ALGA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SK : 2. Memahami prinsip- prinsip pengelompokan M.H
Advertisements

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BAB V PROTISTA.
Kelompok: Wary Dian Wendy Wiranata Yhana Awang Nila Yoga Anung A.
Aditya Pusparajasa, S.Si
SMA DWIWARNA (BOARDING SCHOOL)
PROTISTA DIAS AMBARSARI
OLEH NOVIA ANJANI D1B AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI
PROTISTA MENYERUPAI JAMUR
SMA AVICENNA JAGAKARSA
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Disusun oleh Suripto, S.Pd
Pengantar- perhatikan!
BY: Wiena Ayunani Niken Nastiti
CHAPTER 5 (bab 5) Part 2 (bagian kedua) By Mr_viedy Classification Of Organisms (Klasifikasi Makhluk Hidup)
Kingdom protista X sains 1 - SHS 1 Tarik.
Chorophyta Spirogyra sp
Sel Mikrorganisme Oleh Mursalim.
KINGDOM PROTISTA Oleh: Kelompok 3 Tia Nur Nbila ( )
Bakteri, Fungi, Algae dan Virus
TUMBUHAN TINGKAT TINGGI DAN TINGKAT RENDAH
P R O T I S T A M I R I P H E W A N Disusun Oleh :
PHYLUM PROTOZOA RANI YUWANITA.
PROTISTA Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Mikroorganisme dan Peranannya Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Protista serta Peranannya dalam Kehidupan.
Plantae.
Plantae. Plantae Kloroplas Jumlah sel : Karioteka : Pelindung sel : Plastida : Ciri - ciri Plantae Jumlah sel : Karioteka : Pelindung.
ALGA / GANGGANG KELAS X SEMESTER 1 Algae tenth class/ Semester 1
Anhari Raushanfikri XII-IPA 3 / Kelompok 2
PROTISTA Leonardus, S.Si..
SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR.
BAKTERI DAN JAMUR 17 JANUARI 2013.
KINGDOM FUNGI silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama.
(Materi Kelas X Semester 1)
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (GANGGANG).
ANGGORO AKHTA NURUL.
BAB V PROTISTA.
5 PROTISTA.
ALGA HIJAU-BIRU CHYANOBAKTERI.
PROTISTA.
SK / KD / IND SUMBER MATERI KE LUAR.
Fungi (cendawan/jamur)
BAB 4 PROTISTA. BAB 4 PROTISTA Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup Standar Kompetensi: Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk.
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)
Cyanobacteria.
Mata Pelajaran Biologi Klik untuk melanjutkan
Intan Sekar Pretiwi ( ) Pendidikan Biologi Bilingual 2013
BAB V PROTISTA.
Chryshopyta (Ganggang keemasan)
TUGAS BIOLOGI PERTANIAN I
Lumut(bryophyta) Tubuh lumut ada yang berbentuk lembaran, ada pula yang berbentuk seperti tumbuhan kecil dan tegak. Lumut yang berukuran kecil umumnya.
Kingdom Protisata Protista Seperti Jamur Protista Seperti Tumbuhan
BAKTERI DAN ARCHAEBACTERIA
CHRYSOPHYTA Kelompok 2 Chandra Alvin Diah Prameswari Dwi Oktalidiasari
Pada awalnya para ahli taksonomi mengklasifikasikan mahkluk hidup menjadi 2 kerajaan (sistem dua kingdom) yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae) dan Hewan (Kingdom.
PLANTAE BRYOPHYTA.
Protista mirip jamur Kelompok II: Andi madurapas M.H Edy Kurniawan
KINGDOM PROTISTA Ciri-ciri protista : Bersifat eukaryotik
Kingdom Protisata Protista Seperti Jamur Protista Seperti Tumbuhan
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Contoh Protista yang menyerupai jamur
BAB V PROTISTA.
ALGA HIJAU-BIRU CHYANOBAKTERI.
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
TUGAS BIOLOGI BAB VII TUMBUHAN Disusun Oleh: kelompok 5 Dinda Feiya Syabani Sua Redita Nurma Yunita Nawang Maruf Iswana Dewi Mia Safitri Dara Sinta.
CHLOROPHYTA KELOMPOK 1 1.Ana Saniatur Rohmah 2.Amelia Ramadhani 3.Dila Novita Sari 4.Fauzi Ibnu Nahdiyan 5.Salsabila Adhiya.
Cyanophyta.
1. 2 APA ITU PROTISTA ??? ? ? ? ? ? ? Mari kita menyelam untuk mencari arti protista !!!
ALGA COKELAT (PHAEOPHYTA). DESKRIPSI CIRI-CIRI PHAEOPHYTA (ALGA COKELAT) Ganggang coklat (Phaeophyta) memiliki ciri atau karakteristik secara umum, yaitu.
Transcript presentasi:

