SISTEM KOORDINASI DAN INDERA
PENDAHULUAN Keserasian organ-organ tubuh karena adanya koordinasi sistem saraf. Sistem koordinasi bekerja menerima rangsangan, mengolah dan meneruskan rangsangan. Rangsangan bisa berupa cahaya, warna, dan bau. Rangsangan diterima oleh indera diteruskan ke otak. Di otak, rangsangan diolah untuk menentukan respon.
Akhirnya, otak meneruskan respon rangsangan ke organ-organ untuk bekerja. Keserasian kerja organ di dalam tubuh dilakukan oleh sistem saraf dan sistem hormon. Sistem saraf bekerja untuk komunikasi antar organ dengan aliran listrik. Sistem hormon bekerja untuk komunikasi antar organ secara kimiawi.
Organ indera adalah reseptor rangsangan Tiga komponen utama yang diperlukan oleh organisme untuk bereaksi terhadap perubahan Lingkungan yaitu: Reseptor Merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh Organ indera adalah reseptor rangsangan Pada indera terdapat ujung-ujung saraf sensori yang peka terhadap rangsangan
Sistem Saraf Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi Berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor Efektor Merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai jawaban terhadap implus yang datang padanya Contohnya otot dan kelenjar
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Gambar Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Otak Sistem saraf Pusat Sumsum Tulang Belakang Sistem saraf Manusia Saraf Kranial Sistem saraf Tepi Saraf Spinal
Indera adalah bagian tubuh yang memiliki ujung saraf sensori dan peka terhadap rangsangan tertentu. Saraf sensori akan meneruskan rangsangan dari indera ke saraf pusat. Reaksi/tanggapan dari saraf pusat akan disampaikan ke efektor melalui saraf motor. Efektor adalah organ atau jaringan yang bereaksi terhadap rangsangan, misalnya otot dan kelenjar. Reaksi/tanggapan oleh efektor dapat berupa gerakan, ucapan, dan sekresi kelenjar.
Rangsangan adalah pengaruh yang diterima oleh reseptor. Berdasarkan asalnya, rangsangan dibedakan menjadi dua, yaitu Rangsangan dari luar tubuh, misalnya suara, cahaya, dan tekanan. Rangsangan dari dalam tubuh misalnya lapar, haus, dan nyeri. Berdasarkan jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi 3 yaitu Rangsangan mekanis, misalnya sentuhan dan tekanan. Rangsangan kimiawi, misalnya rasa manis, pahit, asam, dan bau. Rangsangan fisik, misalnya suhu, listrik, gravitasi, cahaya, dan suara.
1. Sel Saraf (Neuron) Bentuk dan ukuran sel saraf bermacam-macam tergantung pada letak dan fungsinya di dalam tubuh. Bagian-bagian sel saraf: Badan sel, adalah pengendali kerja sel saraf, mempunyai inti sel dan banyak mengandung mitokondria. Dendrit, adalah tonjolan protoplasma pada badan sel dan bercabang-cabang, berfungsi untuk menerima dan menghantarkan implus saraf dari luar ke sel saraf. Neurit, atau akson (serabut saraf), adalah juluran panjang dari badan sel yang berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari badan sel ke sel saraf lainnya.
Neurit dibungkus oleh selubung mielin dan beberapa sel Schwann. Selubung mielin tersusun dari lemak dan tidak membungkus sepanjang neurit. Bagian neurit yang tidak terselubungi mielin dinamakan nodus Ranvier. Ujung neurit sel saraf satu akan bersambung dengan ujung dendrit sel saraf lain. Persambungan tersebut disebut sinapsis. Gambar tali saraf
Macam-macam Sel Saraf Sel saraf sensori Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari indera menuju ke otak atau ke sumsum tulang belakang. Dendrit berhubungan dengan indera untuk menerima rangsang. Neurit berhubungan dengan sel saraf lain.
Sel saraf konektor Sel saraf motor Berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf sensori ke sel saraf motori. Denrit berhubungan dengan ujung neurit sel saraf yang lain. Sel saraf motor Berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor. Dendrit berhubungan dengan neurit sel saraf lain. Neuritnya berhubungan dengan efektor.
