MANAJEMEN AGRIBISNIS Syamsul Bahri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
Advertisements

AGRIBISNIS Agribisnis dalam arti sempit (tradisional) hanya merujuk pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis dalam pengertian.
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
Team Teaching Manajemen Agribisnis
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
SISTEM AGRIBISNIS.
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Mokh. Rum & Slamet Widodo,
Pertanian dan industri manufaktur
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.
SISTEM AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
11. PERUSAHAAN PERTANIAN.
Perencanaan Tata Guna Lahan
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
PENGADAAN BAHAN BAKU Sebelum suatu usaha industri pertanian menginvestasi modal untuk mendirikan pabrik, kegiatan pengadaan bahan baku harus dipelajari.
DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBAYARAN SUSU
PELAKU EKONOMI PERTEMUAN 10.
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
3. KASUS AGRIBISNIS (SISTEM AGRIBISNIS)
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
1. PENDAHULUAN Kelahiran Ilmu Ekonomi Pertanian Awal tahun 1950-an
SEKTOR PERTANIAN.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
SISTEM AGRIBISNIS Usaha agribisnis mempunyai kecenderungan untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang berorientasi bisnis atau keuntungan yang dapat.
Pertanian dan industri manufaktur
Oleh: Dr.Ir. Achmad Suryana Kepala Badan Litbang Pertanian
Perdagangan Internasional
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
POLA-POLA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
Arah Kebijakan Persusuan
ARTI DAN RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
MEKANISASI PERKEBUNAN
PELAKU – PELAKU EKONOMI
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
Arah Kebijakan Persusuan
Manajemen Produksi Agrobisnis
Arah Kebijakan Persusuan
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
PENDAHULUAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
Pertanian A. Pengertian
Arah Kebijakan Persusuan
TEKNOLOGI TEPAT GUNA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
KAWASAN INDUSTRI DAN PERTANIAN
Teknologi Mendukung Diversifikasi Pertanian
EKSPOR IMPOR.
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
MK :Manajemen Agrobisnis SKS : 2/1 Dosen : Dr. Ir. Rini Widiati, MS
Muhammad Cahya Rizky Ananda
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Anggota 1.Mutiara Emilia Hikmatunnisa W M.Firmansyah
Transcript presentasi:

MANAJEMEN AGRIBISNIS Syamsul Bahri

PENGERTIAN Pertanian (dalam arti luas) mencakup : - pertanian rakyat atau disebut pertanian (dalam arti sempit) - perkebunan termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar (swasta dan negara) - kehutanan - peternakan, dan perikanan Pertanian adalah kegiatan usaha yg mendukung kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yg didukung oleh kegiatan pertanian Usaha Tani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yg ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian

PENGERTIAN Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana produksi bahan makanan utama (padi, palawija, hortikultura), yg sebagian besar hasilnya untuk keperluan keluarga Perusahaan pertanian adalah perusahaan pertanian yg memproduksi hasil tertentu dg sistem pertanian dibawah sistem manajemen yg terpusat dg menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yg eisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya

PENGERTIAN Agribisnis (dalam arti sempit) adalah kegiatan bisnis yg dilaksanakan oleh para produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian Agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian sampai dengan tata niaga produk pertanian yg dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya Agribisnis included all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies, productions on farm commodities made from them, trading (wholesalers, retailers), consumers to it, all non farm firms and institution serving them …. ( Davis and Golberg, et all)

AGRIBISNIS Keseluruhan kegiatan yang terlibat didalam memproduksi dan pemasaran bahan, alat/perlengkapan pertanian; kegiatan produksi pertanian; dan penyimpanan, pengolahan, dan pemasaran barang-barang yang dibuat dari hasil pertanian Penjabaran kegiatan kedalam 3 sektor ekonomi : Sektor Input Sektor Kegiatan Pertanian Sektor Produksi dan Distribusi

PEMBAGIAN ATAS SEKTOR MASUKAN USAHA TANI, DAN PASAR PRODUK PERBEKALAN PERTANIAN Makanan Ternak Pupuk Mesin dan Peralatan Bahan Bakar Pengangkutan Bibit Lainnya USAHA TANI PEMROSESAN Industrial Bahan Pangan Eceran Lainnya Restoran Pasar Swalayan Lembaga

Sektor industri Sektor agribisnis Sektor Pertanian

CIRI – CIRI AGRIBISNIS Ferishable Bulkiness Labor intensive Wide square land media of planting or maintenance Industrial goods Buyer market

CIRI – CIRI SISTEM AGRIBISNIS Berorientasi kepada pasar yang selektif Intervensi pemerintah Koordinasi antar instansi terkait Hubungan dan sifat saling ketergantungan dari sistem agribisnis

PRODUKSI Hasil Tanaman Standar INPUT PROSES OUTPUT .T. kerja .Pabrik .Bibit .B. kimia .Alat kerja .Uang .Iptek .L. clearing .Peng. tanah .Penanaman .Pemel. tan. .Panen .Angkut Hasil Tanaman Standar

