Diabetes Mellitus (DM) Oleh Indah Permatasari, S.Kep., Ners., M.Kep
The Diabetes Mellitus epidemic Estimated 180 million people in the world have DM. That’s roughly 6% of the world population. These numbers are estimated to double by 2030. Healthcare costs approaching 92 billion a year for the U.S. The Diabetes Mellitus epidemic
Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi sempurna Apakah Diabetes itu ? “The Best Prescription is Knowledge"
glukosa Energi sel “The Best Prescription is Knowledge"
Kelainan kronik mengenai metabolisme karbohidrat, lemak dan protein Gambaran khas DM: Gangguan atau kekurangan respon sekresi insulin, merupakan gangguan penggunaan karbohidrat (glukosa), yang akhirnya akan menimbulkan Hiperglikemia Klasifikasi DM (dari National Institute of Health) Penyakit DM
A. Tipe bergantung insulin/IDDM/Tipe I I. Diabetes Mellitus A. Tipe bergantung insulin/IDDM/Tipe I D.M. pada usia muda Cenderung jadi ketosis Diabetes rapuh B. Tipe tidak bergantung pada insulin/ NIDDM/ tipe II Pada usia dewasa Diabetes maturitas Diabetes kebal ketosis Ada 2 macam: 1. NIDDM dengan obesitas 2. NIDDM tanpa obesitas
II. Toleransi glukosa terganggu : Diabetes tanpa gejala Diabetes kimia Diabetes laten III. Diabetes Gestasi : Intoleransi glukose selama kehamilan terjadi resistensi insulin dan faktor kompleks metabolisme juga hormon terlibat 5-10 tahun setelah melahirkan wanita tersebut bisa menderita D.M.
Faktor Diabetogenik (faktor lingkungan) Obesitas 80% penderita NIDDM adalah obesitas 60% yang cenderung mempunyai B.B lebih mempunyai beberapa bentuk intolernasi karbohidrat Dengan menurunkan B.B. akan memperbaiki metabolisme karbohidrat Kehamilan Keadaan ini dihubungkan dengan peningkatan resistensi insulin Keadaan ini akan kembali normal setelah persalinan Semakin sering hamil kecenderungan menderita D.M. lebih tinggi
Keadaan tersebut akan mencetuskan D.M. bersifat herediter Semua bentuk stress: Penyebab stress: Trauma Infeksi Hipoksi Hipertermi Keadaan tersebut akan mencetuskan D.M. bersifat herediter
Fenoma klinik: kebutuhan insulin meningkat pada saat stress, terutama pada infeksi Pada keadaan ini pelepasan katekolamin mengakibatkan glikogenolisis dan liposis yang menyebabkan beban sel beta pankreas. Asam lemak bebas bersifat antagonis insulin
PERAN INSULIN “The Best Prescription is Knowledge"
Insulin Insulin meningkatkan transportasi glukosa didalam darah untuk digunakan sel target. Bila ada kelebihan energi glukosa didalam darah tersebut akan di simpan didalam hati dan otot dalam bentuk glikogen yang akan selanjutnya akan diubah menjadi energi bila dibutuhkan Insulin juga meningkatkan penyimpanan serta sintesi protein dan lemak “The Best Prescription is Knowledge"
Faktor dan Kondisi terjadinya peningkatan atau mengurangi insulin Meningkatkan insulin Menurunkan Insulin Peningkatan kadar gula darah Peningkatan kadar asam lemak bebas pada darah Peningkatan kadar asam amino dalam darah Resistensi insulin Penurunkan kadar glukosa darah puasa “The Best Prescription is Knowledge"
PATOGENESIS Metabolisme insulin normal : Insulin disintesis sel beta pankreas, kadar glukose yang naik dalam darah, menimbulkan pelepasan insulin Jika rangsang ekskresi tetap ada, terjadi reaksi lambat terus menerus, sehingga sintesa insulin tetap aktif PATOGENESIS
Fungsi insulin, sebagai hormon anabolik utama Transpor trans membran glukosa dan asam amino Pembentukan glikogen dalam hati dan otot skelet Perubahan glukose menjadi trigliserida Sintesis asam nukleat Sintesis protein Fungsi insulin, sebagai hormon anabolik utama
