DETEKSI DINI PADA PENYALAHGUNAAN NAPZA dr. Muhaeni Soewito. ********************************************************************** P0KOK BAHASAN PENDAHULUAN PENGERTIAN NAPZA FAKTOR YANG MENPENGARUHI TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NAPZA TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA TANDA DAN GEJALA PEMAKAIAN NAPZA CARA MENEGAKKAN DIAGNOSIS ( DETEKSI DINI ) PENANGANAN
PENDAHULUAN Jumlah pemakai makin meningkat 5 tahun terakhir PEMAKAIAN NAPZA ( OPIUM ) SEJAK LAMA DIKENAL JAWA MA LI MA JENIS YANG DIPAKAI BERAGAM ZAMAN BELANDA ------ CANDU ( STBL 1927 - 279 Jo. 536 ) 1828 Th 1970 morpin, ganja amfetamin Th 1980 benzodiazepin, alkohol ganja Th. 1990 ecstasy, shabu- shabu,heroin , ganja Jumlah pemakai makin meningkat 5 tahun terakhir
PENGERTIAN ( DIFINISI ) N NARKOTIK A ALKOHOL P PSIKOTROPIK ZA ZAT ADIKTIF LAIN ISTILAH LAIN : NARKOBA ,OBAT TERLARANG, NARKOTIKA NAZA. NAPZA : Bahan Zat yang bila masuk kedalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama saraf pusat sehingga menyebabkan gangguan fisik psikis dan sosial
U U. 22 Th 1997 tentang Narkotika Pembagian : Berdasarkan UU Efek terhadap susunan saraf pusat Penggunaan dibidang medik U U. 22 Th 1997 tentang Narkotika Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman Baik sintetis maupun semisintesis Menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
GOLONGAN I : Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan Tidak diajukan untuk pengobatan Potenesi sangat tinggi nenimbulkan ketergantungan Contoh : heroin ( putauw ) kokain, ganja. GOLONGAN II : berkasiat untuk pengobatan sebagai pilihan terakhir digunakan dalam pengoban atau pengembangan ilmu pengetahuan potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan Contoh ; morfin , pethidin
GOLONGAN III : berkasiat untuk pengobatan digunakan secara luas dalam pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan potensi keteragantungan ringan Contoh : kodein U U No.5 Th 1997 tentang Psikotropika Zat atau obat, alamiah maupun sintetis bukan narkotika berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
GOLONGAN I : GOLONGAN II : Digunakan untuk ilmu pengetahuan Tidak digunakan dalam pengobatan Potensi amat kuat mengakibatkan ketergantungan Contoh : LSD, shabu , ecstasy GOLONGAN II : Berkasiat dalam pengobatan Potensi ketergantungan cukup kuat Contoh : afetamin , metilfenidat ( Ritalin )
GOLONGAN III : Banyak digunakan dalam pengobatan Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan Potensi ketergantungan sedang Contoh : fenobarbital, flunitrazepam GOLONGAN IV : Berkasiat dalam pengobatan dan pemakaian sangat luas. Digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan ringan Contoh : diazepam, lexotan , nitrazepam, rohipnol dll.
Bahan fermentasi madu,gula sari buah , umbi-umbian. ( etanol ) ALKOHOL : Bahan fermentasi madu,gula sari buah , umbi-umbian. ( etanol ) Keppres No.3 Th 1997 —— mengatur minuman beralkohol. Gol. A :Kadar 1 - 5 % ( Bir ) Gol. B :Kadar 5 - 20 % ( jenis minuman anggur ) Gol. C :Kadar 20 - 45 % ( Wiski ,Vodka, Johny Walker) Metanol ------- spiritus : zat pelarut , pembersih. ZAT ADIKTIF LAIN : Tembakau ( nikotine ) Zat pelarut dan inhalan ( gas yang dihirup ) - Lem. tiner, bensin ,cat kuku dll. Kafein.
Gol. Narkotika : Gol. Psikotropika NAPZA YANG SERING DISALAH GUNAKAN : Opiat : morfin , heroin ( putauw ) ,candu Halusinigen : ganja (kanabis) , mariyuana, hashis Kokain Gol. Psikotropika Pesikotimulan : amfetamin, ekstasi, shabu. Sedatif dan hipnotika : mogadon, Dumolid (DUM) Lexotan, Rohypnol , pil koplo. Dll. Halusinogen : LSD ,Mushroom.
