Hubungan Interpersonal Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri H Oktaviani M.Commun.,
(Watzlawick, Beavinn, Jackson; 1967) Dimensi Komunikasi: Dimensi Komunikasi Content : isi pesan Relationship: metakomunikasi, bagaimana komunikasi digunakan untuk membina hubungan. Misalnya: phatic communication : Selamat pagi, apa kabar? sopan santun : maaf, bisa minta tolong perhatikan sebentar? (Watzlawick, Beavinn, Jackson; 1967)
Teori Hubungan Interpersonal Model pertukaran sosial (social exchange model) Model peranan (role model) Model permainan (games people play model) Model Interaksional
Kita menghitung untung rugi dalam berhubungan dengan orang lain. Social Exchange Model Kita menghitung untung rugi dalam berhubungan dengan orang lain.
Social Exchange Model Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi pertukaran. Asumsi: manusia hanya akan mau tinggal dalam sebuah hubungan selama hubungan tersebut menguntungkan (Thibault dan Kelley) Konsep: Rewards (ganjaran) Cost (biaya) Profit (laba) Tingkat perbandingan
Social Exchange Model Rewards/ ganjaran: akibat yang dinilai positif yang diperoleh dari suatu hubungan. Mis. uang, penerimaan sosial. Nilainya bisa berubah dari waktu ke waktu dan satu sama lain. Cost/biaya: akibat yang dinilai negatif pada suatu hubungan. Misalnya: waktu, usaha, konflik, kecemasan, dll. Nilainya bisa berubah dari waktu ke waktu dan satu sama lain.
Social Exchange Model Hasil/laba: ganjaran dikurangi biaya. Manusia akan menilai seberapa menguntungkannya hubungan yang dibinanya. Bila sudah tidak dipandang menguntungkan, maka ia akan pergi. Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran standar yang dipakai dalam menilai hubungan individu. Ukuran baku bisa berupa pengalaman pada masa lalu, atau alternatif hubungan lain yang ada.
Hidup = panggung sandiwara Role model Hidup = panggung sandiwara
Role model Model ini memandang hubungan seperti sebuah panggung sandiwara. Manusia akan memainkan peranannya sesuai dengan skenario yang ditentukan dalam masyarakat. Konsep: Role Expectation (ekspektasi peran) Role demand (tuntutan peran) Keterampilan peran (role skills) Menghindari konflik dan kerancuan peran.
Role model Expektasi peran: bagaimana ekspektasi orang lain terhadap tugas, peranan, dan hal yang berkaitan dengan posisi kita di kelompok. Tuntutan peran: desakan sosial yang memaksa individu untuk memenuhi peranannya. E.g. Sanksi sosial diterapkan bila tidak memenuhi tuntutan peran.
Role model Keterampilan peranan: kemampuan memerankan peranan tertentu, disebut juga kompetensi sosial. Terdapat dua macam keterampilan: keterampilan kognitif (kemampuan individu untuk mempersepsi harapan orang lain kepadanya), keterampilan tindakan (kemampuan melaksanakan perannya sesuai dengan ekspektasi orang lain)
Role model Konflik peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peran yang kontradiktif. Diskusikan konflik pernanan yang mungkin terjadi pada masyarakat!
Analisis transaksional + = 3 MACAM KEPRIBADIAN Games people play Analisis transaksional + = 3 MACAM KEPRIBADIAN
Games people play Dikenal juga dengan analisis transaksional (Erie Berne, 1972) Orang-orang berhubungan dalam berbagai macam pemainan yang didasari oleh tiga kepribadian: Orang tua (parent): diambil dari asumsi dan perilaku orang tua (atau dianggap tua) Orang dewasa (adult): bagian kepribadian yang mengelola informasi secara rasional Anak (child): bagian kepribadian yang diambil dari pengalaman masa anak-anaknya.
Six advantage of game people play Internal psychological advantage – maintain stability of my set of script beliefs. – External psychological advantage – Avoid situations that would challenge my frame of reference. – Internal social advantage –Games offer a framework for pseudo intimate socializing indoors or in privacy. – External social advantage – Gaming gives us a theme for gossiping in our wider social circle. – Biological advantage – It satisfy structure and stroke hunger. – Existential advantage – This is the function of the game in confirming life positionI
Model Interaksional menggabungkan social exchange model, role model, dan games people play.
Model Interaksional Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem yang terdiri dari subsistem yang saling berhubungan. Untuk menganalisa hubungan, kita harus melihat sifat-sifat individu yang terlibat, sifat-sifat kelompok dimana ia menjadi bagiannya, dan sifat-sifat lingkungan. Model ini mencoba menggabungkan social exchange model, role model, dan games people play.
Tahap-tahap Hubungan Interpersonal Pembentukan hubungan interpersonal Peneguhan hubungan interpersonal Pemutusan hubungan interpersonal
Pembentukan Hubungan Interpersonal Oleh Newcomb disebut sebagai reciprocal scanning (saling menyelidiki) Menurut Berger (1972) informasi pada tahap perkenalkan dikelompokkan menjadi (7): (1)demografis, (2) sikap dan pendapat tentang sesuatu, (3) rencana yang akan datang, (4) kepribadian, (5) perilaku di masa lalu, (6) orang lain, dan (7) hobi & minat. Informasi juga kita kita peroleh dari non verbal clues: proxemic, kinesic, paralinguistic, artifactual
Peneguhan Hubungan Interpersonal Karena sifatnya yang dinamis, hubungan interpersonal perlu dipelihara agar seimbang. Empat faktor yang harus diperhatikan: Keakraban Kontrol Respons yang tepat Nada emosional yang tepat
Faktor peneguhan hubungan interpersonal: Keakraban: pemenuhan kebutuhan kasih sayang. Kedua pihak harus sepakat. Kontrol: siapa yang mengontrol siapa. Menurut Watzlawik et. al (1967), hubungan komunikasi interpersonal memiliki symetrical atau complementary relationship.
Perhatikan Pembicaraan antara suami istri Ruth dan Noel: Ruth : Jangan lupa pulang nanti mampir sebentar ke mini market untuk membeli kopi ya. Noel : OK. Ada yang lain?. Ruth : Nggak. Sudah cukup untuk persiapan arisan keluarga nanti. Pastikan sudah sampai rumah jam 6. 00 ya, jadi acaranya bisa mulai jam 7 Noel : oke sayang Ruth : Oh, dan jangan lupa besok mobilku dibawa ke bengkel. Aku sudah bilang kalau kamu yang akan membawanya kesana pagi-pagi.. Noel : Iya. Aku nggak akan lupa. Ruth : Oke jangan telat ya… (diadopsi dari McKenna, 2010, p. 12)
Faktor peneguhan hubungan interpersonal: Respons yang tepat: Konfirmasi: any behaviour that causes another person to value himself more Diskonfirmasi: behaviour that cause a person to value himself less
Pemutusan Hubungan Interpersonal Merupakan topik yang jarang sekali diteliti. Menurut Nye, 1973 ada beberapa sumber konflik yang bisa menyebabkan hal ini terjadi: - kompetisi - dominasi - kegagalan - provokasi
Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal Trust (kepercayaan) Sikap suportif Sikap terbuka (open mindedness)
Hindari dogmatisme untuk membina hubungan interpersonal yang lebih baik