PENGOLAHAN Hasil Olahan Standar INPUT PROSES OUTPUT .T. kerja .Media tanam .Bbo, bbm .B. kimia .Spare parts .Uang .Iptek Pengolahan Hasil Tanaman Hasil Olahan Standar Siap Jual Siap Pakai

PEMASARAN Hasil Penjualan Standar INPUT PROSES OUTPUT .T. kerja .Sarana, prasarana .Promosi .Negosiasi Hasil Penjualan Standar

PERKEBUNAN SEGALA KEGIATAN YANG MEGUSAHAKAN TANAMAN TERTENTU PADA TANAH DAN/ATAU MEDIA TUMBUH LAINNYA DALAM EKOSISTEM YANG SESUAI, MENGOLAH DAN MEMASARKAN BARANG DAN JASA HASIL TANAMAN TERSEBUT, DENGAN BANTUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, PERMODALAN SERTA MANAJEMEN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BAGI PELAKU USAHA PERKEBUNAN DAN MASYARAKAT UURI No. 18 Th 2004 Perkebunan

TUJUAN DAN FUNGSI PERKEBUNAN  Meningkatkan pendapatan masyarakat  Meningkatkan penerimaan negara  Meningkatkan devisa negara  Menyediakan lapangan kerja  Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing  Memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan  Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan

FUNGSI PERKEBUNAN Ekonomi : Peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional; Ekologi : Peningkatan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung; dan Sosial Budaya : Sebagai perekat dan pemersatu bangsa

USAHA PERKEBUNAN : Usaha yang menghasilkan barang dan/atau jasa perkebunan AGRIBISNIS PERKEBUNAN : Suatu pendekatan usaha yang bersifat kesisteman mulai dari subsistem produksi, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem jasa penunjang

SUB SISTEM AGRIBISNIS PERKEBUNAN PRODUKSI PENGOLAHAN PEMASARAN JASA PENUNJANG :  Sumber Daya Manusia  Keuangan dan Permodalan  Sistem Informasi  Penelitian dan Pengembangan

JASA PENUNJANG SUMBER DAYA MANUSIA KEUANGAN PEMASARAN RISET DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERKEBUNAN Meliputi aparatur dan seluruh pelaku usaha perkebunan baik perorangan maupun perkumpulan Aparatur adalah pegawai negeri baik struktural maupun fungsional, pusat maupun daerah termasuk penyuluh perkebunan

KEUANGAN Anggaran Biaya dan Harga Pokok Harga Jual Laba Usaha

ANGGARAN

BIAYA Perilaku :  Biaya tetap Fungsi :  Biaya adm/um Sifat :  Biaya variabel  Semi variabel Fungsi :  Biaya adm/um  Biaya pemasaran  Biaya lain-lain Sifat :  Biaya langsung  Biaya tidak langsung Fungsi :  Biaya adm/um  Biaya pemasaran  Biaya lain-lain

HARGA POKOK Produksi Tanaman : - T.kerja Produksi Pengolahan : - Bahan/alat - Penyusutan Produksi Pengolahan : - T.kerja - Bahan/alat - Penyusutan

LABA USAHA P L B

Modal Kerja/Investasi Sendiri atau Saham Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Jangka Panjang Modal Kerja/Investasi Modal kerja Investasi

PENGELOLAAN AGRIBISNIS PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS INTENSIFIKASI AGROMAX EKSTENSIFIKASI PRODUKTIVITAS & MUTU EFISIENSI & EFEKTIFITAS PELAYANAN INTEGRASI HULU DAN HILIR

AGRIBISNIS DI INDONESIA Sudah ada sejak sebelum Pembangunan Jangka Panjang I (PJP I), hanya produksi yg dikembangkan Kemajuan pertanian mampu mendorong agroindustri dan perdagangan Dalam PJP II, agroindustri dan perdagangan yg menarik pertanian, memproduksi utk dapat dijual Produksi menyesuaikan dg permintaan industri dan agroindustri

PEMBANGUNAN BERWAWASAN AGRIBISNIS Indonesia mempunyai keunggulan komparatif sbg negara agraris dan maritim Harus mampu mengembangkan keunggulan bersaing Harus mampu meraih nilai tambah Perlu perubahan mindset dari hanya membangun pertanian menjadi membangun sistem agribisnis (pertanian, industri hulu pertanian, industri hilir pertanian serta jasa-jasa pendukung) secara harmonis dan simultan Pembangunan sistem agribisnis perlu dijadikan penggerak utama (grand strategy) pembangunan negara secara keseluruhan

PROSPEK CERAH Lokasinya digaris katulistiwa (sinar matahari cukup utk bercocok tanam) Kondisi lahan yg relatif subur Lokasi yg berada diluar zona angin taufan Sarana dan prasarana yg terus dibangun oleh pemerintah (terutama di Jawa) Kemauan politik melalui penetapan dan alokasi anggaran yg semakin meningkat

HAMBATAN Lokasi pola produksi yg terpencar, sulit dikoordinir secara efektif Sarana dan prasarana diluar Jawa belum memadai Biaya transportasi yg tinggi (krn poin 2) Agroindustri umumnya terpusat di kota-kota besar, biaya transpor ke lokasi jadi mahal Kelembagaan, terutama di desa-desa masih lemah