Kekacauan metabolisme pada diabetes mellitus Timbulnya penyakit disebabkan kekurangan insulin secara relatif atau absolut, atau fungsi insulin tidak memadai Sehingga mereka menderita sebagai ketidakmampuan memanfaatkan glukosa secara cukup, karena pengiriman glukosa darah ke jaringan otot dan jaringan lemak, tergantung insulin
Timbul perangsangan glikogenolisis, yaitu dilepasnya glukosa dari hati sebagai simpanan yang pada keadaan normal dihambat oleh insulin Sehingga terjadi penumpukan glukosa darah (hiperglikemia), sampai suatu titik dimana ambang reabsorbsi glukosa oleh ginjal dilampaui, berakibat glikosuri
Asam lemak, dalam hati dioksidasi jadi benda keton Sumber utama energi dialihkan : Asam lemak, dalam hati dioksidasi jadi benda keton Protein dari makanan dan jaringan dipakai untuk glikoneogenesis, disimpan dulu di hati, lalu dikeluarkan sebagai glukose
Penyebab Diabetes Mellitus Kelainan sel beta pankreas Kelainan plasma, beredarnya antibodi anti insulin Kelainan kerja insulin pada sel sasaran, menurunkan kadar reseptor insulin atau kegagalan pengikatan insulin Penyebab Diabetes Mellitus
Kelainan Morfologi Perubahan morfologi pada D.M. merupakan dasar diagnosis, ditentukan oleh : Lama penyakit diderita Beratnya penyakit Lama dan berat penyakit mempengaruhi perubahan anatomi D.M. yang sudah berlangsung 10 sampai 15 tahun akan menimbulkan angiopati (penebalan pembuluh darah) di ginjal dan retina. Juga timbul aterosklerosis lebih berat
Perubahan anatomis yang terjadi adalah : Penebalan membran basal dan angiopati disini terjadi penebalan mikrovaskular pada : Vaskuler - kulit - retina - otot skelet - glomerulus/medula ginjal Nonvaskuler - Tubulus ginjal - kapsula Bowman - saraf perifer - plasenta (pd wanita hamil)
Lapisan basal tiap jaringan bertambah lebar dan diganti dengan lapisan hialin yang komposisi jaringan kolagen Lapisan basal akan menebal dan menyempitkan lumen kapiler pembuluh darah Keadaan ini disebut mikro-angiopati
Tidak banyak berubah Jarang memiliki nilai-nilai diagnostik Perubahan khusus sering berhubungan dengan IDDM dibanding NIDD Organ pankreas
Perubahan pankreas Ukuran dan jumlah pulau Langerhans berkurang Peningkatan jumlah dan ukuran pulau Langerhans Degranulasi sel beta pankreas Penumpukan glikogen dalam sel beta Penggantian bahan amiloid pada pulau Langerhans Infiltrasi sel limfosit pada pulau-pulau Langerhans suatu reaksi imunologis Peningkatan jumlah & ukuran pulau-pulau Langerhans terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu diabetes melitus merupakan reaksi hiperplasi bayi terhadap ibu diabetes mellitus
Sistem pembuluh darah pada Diabetes Mellitus Penyakit Diabetes Mellitus 10 sampai 15 tahun, kebanyakan telah menimbulkan kelainan vaskular secara nyata 80% penderita diabetes mellitus meninggal akibat penyakit kardiovaskular, termasuk pembuluh darah ginjal Semua jenis pembuluh darah terkena dari aorta sampai arteriol dan kapiler Sistem pembuluh darah pada Diabetes Mellitus
Aorta dan arteri ukuran besar, menengah mengalami percepatan arteriosklerosis berat Infark miokardium disebabkan oleh artero-sklerosis arteri-coroner, menyebabkan kematian tersering pada diabetes mellitus laki-laki dan wanita Gangren pada tungkai bawah akibat gangguan vaskular lanjut, kira-kira 100 kali dari non diabetes mellitus Kerusakan pembuluh darah arteri paling berat pada glomerulos dan sirkulasi mikro
Dasar Percepatan Arterio Sklerosis Diduga: 1/3 penderita NIDDM dan ½ penderita IDDM, terdapat kadar lemak darah me kadar HDL lebih tinggi Hialin juga meningkat dan menebalkan dinding arteri arteriosklerosis Sering dihubungkan dengan hipertensi Dasar Percepatan Arterio Sklerosis Diduga:
Merupakan sasaran utama diabetes mellitus kegagalan ginjal penyebab kematian nomor 2 setelah infark miokard Jejas pada Ginjal akibat diabetes mellitus: Lesi glomerulus Arteriosklerosis Pielonefritis Perubahan perlemakan dan glikogen epitel tubuli ginjal Ginjal
