Bab 13 sistem akuntansi penerimaan kas
Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penagihan piutang. Dalam bab ini diuraikan penerimaan kas dari penjualan tunai yang terdiri dari penerimaan kas dari over-the- counter sale, cash-on-delivery sale, dan dari credit card sale. Di samping itu, diuraikan pula penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan, kantor pos, dan lock-box-collection plan.
SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, seperti toko buku, berasal dari transaksi penjualan tunai.
SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI- lanjutan Berdasarkan sistem pengendalian internal yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan: 1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank seluruhnya dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check. 2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale
Penerimaan Kas dari COD Sale
Penerimaan Kas dari Credit Card Sale
Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Fungsi penjualan. 2. Fungsi kas. 3. Fungsi gudang. 4. Fungsi pengiriman. 5. Fungsi akuntansi.
Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. 2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. 3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu. 4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai. 5. Kuantitas produk yang dijual. 6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 7. Otorisasi pejabat yang berwenang.
Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Faktur penjualan tunai. 2. Pita register kas (cash register tape). 3. Credit card sales slip. 4. Bill of lading. 5. Faktur penjualan COD. 6. Bukti setor bank. 7. Rekapitulasi beban pokok penjualan.
Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Jurnal penjualan. 2. Jurnal penerimaan kas. 3. Jurnal umum. 4. Kartu persediaan. 5. Kartu gudang.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Prosedur order penjualan. 2. Prosedur penerimaan kas. 3. Prosedur penyerahan barang. 4. Prosedur pencatatan penjualan tunai. 5. Prosedur penyetoran kas ke bank. 6. Prosedur pencatatan penerimaan kas. 7. Prosedur pencatatan beban pokok penjualan.
Unsur Pengendalian Internal
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sale
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sale - lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Cash-on-Delivery Sale
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Cash-on-Delivery Sale - lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Melalui Kartu Kredit
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Melalui Kartu Kredit - lanjutan
SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG Sumber penerimaan kas suatu perusahaan manufaktur biasanya berasal dari pelunasan piutang dari debitur, karena sebagian besar produk perusahaan tersebut dijual melalui penjualan secara kredit. Dalam perusahaan tersebut, penerimaan kas dari penjualan secara tunai biasanya merupakan sumber penerimaan kas yang relatif kecil. Pada perusahaan dagang, seperti toko pengecer, sumber penerimaan kas terbesar berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian internal yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya.
SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG - lanjutan Untuk menjamin penerimaan kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan: 1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek dari debitur, yang ceknya atas nama perusahaan (bukan atas unjuk), akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan. 2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.
CANCELLED CHECK Cancelled check adalah cek yang telah digunakan untuk membayar dan oleh penerima cek telah diuangkan atau dicairkan ke bank.
Cancelled Check di Amerika Serikat
Cancelled Check di Indonesia
Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah: 1. Fungsi sekretariat. 2. Fungsi penagihan. 3. Fungsi kas. 4. Fungsi akuntansi. 5. Fungsi pemeriksa intern.
Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah: 1. Surat pemberitahuan. 2. Daftar surat pemberitahuan. 3. Bukti setor bank. 4. Kuitansi.
Unsur Pengendalian Internal
Unsur Pengendalian Internal - lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang - lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang - lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang - lanjutan
Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang - lanjutan
RANGKUMAN Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: dari penjualan tunai dan dari penagihan piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai dapat berupa uang tunai, credit card sale slip, atau cek pribadi (personal check). Penerimaan kas dari piutang dapat berupa cek atau giro bilyet. Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dapat dibagi menjadi tiga macam prosedur: over-the-counter sale, cash on delivery sale, dan credit card sale. Dalam prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sale, perusahaan melaksanakan penyerahan barang dan menerima kas dari penjualan di tempat usaha. Dalam cash on delivery sale, perusahaan melaksanakan penyerahan barang dan menerima kas dari penjualan di tempat pelanggan. Dalam penerimaan kas melalui kartu kredit, penerimaan kas melibatkan pihak ketiga (bank atau perusahaan penerbit kartu kredit).
RANGKUMAN - lanjutan Dokumen penting yang digunakan untuk melaksanakan penerimaan kas dari penjualan tunai adalah faktur penjualan tunai (untuk over-the-counter sale), faktur penjualan COD (untuk COD sale), pita register kas (cash regiter tape), bill of lading, bukti setor bank, dan rekapitulasi beban pokok penjualan. Sistem penerimaan kas dari piutang dapat dibagi menjadi tiga macam prosedur: melalui penagih perusahaan, melalui pos, dan melalui lock-box-collection plan. Dokumen penting yang digunakan dalam melaksanakan sistem penerimaan kas dari piutang adalah: daftar piutang yang jatuh tempo (jika penagihan piutang dilaksanakan oleh fungsi penagihan perusahaan), surat pemberitahuan, daftar surat pemberitahuan, dan bukti setor bank. Sistem penerimaan kas dari piutang menjadi sederhana dan andal jika cancelled check dikembalikan melalui sistem perbankan kepada check issuer.