Mekanisme Jalannya Implus Saraf Implus melalui Sel Saraf Implus dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif kira-kira -60 mVolt, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif. Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi
Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif +60 mVolt dan muatan di sebelah luar menjadi negatif Perubahan tiba-tiba pada pontensial istirahat bersamaan dengan implus disebut potensial kerja Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya implus Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan implus saraf yaitu selaput mielin dan diameter serabut saraf
Implus melalui Sinapsis Ujung neurit sel saraf satu yang akan menyampaikan rangsangan menuju dendrit sel saraf lain membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Antara tombol sinapsis dengan dendrit dipisahkan oleh calah sempit yang disebut celah sinapsis. Pada sitoplasma tombol sinapsis, terdapat zat penghantar (neurotransmitter) yaitu suatu zat kimia, yang berfungsi menghantarkan impuls ke sel saraf berikutnya. Contoh neurotransmitter yaitu asetilkolin, noradrenalin, dan serotonin. Pada tempat tertentu, beberapa badan sel saraf terkumpul membentuk simpul saraf yang disebut ganglion.
Gerak Refleks dan Gerak Biasa Berjalan, makan, atau senam merupakan gerakan yang disengaja. Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran kita, disebut gerak sadar atau gerak biasa. Mekanisme jalannya rangsangan sampai terjadi tanggapan pada gerak sadar, adalah sebagai berikut. Misalkan ada bangkai yang mengeluarkan bau busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung.
Rangsangan bau diubah dalam bentuk impuls saraf yang dialirkan melalui saraf sensori dari reseptor menuju ke otak. Otak akan mengolah dan menentukan tanggapan. Misalnya otak memerintahkan tangan menutup hidung. Pesan dari otak dialirkan melalui urat saraf motor menuju ke otot jari-jari tangan dan akhirnya jari-jari tangan menutup hidung. Rangsang -- Urat Saraf Sensori --- Otak -- Urat Saraf Motor -- Gerak
Diagram Mekanisme Gerak Biasa
Seringkali kita melakukan gerakan secara spontan yang tanpa kita sadari. Misalnya jika tiba-tiba menginjak paku, maka dengan cepat kita mengangkat kaki. Gerakan tersebut dilakukan tanpa kita sadari, dan baru disadari setelahnya. Gerakan yang demikian disebut gerak refleks. Gerak refleks terjadi karena adanya rangsangan yang mendadak atau berbahaya. Pada gerak refleks, impuls tidak dialirkan ke otak. Impuls melewati saraf sensori menuju ke neuron perantara (penghubung). Dari neuron perantara, lalu ke saraf motor dan akhirnya timbul gerak tanggapan. Rangsang - Urat Saraf Sensori - Neuron Perantara- Urat Saraf Motor - Gerak
Diagram Mekanisme Gerak Reflek
Sistem Saraf Pusat Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh selaput meningia.
Selaput meningia terdiri dari tiga lapisan, yaitu piameter, arakhnoid, dan durameter. 1. Piamater Selaput paling dalam banyak mengandung pembuluh darah berperan memberikan oksigen, zat makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. 2. Arakhnoid terletak diantara piameter dan durameter, berupa selaput jaringan yang lembut. Diantara lapisan arakhnoid dan piameter terdapat rongga yang berisi cairan serebrospinal yang berfungsi untuk melindungi otak terhadap benturan pada tengkorak.
