MANAJEMEN AGRIBISNIS Syamsul Bahri
PENGERTIAN Pertanian (dalam arti luas) mencakup : - pertanian rakyat atau disebut pertanian (dalam arti sempit) - perkebunan termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar (swasta dan negara) - kehutanan - peternakan, dan perikanan Pertanian adalah kegiatan usaha yg mendukung kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yg didukung oleh kegiatan pertanian Usaha Tani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yg ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian
PENGERTIAN Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana produksi bahan makanan utama (padi, palawija, hortikultura), yg sebagian besar hasilnya untuk keperluan keluarga Perusahaan pertanian adalah perusahaan pertanian yg memproduksi hasil tertentu dg sistem pertanian dibawah sistem manajemen yg terpusat dg menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yg eisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya
PENGERTIAN Agribisnis (dalam arti sempit) adalah kegiatan bisnis yg dilaksanakan oleh para produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian sampai dengan tata niaga produk pertanian yg dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya Agribisnis included all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies, productions on farm commodities made from them, trading (wholesalers, retailers), consumers to it, all non farm firms and institution serving them …. ( Davis and Golberg, et all)
AGRIBISNIS Keseluruhan kegiatan yang terlibat didalam memproduksi dan pemasaran bahan, alat/perlengkapan pertanian; kegiatan produksi pertanian; dan penyimpanan, pengolahan, dan pemasaran barang-barang yang dibuat dari hasil pertanian Penjabaran kegiatan kedalam 3 sektor ekonomi : Sektor Input Sektor Kegiatan Pertanian Sektor Produksi dan Distribusi
PEMBAGIAN ATAS SEKTOR MASUKAN USAHA TANI, DAN PASAR PRODUK PERBEKALAN PERTANIAN Makanan Ternak Pupuk Mesin dan Peralatan Bahan Bakar Pengangkutan Bibit Lainnya USAHA TANI PEMROSESAN Industrial Bahan Pangan Eceran Lainnya Restoran Pasar Swalayan Lembaga
Sektor industri Sektor agribisnis Sektor Pertanian
CIRI – CIRI AGRIBISNIS Ferishable Bulkiness Labor intensive Wide square land media of planting or maintenance Industrial goods Buyer market
CIRI – CIRI SISTEM AGRIBISNIS Berorientasi kepada pasar yang selektif Intervensi pemerintah Koordinasi antar instansi terkait Hubungan dan sifat saling ketergantungan dari sistem agribisnis
PRODUKSI Hasil Tanaman Standar INPUT PROSES OUTPUT .T. kerja .Pabrik .Bibit .B. kimia .Alat kerja .Uang .Iptek .L. clearing .Peng. tanah .Penanaman .Pemel. tan. .Panen .Angkut Hasil Tanaman Standar
PENGOLAHAN Hasil Olahan Standar INPUT PROSES OUTPUT .T. kerja .Media tanam .Bbo, bbm .B. kimia .Spare parts .Uang .Iptek Pengolahan Hasil Tanaman Hasil Olahan Standar Siap Jual Siap Pakai
PEMASARAN Hasil Penjualan Standar INPUT PROSES OUTPUT .T. kerja .Sarana, prasarana .Promosi .Negosiasi Hasil Penjualan Standar
PERKEBUNAN SEGALA KEGIATAN YANG MEGUSAHAKAN TANAMAN TERTENTU PADA TANAH DAN/ATAU MEDIA TUMBUH LAINNYA DALAM EKOSISTEM YANG SESUAI, MENGOLAH DAN MEMASARKAN BARANG DAN JASA HASIL TANAMAN TERSEBUT, DENGAN BANTUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, PERMODALAN SERTA MANAJEMEN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BAGI PELAKU USAHA PERKEBUNAN DAN MASYARAKAT UURI No. 18 Th 2004 Perkebunan
