Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD KELOMPOK 2 SRI RAHAYU NINGSIH DANIK IRMAWAN SISILIA LENGGO
MODUL 4 KEGIATAN BELAJAR 2 IMPLIKASI PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI A. Peran Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi memerlukan tenaga pengelola pendidikan yang memiliki profesionalisme dan dedikasi tinggi. Tenaga pengelola yang terlibat secara langsung adalag guru.
Guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus, untuk itu harus memiliki kompetensi. Diantaranya; Menguasai bahan Mengelola KBM Mengelola kelas Menggunakan media/sumber Menguasai landasan pendidikan Mengelola interaksi belajar mengajar Menilai prestasi siswa Melakukan bimbingan Menyelenggarakan administrasi Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian
Guru profesional yang memiliki keahlian khusus dalam bidang keguruan yang diukung norma dan landasan saat melaksanakan tugas. Harus bisa mendidik, mengajar, melatih, membuat suasana kondusif dan memmotivasi serta menjadi fasilitator. Syarat guru profesional adalah: Memiliki keterampilan dan teori ilmu pengetahuan yang baik Memiliki pendidikan khusus keguruan Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya
Guru wajib memiliki keterampilan melaksanakan prosedur mengajar Guru wajib memiliki keterampilan melaksanakan prosedur mengajar. Keterampilan tersebut diantaranya; Kegiatan memulai pembelajaran; Kegiatan mengelola pembelajaran; Kegiatan mengorganisasi; Kegiatan melaksanakan penilaian; Kegiatan mengakhiri pelajaran. Guru dalam pembelajaran KBK memiliki peran sebagai Planer, Organizer, Evaluator (PlOrEv).
B. Implementasi KBK Melalui Pembelajaran Terpadu Faktor mengajar yang perlu diperhatikan agar proses pembelajaran efektif: 1 Kesempatan untuk belajar 2 Pengetahuan awal siswa 3 Refleksi 4 Motivasi 5 Keragaman individu 6 Kemandirian dan kerja sama 7 Suasana yang mendukung
Belajar untuk kebersamaan Siswa sebagai pembangun gagasan Lanjutan… 8 Belajar untuk kebersamaan 9 Siswa sebagai pembangun gagasan 10 Rasa ingin tahu 11 Menyenangkan 12 Interaksi dan komunikasi 13 Belajar cara belajar
Pembelajaran terpadu (integrated learning) menekankan pada kesatuan konsep sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreatifitas dalam menemukan keterkaitan antara bahan belajar. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa menemukan sendiri suatu konsep dan prinsip secara holistic, bermakna, dan otentik.
Tiga tipe pembelajaran terpadu yang terdiri dari 10 model (Fogarty, 1991:5) Tipe pembelajaran terpadu dalam satu disiplin ilmu (fragmented, connected, nested) Tipe pembelajaran terpadu antardisiplin ilmu (sequenced, shared, webbed, threaded, integrated) Tipe pembelajaran terpadu berdasarkan faktor pengelaman dan pengetahuan siswa (networked)
Menurut Arief Rachman, faktor-faktor yang perlu dikembangkan untuk mencapai hasil pendidikan adalah: Partisipasi aktif dalam kelas Manajemen kelas Suasana kompetisi yang sehat Menghargai kerja keras Kemandirian akademis Kesetaraan dalam memandang kedudukan siswa Saling menghormati Suasana kelas yang kondusif Menjaga hubungan akademis Pembelajaran bermuara pada perbaikan
TERIMA KASIH