KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tentang Mineral Gizi tielumphd.
Advertisements

SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI Sedang memuat… FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012.
MEKANISME TRANSPOR MELALUI MEMBRAN
MEKANISME TRANSPOR ZAT MELALUI MEMBRAN
FISIOLOGI HEWAN AIR Oleh: Leni Handayani, S.Pi, MP
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
SEL EKSITABLE DAN MEKANISME BIOFISIKANYA
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
HUBUNGAN TUMBUHAN DAN AIR
KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT ELOK KARTIASMI, S.KEP, NS.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
BAB 1 Sel.
Gadis Meinar Sari, dr, MKes Departemen Ilmu Faal FK Unair
Sistem Osmoregulasi Ikan
CELL Learning Objective:
Cairan tubuh, elektrolit dan pengaturannya
1 CAIRAN TUBUH. 2 PENDAHULUAN Sel adalah unit dasar dari tubuh manusia. Agar sel tubuh dpt melakukan tugas fisiologis individualnya, diperlukan lingkungan.
DISUSUN OLEH : Dr.H.Deddy Hartanto
Biokimia Pengasaman Urin.
Kebutuhan cairan dan elektrolit
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Konsep Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
SISTIM ENDOKRIN , NUTRISI DAN METABOLIK
Keseimbangan Asam Basa
ION LOGAM DALAM SISTEM BIOLOGIS
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
PERHITUNGAN OSMOLARITAS DAN VISKOSITAS SECARA SEDERHANA
BIOKIMIA DARAH Lilis Hadiyati, S.Si..
STRUKTUR SEL HEWAN TUTI CAHYANI, SP.d SDN PURWANTORO 3 KOTA MALANG.
Transport Sel Pertemuan 4.
Erkadius Bagian Fisiologi
AIR.
Erkadius Bagian Fisiologi
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
R BAYU KUSUMAH N. S.Kep.,Ners
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
Fisiologi Cairan Tubuh
SISTEM SIRKULASI.
BIOFISIKA Oleh Dr. S. Hendromartono , MS.
Transport Tansmembran
Membran & Transport Lintas Membran
SEL EKSITABLE DAN MEKANISME BIOFISIKANYA
Komposisi dan komponen tubuh manusia
HIPOVOLEMIA....
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Biofisika S. Hendromartono , dr.Ms.
Fisiologi Cairan Tubuh
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
Assalamua’laikum Wr.Wb
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
OLEH Dr. Moh. Natsir Abdul
KONSEP DASAR DAN PRINSIP PERITONEAL DIALYSIS
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT, KESEIMBANGAN ASAM BASA
CAIRAN DAN ELEKTROLIT Imran Tumenggung.
METABOLISME Dr.sugeng riyadi.
Metode Transportasi dalam Sel
KESEIMBANGAN & GANGGUAN ELEKTROLIT
PERNAFASAN / RESPIRASI
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Fisiologi Ternak. “PERANAN MEMBRAN DALAM MEMBANTU FUNGSI SEL”
HOMEOSTASIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Dan ASAM BASA. OBJECTIVES MEMAHAMI KONSEP HOMEOSTASIS KOMPOSISI CAIRAN TUBUH MEKANISME HOMEOSTASIS PENGERTIAN ASAM-BASA.
Sulthon Taqdir Alfirdaus, S.Pd
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners Oleh: EDI EFIAN, S.Kep. Ners.
Sistem Kardiovaskuler
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
KESEIMBANGAN ASAM BASA
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
Transcript presentasi:

KESEIMBANGAN CAIRAN & ELEKTROLIT

ASAL CAIRAN TUBUH ZAT PADAT (Terlarut) ZAT CAIR (Pelarut) ELEKTROLIT MINUMAN MAKANAN CAIRAN INTRAVENA ZAT PADAT (Terlarut) ZAT CAIR (Pelarut) ELEKTROLIT (ION-ION) KATION (+) Na + K + Ca +2 Mg +2 ANION ( - ) Cl + HPO4 - SO4- NON ELEKTROLIT PROTEIN UREA GLUKOSA OKSIGEN CO2