TUJUAN DAN FUNGSI PERKEBUNAN Meningkatkan pendapatan masyarakat Meningkatkan penerimaan negara Meningkatkan devisa negara Menyediakan lapangan kerja Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing Memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
FUNGSI PERKEBUNAN Ekonomi : Peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional; Ekologi : Peningkatan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung; dan Sosial Budaya : Sebagai perekat dan pemersatu bangsa
USAHA PERKEBUNAN : Usaha yang menghasilkan barang dan/atau jasa perkebunan AGRIBISNIS PERKEBUNAN : Suatu pendekatan usaha yang bersifat kesisteman mulai dari subsistem produksi, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem jasa penunjang
SUB SISTEM AGRIBISNIS PERKEBUNAN PRODUKSI PENGOLAHAN PEMASARAN JASA PENUNJANG : Sumber Daya Manusia Keuangan dan Permodalan Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan
JASA PENUNJANG SUMBER DAYA MANUSIA KEUANGAN PEMASARAN RISET DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PERKEBUNAN Meliputi aparatur dan seluruh pelaku usaha perkebunan baik perorangan maupun perkumpulan Aparatur adalah pegawai negeri baik struktural maupun fungsional, pusat maupun daerah termasuk penyuluh perkebunan
KEUANGAN Anggaran Biaya dan Harga Pokok Harga Jual Laba Usaha
ANGGARAN
BIAYA Perilaku : Biaya tetap Fungsi : Biaya adm/um Sifat : Biaya variabel Semi variabel Fungsi : Biaya adm/um Biaya pemasaran Biaya lain-lain Sifat : Biaya langsung Biaya tidak langsung Fungsi : Biaya adm/um Biaya pemasaran Biaya lain-lain
HARGA POKOK Produksi Tanaman : - T.kerja Produksi Pengolahan : - Bahan/alat - Penyusutan Produksi Pengolahan : - T.kerja - Bahan/alat - Penyusutan
LABA USAHA P L B
Modal Kerja/Investasi Sendiri atau Saham Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Modal Kerja/Investasi Modal kerja Investasi
PENGELOLAAN AGRIBISNIS PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS INTENSIFIKASI AGROMAX EKSTENSIFIKASI PRODUKTIVITAS & MUTU EFISIENSI & EFEKTIFITAS PELAYANAN INTEGRASI HULU DAN HILIR
AGRIBISNIS DI INDONESIA Sudah ada sejak sebelum Pembangunan Jangka Panjang I (PJP I), hanya produksi yg dikembangkan Kemajuan pertanian mampu mendorong agroindustri dan perdagangan Dalam PJP II, agroindustri dan perdagangan yg menarik pertanian, memproduksi utk dapat dijual Produksi menyesuaikan dg permintaan industri dan agroindustri
PEMBANGUNAN BERWAWASAN AGRIBISNIS Indonesia mempunyai keunggulan komparatif sbg negara agraris dan maritim Harus mampu mengembangkan keunggulan bersaing Harus mampu meraih nilai tambah Perlu perubahan mindset dari hanya membangun pertanian menjadi membangun sistem agribisnis (pertanian, industri hulu pertanian, industri hilir pertanian serta jasa-jasa pendukung) secara harmonis dan simultan Pembangunan sistem agribisnis perlu dijadikan penggerak utama (grand strategy) pembangunan negara secara keseluruhan
PROSPEK CERAH Lokasinya digaris katulistiwa (sinar matahari cukup utk bercocok tanam) Kondisi lahan yg relatif subur Lokasi yg berada diluar zona angin taufan Sarana dan prasarana yg terus dibangun oleh pemerintah (terutama di Jawa) Kemauan politik melalui penetapan dan alokasi anggaran yg semakin meningkat
HAMBATAN Lokasi pola produksi yg terpencar, sulit dikoordinir secara efektif Sarana dan prasarana diluar Jawa belum memadai Biaya transportasi yg tinggi (krn poin 2) Agroindustri umumnya terpusat di kota-kota besar, biaya transpor ke lokasi jadi mahal Kelembagaan, terutama di desa-desa masih lemah