ALGA

ALGA Merupakan sekelompok organisme yang memiliki klorofil untuk berfotosintesis Eukariotik (kecuali Cyanophyta) Tidak memiliki akar, batang,daun sejati Umumnya akuatik Seluler dan multiseluler Pengelompokkan berdasarkan pigmen fotosintetik yang dimilikinya

KLASIFIKASI Berdasarkan: Warna (fikosianin / biru, fikoeritrin / merah, fukosantin / coklat, klorofil / hijau, karoten / jingga, xantofil / kuning Tipe klorofil Substansi penyimpanan makanan Komposisi dinding sel Morfologi

REPRODUKSI Vegetatif pembelahan sel, fragmentasi, hormogonia, cabang adventif, bulbil, amylum stars, budding Aseksual Spora (zoospora, aplanospora, tetraspora, akinet, exospora, endospora) Seksual isogami, anisogami, fisiological anisogami, Oogami

MIKRO ALGA

MIKRO ALGA Mikro = kecil, Algae = sekelompok organisme yang memiliki klorofil untuk berfotosintesis dan tidak memiliki akar, batang, dan daun Mikroskopis Uniseluler (soliter atau koloni) Sering disebut Fitoplankton Tidak memiliki akar, batang dan daun Umumnya akuatik Hidup bebas dan simbiotik

Cyanophyta Disebut juga cyanobacteria, Cyanophyceae Prokariotik Klorofil: klorofil a dan tersebar di sitoplasma Pigmen: fikosianin (dominan), karoten, fikoeritrin Dinding sel: peptidoglikan Cadangan makanan : glikogen, sianofisin (lipo-protein) Habitat: perairan laut, tawar dan tempat-tempat lembab. Dapat hidup dilingkungan ekstrim Reproduksi: pembelahan sel, fragmentasi, spora vegetatif

Cyanophyta Ordo Chroococcales Uniselluler dan tanpa spora Umumnya setelah pembelahan sel bergandengan dengan lendir sebagai pembatas sel Contoh: Chroococcus, Gleocapsa

Cyanophyta 2. Ordo Chamaesiphonales Uniselluler / koloni dan dengan spora Berbentuk benang Dapat membentuk hormogonium yang motil Contoh: Chamaesiphon confervicolus

Cyanophyta 3. Ordo Hormogonales Koloni berbentuk benang Mempunyai percabangan semu Dapat membentuk hormogonim Contoh: Nostoc, Anabaena, Oscillatoria, Rivularia

Nostoc Rivularia Oscillatoria Anabaena

Chlorophyta Eukariotik Uniseluler / koloni Klorofil (dominan): klorofil a dan b Pigmen: karoten, xantofil Dinding sel: Selulosa Cadangan makanan : Pati Beberapa motil (memilliki flagel dan menggunakan dorongn fluida/lendir) Habitat: umumnya air tawar, namun ada juga di laut dan daratan (tempat lembab) Reproduksi: Singami, konjugasi, spora, pembelahan sel, fragmentasi

Chlorophyta Ordo Volvocales Uniselluler, soliter / koloni Umumnya air Tawar Motil, tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata Contoh: Volvox, Pandorina, Chlamydomonas Volvox Pandorina Chlamydomonas

Chlorophyta 2. Ordo Ulotrichales Membentuk koloni Berbentuk filamen / benang yang bercabang atau tidak Epifit, bebas Umumnya hidup di air Tawar Contoh: Ulothrix, Microspora Ulothrix Microspora

Chlorophyta Chlorococcum 3. Ordo Chlorococcales Uniseluler, soliter / koloni Mempunyai satu inti dan satu kloroplas Planktonik, simbiotik Sel vegetatif (aplanosora) non motil (memiliki bulu cambuk), sel generatif (zoospora) yang mempunyai dua bulu cambuk Air tawar, laut dan darat Contoh: Chlorococcum Chlorococcum