Zat adiktif lain : Alkohol - tuak, spritus ( silet ) Inhalan : bensin tiner, bahan pada tinta penghapus. PEMAKAIAN ROKOK DAN ALKOHOL TERUTAMA PADA REMAJA MERUPAKAN PINTU MASUK PENYALAHGUNAAN NAPZA
III. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PENYALAH GUNAAN NAPZA FAKTOR NAPZA ( ZAT ) FAKTOR FAKTO R INDIVINDU LINGKUNGAN
Sering terjadi pada remaja A. FAKTOR ZAT. Kerja Napza pada susunan saraf pusat ( penghayatan kenikmatan diotak ) Potensi (kekuatan ) setiap Napza untuk menimbulkan Ketergantungan berbeda - beda. = ” hard drugs “ heroin, met-amfetamin = “ soft drugs ” alkohol, nikotin , inhalan Ketersedian Zat itu sendiri Teori 3 K ( K + K → K ) B. FAKTOR INDIVINDU Sering terjadi pada remaja Perubahan biologis Perubahan Psikologis Perubahan sosial
Ciri yang mudah tergantung pada pemakaian Napza + Mudah Kecewa + Risk taking behavior (Tidak sabar untuk menunggu) + Cepat bosan dan depresi + Tidak puas thd mutu kehidupan + Hambatan dalam perkembangan psikososial
FAKTOR RESIKO UNTUK PENYALAHGUNAAN NAPZA RENDAH TINGGI - Religius - Suka berpetualang - Ikatan sosial /adaptasi baik - Emosi yang meledak-ledak - Kehangatan dalam ikatan keluarga - Kegiatan negatif dg teman. - Harga diri yang cukup - Tidak punya pendirian - Kematangan kepribadian - Labil, mudah tersinggung - Kontrol diri yang baik. - Impulsif.agresif,tidak tenang - Tidak mudah frustasi - Perilaku anti sosial - Dapat menunda keinginan - Sangat pemalu - Kemampuan akademik cukup - Gangguan akademik - kemapuan untuk memecahkan - Sifat pembrontak persoalan yang cukup - Rasa permusuhan. - Disiplin - Gangguan fisik - Problema kejiwaan.
IV. TINGKATAN PEMAKAIAN NAPZA C. FAKTOR LINGKUNGAN : Lingkungna keluarga Sekolah / Pekerjaan Masyarakat IV. TINGKATAN PEMAKAIAN NAPZA EXPERIMENTAL USE REKREATIONAL USE SITUATIONAL USE DEPENDEN USE
PEMAKAIAN KADANG – KADANG KETERGANTUNGAN PENYALAHGUNAAN PEMAKAIAN KADANG – KADANG PEMAKAIAN COBA – COBA GOLONGAN RESIKO BESAR GOLONGAN RESIKO KECIL
V. TANDA DAN GEJALA PENYALAHGUNAAN NAPZA GEJALA DIPENGARUHI - Derajat kemurnian zat. - Bahan pelarut - Bahan pencampur - Riwayat pemakaian sebelumnya - Harapan pemakai terhadap zat atau obat. - Suasana pada waktu memakai UNTUK PENGGUNA AWAL - Timbul rasa tidak enak spt rasa mual, muntah. - Kesadaran berkabut - Gelisah dan ketakutan
Bagi penyalah guna ( Pecandu ) - Rasa senang, babagia dan santai - Mengantuk Tambah bergairah Kontrol diri menurun Bagi yang sudah ketergantungan ( bila ada penghentian obat ( SAKAUW ) - Gelisah - Sukar tidur - Sakit seluruh badan - Gemetar , kejang, kejang ------------kematian. - Emosi sensitif
TANDA - TANDA UMUM Perubahan tingkah laku. Perubahan cara berpakaian dan penampilan. Perubahan alam perasaan (mood) Perubahan dalam perhatian Suka curang. bohong bahkan mencuri
VI. CARA MENEGAKKAN DIAGNOSIS Manipulatif Tertutup Sikap menghindar Sulit Manipulatif Tertutup Sikap menghindar Keterangan ortu sangat kurang Untuk menunjang diperlukan a. Sikap mental petugas b. Tehnik wawancara. c. Pemeriksaan
a. SIKAP MENTAL PETUGAS b. TEHNIK WAWANCARA BERSIKAP POSITIF PENUH PERHATIAN, BERSAHABAT MENERIMA APA ADANYA EMPATI JANGAN BERSIKAP MENGHINA, MENGKRITIK, MENGEJEK MENYALAHKAN. b. TEHNIK WAWANCARA ALLO ANAMNESA SEBELUM AUTO ALLO ANAMNESE SETELAH AUTO ALLO DAN AUTO BERSAMAAN
C. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIK PSIKIATRIK LABORATORIUM - Urine --------------skrining tes - Darah -------------konfirmasi ( penentuan ) Pemeriksaan penunjang lain; Ro, EKG, dll.