3. Durameter lapisan terluar yang padat, keras dan bersatu dengan tengkorak. Otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansia pokok, yaitu: Substansi kelabu (substansi grissea) berwarna abu-abu dan merupakan kumpulan badan sel Substansi putih (substansi alba) berwarna putih dan merupakan kumpulan serabut saraf Serabut saraf diselimuti sejenis sarung yang terbentuk dari bahan lemak, yang berfungsi melindungi, memberi makan, dan memisahkan serabut-serabut saraf. Adanya pelindung tersebut mengakibatkan warna putih pada substansi alba
a) Otak Otak terletak di dalam rongga tengkorak. Volume otak orang dewasa ±1.500 cm3. Otak embrio manusia dapat dibedakan 3 bagian, yaitu otak depan, tengah, dan belakang. Otak depan berkembang membentuk otak besar (serebrum). Otak tengah berukuran kecil menghubungkan otak depan dengan otak belakang. Otak belakang terdiri dari otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan (medula oblongata). Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
1) Otak Besar (Serebrum) Terdiri dari 2 belahan: Belahan kiri, mengatur dan melayani tubuh bagian kanan. Belahan kanan, mengatur dan melayani tubuh bagian kiri. Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat ingatan, pusat kesadaran dan kemauan kita.
Otak besar tersusun atas 2 lapisan: Lapisan luar (korteks) yang tipis dan berwarna abu-abu. Korteks berisi badan sel saraf dan berbagai macam pusat saraf. Permukaannya berlipat-lipat, sehingga permukaannya lebih luas. Lapisan dalam berwarna putih dan banyak mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit.
2) Otak Tengah Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol Bagian terbesar dariotak tengah pada sebagian besar vertebrata adlah lobus optikus yang ukurannya berbeda-beda Mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan bagian otak depan juga antara otak depan dengan mata
3) Otak Belakang meliputi: a) Jembatan Varol (Pons Varolii) Berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar b) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata) merupakan penghubung antara otak kecil dengan sumsum tulang belakang. terletak di bagian bawah otak besar, di depan otak kecil. Bagian luar berwarna putih yang berisi dendrit dan neurit. Bagian dalam berwarna abu-abu dan mengandung badan sel saraf. Fungsi: mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang tidak disadari.
c) Otak Kecil (Serebelum) Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kanan dan belahan kiri dihubungkan oleh jembatan Varol yang terletak di bagian depan otak kecil. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak. Benturan pada otak kecil dapat mengganggu keseimbangan seseorang.
Sumsum Tulang Belakang (Sumsum Spinal) terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang. memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang kedua. Susunan sama dengan sumsum lanjutan. Di bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk seperti sayap kupu-kupu mengarah ke depan dan ke belakang. Bagian sayap depan disebut akar ventral Akar ventral banyak mengandung sel saraf motori. Bagian sayap belakang disebut akar dorsal. Akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensori.
Gambar penampang melintang sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai: pusat gerak refleks penghantar impuls sensori dari indera ke otak penghantar impuls motor dari otak ke otot tubuh.
Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh. Sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan ganglion. Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensori dan saraf motori. Alur saraf motori dibagi menjadi sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (autonom). Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
a. Sistem Saraf Sadar Sistem saraf sadar menghantarkan impuls berdasarkan perintah kesadaran dan kemauan kita. Misalnya: Kita menggerakkan tangan karena ada perintah dari otak yang dihantarkan oleh sistem saraf sadar. Sistem saraf sadar terdiri atas: Sistem saraf kepala (kranial) terdiri atas 12 pasang saraf otak yang keluar dari otak dan menuju ke indera tertentu. Misalnya saraf menuju ke indera pendengar, penglihatan, pembau, pengecap, dan kulit. Sistem saraf tulang belakang (spinal) terdiri atas 31 pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang belakang.
Saraf sumsum tulang belakang merupakan gabungan saraf sensori dan saraf motor yang menjadi satu berkas saraf. Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang belakang dengan alat tubuh tertentu misalnya tangan dan kaki. b. Saraf Tak Sadar (Autonom) Sistem saraf tak sadar (Autonom) bekerja secara otomatis dan tidak di bawah kehendak saraf pusat. Saraf tak sadar terletak di sumsum tulang belakang dan terdiri atas sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.
1) Sistem Saraf Simpatetik Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang simpul saraf (ganglion). Ganglion terletak di sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang ekor. Ganglion-ganglion itu bersambungan membentuk dua deretan, yaitu deretan kiri dan kanan. Setiap ganglion mempunyai urat saraf yang keluar menuju ke paru-paru, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat pencernaan.