Lesi mikrosklerosis pada glomerulus merusak fungsi ginjal yang memungkinkan penyebab kematian pada nefropati diabetik Bentuk glomerulosklerosis, dijumpai pada penderita lebih dari 10 tahun, terjadi 10 sampai 35% penderita Disini terjadi penebalan membran basalis kapiler glomerulus disebut sebagai mikroangiopati diabetik Gejala: proteinuria parah + hipoalbuminuria + Odem
Gangguan Mata Terjadi pada penderita diabetes mellitus lama Menyebabkan kebutaan Di USA: 25% kebutaan karena diabetes mellitus lama Penyakit mata karena diabetes mellitus: Retinopati: Perdarahan intraretina Penebalan kapiler Mikroneurisma kapiler Eksudasi retina lunak Katarak Glaukoma Odem
Inception of disease begins with development of key metabolic abnormality, insulin resistance. Integral to understanding of type 2 DM is the role of insulin/glucose in the metabolic system. Type 2 DM
Glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan mudah Kelainan pada DM tipe 2 Penderita DM tipe 2: Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel karena sel resisten terhadap insulin Orang normal: Glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan mudah “The Best Prescription is Knowledge"
Diabetes tidak bergantung insulin (Tipe II) Sekresi insulin lambat Jaringan primer perifer tidak mampu memberi respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin) Kekurangan insulin tidak parah Sering terjadi pada obesitas, dimana terdapat defisiensi insulin relatif 80% Akibat resistensi terhadap insulin, sel beta pankreas berkurang melepas insulin Diabetes tidak bergantung insulin (Tipe II)
Gangguan Sistem Saraf pada Diabetes Mellitus Akibat mikro-angiopati vaskular sekitar saraf Terkena pada sistem saraf sentral dan perifer Bentuk kelainan adalah: neuropati perifer simetrik tungkai bawah, mengenai fungsi motorik dan sensorik, terutama fungsi sensorik Terdapat gangguan pencernaan, kencing dan impotensi Penderita DM terkontrol tidak separah DM tidak terkontrol Degenerasi saraf otak menyebabkan infark vaskular otak dan perdarahan otak Juga bisa disebabkan pada hipertensi karena DM Degenerasi juga ditemukan pada medula spinalis (sumsum tulang belakang)
Organ Lain Perlemakan hati: pada DM lama Vakuol glikogen di hati: 10-20% kasus DM Degenerasi otot corak, karena mikro- angiopati dan degenerasi saraf motorik Infeksi kulit, kaerna insuffisiensi darah di kulit Xanthoma diabetikum: penumpukan lemak bawah kulit Necrobiosis Lipoidica Diabetikorum: nekrosis dalam jaringan kulit seluruh badan Organ Lain
Komplikasi D.M.: Terjadi pada D.M. berlangsung lama Apalagi tidak terkontrol terapi dan makanan Ada dua segi utama: Gangguan metabolik Gangguan vaskular dan organ
Gejala paling khas : 1. Poliurie 2. Polidipsif 3. Polifagia Hiperglikemi glikosurie haus polidipsis Polifagie: mekanisme belum diketahui Masalah timbul pada orang kurus, tetapi banyak makan Pada D.M. tipe II keluhan tersebut tidak sesering tipe I Tipe ini terjadi pada : > 40 tahun + obesitas
Tanda Khas DM POLI Urin Peningkatan Glukosa menyebabkan terjadinya diuresis Osmotik, Glukosa yang tinggi pada sistem filtrasi sehingga mengurangi reabsobsi cairan tubulus. Efek keseluruhannya adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin POLI FAGIA Penggunaan glukosa yag tidak efektif didalam sel, sehingga sel kekurangan makanan, sinyal lapar dikirimkan ke pusat lapar dan meningkatkan intake asupan makanan. “The Best Prescription is Knowledge"
POLI DIPSI Akibat diuresis osmotik dalam sistem perkemihan, sel mengalami dehidarasi dan memberikan sinyal haus, ini menyebabkan asupan cairan meningkat “The Best Prescription is Knowledge"
