Disusun oleh: herry syafrial, s.pD., M.A. Akuntansi kas Disusun oleh: herry syafrial, s.pD., M.A.
Definisi Kas merupakan aktiva lancar yang paling liquid dan berfungsi sebagai alat tukar serta memberikan dasar bagi pengukuran akuntansi. PSAK No. 2 paragraf lima menjelaskan bahwa kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
TERMASUK KAS TIDAK TERMASUK KAS Mata uang logam dan kertas yang ada di perusahaan termasuk kas kecil Dana dalam deposito bank, rekening koran, giro, dan tabungan Dana pasar uang Cek mundur, masuk sebagai piutang Uang muka perjalanan dinas pegawai, masuk ke biaya dibayar di muka Persediaan perangko, masuk sebagai persediaan kantor Sertifikat deposito jangka panjang
Pengelolaan kas Kas memerlukan pengelolaan secara khusus karena: Melibatkan hampir semua transaksi Mudah disembunyikan, diubah, dan dipindahkan; dan Apabila jumlahnya terlalu besar atau terlalu kecil akan menimbulkan masalah Karakteristik dasar sistem pengendalian kas: Pemberian tanggung jawab secara khusus untuk menangani penerimaan atau pembayaran kas Pemisahan penanganan dan pencatatan penerimaan kas Penyetoran seluruh kas yang diterima setiap hari. Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas. Audit internal sewaktu-waktu Pencatatan ganda pada kas menurut bank dan pembukuan, dan rekonsiliasi dilaksanakan oleh orang di luar bagian akuntansi.
Dana kas kecil (petty cash) Untuk pembayaran cepat dgn jumlah terlalu kecil dapat dilakukan dari dana kas kecil. Dana kas kecil dibentuk dengan mencairkan cek sebesar jumlah tertentu. Debet Kas Kecil Rp 2.000.000,- Kredit Kas Rp 2.000.000,- Uang kas tersebut diserahkan ke kasir atau seseorang yang bertanggung jawab atas pembayaran-pembayaran yang dikeluarkan dari dana tersebut. Kasir menerima tanda terima dari setiap pembayaran yang dilakukan. Catatan atas pembayaran-pembayaran kas kecil dapat dibuat dalam suatu buku kas kecil (petty cash journal).
Apabila jumlah kas dalam dana itu menipis, dana diisi kembali dengan menulis cek sebesar pengeluaran yang telah dilakukan. Dalam mencatat pengisian kembali, beban dan akun lain yang sesuai didebit untuk pengeluaran kas kecil dan kas dikredit. Apabila dana tidak seimbang, biasanya dibuat penyesuaian ke beban rupa-rupa atau akun pendapatan, yang kadang-kadang disebut “kelebihan atau kekurangan kas”. Jika tidak ada pencurian, ini biasanya hanya melibatkan jumlah nominal yang timbul misalnya dari kesalahan melakukan penukaran uang atau karena pecahan tidak ada misalnya Rp 25 yang sulit didapatkan. Misalkan dalam bulan itu terjadi biaya peralatan kantor Rp 400.000, biaya transport dan parkir Rp 300.000, biaya kebersihan Rp 200.000 Maka jurnal untuk penambahan kas kecil agar penuh kembali adalah sebagai berikut:
Debit Beban Peralatan Rp 400 Debit Beban Peralatan Rp 400.000 Debit Beban Transport dan Parkir Rp 300.000 Debit Beban Kebersihan Rp 200.000 Kredit Kas Rp 900.000 (untuk mencatat beban dan mengisi kembali kas kecil) Bila kas kecilnya mau dikurangi menjadi 1.500.000 dari 2.000.000 Debit Kas Rp 500.000 Kredit Kas Kecil Rp 500.000
Rekonsiliasi bank Apabila penerimaan harian disetor ke bank dan pembayaran diakukan dengan menggunakan cek, maka rekening koran bank harus dibandingkan dengan catatan kas yang dilaporkan dalam pembukuan deposan. Pada umumnya saldo kas menurut rekening koran tidak sama dengan saldo kas menurut buku perusahaan. Pembandingan saldo bank dengan saldo yang dilaporkan pada pembukuan biasanya dibuat secara bulanan dengan bentuk suatu ikhtisar yang disebut Laporan Rekonsiliasi Bank. Laporan ini disusun untuk mengungkapkan penyebab terjadinya perbedaan dan kesalahan atau ketidak beresan baik dalam catatan bank maupun dalam catatan perusahaan. Laporan ini sebaiknya disusun oleh seseorang yang tidak mengelola kas.
Perbedaan antara saldo kas menurut rekening koran dan menurut buku perusahaan disebabkan oleh: Setoran dilakukan mendekati akhir bulan. Perusahaan sudah mencatatnya sebagai penambahan kas, sedangkan bank belum memasukkannya dalam rekening koran bulan yang bersangkutan karena setoran tersebut belum sampai. Cek yang ditulis mendekati akhir bulan telah mengurangi saldo kas deposan, tetapi belum dicairkan bank pada tanggal rekening koran. Bank biasanya membebankan biaya bulanan untuk pembukuan rekening. Utang dibayar secara langsung oleh pihak ketiga melalui bank Kesalahan pembukuan. Bisa terjadi dikedua belah pihak.
Ada 2 bentuk rekonsiliasi bank yang lazim: Rekonsiliasi saldo bank dan saldo buku ke saldo yang benar. Rekonsiliasi saldo bank ke saldo buku Ada bentuk lainyang dimulai dengan saldo menurut rekening koran, kemudian dibuat penyesuaian atas saldo tersebut untuk mendapatkan saldo kas menurut pembukuan deposan.
REKONSILIASI BANK Saldo menurut rekening bank XXX Ditambah: Setoran yang telah dicatat perusahaan tapi belum dicatat Oleh bank (deposito dalam perjalanan) XXX Dikurangi: Beban yang telah dicatat perusahaan tetapi belum dicatat Oleh bank (cek yang masih beredar) XXX Saldo bank yang benar XXX Saldo menurut buku XXX Ditambah: Setoran yang telah dicatat bank tetapi belum dicatat oleh Perusahaan (piutang yang dibayar lewat bank) XXX Dikurangi: Beban yang telah dicatat bank tetapi belum dicatat oleh Perusahaan (jasa bank) XXX Saldo buku yang benar XXX