F U N G S I A I R SARANA TRANSPOR NUTRIEN KE SEL – SEL MENGELUARKAN SISA/BUANGAN DARI SEL METABOLISME SEL PELARUT ELEKTROLIT & NON ELEKTROLIT MEMELIHARA SUHU TUBUH MEMBANTU PENCERNAAN MEMPERMUDAH ELIMINASI MENGANGKUT : HORMON, ENZIM, ERITROSIT, LEKOSIT, ZAT 2 LAIN

SUMBER - SUMBER AIR AIR MINUM  SUMBER I  VARIASI TERGANTUNG KEBIASAAN & KEADAAN AIR DLM MAKANAN (PERFOMEN WATER)SUMBER II TERGANTUNG JENIS MAKANAN OKSIDASI METABOLIK HASIL AKHIR dr METABOLISME MAKANAN BERVARIASI MENURUT JENIS NUTRIEN 100 gr LEMAK  107 gr AIR 100 gr KH  55 gr AIR 100 gr PROTEIN  40 gr AIR

INTAKE - OUTPUT CAIRAN 1500 – 3000 ml SETIAP HARI PENTING UNTUK KEBUTUHAN PERAWATAN INTAKE  OUTPUT AIR MINUM  URINE AIR DLM MAKANAN  AIR, FECES, KULIT, PERNAFASAN + OKSIDASI METABOLISME

MOBILISASI CAIRAN & ELEKTROLIT PARU - PARU SEL PENCERNAAN O 2 ZAT GIZI, CAIRAN ELEKTROLIT PEMBULUH DARAH J A N T U N G SISTEM SIRKULASI SELURUH TUBUH PEMBULUH DARAH ( KAPILER ) / IVF I S F C I S O2 + Cairan + Elektrolit Membran Semi Permeabel Membran Sel Selektif Permeabel

KESEIMBANGAN / HOMEOSTASIS PERTUKARAN / PERGANTIAN YANG TERUS MENERUS KOMPOSISI & VOLUME CAIRAN  STABIL KESEIMBANGAN / HOMEOSTASIS TRANSPORTASI AKTIF TRANSPORTASI PASIF  DIFUSI /OSMOSIS

KESEIMBANGAN INTAKE - OUTPUT SUMBER CAIRAN CAIRAN YG HILANG Air yang dicerna : 1200–1500 Makanan Yg Dicerna : 700–1000 Oksidasi metabolik : 200– 400 Total : 2100–2900 Air seni : 1200–1700 Tinja : 100– 200 Keringat : 200– 400 Hilang # terasa (IWL) Kulit : 350 – 400 Paru : 350 – 400 Total 2100 – 2900

KOMPOSISI CAIRAN CAIRAN INTRASELULAR (ICF) 40% BB / 2/3 TBW CAIRAN INTERSTITRAL LIMFE (ISF)  15% CAIRAN TUBUH 60% CAIRAN EKSRASELULAR (ECF) 20% BB / 1/3 TBW INTRA VENA FLUID (IVF) / PLASMA  5% SEREBROSPINAL CAIRAN TRANSELULAR 1 - 2% BB INTRATORAKAL SEKRESI SEL CERNA

CAIRAN EKSTRASEL & INTRASEL SUSUNAN KIMIA CAIRAN EKSTRASEL & INTRASEL CAIRAN EKSTRASEL CAIRAN INTRASEL Na + -----------------------142 mEq / L ---------------- 10 mEq / L K + ----------------------- 4 mEq / L ----------------140 mEq / L Ca ++ ------------------------- 5 mEq / L ----------------- <1 mEq / L Mg ++ ------------------------- 3 mEq / L ----------------- 58 mEq / L Cl - ------------------------- 103 mEq / L ----------------- 4 mEq / L HCO3 - ------------------------ 28 mEq / L ----------------- 10 mEq / L Fosfat ------------------------- 4 mEq / L ----------------- 75 mEq / L Ca ++ ------------------------- 5 mEq / L ----------------- <1 mEq / L SO3- -------------------------- 1 mEq / L ----------------- 2 mEq / L Glukosa --------------------- 90 mg% ----------------- 0–20 mg % Asam Amino ---------------- 30 mg % ----------------- 200 mg % Kolesterol Fosfo Lipid ---------- 0,5 g % ----------------- 2 – 29 g % Lemak Netral PO2 ------------------------- 35 mmHg ----------------- 20 mmHg PCO2 ------------------------ 46 mmHg ----------------- 50 mmHg pH ---------------------------- 7,4 --------------------------- 7,0 Protein ------------------------ 2 gr % ------------------ 16 gr % ( 5 mEq/L ) ( 40 mEq/L) INTI SEL

