TPM Tools – Focused to WWA FOCUSED IMPROVEMENT Kobetsu Kaizen TPM Tools – Focused to WWA
Kutipan “perubahan adalah hukum kehidupan, dan mereka yang hanya melihat masa lalu atau sekarang akan melewatkan masa depan John F. Kennedy (1917 – 1963) “Kaizen adalah perubahan dari hal buruk ke kondisi lebih baik, buruk adalah sesuatu yang membuat hati tidak nyaman” Sushei Fukushi – Unilever Visit 2007
Hubungan dengan Pilar Lain Forced deterioration (kerusakan dipaksa) AM Normal deterioration (kerusakan normal) PM FI OEE Waktu Menuju potensi performa ideal People Management TR QM Mengurangi variasi Standard performa
PRINSIP PRINCIPAL IMPROVEMENT (PENINGKATAN) Aktivitas-aktivitas diatur untuk menjamin keuntungan dari kegiatan Focused Improvement ditegakkan terutama dengan Autonomous Maintenance
Tools untuk Improvement Why-why Analysis metode sistematik dan komprehensif untuk menemukan akar penyebab masalah Tanyakan ‘why’ (kenapa) lima kali Perbaiki akar masalah, bukan gejala masalah
Tools untuk Improvement PM Analysis Teknik untuk analisis defect (cacat) kronik Menunjukkan tiap kemungkinan penyebab defect
Tools untuk Improvement IE (Industrial Engineering) tools disiplin ilmu engineering yang bertujuan meningkatkan produktivitas. beberapa teknik dasar IE: Work study (studi kerja) Cost management (manajemen biaya) dengan metode VA,VE, dll Production management (manajemen produksi untuk inventori, tenaga kerja, dll) Scheduling (penjadwalan) dengan metode PERT, CPM
Tools untuk Improvement FTA ( Fault Tree Analysis) menggunakan simbol logis untuk membangun diagram pohon yang menunjukkan keseluruhan sistem kejadian dan penyebab kejadian tersebut. Kemungkinan untuk identifikasi akar masalah Deteksi rantai kejadian yang dapat mengakibatkan produk cacat
Tools untuk Improvement FMEA ( Failure Mode and Effect Analysis) menjamin tindakan dilakukan untuk mencegah failure (kegagalan) yang memiliki dampak paling serius Identifikasi potensi penyebab failure Investigasi dan menilai efek failure Memberi peringkat pada efek berdasarkan kriteria penilaian
STRATEGI UNTUK MENCAPAI ZERO LOSS Mempertahankan basic condition - Failure yang disebabkan oleh deteriorasi - Dapat dicegah dengan cara cleaning, lubrikasi dan tightening Kondisi operasi yang benar/sesuai - Mencegah forced deteriorasi Memperbaiki kerusakan - Mengetahui normal deteriorasi - Preventive Maintenance membuat peralatan kembali ke kondisi awal Membuat improvement - Kembali ke tahapan design, mencari kelemahan dan menghilangkan kelemahan yang ada. Meningkatkan skill - Mengurangi human error AM Activity
SPORADIC VS CHRONIC LOSS
WHY-WHY ANALYSIS (WWA) ?
