MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN TEORI KOMUNIKASI
komunikasi
PROSES KOMUNIKASI Proses komunikasi adalah langkah-langkah pertukaran informasi/pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha mencapai satu pengertian. Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya)
untuk memahami proses komunikasi dapat dilihat dari unsur- unsur yang berkaitan dengan siapa pengirimnya (komunikator), apa yang dikatakan atau dikirimkan (pesan), saluran komunikasi apa yang digunakan (media), ditujukan untuk siapa (komunikan), dan apa akibat yang akan ditimbulkannya (efek).
Model proses komunikasi
Langkah-langkah proses komunikasi
Konsep kegaduhan (noise) Konsep kegaduhan (noise) menunjukkan bahwa ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja terjadi pada pengirim, saluran, penerima atau umpan balik. Dengan kata lain, semua unsur- unsur atau elemen proses komunikasi berpotensi menghambat terjadinya komunikasi yang efektif.
Macam-macam proses komunikasi A. komunikasi satu arah (one way communication) B. komunikasi dua arah (two ways communication) - komunikasi vertical - komunikasi horizontal - komunikasi diagonal C. komunikasi ke segala arah
Jenis-jenis komunikasi 1. komunikasi menurut lawan bicara (pribadi dan umum) 2. komunikasi menurut jumlah (pribadi dan kelompok) 3. komunikasi menurut cara penyampaian (verbal dan non verbal) 4. komunikasi menurut maksud (berpidato,mengajar,wawancara,dll) 5. komunikasi menurut jalur komunikasi (langsung dan tidak langsung) 6. komunikasi menurut ruang lingkup (internal dan eksternal) 7. komunikasi menurut kedinasan (formal dan informal)
MODEL KOMUNIKASI LINIER Model komunikasi linier mengandung makna lurus, jadi proses linier berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain. Proses secara linier adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Komunikasi ini akan berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face-to- face communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated communication).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMUNIKASI Menurut Scott M. Cutlip , Allen H. Center, dan Glen M. Broom dalam buku Effective Public Relations, dijelaskan bahwa komunikasi dapat berlangsung secara efektif dengan memperhatikan tujuh factor komunikasi, yaitu sbb : Kepercayaan Perhubungan/pertalian Kepuasan Kejelasan Kesinambungan Kemampuan pihak penerima berita Saluran pengiriman berita
PROSES ADOPSI DAN DIFUSI INNOVATION is an idea, practice or object that is perceived as new by an individual or other unit of adaption. ADOPTION is a decision to make full use of an innovation as the best course of action available. DIFFUSION is the process by which an innovation is communication through certain channels over time among the members of a social system.
Rogers and Shomaker “Inovasi” : ide-ide baru, praktek2 baru, atau objek2 yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat. Lionberger “hal yang baru” sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat.
Tahapan-tahapan adopsi 1. Awareness/Kesadaran : sasaran mulai sadar tentang inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh. 2. Interest/tumbuhnya minat : keinginan untuk mengetahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan. 3. Evaluation/evaluasi : penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yang ditawarkan. 4. Trial/mencoba : melakukan percobaan dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya. 5. Adoption/adopsi : menerima/menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan dan diamati sendiri.
PENDEKATAN INTERAKSIONAL PADA KOMUNIKASI Menurut pandangan Max Weber bahwa pokok pembahasan sosiologi adalah tindakan sosial. Hal itu memunculkan “down to earth sociology” yang mempelajari hal- hal bersifat praktis dan realistis, serta “sosiologi of the familiar” yang membahas hal- hal yang familiar. Dalam pendekatan interaksional atau disebut juga dengan interactionist perspective, dijumpai pendekatan yang dikenal dengan nama interaksionisme simbolik (symbolic interactionalism).
Bachtiar (2006: 239) mendefinisikan bahwa interaksionisme simbolik bercirikan sikap (attitude) dan arti (meaning) dan interaksionisme simbolik berorientasi pada diri atau pribadi (personality). Sasaran dari pendekatan ini adalah interaksi sosial, dan kata simbolik mengacu pada penggunaan simbol-simbol dalam interaksi.
Menurut Herbert Blumer pokok pikiran interaksionisme simbolik ada 3, yaitu yang pertama bahwa manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna (meaning) yang mempunyai sesuatu tersebut. Dengan demikian tindakan (act) seseorang penganut agama Hindu di India terhadap seekor sapi (thing) akan berbeda dengan tindakan seseorang penganut agama Islam di Pakistan, karena bagi masing-masing orang tersebut sapi tersebut mempunyai makna (meaning) berbeda (Sunarto, 2000: 36). Interaksionisme simbolik yang diketengahkan Blumer mengandung sejumlah root images atau ide-ide dasar, yang dapat diringkas sebagai berikut: • Masyarakat terdiri dari manusia yang berinteraksi. Kegiatan tersebut saling bersesuaian melalui tindakan bersama, membentuk apa yang dikenal sebagai organisasi atau struktur sosial. • Interaksi terdiri dari berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan kegiatan manusia yang lain. Interaksi-interaksi nonsimbolis mencakup stimulus-respon yang sederhana. Interaksi simbolis mencakup “penafsiran tindakan”. • Objek-objek tidak mempunyai makna intrinsik, makna lebih merupakan produk interaksi simbolik.
Interaksionisme simbolik yang diketengahkan Blumer mengandung sejumlah root images atau ide-ide dasar, yang dapat diringkas sebagai berikut: • Masyarakat terdiri dari manusia yang berinteraksi. Kegiatan tersebut saling bersesuaian melalui tindakan bersama, membentuk apa yang dikenal sebagai organisasi atau struktur sosial. • Interaksi terdiri dari berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan kegiatan manusia yang lain. Interaksi-interaksi nonsimbolis mencakup stimulus-respon yang sederhana. Interaksi simbolis mencakup “penafsiran tindakan”. • Objek-objek tidak mempunyai makna intrinsik, makna lebih merupakan produk interaksi simbolik.
Tugas 1. Membuat skema proses komunikasi menurut pandangan anda 2. apa itu pendekatan interaksional, relasional, dan jejaring pada komunikasi