METHODE HARGA POKOK PROSES -PENGANTAR Oleh: Nuwun Priyono, S.E., M.Ak., Akt. FE UNTIDAR
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses Produk yang dihasilkan merupakan produk standar Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan sama Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi standar untuk jangka waktu tertentu
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Pesanan: Pengumpulan biaya produksi HP Pesanan mengumpulkan biaya produksi per pesanan, sedangkan HP proses mengumpulkan biaya produksinya per departemen produksi per periode akuntansi Perhitungan harga pokok produksi per satuan HP pesanan menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Sedangkan HP proses menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan Penggolongan biaya produksi (HP pesanan biaya diproduksi menjadi biaya langsung dengan biaya tidak langsung, sedangkan HP proses tidak perlu dibedakan antara by langsung dan tdk lgsg) Unsur yang digolongkan dalam BOP
Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Menentukan harga jual produk Memantau realisasi biaya produksi Menghitung laba atau rugi periodik Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
Metode HP Proses diolah melalui satu departemen produksi: Contoh: PT Risa Rimendi mengolah produknnya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 20X1 berikut ini: BBB Rp 5.000.000 BB Penolong Rp 7.500.000 BTK Rp 11.250.000 BOP Rp 16.125.000 Total By produksi Rp 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah: Produk jadi 2.000 kg Produk dlm proses akhir bulan 500kg, dengan tingkat penyelesaian sbb: BBB: 100%, BB penolong 100%, BTK 50%, BOP 30%
Data Produksi PT Risa Rimendi Januari 20X1: Masuk ke dalam proses: 2.500 kg Produk jadi: 2.000 kg Produk dalam proses akhir 500 kg
Perhitungan harga pokok produksi per satuan: Unsur Biaya Unit By prod Produk Total By Ekuivalensi Per Satuan (1) (2) (3) (2:3) BB Rp 5.000.000 2.500 Rp 2.000 BP 7.500.000 2.500 3.000 TK 11.250.000 2.250 5.000 OP 16.125.000 2.150 7.500 Total 39.875.000 Rp 17.500
Perhitungan HP Produk Jadi dan Persediaan Produk dalam proses: HP produk jadi: 2000x Rp 17.500 Rp 35.000.000 HP Persediaan produk dalam proses: BBB: 100% x500xRp 2.000= Rp 1.000.000 BBP: 100% x500xRp 3.000= Rp 1.500.000 BTK: 50% x500xRp 5.000= Rp 1.250.000 BOP: 30%x500xRp 7.500= Rp 1.125.000 4.875.000 Jumlah biaya prod januari 20X1 Rp 39.875.000
Jurnal-jurnal: Jurnal mencatat biaya bahan baku: BDP-BBB Rp 5.000.000 Persediaan BB Rp 5.000.000 Jurnal mencatat biaya bahan penolong: BDP-BBP Rp 7.500.000 Persediaan BP Rp 7.500.000
Jurnal-Jurnal: Jurnal mencatat BTK: BDP-BTK Rp 11.250.000 Gaji dan upah Rp 11.250.000 Jurnal mencatat BOP: BDP-BOP Rp 16.125.000 Berbagai rek di kerditRp 16.125.000
Terimakasih atas perhatiannya