Kaizen Konvensional A B A1 A2 Primer Sekunder ( mesin, jenis loss) ( jenis defect) Ulangi untuk B X “A” penigkatan “B” peningkatan 1.0%
Tiada asap tanpa ada api… tapi… yakinkan bahwa itu asap… bukan kabut… Definisi Teknik melacak akar penyebab fenomena yang tidak diinginkan secara sistematis, metodis, dan komprehensif berdasarkan fakta, tidak hanya brainstorming. Jenis fenomena : * loss efisiensi mesin * operasi yang tidak memuaskan * biaya tinggi * profit rendah Catatan: Hubungan Penyebab - Effect jelas WWA akan memperbaiki akar penyebab bukan gejala masalah Tiada asap tanpa ada api… tapi… yakinkan bahwa itu asap… bukan kabut…
FI Tools Philosophy of Analysis : PMA WWBLA WWA
WHY-WHY ANALYSIS WWA adalah metode pemecahan problem / masalah dengan bertanya ber-ulang2 sehingga didapat penyebab sesungguhnya dari problem tersebut. BENTUK DASAR : AKIBAT SEBAB AKIBAT AKIBAT SEBAB AKIBAT SEBAB SEBAB AKIBAT SEBAB
7 Elemen Kunci WWA 1) Gunakan kalimat simpel seperti “A menjadi B” dalam “Fenomena”, “Why”. 2) Baca lagi dari “why” terakhir ke fenomena dan cek analisis secara teoritis. 3) Cek agar semua faktor disebutkan berdasarkan pada item sebelumnya dengan berpikir sebaliknya 4) Lanjutkan “Why” hingga penanggulangan efek dapat disebutkan. 5) Hanya tulis item yang tidak sesuai dengan kondisi normal. 6) Hindari investigasi penyebab pada sisi psikologi manusia 7) Jangan gunakan “bad” untuk items apapun.
Langkah WWA Mulai dengan masalah ( fenomena) dan tanyakan ‘why’ bisa terjadi. 2. Ambil jawaban sebagai fenomena masalah selanjutnya, tanyakan ‘why’ lagi. 3. Ulangi proses 2 sebanyak 5 kali biasanya akan menunjukkan identifikasi akar penyebab masalah. 4. Perbaiki akar penyebab, agar masalah tidak kembali. 5. ‘why’ final akan menghasilkan penanggulangan yang tepat sasaran yang akan menyelesaikan masalah.
LANGKAH PRAKTIS DALAM MEMBUAT WHY-WHY ANALYSIS BRAIN STORMING PERMASALAHAN & ACTION YANG DIHARAPKAN DENGAN ANGGOTA CIRCLE VERIFIKASI/PEMILAHAN PENYEBAB PERMASALAHAN ACTION PLAN BUAT KERANGKA ANALISYSNYA LENGKAPI KERANGKA ANALYSIS DENGAN PENGECEKAN ACTUAL DAN STANDARDNYA LAKUKAN TRACING BALIK DARI WHY-WHY YANG SUDAH DIBUAT
1. Brain Storming Salah satu model dalam menggali permasalahan dengan cara komunikasi satu arah, dimana setiap peserta/anggota team diharapkan bisa mengeluarkan ide-idenya secara cepat dalam mengatasi permasalahan tanpa mendapat sanggahan dari tim lainnya. Agar langkah ini bisa berhasil perlu adanya satu leader yang mencatat satu persatu usulan serta bisa mengarahkan usulan serta membawa untuk fokus dalam Brain storming. List Action yang diperlukan
2. Verifikasi & Pemilahan Pilih beberapa anggota team yang expert (memahami equipment, operasional) terutama di titik terjadinya problem Lakukan Verifikasi usulan yang diperoleh dari brain storming dan beri tanda usulan-usulan yang relevan terhadap permasalahan dan yang tidak sesuai. Dalam verifikasi ini anda mungkin menemukan usulan yang tidak relevan karena hal itu merupakan ide spontan dari anggota tim Pilah dan kelompokkan akar permasalahan yang diperoleh dari brain storming dan hubungkan pula dengan action yang diingkan oleh anggota team saat brain storming Dalam hal ini anda mungkin juga mendapatkan action yang tidak related dengan akar permasalahan yang sudah anda catat sebelumnya, hal yang demikian adalah wajar dan oleh sebab itu carilah akar penyebab dari action yang diharapkan.
3. Buat Kerangka Analisisnya Dari pemilahan yang dilakukan pada tahap sebelumnya lalu di buat kerangka analisis sesuai format di bawah
4. Buat Why-Why Analisis Secara Utuh Masukkan Problem 1 pada Why 1 dan seterusnya lanjutkan dengan check actual dengan standardnya maka why-why Analisis akan terbentuk
5. Tracing Balik Why-Why yang sudah di buat Kross check hubungan sebab akibat dari why-why yang sudah dibuat untuk memastikan bahwa why-why yang sudah di buat memang berhubungan
THANK YOU