Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sIkuCIng : Inovasi Bank Sekolah sebagai media peningkatan minat menabung siswa melalui sinematografi Oleh: Anita Sari (20130730005) Nida Rizky Aulia (20130730008) Dwi Rahmatia Hasim (20130730009) Yuyun Andriani (20130730024) Ayuk Nurcahyati (2010730055) Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2015
Menabung, Perlukah?? kondisi darurat Liburan dan masa depan Investasi
Menabung Sejak Dini Menabung Di Bank secara Menabung kolektif di bank sekolah Menabung Di celengan
Bank Sekolah Kekurangan bank sekolah: Mengharuskan siswa menyetorkan saldo awal yang lumayan tinggi. Rekening kolektif Seringkali siswa tidak diberikan buku tabungan dan hanya menyetorkan tabungan pada guru yang bertugas/ transparansi kurang. Tabungan hanya bisa diambil diakhir semester Kegiatan menabung di lakukan di awal jam pelajaran hingga mengganggu proses belajar mengajar
BANK SEKOLAH BIASA VS SIKUCING
SIKUCING (cInema Childrens bankIng) Adalah suatu mesin berinovasi baru dari bank sekolah yang berbasis sinematografi yang tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai bank sekolah saja dalam menghimpun dan menyalurkan namun juga sebagai bentuk edukasi siswa dalam memahami sistem perbankan itu sendiri melalui visualisasi suara dan gambar yang bergerak (sinema).
SOP Sikucing (cInema Childrens bankIng)
Keterangan Pengisian data untuk pembuatan rekening dilakukan bersamaan dengan pendaftaran masuk ke sekolah yang dilakukan oleh orang tua/wali siswa atau siswi. Setelah memiliki rekening, siswa dan siswi ini akan melalui tahap sosialisasi yang dilakukan oleh guru dan petugas bank sekolah guna memberikan informasi kepada siswa tentang mesin ‘SIKUCING’ dan cara pengoperasiannya. Dipastikan dalam sosialisasi ini seluruh siswa mengetahui fungsi dan cara pengoperasiannya dengan baik dan benar.
Sebelum mencoba sendiri, siswa harus didampingi guru dan petugas bank sekolah untuk pengoperasian ‘SIKUCING’ pertama kali. Siswa menabung dalam ‘SIKUCING’ secara rutin, melalui film yang ditayangkan di mesin yang diputar selama kurang lebih 2 menit dan berikutnya mesin akan mencetak data yang telah diinput. Dana yang sudah berkumpul akan dibukukan oleh petugas bank sekolah setiap hari setelah jam sekolah berakhir.
Kekurangan ‘SIKUCING’ Film yang diputar dalam mesin untuk satu hari adalah film yang sama sehingga akan menimbulkan kebosanan bagi nasabah yang ingin menabung lebih dari satu kali dalam sehari. Mesin ini dilengkapi dengan sensor audio, dimana nasabah yang menabung harus mengucapkan data dengan jelas dan berulang-ulang untuk meminimalisir kesalahan input. Penarikan tunai menggunakan mesin ‘SIKUCING’ harus di dampingi oleh petugas, jadi akan melewati prosedur yang sedikit lebih rumit dari pada menabung.
Kelebihan ‘SIKUCING’ Memudahkan nasabah yang dalam hal ini adalah anak-anak dalam belajar menabung karena cara pengoperasian mesin sangat mudah. Tidak menyebabkan para nasabah bosan dengan prosedur yang panjang jika mereka menabung dalam bank sekolah biasa yang perlu antri karena mesin ini di desain hanya menanyangkan sinema dalam waktu relatif singkat. Input data dalam buku tabungan dilakukan otomatis, cepat dan praktis. Alat ini akan menayangkan sinema yang berbeda setiap harinya yang akan menumbuhkan minat siswa dalam menabung.
5. Jika mesin tidak sedang dalam proses penggunaan, maka mesin akan menayangkan info-info menarik seputar perbankan yang divisualisasikan dengan cara yang menarik untuk nasabah.
Mesin ‘SIKUCING’ mirip dengan mesin ATM dengan Desain mesin SIKUCING Mesin ‘SIKUCING’ mirip dengan mesin ATM dengan Tombol-tombol untuk menginput data dan layar berukuran maksimal 24 inci untuk menampilkan sinema. Mesin ini dilengkapi juga dengan tempat keluarnya output yang akan menyala otomatis jika kertas output akan keluar. Speaker untuk mesin ini yakni ada 2 buah yang seluruhnya terletak di depan.