MANAGEMEN KURIKULUM & SISTEM EVALUASI SM-PT ‘BIDANG-BIDANG KURIKULUM’ KELOMPOK 1 1)Zaenudin, 2)Sigit Panca Priyana, 3)Subiyanto, 4)Agus Suarman, 5)Hermanto
PENGERTIAN KURIKULUM Longstreet (1993): Desain kurikulum berpusat kepada pengetahuan yang dirancang berdasarkan disiplin ilmu. Nana S. Sumadinata (2007: 113): Desain kurikulum menyangkut pola pengoganisasiian unsur-unsur atau komponen kurikulum
PRINSIP-PRINSIP DESAIN KURIKULUM Harus memudahkan dan mendorong seleksi serta pebgembangan semua jenis pengalaman belajar Harus memuat pengalaman belajar yang bermakna Harus memungkinkan dan menyediakan peluang bagi guru untuk melakukan pengembangan Harus memungkinkan guru menyesuaikan pengalaman dengan kebutuhan-kebutuhan Harus mendorong guru untuk mempertimbangkan pengalaman anak di luar Harus menyediakan pengalaman belajar berkesinambungan Harus membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian Harus realistis, layak, dan dapat diterima
MODEL-MODEL DESAIN KURIKULUM (Longstreet) Subject centered desain: Kurikulum terpusat pada isi atau materi yang akan diajarkan - Subject design: Merupakan bentuk design yang paling murni dari subject centered design - Discipline design: Merupakan pengembangan dari subject centered design yang lebih tegas membedakan apakah suatu pengetahuan itu ilmu atau subject - Broad fields design: Design kurikulum yang menyatukan berbagai mata pelajaran ke dalam satu induk ilmu
Learner centered design: Design kurikulum yang lebih mengutamakan peranan isi Problem centered design: Design kurikulum yang berpangkal pada filsafat yang mengutamakan peranan manusia - Area of living design: Prosedur belajar bertujuan yang bersifat proses yang bersifat isi diintegrasikan - Core design design ini mengutamakan inti pada kebutuhan sosial dan individu
IMPLEMENTASI KURIKULUM Definisi implementasi suatu interaksi antara mereka yang menciptakan program dengan mereka yang dibebankan untuk menyampaikan program. Omstain & Hunkins: salahsatunya implementasi mengharuskan pendidik untuk beralih dari program yang mereka kenal saat ini ke program yang baru.
Implementasi Kurikulum, menurut Loucks & Lieberman Implementasi Kurikulum, menurut Loucks & Lieberman. Implementasi adalah melaksanakan sesuatu atau aplikasi praktis dari metode, prosedur, atau tujuan yang diinginkan. Implementasi kurikulum didefinisikan sebagai mencoba praktek baru dan apa yang akan tampak ketika benar-benar digunakan dalam lembaga pendidikan.
TYPE-TYPE PERUBAHAN KURIKULUM McNeil (1990) mengkategorikan perubahan kurikulum sbb: Substitusi: satu unsur dapat diganti dengan yang lain yang sudah ada (buku) Alterasi: Perubahan diperkenalkan ke dalam bahan yang sudah ada agar ada perubahan (Ms Excel & SPSS dalam mata kuliah penelitian) Pertubasi: Perubahan yang mengganggu tapi pendidik dapat menyesuaikan diri dengan cepat (menambah jam pelajaran) Restrukturisasi: Perubahan yang mengarah pada modifikasi secara keseluruhan (Pengenalan kurikulum terpadu yang melibatkan team teaching/masyarakat) Oreantasi nilai: Pergeseran dalam oreantasi nilai-nilai pundamental dari personil lembaga pendidikan (Lebih mengutamakan pengembangan kepribadian daripada nilai akademis)
STAKEHOLDER IMPLEMENTASI KURIKULUM Dosen Mahasiswa Kajur/kaprodi Orang tua
PENOLAKAN PERUBAHAN KURIKULUM Mereka tidak mengerti karena tidak mengikuti perubahan yang diinginkan lembaga Kurang merasa memiliki Kurangnya kompetensi untuk melakukan perubahan Merasa tidak ada manfaat dan insentif Merasa tidak punya waktu untuk mengikuti perubahan
PENGENDALIAN KURIKULUM Kata kunci pengendalian kurikulum: MUTU PENDIDIKAN Latar Belakang Fakta menunjukan berdasarkan laporan UNESCO 2007 peringkat indonesia menurun di bidang pendidikan dari 58 ke 62 sementara Malaysia di posisi 56 dan Korsel ke 5 dunia
KONSEP MUTU DALAM PENDIDIKAN Menurut sosiologi, pendidikan yang bermutu adalah yang bermanfaat bagi masyarakat dari berbagai kebutuhan seperti mobilitas sosial, perkembangan budaya, pertumbuhan kesejahteraan, dan pembebasan kebodohan. Menurut Philip: dalam kontek persekolahan mutu dioandang sebagai kemampuan sekolah untuk merespon dan memenuhi kebutuhan murid dan masyarakat.
KESIMPULAN Mutu merupakan derajat sesuatu yang dihasilkan dari kegiatan evaluasi atau penilaian para penghasil dan atau pihak pemakai. Agar derajat mutu sesuatu itu dapat ditetapkan, maka atribut-atribut sesuatu beserta standard atau kreteria-kreteria kebermutuanya terlebih dahulu harus ditetapkan Mutu pendidikan bersifat multi demensi meliputi aspek Input – Proses – Hasil. Karena itu indikator dan standar pendidikan dikembangkan secara holistik. Dengan demikian mutu institusi pendidikan adalah kebermutuan dari pelayanan pendidikan, staff pengajar, dan upaya maksimal agar proses pembelajaran yang bermutu dapat dilaksanakan
KONSEP PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu dalam managemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin dan dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk/jasa yang diberikan kepada siswa. Pengendalian mutu diperlukan ntuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
WASSALAMU ‘ALAIKUM WR WB