Pengukuran (Measurement/M), Pelaporan (Reporting/R), dan Verifikasi (Verification/V) Emisi CO2 untuk Industri Semen disarikan dari Pedoman MRV untuk Industri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYELARASAN SOP SOP 07 : PENELAAHAN MUTU.
Advertisements

dan Kaitannya dengan RAD-GRK
SOP 05 : PENGENDALIAN MUTU PENUGASAN
SOP 03 : PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PENUGASAN
Pemahaman Struktur Pengendalian Intern
Pendahuluan Audit Sektor Publik
Sosialisasi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK
Audit Mutu Internal Oleh ; Ir. Masruki Kabib, MT
STANDAR BIAYA KHUSUS (SBK)
Audit Sumber Daya Manusia
Pertemuan 7 Proyek Sistem Informasi Viska Armalina, ST., M.Eng
KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM
PERENCANAAN PROYEK.
QUALITY ASSURANCE SPECIALIST (QAS) dan KETERKAITAN DENGAN PPM
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LABORATORIUM
TUJUAN AUDIT SI/TI Pertemuan 2.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
BAB III KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK
Metode Audit Mutu SPMI Seputar SPM-PT
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Pertemuan 6 Prosedur dalam Manajemen Mutu
AUDIT SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
JAMINAN MUTU HASIL PENGUJIAN DAN KALIBRASI
Interpretasi Klausul 4 ISO Sistem Manajemen Mutu
Klausul 8, SMM ISO 9001:2008 PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN
AUDIT SISTEM INFORMASI dan TUJUANNYA
Prosedur Operasional Standar Pelaksanaan Akreditasi
FASE PERENCANAAN MPSI – sesi 4.
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
Metodologi Audit Sistem Informasi
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Monitoring-Pengendalian Proyek
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
Audit Internal K3 By : Wahyuni, S.Psi, M.Kes.
FASE PERENCANAAN MPSI – sesi 4.
ANALISIS PROSES BISNIS 10 The first step in quality … is to know the requirements of the customer or consumer; not only external customers, but also.
Sistem Manajemen Mutu.
Implementasi Kerangka Kerja COBIT
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
TEORI PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
PENGERTIAN TSI Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan.
Komite Mutu, Keselamatan, dan Kinerja
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
Pengukuran Kinerja Sistem lanjutan
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
Semester VII/Kelas A, B, C
AUDIT PRODUKSI Yulazri M.Ak., CPA.
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
Manajemen Resiko Dalam Pengembangan SI
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Rabu, 20 September 2017 PEMETAAN SISTEM PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN VERIFIKASI (MRV) EMISI GRK DI SEKTOR INDUSTRI.
Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
CO2 Emission Baseline in Indonesian Cement Sector
SISTEM INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL DAN SKEMA PELAPORAN TERKAIT EMISI DARI INDUSTRI Bogor, 18 September 2017 Direktorat Inventarisasi GRK.
HACCP SEJARAH dan DEFINISI.
METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Progres untuk FREL, NFMS dan MRV untuk mendukung REDD+
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
Kelompok 6 Maria Widi Hapsari
Devinisi Audit Internal
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
Laporan Pemeriksaan Keuangan Projek
Pemahaman Struktur pengendalian intern
BAB 6 dan 7 PERTEMUAN KE 3 20/09/2018.
Pelatihan Audit Internal Mutu Akademik
Monitoring And Evaluation Communities and Education Program in Aceh CEPA - Phase 2 Presented by Irwansya Yahya.
PELATIHAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) KOPERTIS WILAYAH VI SEPTEMBER 2012 PELATIHAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) KOPERTIS WILAYAH VI SEPTEMBER 2012.
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
Transcript presentasi:

Pengukuran (Measurement/M), Pelaporan (Reporting/R), dan Verifikasi (Verification/V) Emisi CO2 untuk Industri Semen disarikan dari Pedoman MRV untuk Industri Semen - Kementerian Perindustrian Lusy Widowati 20 September 2017

