Oleh: Kelompok IV Idha Meiyasa 4401412092 Temuningsih 4401412102 VITAMIN LARUT AIR Oleh: Kelompok IV Idha Meiyasa 4401412092 Temuningsih 4401412102 Pendidikan Biologi IV FMIPA Universitas Negeri Semarang
Larut air (B Komplek dan C) Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat kecil, dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh, tapi penting untuk melakukan fungsi metabolik. Vitamin Larut air (B Komplek dan C) Larut lemak (A, D, E, K)
Vitamin larut air merupakan komoponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Vitamin Larut Air Komplek B- C
Vit. B-Komplek Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B3 Vitamin B5 Vitamin B6 Vitamin B7 Vitamin B9 Vitamin B10 Vitamin B12
SIFAT UMUM VIT. LARUT AIR Larut dalam air Dikeluarkan melalui urin Diabsorbsi melalui vena porta Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks Bersifat toxic pada dosis tinggi Tidak memiliki provitamin; Terdapat di semua jaringan; Sebagai prekusor enzim-enzim; Diserap dengan proses difusi biasa; Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh; Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
Vitamin B 1 (thiamin) Tiamin memegang peran penting dalam transformasi energi, konduksi membran dan saraf serta sintensis pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin
Sumber Vitamin B1 Jantung Hati Ginjal Gandum Kedelai Kacang-kacangan Susu
Absorbsi dan Ekskresi Vitamin B1 (Thiamin) Absorbsi: thiamin diabsorpsi secara aktif pada bagian duodenum, didalam sel epitel mukosa usus thiamin di fosforilasikan dan disimpan dalam bentuk TPP di jantung, otak, hati dan jaringan otot. Ekskresi: melalui urin
Angka kebutuhanThimin Fungsi Thimin Koenzim berbagai reaksi metabolisme energi Angka kebutuhanThimin Kebutuhan thimin yang dianjurkan berdasarkan kebutuhan akan energi FAO/WHO (1976), menetapkan angka kecukupan thimin sebesar 0,4 mg/1000kkl.
Defisiensi Beri-beri : basah dan kering Kering : kelemahan otot luar biasa dan degenerasi saraf perifer yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki. Basah : sesak napas dan edema setelah mengalami rasa lelah berkepanjangan.
Riboflavin merupakan komponene koenzim Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) dan Flavin Adenin Mononukleotida (FMN). Kedua enzim ini terlibat dalam reaksioksidasi-reduksi berbagai jalur metabolisme energi dan mempengaruhi respirasi sel. Vitamin B2 riboflavin
Sumber Vitamin B2 (Riboflavin) Jantung Hati Ginjal Susu Daging Telur Sayuran daun hijau
Absorpsi dan ekskresi Absorbsi: diabsorbsi dibagian atas usus halus dengan proses yang membutuhkan natrium. Riboflavin mengalami fosforilasi menjadi FMN dalam mukosa usus halus. Pada aliran darah terikat pada albumin dan imunoglobulin G. Disimpan dihati, jantung dan ginjal dalam bentuk FAD Ekskresi: melalui urin
Angka kebutuhan riboflavin Fungsi riboflavin Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi dalam sel Angka kebutuhan riboflavin Setandar kecukupan riboflavin didasarkan atas kecukupan energi, yaitu 0,5 mg/1000 kkl (FAO/WHO, 1967).
Defisiensi Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin adalah mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas. Kemudian sampai cheliosis, staomatitis angular, glossitis, dan perbesaran kapiler di sekeliling kornea mata.
B3 (Niasin)
Berfungsi sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin Dinonukleutida Fosfat (NADP) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) Tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali dan oksidasi. Didaam makanan niasin berada dalam keadaan terikat dengan protein pada koenzim.
Sumber Vitamin B3 (Niasin) Hati Ginjal Daging Ikan Ayam Tomat Kacang Tanah
Absorbsi dan Ekskresi Absorbsi: didalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan Nikotinamida Mononukleotida (NMN) Ekskresi: melalui urin
Fungsi niasin Akibat kekurangan Berperan sebagai koenzim NAD dan NADP, yang diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, dimana perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. Akibat kekurangan Ditandai dengan kelemahan otot, anoreksia, angguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pelagra yang mempunyai karakteristik dermatitis, demensia dan diare atau kematian.