Fungsi sistem saraf simpatetik antara lain: 1) mempercepat denyut jantung 2) memperkecil diameter 3) memperlebar pupil mata 4) menghambat kerja lambung 5) memperbesar bronkus 6) menghambat pankreas
2) Sistem Saraf Parasimpatetik Sistem saraf parasimpatetik merupakan jaringan sistem saraf yang berhubungan dengan ganglion dan tersebar di seluruh tubuh. Urat saraf parasimpatetik menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh sistem saraf simpatetik. Fungsi susunan saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari fungsi saraf simpatetik. Apabila saraf simpatetik berfungsi meningkatkan laju pernapasan, maka saraf parasimpatetik berfungsi memperlambat laju pernapasan.
SISTEM SARAF PUSAT Sumsum tulang belakang Otak SISTEM SARAF TEPI SARAF SENSORI Kelompok simpatetik Kelompok parasimpatetik Sistem saraf tak sadar (mengontrol otot jantung, otot polos, dan kelenjar) Sistem saraf sadar (mengontrol otot rangka) SARAF MOTOR SISTEM SARAF PUSAT
7. Fungsi Saraf Fungsi saraf adalah untuk: menerima rangsangan (oleh indera) meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh saraf sensori) mengolah rangsangan untuk mrnrntukan tanggapan (oleh sistem saraf pusat) meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh saraf motor).
Pengaruh Obat-obatan Terhadap Saraf Golongan obat berdasarkan pengaruhnya terhadap Sistem saraf Sedatif, mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak,sehingga si pemakai merasa ngantuk. Obat jenis ini dikenal sebagai obat tidur. Contohnya valium Stimulans, mempercepat kerja otak. Dikenal juda sebagai pil semangat. Contohnya kokain Halusinogen, mengakibatkan timbulnya halusinasi pada si pemakai. Contoh ganja, ekstasi, sabu-sabu Painkiller (penahan rasa nyeri), obat ini menekan bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit. Contoh morfin dan heroin
Efek Penggunaan Obat-obatan secara terus-menerus: Hilangnya koordinasi tubuh Kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, kram perut, gangguan sistem saraf, mengakibatkan kematian Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran dan denyut jantung lemah, kerusakan hati dan ginjal, wanita hamil dapat melahirkan anak cacat Hilang nafsu makan sehingga pengguna menjadi kurus kering
ALAT INDERA PADA MANUSIA Tubuh kita dilengkapi dengan organ penerima rangsangan dari luar berupa sistem indera. Indera manusia yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), indera pembau (hidung), dan indera pengecap atau perasa (lidah).
1. Mata Mata kita berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Agar dapat berfungsi secara sempurna, mata dibantu oleh sejumlah alat tambahan, yaitu alat pelindung di sekitar mata dan seperangkat otot penggerak bola mata.
Di sebelah dalam kelopak mata terdapat kelenjar air mata yang menghasilkan air mata. Air mata berfungsi membunuh bakteri yang masuk ke dalam mata, dan menjaga agar permukaan bola mata selalu basah dan bebas dari debu. Bagian-bagian mata terdiri dari otot, dinding bola mata, dan lensa mata: a. Otot Penggerak Bola Mata Ada tiga pasang otot penggerak bola mata, yaitu otot penggerak atas, bawah, dan samping. Otot-otot tersebut dapat menggerakkan bola mata kita ke segala arah. Apabila salah satu otot penggerak tidak berfungsi, maka kita menjadi juling. b. Selaput (Dinding) Bola Mata Dinding bola mata berfungsi sebagai pelindung bola mata. Dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
Gambar penampang bola mata
1) Lapisan Luar atau Selaput Luar Lapisan luar bola mata bagian depan bersifat tembus cahaya (transparan) yang disebut kornea atau selaput bening. Fungsi kornea adalah untuk meneruskan cahaya ke dalam bola mata. Di sebelah luar kornea terdapat selaput konjungtiva dan lapisan putih yang disebut sklera. 2) Lapisan Tengah (Lapisan Koroid atau Selaput Jala) Lapisan tengah banyak mengandung pembuluh darah. Di bagian depan, yakni di belakang kornea yang transparan, selaput jala berubah menjadi selaput pelangi atau iris karena berwarna-warni dan bagian inilah yang menentukan warna mata. Di tengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil. Pupil mata dapat membesar atau mengecil untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.