PERPINDAHAN CAIRAN IVF ISF ICF

TOTAL CAIRAN TUBUH UMUR TBW BAYI (Baru lahir) DEWASA Total cairan = Total Body Water (TBW) Persentasi dari berat air dibandingkan dengan berat badan total UMUR TBW BAYI (Baru lahir) DEWASA - Pria (20 – 40 th) - Wanita (20 – 40 th) - Lansia ( > 60 th ) 75 % BB 60 % BB 50 % BB 45 – 50 % BB

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TBW UMUR  >> : TBW meningkat << : TBW menurun JENIS KELAMIN  PRIA > WANITA KANDUNGAN LEMAK TUBUH >> Lemak : TBW Menurun << Lemak : TBW Meningkat

ORGAN - ORGAN HOMEOSTASIS CAIRAN PARU – PARU O2  CO2 CO2  keseimbangan asam basa AIR  Penguapan GINJAL Eksresi Cairan & elektrolit Reabsorbsi Ginjal + Sistem endokrin ADH DH Rasa Haus

SISTEM PEREDARAN (C.V) Pengangkutan darah ke dan dari seluruh sel tubuh Mengatur tek osmotik & tek hidrostatik SISTEM ENDOKRIN Hormon : Antideuretik Diuretik Aldosteron Tyroid paratyroid

SALURAN GASTROINTESTINAL Input cairan & elektrolit Absorbsi cairan & elektrolit Eksresi SISTEM PERSARAFAN Papan pendukung (Swicth Board) Menghentikan / merangsang mekanisme keseimbangan cairan Mengatur intake & output Na & Air Pusat haus  Hypotalamus

STRUKTUR SEL MEMBRAN SEL CAIRAN INTRASELULAR ENDOSPLASMIC RETIKULUM ENDOPLASMIC RETICULUM LISOSOM NUKLEUS CAIRAN INTRASELULAR BADAN GOLGI MITHOCONDRIA MEMBRAN SEL CAIRAN INTRASELULAR ENDOSPLASMIC RETIKULUM MITOKONDRIA LISOSOM NUKLEUS

MEMBRAN SEL PEMBATAS UTAMA DARI PERPINDAHAN CAIRAN DIBENTUK OLEH MOLEKUL LEMAK (2 lapis) & PROTEIN DIANTARANYA Lemak Protein PEMBATAS UTAMA DARI PERPINDAHAN CAIRAN   Lewati oleh air & molekul 2 kecil yg larut dlm air (Ion, Glukosa)  Molekul yg besar (Protein)  # dpt melewati dg mudah ) Zat / Molekul yg larut dlm air  susah melewati pori 2 membran ) Zat / Molekul yg larut dlm lemak  dpt langsung menembus membran ( Urea, O2, CO2 ). PERMEABILITAS MEMBRAN  Perbandingan ukuran partikel 2 zat terhadap ukuran pori 2 membran

KESEIMBANGAN OSMOTIK LARUTAN ISOTONIK KESEIMBANGAN CAIRAN INTRASEL & EKSTRASEL  KONSENTRASI SAMA LARUTAN ISOTONIK Konsentrasi larutan intrasel & ekstrasel sama  sel tidak mengerut / mengembung osmosis LARUTAN HIPOTONIK Konsentrasi larutan ekstrasel rendah (encer) dari larutan Intrasel  air masuk ke sel scr Osmosis  sel mengembung  Konsentrasi cairan seimbang osmosis Air Ekstrasel osmosis Intrasel  Vol cairan Intrasel  sel melembung  Vol cairan Ekstrasel  Konsentrasi Intrasel  Konsentrasi zat pelarut dlm cairan ekstrasel