Chlorophyta 4. Ordo Ulvales Multiseluler Makro Alga

Chrysophyta Eukariotik Klorofil: klorofil a dan c Dinding sel: silica, hemisolulosa, pektin Cadangan makanan : Leukosin dan Laminarin Pigmen: karoten (dominan), fukosantin Habitat: perairan laut, tawar dan tempat-tempat lembab.  Reproduksi: pembelahan sel, singami, spora

Chrysophyta 1. Chromulinales Memiliki 2 flagel di bagian apikal: flagel memiliki mastigonema, arah ke depan, kecil flagel seperti cambuk ke arah 90 derajat dari flagel kecil Contoh: Ochromonas

Chrysophyta Hibberdiales Memiliki flagel yang tidak sama panjang dengan sudut penempelan lebih luas dibanding Chromulinales Memiliki 2 stage dalam hidupnya: inmobile (koloni) dan mobile (uniseluler) Contoh: Hibberdia magna

Chrysophyta 3. Hydrurales Memiliki flagel yang tidak sama panjang Koloni memiliki kapsul dengan gelatin yang banyak Contoh: Celloniella

BACILLARIOPHYTA Eukariotik Lebih dikenal dengan nama diatom Klorofil: klorofil a dan c Dinding sel: silika hidrat dalam matriks, pektin Cadangan makanan : Leukosin Pigmen: karoten , xantofil Habitat: perairan laut dan tawar

BACILLARIOPHYTA Dinding sel (frustula) tersusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup (epiteka) dan sabuk (singulum) Frustula ini tersusun oleh zat pektin yang dilapisi silikon Epiteka dan hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah.  Valve tersusun dari: rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub Pennales, pina berarti sirip,strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan diair tawar Centrales, strianya tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.

BACILLARIOPHYTA

BACILLARIOPHYTA Reproduksi Vegetatif : Pembelahan hipo-epiteka Pembelahan sel terjadi dengan pembentukan dinding sel baru diantara hipoteka dan epiteka Terbentuk 2 individu baru Pembelahan berlanjut sampai ukurannya sekitar 30% dari sel induk Sel anak akan menjadi auxospora atau bermiosis untuk melakukan reproduksi seksual

BACILLARIOPHYTA

BACILLARIOPHYTA Reproduksi Seksual: Oogami Konjugasi Partogenesis: Sel induk tidak membelah hanya intinya saja yang membelah secara mitosis, diawali dari mitosis pertama. Kemudian inti melebur, dilanjutkan mitosis ke dua yang pada akhirnya dinding sel pecah dan inti diselubungi lendir dan membentuk dinding baru (auxospora).

BACILLARIOPHYTA Reproduksi Pedogami (perkawinan anak) Sel dengan satu inti membelah secara meiosis menghasilkan dua sel anak Sel anak membentuk 4 inti Dua inti pertama mengalami degenerasi Dua inti lain yang memisah dari plasma anak melakukan fusi membentuk auxospora

BACILLARIOPHYTA Reproduksi Autogami: Inti sel membelah secara mitosis menjadi 2 inti dilanjutkan dengan pembelahan meiosis membentuk 4 inti 2 inti mengalami degenerasi dan 2 inti bergabung membentuk auxospora

Bacillariophyta Ordo Penales Tubuh simetris bilateral Berbentuk seperti perahu / jarum / memanjang/pen Contoh: Navicula, Fragillaria

Bacillariophyta 2. Ordo Centrales Tubuh simetris radial Berbentuk bulat/poligon/sentris Contoh: Cyclotella, Coscinodiscus

Pyrrophyta Eukariotik Lebih dikenal dengan nama Dinoflagellata, alga api Uniselluler Dapat bergerak aktif, memiliki dua flagel yang berbeda berbentuk pita, memiliki bintik mata Klorofil: klorofil a dan c Dinding sel: selulosa Cadangan makanan : pati, minyak Pigmen: karoten , xantofil Habitat: umumnya perairan laut dan sebagian kecil air tawar

Pyrrophyta Reproduksi Vegetatif : membelah diri Aseksual : Spora, Kista/akinet Seksual : Isogami (setiap sel membentuk 4 isogamet / 4 inti berukuran sama, masing-masing dapat melebur dengan isogamet individu lain)

Pyrrophyta

Pyrrophyta Ordo Peridiniales Memiliki 1 epiteka dan 2 lempeng hipoteka Contoh: Protoperidinium

Pyrrophyta 2. Gymnodiniales Dapat membentuk koloni Tidak memiliki teka Contoh: Gymnodinium