3) Lapisan Dalam (Retina Mata) Retina mata mengandung sel-sel yang peka terhadap cahaya dan banyak mengandung saraf penglihatan. Retina memiliki dua macam sel reseptor, yaitu: Sel batang, terletak di bagian tepi mata, bekerja dengan baik pada cahaya redup, tidak dapat membedakan warna, jumlahnya ±120 juta sel. Sel kerucut, terletak di bagian tengah belakang mata, bekerja baik pada cahaya terang, dapat membedakan warna, jumlahnya ±7 juta sel.
Gambar sel kerucut dan sel batang
Di daerah retina mata terdapat: Bintik kuning: bagian yang peka terhadap cahaya terletak tepat di belakang garis mata. mengandung banyak sel-sel kerucut. Bintik buta : terletak tepat di tempat membeloknya saraf penglihatan. tidak memiliki sel-sel reseptor sehingga tidak dapat mengenali cahaya. Jika bayangan benda jatuh tepat pada bintik buta maka benda tidak dapat terlihat.
Gambar struktur retina
Lensa Mata terletak tepat di belakang selaput pelangi, yakni di belakang pupil mata. Bentuknya bikoveks (cembung muka dan belakang), seperti lensa pada kamera. memiliki daya akomodasi (dapat memipih atau mencembung) untuk mengatur jalannya cahaya agar tepat pada bintik kuning. Memipih dan mencembungnya lensa mata diatur oleh otot pengikat lensa mata (otot siliaris). Mata kita dapat melihat benda yang letaknya jauh atau dekat. Untuk melihat benda yang letaknya jauh, lensa mata memipih. Sebaliknya, untuk melihat benda yang dekat, lensa mata mencembung.
d. Proses Melihat Benda Cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan oleh benda tersebut. Pantulan cahaya masuk ke dalam mata melalui lensa dan jatuh tepat di bintik kuning. Kemudian rangsangan cahaya diterima oleh saraf mata. Saraf mata mengirim rangsangan cahaya ke pusat saraf penglihatan di otak untuk diolah. Setelah diolah oleh otak, barulah kita mengetahui macam benda yang kita lihat.
D. Kelainan pada Sistem Saraf dan Indera Gangguan Akomodasi Mata normal disebut emmetrop karena dapat melakukan daya akomodasi dengan baik. Daya akomodasi mata yang tidak normal dapat menyebabkan gangguan penglihatan, karena bayangan benda tidak jatuh tepat di bintik kuning. Beberapa gangguan penglihatan yang diakibatkan oleh daya akomodasi yang tidak normal yaitu Rabun jauh (miopi). bayangan benda jatuh di depan retina karena bola mata terlalu panjang (cembung), dapat dibantu dengan lensa cekung.
Rabun dekat (hipermetropi). bayangan benda jatuh di belakang retina karena bola mata terlalu pendek (pipih), dapat dibantu dengan lensa cembung. Mata tua (presbiopi). disebabkan otot penggerak lensa mata yang telah mengendur, sehingga daya akomodasinya berkurang. biasanya dialami oleh orang yang telah berusia lanjut. Agar penglihatannya normal kembali, penderita presbiopi dibantu dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa cekung di bagian atas untuk melihat benda yang letaknya jauh dan lensa cembung di bagian bawah untuk melihat benda yang letaknya dekat.