Benzodiazepines(BZD) AIM Drugtest UriTM Test kit Cut-off according to Us NIDA recommendation Tested substance(s) Examples Of proprietary or street names Class of drug Normal period of detecion in urine AIM Drugtest UriTM Amphetamine Cut-of :1000 mg/ml (including its variants) Amphetamine,Biphetamine,desoxyn,metampex, DOB,DOM,MDA,MDMA Ecstasy,Inek.XTC,Shabu-shabu Crank,Crystal,glass.Icc, Speed. Adam,STP,clarity,essence CNS Stimulants 1 – 2 days Cocain Cut-of :300 mg/ml Cocain/ Benzoyllecgonine Coke,Crack,Flake,Rocks,Snow 1 – 4 days Marijuana (THC) Cut-of :50 mg/ml Tetrahydrocannabinol(THC) Morinol THC Cimeng,Ganja,Gele Blunt,Grass,Herb,Pot,Reefer. Sinsemilla.Smoke.Weed,Hash.Hashish Marijuana 1 day to 5 weeks Morphin (Opiates) Opiates: Heroin,Morphine, Codein,Methadone, Opium Diaccerylmorphin, rexanol,ramorph,Laudadum.Paregoric. Tylenol Withcodeine, Robitussin AC. Empirin with codeine, Florinal with codeine Putaw, Candu, Horse Smack Dov’s Powder Opioids and morphine derivet Benzodiazepines(BZD) Benzodiazepines Actian.Halcion.Librium. Rohipnol. Valium Xanax, Lexotan Pil Koplo, Nipam,magadon Roofies, Tranks CNS Depressants 1 – 6 weeks
DAMPAK DAN KOMPLIKASI PEN YALAHGUNAAN NAPZA KOMPLIKASI FISIK KOMPLIKASI MENTAL EMOSIONAL GANJA Bronchitis Kerusakan jaringan otak Hipertensi -Psikotik, Cemas -Paranoid -Kehilangan motivasi -Acuh tak acuh -Gangguan daya ingat ALKOHOL -Kerusakan sel hati -Ganguan pencernaan/lambung -Gangguan saraf -Gangguan jiwa:depresi, cemas, paranoid -Demensia INHALAN -Kekakuan pembuluh darah -Gangguan hati,ginjal, mata -Gangguan jiwa:cemas, paranoid panik HALUSINOGEN Kerusakan sel otak Gangguan: Depresi,cemasmparanoit
DAMPAK DAN KOMPLIKASI PEN YALAHGUNAAN NAPZA KOMPLIKASI FISIK KOMPLIKASI MENTAL EMOSIONAL HEROIN -Infeksi pada kulit -Infeksi pada paru-2 -Gangguan fungsi hati (heoatitis) -HIV, AIDS, KURUS -Psikotik -Gangguan tidur -Depresi berat -Cemas -Percobaan bunuh diri -Gangguan seksual MDMA(SHABU, ECTASY) -Kelainan jantung -Kekurangan cairan tubuh -Badan panas -Kejang -Nafsu makan kurang -Gangguan tingkahlaku -Mudah tersinggung -Panik -Paranoid -Susah tidar -Bunuh diri KOKAIN -Perforasi(Lobang pada sekat rongga hidun) -Bronchitis, Pneumonia -Kerusakan otot jantung -Gangguan pembuluh darah -Gangguan pencernaan -Manik depresi berat -Gangguan kepribadian -Anti soisal
VII. PENANGANAN PRINSIP HOLISTIK BIO - PSIKO— SOSIAL = = RELIGI HAMBATAN DALAM TERAPI KURANG MOTIVASI UNTUK SEMBUH KEADAAN LINGKUNGAN YANG “ PEKA” UNTUK UNTUK KEMBALI MEMAKAI NARKOTIK PASIEN TIDAK MEMPUNYAI KREASI DAN TIDAK INISIATIF UNTUK NENGGUNAKAN WAKTU LUANG. LINGKUNGAN KELUARGA YANG KURANG MENDUKUNG BERSIKAP TIDAK TERUS TERANG. MENOLAK PARANOID ( CURIGA )
FASE – FASE PROGAM TERAPI 1. FASE PENERIMAAN AWAL 2. FASE DETOKSIFIKASI 3. FASE STABILISASI 4. FASE PERSIAPAN KE MASYARAKAT 5. FASE RESOSIALISASI
TERIMA KASIH