B3 Niasin
Asam pantotenat adalah suatu derivat dimetil dari asam butirat yang berikatan dengan beta-alanin. Vitamin ini menikat fosfat dan membentuk 4-fosfatpantotein dan koenzim A/ Ko A. Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, dan lebih stabil dalam keadaan larut dari pada kering serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Sumber Vitamin B5 (Asam Pantotenat) Hati Ginjal Daging Sapi Kuning Telur Kacang Tanah Brokoli Kubis Susu Skim Buah-buahan
Absorbsi dan Ekskresi Absorbsi: dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang dihidrolisis oleh enzim fosfatase menjadi 4-fosfopantotein dan asam pantoneat. KoA disintesis kembali di sel hati Ekskresi: melalui urin, sebagai hasil metabolisme KoA Kebutuhan vitamin B5 Berkisar antara 3 sampai 12 mg untuk orang dewasa.
Fungsi asam pantotenat Berperan sebagai Ko A yang diperlukan dalam reaksi metabolisme sel. Terlibat dalam sintensis hormon steroid, fosfolipida dan po Akibat kekurangan Gejala-gejala kekurangan antara lain: rasatidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, dan diare yang timbul sesekali, rasa lelah dan susah tidur.
Vitamin B6 Piridoksin Vitamin B6 dialam terdapat 3 jenis, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Angka kecukupannya: 2 mg (laki-laki) dan 1,6 mg (perempuan).
Sumber Vitamin B6 (Piridoksin) Hati Ginjal Daging Kacang Tanah Jagung Ubi Gandum
Absorbsi dan Ekskresi Absorbsi: vitamin B6 dalam makanan dihidrolisis oleh enzim fotfatase dalam usus halus, selanjutnya vitamin B6 akan difosforilasi didalam sel darah menjadi PLP, PLP ini terikat pada hemoglobin. Fosforilasi juga terjadi di dalam hati, PLP terikat pada apoenzim dan masuk ke darah terikat dengan albumin. PLP yang tidak trikat diubah menjadi Asam piridoksat Ekskresi: melalui urin
Fungsi piridoksin Akibat kekurangan Berperan sebagai koenzim terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi dan reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein Akibat kekurangan Berkaitan dengan gangguan metabolisme protein, seperti lemah, mudah tersinggung dan sukar tidur. Kekurangan lebih lanjut: gangguan pertumbuhan, anemia, gangguan fungsi motorik, kejang-kejang.
VITAMIN B7 Biotin
Berperan sangat besar dalam reaksi biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon dioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak. Vitamin ini tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi.
Sumber Vitamin B7 (Biotin) Daging Kuning Telur Pisang Kacang-kacangan Molase Ragi Gandum Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri yang mampu memproduksi biotin, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit.
Absorbsi dan Ekskresi Absorbsi: secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas, disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil 5 adenilat didalam hati, otot, dan ginjal. Biotin di dalam usus besar dapat disintensis oleh bakteri, sehingga ekskresu biotin melalui feses dapat mencapai 3-6 kali lebih besar dari pada konsumsi melalui makanan.
Fungsi biotin Akibat kekurangan Berperan sebagai koenzim pada reaksi yang menyangkut penambahan atau pengurangan CO2 atau dari senyawa aktif. Akibat kekurangan Gejala-gejala kekurangan antara lain: rasa lelah, kurang nafsu makan, muntah-muntah,otot sakit, kulit kering dan bersisik,alopesia, kesemutan. Pada bayi berumur di bawah 6 bulan, telihat gejala dermatitis sebore dan alopesia.
Vitamin B9 (Asam Folat) Nama generik : Folasin, Folat, Pteoril Monoglutamat Peran : Sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon- tunggal dalam metabolisme asam amino dan sintesi asam nukleat. Penemu : L. Wills 1930-an
Struktur Kimia Asam Folat
Angka Kecukupan folat yang dianjurkan
Akibat Kekurangan Folat Anencephaly Spina Bifida
PABA
Vitamin B10 (PABA) Bermanfaat bagi hewan tapi tidak bagi manusia. Fungsi : PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan mengobati penyakit kulit lainnya.
Cyanocobalamin / Vit. B12
Vitamin B12 (Kobalamin) Bentuk utama pada makanan : 5-deoksiadenosilkobalamin, metilkobalamin, dan hidroksokobalamin. Berbentuk kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi Mengubah folat menjadi bentuk aktif. Berperan dalam fungsi normal metabolisme semua sel, terutama sel- sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf. Merupakan kofaktor dua jenis enzim, yaitu metionin sintase dan metilmalonil-KoA mutase.