Latar Belakang Industri semen memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan laporan inventarisasi emisi CO2 dan capaian hasil aksi mitigasi yang akurat dan kredibel kepada Pemerintah. Industri semen menunjukkan kepatuhan dan transparansi, sehingga memberi kepercayaan kepada para pihak yang berkepentingan terhadap capaian penurunan emisi CO2 yang sudah dilaksanakan. Dengan implementasi proses MRV, industri semen dapat menunjukkan rencana, implementasi, dan realisasi upaya penurunan emisi CO2 yang telah dilakukannya kepada Pemerintah, serta menunjukkan kontribusi pencapaian penurunan emisi CO2 di industri semen terhadap target-target nasional. Menentukan titik-titik di mana keberhasilan penurunan emisi oleh industri semen telah dicapai, manfaat, dan kemungkinan untuk replikasi untuk praktek-praktek terbaik dalam menurunkan emisi CO2.

Pedoman MRV untuk Industri Semen Memuat langkah-langkah pada tahap perencanaan, pemantauan, pelaporan, dan verifikasi inventarisasi CO2 dan aksi mitigasi di industri semen. Aktivitas pengukuran (M) bertujuan untuk mengetahui beban emisi, tingkat dan status emisi CO2 sebelum dan sesudah aksi mitigasi, serta memantau capaian aksi mitigasi. Aktivitas pelaporan (R) bertujuan untuk melaporkan capaian aksi mitigasi, dan aktivitas verifikasi (V) bertujuan untuk memastikan kebenaran informasi yang termuat dalam laporan. Tahapan metode pemeriksaan agar penurunan emisi yang dilaporkan bersifat nyata dan dapat diukur.

Sumber Emisi CO2 - Direct and *Indirect

Sumber Emisi CO2 - Direct and *Indirect Source of CO2 : Raw material Fuel Others

Pedoman Perhitungan dan Pelaporan Emisi CO2

Panduan MRV di Industri Semen

Measurement (M) Menetapkan batas inventarisasi CO2; Mengidentifikasi kebutuhan data berdasarkan sumber-sumber emisi CO2; Menetapkan sistem yang sesuai untuk mengembangkan inventarisasi CO2 Menetapkan metodologi perhitungan yang digunakan termasuk pemilihan faktor emisi (sederhana atau detail); Monitoring data dan parameter yang relevan. Menetapkan prosedur pengendalian mutu terhadap data emisi CO2 .

Measurement (M) Langkah berikut ini diterapkan oleh industri semen untuk menyiapkan sistem pengukuran dan pemantauan : Menunjuk personil penanggung jawab pengukuran dan pemantauan. Menyiapkan sistem pemeriksaan terhadap data yang dikumpulkan dan hasil perhitungan. Menyiapkan prosedur untuk menentukan apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan, kapan harus dilakukan, dsb.

Contoh SO Rencana Pengumpulan dan Pemantauan Data Corporate Env Manager Jika perusahaan memiliki beberapa lokasi pabrik, maka tiap lokasi pabrik dapat menunjuk personil penanggung jawab kegiatan pengukuran dan pemantauan. Personil ini juga bertanggung jawab pada pengumpulan data, perhitungan dan secara reguler memeriksa data dan parameter pemantauan. Operator produksi dapat ditunjuk untuk menginput data.

Contoh Aktivitas M pada Inventarisasi Tahapan Aktivitas Keterangan Tahap 1 Mengidentifikasi Lingkup Inventarisasi   Identifikasi lingkup inventarisasi emisi CO2 Tahap 2 Mengidentifikasi Sumber Emisi Memantau semua aktivitas yang menjadi sumber emisi dalam batas inventarisasi yang disepakati; Mengidentifikasi sumber emisi sesuai metode yang ditetapkan. *). Tahap 3 Menetapkan Metode Pengukuran Menetapkan titik pengukuran parameter sesuai aktivitas; Memastikan metode pengukuran tiap titik memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Tahap 4 Membuat Sistem Pengukuran Menunjuk personil yang bertanggung jawab; Membuat prosedur pengukuran; Menyiapkan peralatan yang terkalibrasi; Menyiapkan sistem dokumentasi yang memadai; Mengimplementasikan training pengukuran dan perhitungan emisi CO2 bagi personil terkait.

