Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA oleh: YUYUN ANDRIANI
Advertisements

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS
PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN, DAN PASAR
1.2. TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PENGARUH PEMERINTAH TERHADAP PERSAINGAN
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Teori Perilaku Konsumen
“TEORI PERSAINGAN PASAR”
Teori Distribusi Pendapatan dan kemiskinan
STRUKTUR PASAR: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Ekonomi
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
PERTEMUAN XIII PASAR.
PASAR BERSAING SEMPURNA
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.. KELOMPOK 2 Akhmad Hidayat Al-Mursidi Dede Zulhaj Gigin Fergiansyah
TEORI EKONOMI MIKRO Lanjutan PERTEMUAN 2.
Ketidakmerataan Distribusi
GINI RASIO kabupaten gunungkidul tahun 2010
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Kondisi Kemiskinan.
PERTEMUAN XIII PASAR.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
Aspek Pasar dan Pemasaran
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pembangunan Ekonomi Daerah
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Disposibel
PENDAHULUAN Muh. Yunanto, SE., MM.
DISTRIBUSI PENDAPATAN
STRUKTUR PASAR: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Dengan konsep 4 P / Bauran Pemasaran / Marketing Mix
STRUKTUR PASAR.
DISTRIBUSI PENDAPATAN
PERMINTAAN & PENAWARAN
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN
Pendahuluan (1) Manajer yang berada dalam manajemen bisnis total harus mengenal pasar yang akan dimasuki atau tempat penjualan produk-produk industri.
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EKONOMI Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR- FAKTOR PRODUKSI
BAB 3 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
8. PERSAINGAN SEMPURNA MC a AC P D P Laba diatas normal Laba normal AC
DISTRIBUSI PENDAPATAN
TEORI EKONOMI MIKRO HARGA PASAR.
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
DISTRIBUSI PENDAPATAN
PERTEMUAN XIII PASAR.
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
NILAI MARGINAL EKONOMI MANAJERIAL
PERTEMUAN XIII PASAR.
PERTEMUAN XIII PASAR.
MEKANISME PEMBENTUKAN HARGA PASAR
Bab 5 pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna
Ketidakmerataan Distribusi
PERTEMUAN XIII PASAR.
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Lingkup Ekonomi Internasional
PENDAHULUAN Sriyanto, SE., MM.
PERTEMUAN XIII PASAR.
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
Demand & Supply.
Bab 1 MODEL EKONOMI & OPTIMISASI EKONOMI
PERTEMUAN XIII PASAR.
Pertemuan 10 Pembangunan Ekonomi Daerah
PPT Pasar Persaingan Sempurna Makul :Pengantar Ekonomi Mikro Dosen Pengampu : Dr. Syarif A.Rajak Al-Qadrie,S.E.MM.,AK.,CA Asdos : Ema Elisa Dari kelompok.
Transcript presentasi:

Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita 140231100058 Abdul Gofur 140231100054 Aditya Baharudin Syah 140231100076 Anwar Fuadi 140231100066

Pengaruh faktor selera terhadap ketimpangan antara Kota Surabaya dengan Kabupaten Bangkalan

Latar Belakang Negara Indonesia termasuk dalam Negara yang sedang berkembang, masalah yang selalu dihadapi oleh Negara yang sedang berkembang yaitu masalah kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pandapatan, antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dg pendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line). Masalah dalam ketimpangan pendapatan terjadi akibat dari adanya distribusi pendapatan yang tidak merata di sejumlah wilayah di suatu negara.

Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang besar dan mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Namun dengan keunggulannya dalam pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, ternyata provinsi ini juga memiliki masalah dalam hal ketimpangan distribusi pendapatan.

PDRB Per kapita Kota Surabaya & Kab Bangkalan Tahun 2013 (Rupiah) Kabupaten Bangkalan 4.418.976,221 Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2014

kita bisa melihat bahwa PDRB antara kota Surabaya dengan kabupaten bangkalan mengalami perbandingan pendapatan yang jauh berbeda sehingga terjadi ketimpangan antar kedua wilayah tersebut.

Faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan Menurut Sjafrizal (2012) Perbedaaan kandungan sumberdaya alam. perbedaan kondisi demografis. kurang lancarnya mobilitas barang & jasa. konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah. serta adanya alokasi dana pembangunan antar wilayah.

.Selain faktor-faktor tersebut, pengaruh selerah masyarakat juga bisa mempengaruhi ketimpangan antara kota surabaya dengan kabupaten bangkalan.

Selera tersebut bisa berpengaruh jika terdapat mayarakat yang bekerja di wilayah bangkalan dengan memperoleh penghasilan dari kabupaten bangkalan atau memberikan kontribusi ketenagakerjaan di wilayah bangkalan namun dalam mengeluarkan pendapatanya banyak masyarakat memilih mengkontribusikan pendapatanya ke Kota Surabaya. Adanya hal ini membuat pendapatan kota surabaya yang meningkat dan terjadi ketimpangan antar kedua wilayah tersebut.

Rumusan Masalah Bagaimana faktor selera dan kondisi dapat mempengaruhi ketimpangan antara kota Surabaya dengan kabupaten Bangkalan ?

Landasan Teori Teori permintaan : Penentu bagi setiap pembeli untuk membeli barang atau jasa terletak pada harga barang yang bersangkutan. Semakin tinggi harga dari suatu barang, maka semakin sedikit unit barang tersebut yang dibeli oleh konsumen. dan sebaliknya.

Permintaan akan suatu barang dipasar akan terjadi apabila konsumen mempunyai keinginan (willing), kemampuan (ability) , pendapatan, selera , harga barang,perubahan dugaan tentang harga di masa depan dan keadaan penduduk.Lebih lanjut, fungsi permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut (Salvatore, 1993)

Teori Engel : Ernes Engel (dalam Boediono dan Mc Cawley;1984) mengatakan tingkat konsumsi untuk suatu barang dari suatu rumah tangga dipengaruhi oleh: penghasilan rumah tangga, jumlah anggota keluarga, komposisi serta jenis kelamin, letak geografis, asal usul dan agama dari anggota keluarga, jumlah asset lancar serta harga dari barang itu.

teori konsumsi ; Perilaku konsumen terhadap suatu barang tertentu dapat dianalisa melalui teori nilai guna (utility theory), yang membahas tentang kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan barang-barang (Nicholson, 2002).

kurva lorenz ; Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi tingkatnya melambangkan presentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi dalamnya mewakili presentase kumulatif penduduk. Kurvanya sendiri ditempatkan pada diagonal utama bujur sangkar tersebut. Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakinn jauh dari diagonal (semakin lengkung), maka ia mencerminkan keadaan yang semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang dan tidak merata (Lincolin Arsyad, 1997).

Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dimana masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna: Jumlah pembeli dan penjual banyak, sehingga masing-masing pembeli dan penjual secara sendiri-sendiri tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran dan tidak dapat diubah. Setiap penjual dan pembeli sebagai pengambil harga (price taker). Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama (Homogenous) menurut pandangan konsumen. Setiap perusahaan bebas keluar masuk pasar (free entry and exit) Sumber produksi bebas bergerak ke manapun. Pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang sempurna terhadap pasar (perfect knowledge).

Sekian dan Terima kasih Wasslamualikum.Wr.Wb