Gambar pemfokusan cahaya pada mata miopi
Gambar pemfokusan cahaya pada mata hypermiopi
Kekurangan Vitamin A Kekurangan vitamin A disebut avitaminosis A, menyebabkan gangguan penglihatan secara bertahap. Mula-mula penderita akan mengalami rabun senja. Penderita rabun senja tidak dapat mengamati benda dengan jelas mulai senja tiba. Jika rabun senja tidak segera diobati, maka akan muncul bintik putih pada kornea mata. Selanjutnya kornea mata akan mengering dan akhirnya akan mengalami kebutaan karena bola mata pecah. Keadaan kornea mata yang mengering ini disebut dengan xeroftalmia. Untuk mencegahnya, kita harus banyak memakan makanan yang mengandung vitamin A.
Buta Warna Buta warna adalah gangguan tidak dapat membedakan warna. Buta warna dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu buta warna total Buta warna total, jika tidak dapat membedakan warna dan hanya melihat warna hitam dan putih. buta warna sebagian. buta warna sebagian, jika tidak dapat membedakan warna tertentu. Ada beberapa tipe buta warna, yaitu buta warna biru-hijau, biru-merah, dan merah-hijau. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dan bersifat menurun. Wanita bersifat pembawa akan lebih banyak mewariskannya kepada anak laki-laki. Untuk mengetahui dengan pasti menderita buta warna atau tidak, dapat dilakukan dengan menjalani tes buta warna.
Mata Juling Mata juling disebabkan oleh otot-otot penggerak bola mata kanan dan kiri yang tidak serasi. Mata juling dapat diperbaiki dengan cara operasi. Gangguan Kenyamanan Pandangan Gangguan kenyamanan pandangan adalah segala sesuatu yang dapat mengganggu kenyamanan mata, misalnya sampah yang berserakan atau tidak pada tempatnya, perumahan kumuh, dan penayangan media elektronik yang terlalu cepat.
2. Telinga Alat indera pendengaran yang peka terhadap rangsangan getaran bunyi. a. Bagian-bagian Telinga Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam.
Gambar Bagian-bagian Telinga
Proses mendengar: Bunyi ---> daun telinga---> liang telinga ---> gendang telinga ---> martil ----> landasan ---> sanggurdi ---> tingkap jorong ---> cairan limfe di rumah siput bergetar -----> ujung saraf terangsang ---> urat saraf pendengaran ----> ke otak (otak besar) ----> diolah ----> kita mengenali bunyi.
Telinga tengah dengan rongga mulut dihubungkan oleh saluran Eustachius. Saluran Eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam dan di luar rongga telinga. Dengan demikian gendang telinga tidak mudah rusak. Jika tekanan udara luar dan telinga tengah tidak seimbang maka akan terdengar suara mendengung. Suara demikian dapat dihilangkan dengan menganga atau menelan ludah beberapa kali.
c. Keseimbangan Di dalam organ tiga saluran setengah lingkaran, terdapat indera keseimbangan. Pangkal ketiga saluran setengah lingkaran memiliki ampula yang berisi cairan limfe (endolimfe). Di dalam cairan itu terdapat butir-butir kapur (otolit) yang letaknya berubah mengikuti gravitasi sebagai alat keseimbangan. Dengan adanya alat keseimbangan maka otak akan mengendalikan otot untuk menjaga keseimbangan tubuh. Dengan demikian, kita mengetahui posisi dan kedudukan tubuh kita sedang menghadap ke atas, ke bawah, dan sebagainya. Ketika badan kita perputar-putar, cairan di dalam ampula ikut berputar. Pada saat kita berhenti berputar, cairan di dalam ampula masih berputar, menyebabkan butiran kapur ikut berputar. Sehingga kita merasakan kepala kita terus berputar, padahal kita telah berhenti sebelumnya.
Organ keseimbangan
Gangguan Telinga Suara yang terlalu keras dapat memecahkan gendang telinga. Kebisingan, yakni suara keras yang terus-menerus didengar, dapat menyebabkan orang sulit tidur, jantung berdebar-debar, pusing, dan cepat marah. Kebisingan merupakan pencemaran suara yang banyak terjadi di dekat pabrik, lapangan terbang, dan dekat jalan tol yang ramai. Untuk menghindarinya, ruangan harus diberi penyekat kedap suara dan di pekarangan ditanami pepohonan yang mampu meredam bunyi.