Contoh Tahapan Aktivitas Inventarisasi Emisi CO2 Mengukur dan Menghitung Data Emisi Mengumpulan data sesuai dengan Rencana Pengukuran(Measurement Plan); Mengitung emisi CO2 menggunakan metode yang direkomendasikan;

Prosedur agregasi data tiap fasilitas (line) pabrik

Contoh Aktivitas Pemantauan Data Data at Plant Level Monitoring Activities Raw Data & Online System   Production operator enters the input data such as raw material, fuel, production etc. to the online system Daily and Monthly Data Monitoring plant officer summarizes data from the online system & other related data. The persons responsible for and in charge of controlling monitoring points must be appointed to monitor data and maintain and control measuring instruments (certification/regular inspections). Fuel Consumption Data Manager Production summarizes the verified daily data base into monthly fuel consumption data. The fuel consumption data is adjusted by physical check result and the result is verified by Monitoring Plan Officer. Calculation Emission Reduction Monitoring Plan Officer calculates CO2 emission reduction in yearly basis on the verified monthly data. and back up all data related to CO2 emission reduction. Monitoring Corporate Officer verify corporate yearly CO2 emission reduction, Data yang dikumpulkan disebut sebagai “Data Aktivitas” seperti produksi klinker, produksi semen, konsumsi bahan bakar, konsumsi listrik, dan sebagainya. Di industri semen data-data tersebut dikategorikan sebagai data proses produksi. Data proses produksi semen umumnya dikumpulkan dengan periode sesuai alur proses produksi (jam, harian, bulanan, tahunan) secara kontinyu.

Contoh Implementasi Proses Pengumpulan dan Pamantauan Data Proses harus menjamin bahwa data yang dikumpulkan merupakan data primer pada level pabrik. Industri semen umumnya memiliki sistem kontrol yang sudah maju dalam pengumpulan dan pemantauan data jumlah produksi klinker, produksi semen, pemakaian bahan bakar, aditif, penggunaan listrik, dsb. Data operasional pabrik real time sesuai alur proses produksi secara kontinyu dikumpulkan melalui sistem online. Staf Perencana Produksi (Production Planning Department) melakukan pengendalian data produksi di level Plant. Setiap data proses telah melalui proses review oleh Manajer Produksi (Production Manager). Data produksi material divalidasi sesuai stock opname setiap akhir bulan secara internal. Setiap 3 (tiga) bulan dilakukan pengukuran stok bahan oleh pihak ketiga, sebagai cross check, dan jika terdapat perbedaan data, maka data yang digunakan adalah hasil pengukuran di lapangan. Pemeriksaan oleh akuntan publik dilakukan setiap akhir tahun. Data input tahunan untuk perhitungan emisi CO2 merupakan data yang sudah divalidasi dan dilakukan penyesuaian (adjustment) sesuai dengan hasil audit dari akuntan publik sebagai pihak eksternal.

Penyimpanan Data Sistem penyimpanan data tersedia dalam bentuk online dan sebagai back-up terdapat hard copy termasuk log sheet, pembacaan meteran, data-data tersebut disimpan setidaknya dalam waktu 2 tahun, atau tergantung Sistem Manajemen Mutu yang berlaku. Team pemantauan data secara periodik mengarsipkan data misalnya dalam basis bulanan. Catatan kalibrasi disimpan dalam format elektronik dan hardcopy. Corporate Environment Manager memastikan sistem kontrol dokumen menyimpan versi terbaru. Data tahunan tervalidasi digunakan untuk menyiapkan laporan inventarisasi kepada Kemenperin secara periodik. Proses review teknis dilakukan oleh Pdan didokumentasikan sebelum laporan dikeluparkan.

Perangkat Perhitungan Emisi CO2

Metode Perhitungan Emisi CO2, dsb 1. Emissions from raw materials (in the calcination process) 2. Emissions from Kiln fuel (traditional fossil fuel)

Metode Perhitungan Emisi CO2 3. Emissions from Kiln fuel (Alternatif fossil fuel) 4. Emissions from non Kiln fuel Non Kiln Fuel consumption Non Kiln Fuel NCV Non Kiln Fuel consumption Non Kiln Fuel Non Kiln Fuel emission (tCO2) Diesel Oil Diesel Oil Diesel Oil Diesel Oil Diesel Oil

Menimimalkan Ketidakpastian (Uncertainty)

Menimimalkan Ketidakpastian (Uncertainty)

Menimimalkan Ketidakpastian (Uncertainty)

Reporting (R) : Scope 1 and Scope 2

Reporting (R) Agregasi Data Line untuk Data Sektoral Industri semen melaporkan hasil inventarisasi emisi CO2 dalam format yang ditetapkan oleh Kemenperin.