 Vol cairan Intrasel  sel mengerut  Vol cairan Ekstrasel LARUTAN HIPERTONIK Konsentrasi larutan ekstrasel tinggi (pekat)  Larutan keluar dari sel  sel mengerut  Konsentrasi ekstrasel & intrasel seimbang osmosis Air (Intrasel) osmosis Ekstrasel  Vol cairan Intrasel  sel mengerut  Vol cairan Ekstrasel  Konsentrasi Intrasel  Konsentrasi ekstrasel

PERPINDAHAN CAIRAN & ELEKTROLIT 1. TRANSPORTASI PASIF OSMOSIS Perpindahan cairan dari konsetrasi rendah ke cairan dg konsentrasi tinggi  Keseimbangan Pengaliran larutan (air) melalui membran dr daerah yg konsentrasi larutan << rendah ke daerah dg konsentrasi larutan >> tinggi Air bergerak  melarutkan cairan yg konsentrasinya tinggi  keseimbangan TEKANAN OSMOSE Daya dorong yg dihasilkan oleh partikel 2 zat terlarut dr dlmnya Osmolalitas Ditentukan oleh jumlah partikel dari tiap unit larutan (zat terlarut) Dobutuhkan oleh molekol >>  protein  intra vaskular  tekanan osmotik koloid / tekanan onkotik  Fungsi : menahan air dalam larutannya.

D I F U S I Pengaliran larutan dari daerah konsentrasi yg lebih tinggi ke daerah yg konsentrasi lebih rendah melalui membran  keseimbangan Difusi Dibantu Molekul yg besar : Glukosa  # bisa menembus membran pembuluh darah  dibantu oleh bahan pembawa (protein) m

2. TRANSPORTASI AKTIF Perpindahan zat, elektrolit dari daerah konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, melawan perbedaan tekanan (tekanan rendah  tinggi), perbedaan muatan listrik (muatan ion2)  melalui membran, memerlukan energi (ATP), adanya molekul pembawa (protein) Zat / elektrolit yang diangkut : Natrium - Besi Kalium - Hidrogen Calsium - Clorida Glukosa - Iodida Asam Amino - Magnesium Energi  ATP ( Adenosin Trifosfat) Besarnya energi dipengaruhi oleh : Karakteristik selaput / membran sel Enzim 2 Konsentrasi zat / Ion 2

MEKANISME Energi (ATP)  Sitoplasma Enzim Ekstrasel Membran Intrasel : Zat / Ion : Molekul pembawa (protein)

EKSTRASEL INTRASEL Na+ : 142 mEq/L 10 mEq/L K + : 4 mEq/L 155 mEq/L 2 ION K+ 3 ION Na+ 1 Mol ATP Ekstrasel Membran Sel Intrasel ATP ase Na+ 10 mEq/L Protein K+ 156 mEq/L difusi K+ 4 mEq/L Na+ 142 mEq/L Sitoplasma

CATATAN : KONSENTRASI Na + INTRA SEL MENINGKAT  POMPA Na - K MENINGKAT  PENINGKAT SEBANDING DENGAN PENINGKATAN Na+ TRANSPOR Na+ : ( Na – K) Menghantarkan impuls serat saraf Menghantarkan impuls otot Kelenjar  sekresi enzim, hormon

INTAKE - OUTPUT CAIRAN INTAKE OUTPUT VOLUME KONSENTRASI KOMPOSISI HOMEOSTASIS INTAKE OUTPUT Metaboksodatif 300 ml Cairan Oral 1100–1400 ml Makanan Padat 800–1000 ml Total 2200–2700 ml Ginjal 1200 – 1500 ml Kulit 500 – 600 ml Paru 2 400 ml G I 100 – 200 ml Total 2200 – 2700 ml

