PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI LUKA OPERASI OLEH KOMITE PPI RS SMC 2015
PENDAHULUAN Menurut NHS (National Health Scotland) 15.9% kejadian SSI dan menghabiskan biaya 30 milion per year Indonesia 2-18 % dari keseluruhan prosedur pembedahan. SSI (Surgical Site Infection) merupakan slh satu masalah yg paling penting untuk diperhatikan dlm pengendalian infeksi pada pelayanan kesehatan. Kejadian infeksi sekitar 25-40% akibat pembedahan yang dilakukan
Meningkat sehubungan dgn peningkatan penggunaan antibiotik PENDAHULUAN Meningkat sehubungan dgn peningkatan penggunaan antibiotik Lama perawatan meningkat Biaya meningkat Mutu RS turun
PENGERTIAN Surgical Site Infection (SSI) atau infeksi luka operasi infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu tindakan pembedahan yang dapat terjadi dlm 30-90 hari pasca operasi, pada luka terbuka dan tertutup. Diklasifikasikan menjadi : Infeksi insisional superficial Insisional dalam Insisional rongga
FAKTOR RESIKO SSI (INTRINSIK) Usia Status Gizi Diabetes Perubahan respon imunitas Infeksi ditempat lain Lama rawat inap preoperatif Obesitas Merokok Kolonisasi mikroorganisme
FAKTOR RESIKO SSI (EKSTRINSIK) Petugas Teknik pembedahan Lingkungan Alat
KRITERIA INFEKSI INSISIONAL SUPERFISIAL Infeksi pada luka insisi (kulit dan subcutan), terjadi dlm 30 hari pasca bedah Kriteria dibawah ini : Keluar cairan purulen dari luka insisi Kultur positif dari cairan yang keluar atau jaringan yg diambil secara aseptik Ditemukan paling tidak satu tanda infeksi : nyeri, bengkak lokal, kemerahan, kecuali bila hasil kultur negatif Dokter yg menangani menyatakan infeksi
KRITERIA INFEKSI INSISIONAL DALAM Infeksi pada luka insisi terjadi dlm 30-90 hari pasca bedah dan implant Terdapat paling tidak satu keadaan dibwh ini: Keluar cairan purulen dari luka insisi tapi bukan berasal dari rongga/organ Secara spontan mengalami dehisens atau dgn sengaja dibuka oleh ahli bedah dan paling sedikit satu dari tanda berikut : demam > 38 ⁰C, nyeri lokal, kultur (+) Dokter menyatakan infeksi
KRITERIA INFEKSI ORGAN Infeksi yang terjadi dalam 30-90 hari pasca bedah. Paling sedikit menunjukkan 1 gejala berikut : Drainase purulen dari drain yg dipasang melalui insisi kedalam organ Ditemukan organisme melalui aseptik kultur dari organ, Dokter menyatakan infeksi pada organ
KATEGORI RISK SSI Klasifikasi operasi / jenis operasi : Bersih Bersih tercemar Tercemar Kotor Kondisi pasien berdasarkan American Society of nesthesiologis (ASA) : ASA :1 ASA :2 ASA :3 ASA :4 ASA :5 Time : Sesuai dgn waktu yg ditentukan nilai 0 Lebih dari waktu yg ditentukan nilai 1
KLASIFIKASI OPERASI Operasi Bersih : Operasi dilakukan pd daerah/kulit yg pada kondisi pra bedah tdk terdapat peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius atau trkatus biller. Operasi berencana dgn penutup kulit primer, dgn atau pemakaian drain tertutup
KLASIFIKASI OPERASI 2. Operasi Bersih Tercemar : Operasi membuka traktus digestivus, traktus biller, traktus urinarius, traktus respiratorius sampai dgn orofaring atau traktus reproduksi kecuali ovarium Operasi tanpa pencemaran nyata (gross spillage), contohnya operasi pada traktus biller, apendiks, vagina atau orofaring