Laporan Inventarisasi CO2

Laporan Inventarisasi CO2

Laporan Inventarisasi CO2

Format Pelaporan Aksi Mitigasi No Tahun Inisiatif Pabrik Status Keterangan Nama Program Aktivitas Program Capaian Program 1 2014 Penurunan Emisi CO2 Melalui Efisiensi Energi Listrik Retrofit control drive ID Fan dan calciner ID Fan   Spesifik Energi Listrik turun dari ...kwh/ton menjadi... kwh/ton Plant A Belum pernah didaftarkan pada program CDM 100% pogress pada bulan Juni 2015

Contoh Aksi Mitigasi tahun Pelaporan 2016 Pemanfaatan aditif untuk menurunkan rasio klinker pada semen Pemanfaatan bahan bakar alternatif termasuk biomas: Pemanfaatan panas sisa sistem preheater dan cooler menghasilkan energi listrik (WHRPG) Pemanfaatan gas panas dari Vertical Cement Mill sebagai pengganti IDO untuk mengeringkan aditif Pemanfaatan dust return dari EP Raw Mill sebagai filler di Cement Mill 4 Penggantian Grate Cooler menjadi MMC (Multi Movable Cross-Bar) cooler Pemasangan inverter 110 kW di Grate Cooler Upgrade Motor High efficiency dsb

Verification (V) Merupakan serangkaian proses kaji ulang (review) untuk memeriksa akurasi dan kualitas informasi laporan emisi yang disampaikan. Verifikasi dilakukan untuk memastikan kebenaran seluruh informasi yang dimuat dalam laporan agar para pemangku kepentingan yakin bahwa pengukuran dan data yang dilaporkan sesuai dengan persyaratan dan indikator-indikator yang telah ditetapkan

Alur Proses Validasi dan Verifikasi Industri semen melaporkan aksi mitigasi berikut capaian penurunan emisi CO2 kepada Kementerian Perindustrian untuk kemudian dilakukan validasi. Hasil dari validasi tersebut berupa data agregat penurunan emisi GRK disampaikan kepada KLHK Selanjutnya verifikasi dilakukan oleh Tim MRV KLHK kepada Kementerian Perindustrian sebagai Penanggung Jawab Aksi. Terhadap hasil penilaian yang telah mendapatkan persetujuan, akan mendapatkan tanda registrasi capaian Aksi Mitigasi

Validasi Data Internal Kunci utama monitoring dan verifikasi adalah proses validasi, prosedur QA dan QC untuk menjamin akurasi data yang dilaporkan Industri semen melakukan validasi data hasil perhitungan emisi dengan pemeriksaan silang terhadap variabel yang digunakan dalam perhitungan emisi, misalnya data produksi, faktor emisi, dan faktor koreksi. Setiap data yang berasal dari tahapan proses produksi dikendalikan melalui prosedur Quality Assurance/Quality Control (QA/QC) secara berjenjang oleh personil penanggungjawab di tingkat pabrik dan korporasi, untuk menjamin konsistensi dan akuntabilitas data serta metode yang digunakan dan memastikan kepatuhan terhadap standar operasi yang berlaku di perusahaan. Prosedur untuk setiap kegiatan menjamin kualitas data yang dikumpulkan, kompilasi, serta perhitungan sebagai bagian dari Sistem Manajemen Mutu

Validasi Data Internal Data input untuk proses inventarisasi emisi CO2 merupakan data yang sudah divalidasi dan dilakukan penyesuaian (adjustment) sesuai dengan hasil audit internal dan eksternal oleh akuntan publik. Seluruh data proses disimpan secara elektronik sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang dikendalikan oleh sistem manajemen mutu. Tersedia prosedur yang diperlukan berkaitan dengan sistem teknologi informasi untuk memberikan keamanan data yang diperlukan dan mencegah penggunaan atau pengubahan data secara tidak sah.