Pyrrophyta 3. Gonyaulacales Memiliki susunan teka asimetris Umumnya di laut Beberapa menyebabkan red-tides dan beracun Contoh: Ceratium

Pyrrophyta 4. Prorocentrales Dua flagel menyatu pada bagian ujung anterior Tidak memiliki sabuk Teka besar menyatu Contoh: Procentrum

Pyrrophyta Bioluminescence Diproduksi oleh luciferin-luciferase system yang terletak di ribuan organel-organel berbentuk bola atau “microsources” lokasinya berada di sitoplasma

Pyrrophyta

Pyrrophyta Red tides Penyebab Upwelling Respirasi pyrrophyta Akibat Biota lain kekurangan oksigen Racun

Pyrrophyta Fiesteria : neurotoksin dapat menyebabkan kematian ikan, udang, kepiting, dan burung. Manusia akan mengalami gangguan kesehatan apabila mengonsumsi produk laut yang terkontaminasi neurotoksin Gymnodinium breve : brevetoksin atau gymnocin A yang menyebabkan keracunan dengan gejala pusing, muai, muntah, dan ataksia (gangguan koordinasi gerakan otot) Lingulodium polyedrum dan Gonyaulax : racun saksitoksin yang dapat menyebabkan muntah, diare, hingga hilangnya koordinasi tubuh jika dikonsumsi manusia Gambierdiscus toxicus: ciguatoksin

MAKRO ALGA

MAKRO ALGA Makro = besar, Algae = sekelompok organisme yang memiliki klorofil untuk berfotosintesis dan tidak memiliki akar, batang, dan daun Makroskopis Multiseluler (soliter atau koloni), kecuali beberapa tipe gametangium Sering disebut rumput laut Tidak memiliki akar, batang dan daun (tumbuhan thalus) Umumnya akuatik Hidup menempel di subtrat

Chlorophyta Sub Kelas/Sub ordo Ulvaphyceae Berbentuk lembaran, filamen, atau pita Sering disebut selada air Hidup di air laut, dan sebagian payau Contoh: Ulva lactuca, Cladophora Ulva

Phaeophyta Eukariotik Multiseluler Klorofil: klorofil a dan c Dinding sel: Selulosa dan polisakarida lain Cadangan makanan : Laminarin Pigmen: karoten , xantofil Habitat: Di air laut dan air tawar Reproduksi: Seksual dengan Oogami, dan aseksual dengan spora (kecuali pada kelompok tertentu)

Phaeophyta Alaria Agarum 1. Laminariales Sporofit yang dapat dibagi menjadi alat pelekat, tangkai dan helaian atau lembaran Gametofit dari laminariales berupa filamen yang mikroskopik dan bersifat diesius Contoh: Agarum cribrosum, Alaria esculenta Alaria Agarum

Phaeophyta Fucus Sargassum 2. Fucales Hidup melekat pada bebatuan dengan pelekat berbentuk cakram Talus bercabang-cabang, bentuknya kaku dan keras seperti kulit Perkembangbiakan hanya secara generatif (oogami) Contoh: Fucus vesiculosus, Sargassum filipendula Fucus Sargassum

Rhodophyta Eukariotik Multiseluler Klorofil: klorofil a dan d (pada beberapa jenis) Dinding sel: Selulosa dan polisakarida lain Cadangan makanan: Agar, Pati Pigmen: karoten, xantofil, fikoeritrin, fikosianin Habitat: Kebanyakan di air laut dan sebagian air tawar Beradaptasi secara kromatik Reproduksi: Seksual dengan Oogami, dan aseksual dengan spora

Rhodophyta Sub Kelas Protofloroda Thalus: benang, cakram, pita Tidak memiliki cabang beraturan Spora vegetatif amoboid Contoh: Prophyridium Cruentum (bahan kosmetik)

Rhodophyta B. Kelas Floridae Thalus: sederhana berbentuk benang, pita, menyirip Memiliki cabang beraturan Sperma tidak dapat bergerak Terdapat 3 fase siklus hidup: Gametofit, Karposporofit dan Tetrasporofit Contoh: Prophyridium Cruentum (bahan kosmetik)

Rhodophyta B. Kelas Floridae Ordo Nemanionales, Contoh Bonnemaisonia hamifera Ordo Gelidiales, Contoh Gelidium spinosum Ordo Gigartinales, Contoh Gigartina sp. Ordo Nemastomales, Contoh Euchema spinosum Ordo Ceramiales, Contoh callithamnion tetragonum

Rhodophyta