KEMUNDURAN DAN PENYIMPANAN BENIH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

FOTOSINTESIS MATERI VIDEO LATIHAN SOAL.
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
Imbibisi dan Air.
Pendahuluan Apakah beda antara dokter manusia Dengan dokter (analis) benih? Mengapa kita sebaiknya bekerja Seperti dokter manusia? Pendekatan: Fisiologi,
Struktur Biji Embrio Zat Cadangan Makanan Pembungkus / Kulit Biji
PENYIMPANAN BENIH.
PROTEIN.
KADAR AIR Metoda Analisis Pemanasan dg oven
BERDASARKAN MEKANISME ADA DUA TIPE DORMANSI :
ENZIM, PROTEIN DAN ASAM AMINO
Keragaman metabolit sekunder
Oleh SUPARMUJI, S.Pd METABOLISME Oleh SUPARMUJI, S.Pd
HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN
B. KECAMBAH BIJI AKAN BERKECAMBAH STL MENGALAMI MASA DORMAN
SEED BANK: UPAYA PENYIMPANAN BENIH UNTUK KONSERVASI PLASMA NUTFAH
PERBANYAKAN TANAMAN BANYAK KEMAJUAN DALAM PERBANYAKAN TANAMAN YANG DICAPAI SEJAK DAHULU. TETAPI KEMAJUAN INI TIDAK AKAN DEMIKIAN BANYAK TANPA METODE YANG.
Fisiologi Pasca Panen.
TEKNOLOGI BENIH MKB 505 /3 SKS (2-1)
FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PERKECAMBAHAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
FISIOLOGI PASCA PANEN ke-3
Metabolisme NUTRISI PENGHASIL ENERGI Karbohidrat Lemak Protein MAKRO-
Serapan Hara Daun.
Kesuburan Tanah.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
PERBANYAKAN TANAMAN BANYAK KEMAJUAN DALAM PERBANYAKAN TANAMAN YANG DICAPAI SEJAK DAHULU. TETAPI KEMAJUAN INI TIDAK AKAN DEMIKIAN BANYAK TANPA METODE YANG.
FISIOLOGI PASCA PANEN Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2016.
SITOKININ Fitohormon yg berperan dalam proses pembelahan sel.
METABOLISME MIKROBIA Dyah Ayu Widyastuti.
PENGUJIAN BENIH Pengujian Benih
METABOLISME PERKECAMBAHAN BENIH
Masalah Pengeringan Benih
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
FISIOLOGI PASCA PANEN PENYIMPANAN
FISIOLOGI PASCA PANEN ke-2
AIR.
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Respirasi Drs. IGK. WIJASA, MARS.
UJIAN AKHIR SEMESTER Nama : Henny Ernawati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi Semester : 3A.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
RESPIRASI Oleh : Dr. Muhibbuddin, M.S..
02 Oktober 2017 PENGANTAR BIOKIMIA.
HARA NITROGEN Kandungan nitrogen dalam tanaman paling banyak dibanding hara mineral yang lain, sebanyak 2-4% dari berat kering tanaman.   Kecuali bentuk.
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
METABOLISME SEL Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup.
REGULASI DAN AKTIVITAS ENZIM
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
PENYIMPANAN BENIH.
Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini
UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI AGRONOMI
PENGERTIAN METABOLISME
Proses fisiologi perkecambahan benih (dorman dan non dorman)
Adinda Nurul Huda M, SP, Msi
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
II. FISIOLOGI PASCA PANEN
METABOLISME Dr.sugeng riyadi.
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
Biokimia Nutrisi Dahlanuddin.
RESPIRASI PADA TANAMAN
Universitas Al Ghifari
Metabolisme Menurut Pandangan Islam
LEMAK DAN MINYAK.
Metabolisme Lemak By : Zaenal Arifin Nama: NIM :.
DAPATKAH KAMU MENJELASKAN APA YANG TERJADI PADA GAMBAR DIATAS?
PROTEIN.  Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.  Sebagai.
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

KEMUNDURAN DAN PENYIMPANAN BENIH UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI AGRONOMI KEMUNDURAN DAN PENYIMPANAN BENIH NISA BUDI ARIFIANA 161520101001

Deteriorasi Menurunnya mutu benih yang menimbulkan perubahan secara menyeluruh di dalam benih dan berakibat pada berkurangnya viabilitas benih. Faktor suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi kecepatan kemunduran benih.

Gejala Deteriorasi Gejala fisiologi Gejala Biokimia

1. Perubahan warna benih Benih yang mengalami deteriorisasi warnanya akan berubah. Hal ini dipakai sebagai salah satu tolak ukur pertama, meskipun perubahan itu subjektif. 2. Mundurnya perkecambahan. Kemampuan berkecambah benih menurun. 3. Mundurnya toleransi terhadap lingkungan. Memiliki daya tahan yang rendah terhadap penyimpangan kondisi lingkungan. 4. Mundurnya toleransi terhadap penyimpanan. Kepekaan terhadap keadaan singkat. 5. Sangat peka terhadap radiasi. 6. Mundurnya pertumbuhan kecambah. Pada benih yang telah menua jika masih dapat berkecambah maka pertumbuhan/perkembangan kecambahnya lambat dan tidak merata. 7. Mundurnya vigor (kekuatan tumbuh). Benih tidak dapat berkecambah dalam kondisi sub optimum dan optimum. Ada perbedaan persentase viabilitas uji di labolatorium dengan kenyataan di lapangan. 8. Meningkatnya jumlah kecambah abnormal.