3. Kulit Kulit berfungsi sebagai: alat pelindung, pengatur suhu tubuh, dan indera peraba. Kulit memiliki reseptor raba yang berfungsi sebagai penerima rangsangan dari luar. Beberapa macam reseptor pada kulit kita, yaitu: reseptor tekanan (corpuscula Pacini) dan sentuhan, rabaan (corpuscula Meissner), dingin (saraf Krause), dan panas (corpuscula Ruffini).
Gambar Struktur dan lokasi reseptor pada kulit
Tidak semua permukaan kulit pada tubuh memiliki kepekaan yang sama. Daerah yang peka terhadap rabaan misalnya di kuduk, sisi perut, dan bawah ketiak. Sedangkan daerah yang peka terhadap suhu adalah punggung tangan.
Indera pembau terletak di bagian atas selaput lendir rongga hidung. Sedangkan di bawah selaput lendir terdapat sel serabut saraf pembau yang terhubung dengan otak. Serabut saraf ini peka terhadap rangsangan kimia yang kita kenali sebagai bau. Gambar Rongga hidung dan sel saraf pembau
Bau masuk ke dalam rongga hidung bersama-sama dengan udara yang kita hirup. Gas atau uap yang kita hirup bersama udara pernapasan akan mengenai selaput lendir, sehingga menimbulkan rangsangan. Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf pembau ke otak untuk diolah. Karena itu kita dapat mengetahui bau tersebut. Jika kita menderita influenza, saraf pembau tidak peka terhadap rangsangan bau. Hal ini disebabkan oleh ujung saraf pembau yang tertutup oleh lendir atau ingus yang menghalangi kontak antara bau dengan ujung-ujung saraf.
5. Lidah Zat kimia yang terdapat dalam makanan dikenali oleh lidah. Lidah manusia mengandung bermacam-macam reseptor, yaitu reseptor sakit, sentuhan dan rasa. Reseptor pada lidah adalah reseptor rasa atau kuncup pengecap. Kuncup pengecap berfungsi untuk mengetahui rasa suatu zat yang terlarut. Mamalia yang mempunyai lidah terberat adalah paus, yang ditangkap nelayan Rusia tahun 1947. Berat lidahnya mencapai 4,3 ton.
Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pada lidah yang berkelompok. Setiap kelompok kuncup pengecap mempunyai kepekaan terhadap rangsangan rasa tertentu. Reseptor pengecap selain terdapat pada permukaan lidah juga dapat dijumpai pada lengkung langit-langit rongga mulut dan dinding hulu kerongkongan. Pada dasarnya indera perasa bekerja sama dengan indera pembau untuk mengidentifikasi suatu rasa. Gambar Lidah dan daerah pengecap
HORMON Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) Hormon yang dihasilkan di kembalikan ke darah dan beredar mengikuti aliran darah Sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar Dalam tubuh manusia ada 8 kelenjar endokrin yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, ovarium, dan testis
Hipotalamus Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon Neurohormon merupakan hormon pelepas Hormon pelepas yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh kapiler menuju hipofisis Jika sampai dihipofisis, maka hipofisis mengeluarkan hormon yang sesuai Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan faktor pelepas Hormon ini diangkut oleh akson sel-sel neurosekresi ke dalam hipofisis bagian belakang Hormon tersebut adalah vasopresin (mempengaruhi pengeluaran air pada urin) dan Oksitosin (mempengaruhi kontraksi uterus)
Hormon yang dihasilkan Tabel Hormon dan fungsi hormon dari hipotalamus No Hormon yang dihasilkan Fungsi 1 Hormon pelepas tirotrofik atau tirotrofik releasing factor (TRF) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi tirotrofik stimulating hormon (TSH) 2 Hormon Pelepas gonadotropin atau gonadotropin releasing Factor (GnRF) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi luteinezing hormon (LH) dan folicle stimulating hormone (FSH) 3 Hormon Pelepas kartikotropin atau carticotropin releasing Factor (CRF)(ACTH) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi adreno corticotrophic hormone 4 Hormon Pelepas hormon tumbuh atau growth hormon releasing (GRF) Merangsang pengeluaran hormon tumbuh Somatotrophic hormone (STH)
Hipofisis dan Ptituari Kelenjar Hipofisis terletak di dasar otak besar Kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 bagian (lobus) yaitu: Hipofisis bagian depan (anterior) Tabel Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan hipofisis anterior Hormon yang dihasilkan Fungsi Somatotrophic hormone (STH) Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan Tirotrophic Hormone (TH) atau hormon perangsang tiroid Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin
Hormon yang dihasilkan Fungsi Adreno corticotrophic hormone (ACTH) Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon glukokortikoid folicle stimulating hormone (FSH) berarti hormon perangsang pembentukan folike Wanita: mengatur perkembangan ovarium,berpengaruh terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk gamet Pria: mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis luteinezing hormon (LH) Wanita: mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum (badan kuning pada pembentukan ovum) dan folikel pada ovarium Pria: mengatur sekresi hormon testosteron dan aldosteron pada testis Hormon Prolaktin (PH) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus luteum dan mengatur produksi hormon progesteron yang dikeluarkan korpus luteum
Hormon yang dihasilkan Fungsi Melanosit stimulating Hormone (MSH) Mensintesis melanin (pigmen warna) Antidiuretik hormon (ADH) Mencegah keluarnya urin terlalu banyak, menimbulkan kontraksi otot usus, kantung seni, kantung empedu, menyempitkan pembuluh darah Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu transpor sperma, mempengaruhi pengeluaran hipofisis anterior
Hipofisis bagian tengah Aktif di masa bayidan menghasilkan hormon melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin Hipofisis bagian Belakang (Posterior) Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan dua jenis hormon yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin
Kelenjar Tiroid Terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis yaitu hormon tiroksin Hormon tiroksin berfungsi mengatur reaksi metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental Kekurangan hormon tiroksin pada anak-anak menyebabkan kretinisme. Pada dewasa menyebabkan mixudema Kelebihan hormon tiroksin pada anak-anak menyebabkan gigantisme. Pada dewasa menyebabkan basedow
Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid) Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar anak gondok (paratiroid) Menghasilkan hormon paratiroid untuk mengatur kandungan ion fosfat (PO4) dan kalsium (Ca) dalam darah dan tulang Kerja hormon dibantu oleh vitamin D Kekurangan hormon mengakibatkan tetani Apabila kelenjar bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan kembali ke dalam serum darah sehingga tulang mudah patah, urin mengandung kapur dan fosfor
Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal) Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal Terdiri atas dua bagian yaitu bagian luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan di sebelah dalam disebut medula Hormon yang dihasilkan adalah hormon adrenalin yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin Fungsi hormon adrenalin dan insulin adalah sama-sama mengatur kadar gula dalam darah agar normal atau stabil
Tabel Nama Kelenjar, Hormon, dan Fungsi hormon pada kelenjar adrenal Adrenal (medula) Adrenalin Mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah,mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot Noradrenalin Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya adrenalin dan neroadrenalin bekerja antagonis Adrenal (korteks) Glukokortikoid (kortisol, kortikosteron) Berperan dalam metabolisme hidrat arang, lemak dan protein Mineral kortikoid (aldosteron) Regulasi Na+ dan K+, meningkatkan metabolisme hidart arang, menahan Na+ dan Cl- dalam tubuh, regulasi air
Pankreas Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebgai pulau langerhans Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen pada hati dan otot lurik Kekurangan hormon insulin menyebabkan menderita kencing manis (diabetes militus) Pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikkan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa
Ovarium Ovarium berbentuk biji dan terletak di kanan kiri uterus Ovarium menghasilkan hormon: Estrogen Dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH Fungsi hormon estrogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual Progesteron Dihasilkan oleh korpus luteum Pembentukan progesteron dirangsang LH Fungsinya memeliharakehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelanjar susu
Testis Testis adalah organ kelamin laki-laki untuk reproduksi Berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron Sekresi hormon testosteron dirangsang oleh LH Hormon berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual
SEKIAN TERIMA KASIH