Absorbsi intestinal vitamin B12 terjadi dengan perantaraan tempat-tempat reseptor dalam ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12, suatu glikoprotein yang sangat spesifik yaitu faktor intrinsik yang disekresi sel-sel parietal pada mukosa lambung.. Setelah diserap vitamin B12 terikat dengan protein plasma, transkobalamin II untuk pengangkutan ke dalam jaringan. Vitamin B12 disimpan dalam hati terikat dengan transkobalamin I. Koenzim vitamin B12 yang aktif adalah metilkobalamin dan deoksiadenosilkobalamin. Metilkobalamin merupakan koenzim dalam konversi Homosistein menjadi metionin dan juga konversi Metiltetrahidrofolat menjadi tetrafidrofolat.
Angka Kecukupan B12 yang dianjurkan
Vitamin C Asam Askorbat
Vitamin C (Asam Askorbat) Berupa kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil. Fungsi : Sebagai koenzim dan kofaktor Sebagai antioksidan Berkaitan dengan pembentukan kolagen.
Metabolisme Vitamin C Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungki pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi antara 20-120 m sehari. Pada konsumsi lebih dari 100 m sehari, kelebihan akan dikeluarkan sebaai asam askorbat atau sebagai karbondisoksida melalui pernapasan. Pada konsumsi lebih dari 300 m sehari, kelebihan akan dikeluarkan sebagai melalui urin dalam bentuk asam oksalat.
Angka Kecukupan C yang Dianjurkan
Sumber Vitamin C
Defisiensi atau kekurangan Asam Askorbat Menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi, penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-sayuran yang segar. Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan sebelum tanda-tanda penyakit skorbut muncul.
Bahan-Bahan Mirip Vitamin Beberapa makanan mempunyai karakteristik vitamin, namun tidak diklasifikasikan sebagai vitamin. Ada yang dapat disintesis dalam batas-batas tertentu oleh tubuh, tapi dalam keadaan stres dibutuhkan dalam bentuk suplemen. Kolin Mio-inositol
Kolin Merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, sfingomielin dan asetilkolin. Lesitin dan sfingomielin merupakan bagian dari membran sel. Asetilkolin berfungsi sebagai pengantar saraf. Kolin pada umumnya dimakan sebagai lesitin (95% lesitin merupakan fosfatidilkolin). Kolin diketahui secara pasti dapat membantu perkembangan sel otak bayi baik secara kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada orang dewasa adalah 730-1040 mg per hari.
Sumber Kolin Hati Kacang kedelai Havermout Kembang kol Kol Telur
Mio-inositol Inositol terdapat dalam buah-buahan, serealia, sayuran, kacang- kacangan, hati, dan jantung. Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam bentuk fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat). Asam fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi, dan seng.
Fungsi Mio-Inositol Peranannya faalinya berkaitan dengan kehadirannya dalam fosfatidil yang berarti dengan fungsi fosfolipida dalam membran sel. Mengatur respons sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan aktivitas enzim. Metabolisme inositol dipengaruhi oleh kolin dalam makanan jumlah dan tingkat kejenuhan lemak makanan dan komposisi asam lemak.
Kerjasama Vitamin B Koenzim yang berperan memerlukan vitamin sebagai berikut. NAD dan NADP : Niasin TPP : Tiamin KoA : asam pantoneat B12 : vitamin B12 FMN dan FAD : riboflavin THF : Folat PLP : vitamin B6 Biotin
Kelebihan Vitamin B Kompleks Mengganggu fungsi ginjal. Meningkatkan kerja organ dan sistem metabolisme tubuh (proses produksi energi). Meningkatkan glukosa darah dan radikal bebas.
Kelebihan Vitamin B Kompleks Kelebihan Niasin: menyebabkan peningkatan penggunaan glikogen otot, gangguan denyut jantung, ginjal, dan diabetes. Kelebihan Piridoksin: mengganggu kerja sistem saraf Kelebihan Tiamin: sakit kepala, lemah, gangguan kulit.
Kekurangan Vitamin B Kompleks Tiamin: mengganggu sistem saraf perifer, beri-beri, anoreksia Riboflavin: gangguan fungsional organik pada mata, dermatitis, keilosis Niasin: pellagra dan neurologik Asam Pantotenat: anemia, gangguan fungsi korteks adrenal
Akibat Kekurangan Vit B Kompleks Beri-Beri Dermatitis Anoreksia
Akibat Kekurangan Vit B Kompleks Keilosis Pellagra
Lusia : Bagaimana dengan ketergantungan konsumsi vitamin C? Siti K. : Koreksi eritrosit memang tidak mengndung inti. Maksud dari TPP? Nia : Perbedaan vitamin larut air dan lemak terkait ekskresi? Afifudin : Perbedaan konsumsi vitamin b6 antara laki-laki dan perempuan? Mona : Fungsi vitamin C selain kolagen? apakah Suplemen sudah memenuhi kebutuhan harian gizi?