INTAKE METABOLISME OKSIDATIF CAIRAN ORAL Oksidasi Karbohidrat Oksidasi Protein  Air + 400 ml/hari Lemak CAIRAN ORAL + 1100 – 1400 ml/hari Dipengaruhi oleh : Sosial Emosional  Haus Fisiologi

MAKANAN PADAT CAIRAN ORAL + 800 – 1000 ml/ hari Exp : Daging  70 % air Buah2 / sayuran  90 % air CAIRAN ORAL + 1100 – 1400 ml/hari Dipengaruhi oleh : Sosial Emosional  Haus Fisiologi

OUTPUT Ginjal + 180 L Plasma disaring / 24 jam * Urine : + 1500 ml / hr Dewasa  40 – 80 ml / Jam Anak – anak  0,5 ml / kg BB / Jam * Oligouri : < 400 ml / 24 jam * Anuri : < 100 ml / 24 jam * Poliuri : urine >> & sering

Konsentrasi urine 50 – 1400 m Osm / kg Volume Konsentrasi tgt dr intake & output cairan Komposisi 2. KULIT  + 500 – 600 ml / hari ( Cairan kasat mata & tak kasat mata )

Cairan tak kasat mata * Kehilangan cairan scr evaparatif dari kulit & tak disadari * Dewasa : 6 ml / kg BB / 24 jam * M  demam, luka bakar * bayi BBLR ( BB < 1 kg )  >>> kehilangan cairan * hampir tdk ada elektrolit  hanya air Cairan kasat mata ( Keringat ) * Penting utk P suhu tubuh * hipotonik * << elektrolit Na : 45 HCO3 : 0 K : 5 PO4 : - * tgt : tk aktivitas & suhu IINGK * kasus berat : 2 L / jam

3. PARU – PARU  Evaporasi + 400 ml / hari tgt pd :  P kedalm pernafasan Kondisi iklim cairan 4. GASTROINTESTINAL  + 100 – 200 ml / hari sakit : + 6 – 8 L cairan isotonik  sekrosi / reasobsi keluar dr GI / hari  = ½ volum CES Ex : muntah, diare, penghisapan NGT Volume & Komposisi Sekresi GI Sekresi L / 24 jam Na K Cl HCO3 Saliva 1 40 15 30 0 Asam Lambung 1-2 40 7 100 0 Getah Pankreas 1-2 130 7 60 100 Bilirubin 1 150 7 80 30 Sekresi Intestinal 1-2 140 5 G’variasi G’variasi

5. KEHILANGAN LAINNYA  P Evaporativ * Luka terbuka yg besar * Luka * Drainase luka * Fistula * Pedarahan eksternal * Menangis ( anak – anak )

6. KEHILANGAN SPASIUM KETIGA  Kehilangan cairan ekstra seluler ( CES ) cairan tdk hilang dr tbh ( tdk keluar dr tbh ) tr tdk dpt digunakan 0/ CIS / CES Gangguan Umum perpindahan cairan spasium Ketiga : * Peritonitis  cairan & elektrolit dlm rongga peritoneal cairan  + ^6 L cairan * obstruksi Usus  Kehilangan cairan GI bgn bawah  air msk ke usus yg distensi

Luka Bakar  Penyusupan sementara cairan pd ruang interstisial krn – p permeabilitas kapiler p. tek osmotik koloid vaskuler Asites  akumulasi cairan dlm ruang peritoneal sirosis  obstruksi vena hepatika retensi natrium & air Fraktur panggul  cairan intravaskuler  sendi Karsinoma  cairan dlm ruang interstisial krn obstruksi limatik / vena Bedah mayor yg melibatkan trauma jaringan luas  perpindahan cairan pd sisi bedah p CES ke dlm didnding & Lumen usus selama bedah usus

TUGAS BUAT MAKALAH TENTANG : HIPOVOLEMIA HIPERVOLEMIA HIPONATREMIA HIPERNATREMIA HIPOKALEMIA HIPERKALEMIA HIPOKALSEMIA HIPERKALSEMIA HIPOMAGNESIA HIPERMAGNESIA

TERIMA KASIH