Gejala-gejala lain yang Sering Timbul Pandangan kabur, sering berganti ukuran kacamata Kesemutan Luka yang lama sembuh Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya Gejala-gejala lain yang Sering Timbul “The Best Prescription is Knowledge"
Pada penderita D.M. lama akan terjadi: Arteriosklerosis menyebabkan : Miokard infark Pembuluh darah otak pecah Gangren tungkai bawah Gagal ginjal “Sindroma Kimmel Steel Wilson” Penyakit gabungan: D.M + hipertensi + Odem Gangguan penglihatan Semua bentuk gangguan saraf motorik dan sensorik
Bahaya pada D.M.: Sangat rentan terhadap penyakit Penyebabnya: Infeksi (terutama kulit) TBC Pneumoni Pielonefritis Penyebabnya: Gangguan fungsi lekosit Perbekalan darah jelek Bahaya pada D.M.:
Hati-hati bila ada infeksi tidak berarti di ujung jari kaki Karena bisa menyebabkan gangren yang dapat menyebabkan kematian Jangka waktu hidup penderita D.M. lebih pendek 7-9 tahun Penderita IDDM lebih pendek umurnya dari NIDDM
Penyebab terpenting: Miokard infark Gagal ginjal Penyakit vaskular otak Penyakit infeksi Penyakit arteriosklerosis lain
Pengobatan Praktis Transplantasi Pulau Langerhans Pankreas Pencegahan Pengobatan 1. BB. Diturunkan 1. Terapi benar terkontrol 2. Rendah glukosa 2. Makanan rendah/non- 3. Pemeriksaan glukosa laboratorium 3. Hindari komplikasi
Pengkajian Pengkajian Fisik Ada gangguan pada mata Kebas pada kaki dan tangan BB menurun drastis Luka lama sembuh Badan lesu Nafas bau aseton Pengkajian “The Best Prescription is Knowledge"
Masalah keprawatan Ketidakseimbangan Gula Darah Ketidakseimbangan Nutrisi Gangguan integritas Jaringan (Ganggren) Masalah keprawatan “The Best Prescription is Knowledge"
7 LANGKAH PENGENDALIAN DIABETES “The Best Prescription is Knowledge"
Berperan aktif dalam proses pengobatan cari informasi mengenai diabetes buat jadwal pemeriksaan rutin minta rujukan ke ahli gizi, dokter kesehatan olahraga, atau dokter spesialis yang lain, jika perlu. Langkah 1 “The Best Prescription is Knowledge"
Pola makan yang baik Langkah 2 Makan teratur sesuai kebutuhan Makan beragam makanan Batasi makanan lemak, terutama lemak hewani Jarak makan besar 4 – 6 jam Hindari makanan kaya gula Jangan minum alkohol Batasi konsumsi garam Langkah 2 “The Best Prescription is Knowledge"
PIRAMIDA MAKANAN 2-3 porsi lauk nabati 2-3 porsi lauk hewani 2-3 porsi buah 3-4 porsi sayur 3-5 porsi makanan pokok “The Best Prescription is Knowledge"
Hidup lebih aktif Langkah 3 Rencanakan untuk bergerak aktif 30 menit atau lebih setiap hari Aktivitas dapat dibagi menjadi kegiatan kecil sehingga total menjadi 30 menit Pilih kegiatan yang diminati dan sesuai kemampuan Konsultasikan kepada dokter mengenai jenis olahraga, pengaturan pola makan dan pengaruhnya terhadap pengobatan Langkah 3 “The Best Prescription is Knowledge"
Minum obat sesuai dengan anjuran Dokter Patuhi jadwal minum obat Jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter Bagi yang menggunakan insulin patuhi jadwal makan Anda demi keberhasilan terapi Langkah 4 “The Best Prescription is Knowledge"
Periksa kadar gula darah secara teratur Catat: nilai kadar gula darah tanggal pemeriksaan obat yang diminum kondisi tubuh saat pemeriksaan Langkah 5 “The Best Prescription is Knowledge"
Perhatikan kaki Anda Langkah 6 Periksa kaki Anda setiap hari. Jagalah agar kaki Anda selalu bersih, kering dan lembut Gunakan kaus kaki dan alas kaki yang nyaman Potong kuku jari kaki lurus, sejajar dengan ujung jari Langkah 6 “The Best Prescription is Knowledge"
Periksa mata Anda Secara teratur Amati adakah gangguan pada mata Anda Mintalah kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan secara rutin Langkah 7 “The Best Prescription is Knowledge"
TERIMA KASIH “The Best Prescription is Knowledge"