Gejala Biokimia 1. Aktivitas enzim menurun: dehidrogenase, glutamat dekarboksilase, katalase, peroksidase, fenolase, amilase, sitokrom oksidase. Respirasi menurun : konsumsi O2 rendah, produksi CO2 rendah, produksi ATP rendah Bocoran metabolit meningkat: menjadikan nilai daya hantar listrik meningkat dan gula terlarut menigkat Kandungan Asam Lemak Bebas meningkat: Lipid: asam lemak + gliserol Ribosom tidak mampu berdisosiasi: sintesis protein terhambat Degradasi dan Inaktivasi Enzim: perubahan struktur makromolekul enzim menurunkan aktivitasnya. Pengaktifan/Pembentukan Enzim-enzim Hidrolitik: Bila KA benih > 20%, cukup untuk mengaktifkan enzim2 hidrolotik(lipase, fosfolipase, fosfatase, amilase) Akumulasi senyawa beracun (toxic) a. embrio baik pada endosperm tua b. embrio tua pada endosperm baik Keduanya : menunjukkan vigor dan perkecambahannya buruk

Gambar 1. Perilaku kandungan protein benih kedelai selama penyimpanan terkontrol (suhu 19-220C, RH 64-67%, Kadar Air 9-11%) Reaksi oksidasi asam amino berhubungan dengan jumlah oksigen yang masuk ke dalam benih dan berkaitan dengan permeabilitas kulit benih. Menurut Tatipata (2007) protein bersifat higroskopis sehingga akan lebih mudah mengabsorbsi air. Peningkatan kadar air benih menyebabkan hidrolisis protein dan fluiditas membran mitokondria berkurang sehingga merubah bentuk protein yang terikat pada bilayer lipid. selama deteriorasi benih telah mengalami degradasi protein sehingga menyebabkan menurunnya viabilitas benih.

daya hantar listrik pada Gambar 2 menunjukkan bahwa semakin lama periode simpan maka nilai daya hantar listrik semakin meningkat. Nilai daya hantar listrik lebih tepat untuk menguji tingkat kerusakan benih dibandingkan kandungan protein karena lebih menggambarkan vigor daya simpan benih selama periode simpan. Kerusakan membran sel sebagai akibat dari perubahan pada struktur protein dan lipid melalui proses hidrolisis dan oksidasi menyebabkan kebocoran membran sel dengan sejumlah elektrolit yang keluar yang diukur melalui nilai daya hantar listrik. Meningkatnya daya hantar listrik mengindikasikan bahwa benih semakin rusak dan vigor benih semakin menurun. Gambar 2. Perilaku daya hantar listrik benih kedelai selama penyimpanan terkontrol (suhu 19-220C, RH 64-67%, Kadar Air 9-11%)

Penyimpanan Benih

penyimpanan jangka panjang penyimpanan jangka menengah Periode Penyimpanan : penyimpanan jangka panjang penyimpanan jangka menengah penyimpanan jangka pendek.

Kelompok benih : Ortodoks Rekalsitran

Faktor –faktor mempengaruhi penyimpanan Faktor dalam 1. Genetis 2. Kadar air awal benih 3. Viabilitas awal benih Faktor luar Suhu udara Kelembaban ruang simpan Kemasan benih

FAKTOR DALAM Genetis Benih dari beberapa spesies tanaman dapat bertahan lebih lama pada kondisi penyimpanan tertentu dibandingkan dengan spesies lainnya. Kadar air awal Kandungan air benih awal sebelum disimpan pada benih ortodoks ±12% sedangkan pada benih rekalsitran ± 30-70%. Kadar air yang tidak sesuai dengan sifat benih maka dapat mempengaruhi kemunduran benih selama dalam penyimpanan.

Viabilitas awal benih Proses pemanenan dan pemilihan benih yang baik telah memasuki masak fisiologis dapat memiliki viabilitas awal yang tinggi.

FAKTOR LUAR SUHU Makin rendah suhu ruang penyimpanan maka umur simpan benih akan semakin panjang. Menurut kaidah Harrington dalam (Sutopo,1988), dengan penurunan suhu ruang simpan sebesar 50C maka daya simpan benih akan meningkat 2 kali lipat. Hukum ini berlaku pada suhu ruang simpan antara 0 - 500C. Kelembaban ruang simpan Kelembaban udara yang rendah sangat baik untuk mempertahankan viabilitas benih, tetapi bagi benih yang recalsitrant kelembaban udara yang rendah dapat menurunkan viabilitas benih selama penyimpanan. Sebagian besar kelembaban nisbi yang baik ±50-60%.

Kemasan Benih Dalam menjaga viabilitas benih pada penyimpanan lebih baik menggunakan bahan kemasan benih yang kedap udara dan uap air.

benih kedelai mengandung protein yang tinggi dan lebih cepat dalam menyerap air. Dengan cepatnya benih kedelai menyerap air maka cepat pula terjadi kebocoran-kebocoran pada sel-sel dalam benih. Kedelai yang memiliki kandungan lemak dan minyak dapat terhidrolisis dan teroksidasi bila dibiarkan terlalu lama kontak dengan udara. Reaksi hidrolisis dapat mengakibatkan kerusakan lemak karena terdapat sejumlah air di dalamnya sehingga proses hidrolisis akan menghasilkan asam lemak bebas (Yazid dan Nursanti 2006).

TERIMAKASIH...