0 media fisik FC-1 protokol transmisi FC-2 protokol framing FC-3 common services FC-4 pemetaan

Fibre Channel

Wireless LAN Standar IEEE 802.11 mendefinisikan 3 tipe stasiun berdasarkan mobilitas: Tanpa transisi  tidak bergerak atau sedikit bergerak di dalam daerah cakupan BSS Transisi BSS  pergerakan stasiun dari 1 BSS ke BSS lain dalam ESS yang sama Transisi ESS  pergerakan stasiun dari BSS dalam sebuah ESS ke BSS dalam ESS lain

Wireless LAN