KLASIFIKASI OPERASI 3. Operasi Tercemar : Operasi yang dilakukan pada kulit yg terbuka, tetapi masih dalam waktu emas (Golden periode)
KLASIFIKASI OPERASI 4. Operasi Kotor dgn Infeksi : Perforasi traktus digestivus, traktus urogenitalis atau traktus respiratoring yg terinfeksi Melewati daerah purulen (Inflamasi Bakterial) Luka terbuka > 6 jam setelah kejadian, terdapat jaringan luas atau kotor Dokter menyatakan luka operasi kotor/infeksi
ASA SCORE ASA 1: pasien sehat ASA 2 : pasien dgn gangguan sistemik ringan- sedang ASA 3 : pasien dgn gangguan sistemik berat ASA 4 : pasien dgn gangguan sistemik berat yg mengancam kehidupan ASA 5 : pasien tdk didapat hidup walaupun dioperasi atau tidak
TIME Jenis Operasi Hours Craniotomy 4 Head and neck surgery Colonic surgery 3 Join prosthesis surgery Vasculer surgery Abdominal or vaginal hysterectomy 2 Ventricular shunt Herniorrhaphy Appendectomy 1 Limb amputation SC
BUNDLE SSI Mencukur rambut jika menggangu jalannya operaasi Pastikan antibiotik propilaksis dlm 60 menit sebelum operasi Pastikan temperatur tubuh pasien normal Pastikan glukosa darah dalam batas normal
PENCEGAHAN SSI Pre operasi Lama rawat inap sesingkat mungkin dan cukup waktu utk persiapan operasi yg memadai Jika ada tanda2 infeksi, sembuhkan terlebih dahulu infeksinya sebelum operasi elektif Lakukan pencukuran satu jam sebelum operasi Pasien dianjurkan mandi sebelum operasi
PENCEGAHAN SSI 2. Intra operasi a. Petugas kamar bedah : Petugas yg sakit dilarang masuk kamar bedah Tidak memakai kutek, kuku panjang dan perhiasan tangan Bekerja dhn teknik aseptik Bersihkan tangan sebelum gunakan sarung tangan Gunakan baju dan sandal khusus kamar bedah Gunakan APD sebelum masuk kamar bedah
2. Intra operasi b. Sterilisasi alat bedah : Sterilkan semua alat bedah sesuai pedoman yg direkomendasikan Jangan lakukan sterilisai cepat utk kenyamanan atau menghemat waktu Strilisasi cepat hanya utk perawatan pasien yg cito
Pertukaran udara 15-30 x/jam Koloni kuman 10 CFU/M3 2. Intra operasi c. Lingkungan kamar bedah : Tekanan (+) Kelembaban 40-60% Pertukaran udara 15-30 x/jam Koloni kuman 10 CFU/M3 Batasi keluar masuk pintu kamar operasi toleransi 10 x Batas personil yg bekerja dikamar bedah 10 org dan tamu hanya 2 org Kamar operasi pembersihan rutin setiap hari dan pembersihan desinfektan Lakukan pembersihan rutin setiap hari dan pembersihan besar 1 mgg sekali
2. Intra operasi d. pasien : Kaji alergi atau tidak antiseptik Antibiotik diberikan 60 menit sebelum insisi Gula darah dalam batas normal Suhu pasien sebelum anastesi normal Preparasi kulit sebelum operasi menggunakan antiseptik satu arah ± 2 menit
PENCEGAHAN SSI 3. Post operasi Ada 2 macam luka post operasi Tertutup Rawat luka dgn cara septik dan aseptik Gunakan APD Luka ditutup hanya 48 jam Rawat luka dgn cairan normal salin 2) Terbuka Rawat luka bila kotor atau sesuai indikasi
Numerator jumlah kasus terjadi SSI POPULASI BERISIKO SSI Semua pasien yang dilakukan tindakan pembedahan Numerator jumlah kasus terjadi SSI Denominator jumlah pasien yang dilakukan operasi
KESIMPULAN SSI adalah masalah yang sangat komplek di pelayanan kesehatan sampai dgn saat ini baik di Indonesia maupun di dunia. Pencegahan dan pengendalian SSI dgn menjalankan bundles sesuai dgn standar Pendidikan dan pelatihan terhadap petugas