Kolonialisme Imperialisme Barat (eropa) di Indonesia Aryo Rajaa Naufal FD
Daftar isi Masuknya bangsa Portugis ke Indonesia Masuknya bangsa Spanyol ke Indonesia Masuknya bangsa Belanda ke Indonesia
Portugis Portugis masuk ke Nusantara (Indonesia) di bawah pimpinan pelaut yaitu Afonso de Albuquerque (1453 – 1515) Nusantara dijadikan pelabuhan maritim penting bagi Portugis sebagai rute maritim dan perdagangan rempah pada 1511 – 1526 Pada tanggal 10 Agustus 1511, Portugis berhasil menaklukkan Malaka. Sejak saat itu, Portugis menguasai perdagangan rempah – rempah dari Asia ke Eropa Pada tahun 1512, Portugis menandatangani perjanjian dagang yang diwujudukan dalam bentuk dokumen kontrak pada tahun 1522. Akan tetapi, hal tersebut mencemaskan kerajaan Islam di Jawa khususnya kesultanan Demak yang khawatir akan pendudukan Jawa oleh Portugis
Portugis Part 2 Monopoli Portugis atas perdagangan rempah – rempah di Nusantara berakhir sejak dikalahkan Sultan Baabullah dari Ternate pada tahun 1575. Kemudian disingkirkan Belanda dari Ambon pada tahun 1599 Belanda yang memiliki keinginan untuk menguasai wilayah yang diduduki oleh Portugis pada tahun 1599 (Timor, Solor, dan Flores) menyebabkan terjadinya sengketa baru Sengketa tersebut berakhir pada tahun 1859 melalui Kesepakatan Lisabon, di mana Portugis menyerahkan Nusantara kepada Belanda kecuali Timor Timur
Spanyol Bangsa Spanyol tidak lama berada di Nusantara, hanya sekitar 8 tahun (1521 – 1529) Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 di bawah pimpinan Kapten Sebastian del Cano, setelah masuk ke Filipina melalui Ferdinand Magellan Kedatangan Spanyol di kepulauan Tidore membuat Portugis terganggu karena dirasa mengganggu hak monopoli sehingga Portugis menuding Spanyol melanggar Perjanjian Tordesilles tahun 1494 Untuk menyelesaikan konflik tersebut, Portugis dan Spanyol melakukan perundingan di Saragosa, Spanyol pada tahun 1529. Hasilnya adalah Perjanjian Saragosa yang ditandatangani pada 22 April 1529.
Belanda Masuknya Belanda ke Nusantara terjadinya tidak terlepas dari konteks politik-ekonomi di Eropa waktu itu, terutama hubungan politik-ekonomi antara Belanda, Spanyol, dan Portugis. Saat Portugis masuk ke tanah air, Belanda bukanlah sebuah negara yang merdeka seperti sekarang ini. Belanda pada waktu itu terterdiri beberapa provinsi di antaranya Holland, Flanders, Luxemburg, Artois (bagian dari Perancis sekarang), dan Brabant.
Belanda Part 2 Pada tahun 1580, Spanyol menduduki Portugis. Lisbon, kota perdagangan terbesar di Portugis pada waktu itu, ikut juga dikuasai. Kota ini adalah pusat perdagangan rempah di Eropa (rempah di ambil dari indonesia) Penutupan akses terhadap kapal-kapal Belanda itu memang berhasil. Akan tetapi, beagi Belanda, hambatan ekonomi yang dialaminya segera membawa dua berkat teresembunyi, yang membuka jalan bagi kolonialisme-imperialisme Belanda. Pertama, Belanda semakin gencar berjuang hingga mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1581 Kedua, kehilangan akses ke Lisbon membuat Belandan berpikir keras emnemukan rute-rute alternatif perdagangan. Bagian dari proses itu adalah menemukan pusat rempah-rempah di Asia, yang sembelumnya dirahasiakan begitu rupa olah Portugis.
Belanda part 3 Linschoten (1563-1611) adalah seorang penjajah Belanda yang ikut dalam pelayaran Portugis ke Indonesia. Dari informasi- informasi tersebut, para pedagang Belanda memastikan Banten sebagai tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada tanggal 2 April 1595, berangkatlah ekspedisi pertama Belanda dengan enam buah kapal, di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Rombongan mengambil jalur seperti yang ditempuh oleh Portugis: dari Belanda menuju pantai barat Afrika, kemudian ke arah Tanjung Harapan, Samudra Hindia , Selat Sunda, dan tiba di Banten pada bulan Juni 1596. Mereka terkagum–kagum dengan dengan pelabuhan lada terbesar di Jawa bagian barat ini.