Check Validitas Data Mass balance, energy balance and comparison of data from other sources can be used

Validasi Hasil Perhitungan Emisi dari Kalsinasi Raw Material

Check satuan yang digunakan, metode perhitungan, asumsi beserta justifikasinya.

Prosedur QC Iindustri semen mengumpulkan data emisi untuk setiap lini produksi masing-masing pabrik kemudian menggabungkan data pada tingkat perusahaan. Prosedur QC 1 : Industri semen melakukan validasi internal terhadap konsistensi data yang dikumpulkan. Jika teridentifikasi varian yang signifikan, perusahaan harus mengoreksi penyimpangan data tersebut, atau memberikan penjelasan tertulis singkat terhadap terjadinya penyimpangan. Prosedur QC 2 : Kementerian Perindustrian mengkaji data, menilai varian dan konsistensi data yang dilaporkan oleh perusahaan industri semen. Jika terdeteksi penyimpangan, Kementerian Perindustrian akan meminta perusahaan industri semen untuk melakukan validasi kembali data yang dilaporkan.

Validasi Indikator Kinerja Emisi

Validasi Indikator Kinerja Emisi Table 11: Example for QC at Company Level Item Value Time t n- 3 tn -2 tn -1 t n 0 Specific Clinker Emissions 882.0 899.6 881.6 837.6 Average (t-3 to t-1) 887.8 N.A. Average +2.5% 910.0 Average -2.5% 865.6

Prosedur QA No Item Prosedur 1 Aksi   Aksi Versi terbaru dari tool CSI harus diterapkan oleh semua perusahaan industri semen Kementerian Perindustrian akan memverifikasi apakah tool baru tersebut dipublikasikan di website CSI setiap tanggal 30 Juli. Jika versi baru dari tool tersebut tersedia, Kementerian Perindustrian akan mengirimkan tool tersebut untuk semua perusahaan semen Tujuan Prosedur ini akan memastikan konsistensi antara data yang diberikan oleh semua perusahaan Penanggung Jawab Kementerian Perindustrian 2 Pemantauan emisi dari sektor semen dilakukan secara tahunan Lingkup pelaporan emisi meliputi Lingkup 1 dan Lingkup 2 dari semua sumber emisi pada batas yang disepakati; Metode perhitungan menggunakan metode Output B2 sesuai Petunjuk Teknis; Faktor emisi klinker menggunakan faktor emisi plant specific dengan menginputkan data komposisi klinker; Faktor emisi listrik menggunakan faktor emisi nasional area specific terbaru yang dipublikasikan lembaga yang berwenang;

Prosedur QA Tujuan/Dasar Pemikiran   Kementerian Perindustrian memiliki akses terhadap data emisi terkini sehingga dapat melakukan valiadasi dan penilaian pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca dan dampak dari tindakan mitigasi dari sub-sektor industri semen Penanggung Jawab Kementerian Perindustrian dan industri semen Aksi Bila diperlukan, Kementerian Perindustrian akan menyelenggarakan pelatihan atau workshop bagi perusahaan semen jika terdapat protokol baru CSI dipublikasikan Personil perusahaan terlatih menerapkan versi terbaru dari protokol CSI. Untuk setiap periode pemantauan, Kementerian Perindustrian akan melakukan evaluasi terhadap status proyek CDM Prosedur harus menghindari perhitungan ganda pengurangan emisi. Kementerian Perindustrian

Rencana Aktivitas, Penanggung Jawab dan Frekuensi Tahap Aktivitas Penanggung Jawab Frekuensi Tahap1 Kementerian Perindustrian mengidentifikasi Protokol CSI versi terkini dan menyampaikan informasi tersebut kepada perusahaan semen untuk digunakan sebagai referensi pelaporan tahun berikutnya. Apabila terjadi perubahan referensi CSI pada tahun berjalan maka yang digunakan adalah referensi berdasarkan kesepakatan Kementerian Perindustrian, ASI, dan Industri Semen; Kementerian Perindustrian dan ASI Setahun sekali/ 31 Mei Tahap 2 Perusahaan semen mengumpulkan data kinerjaI emisi CO2tahun sebelumnya serta aksi mitigasi pada tingkat perusahaan (company level) menggunakan template CSI sesuai format pada Petunjuk Teknis Perhitungan CO2; Perusahaan industri semen Tahap 3 Perusahaan semen melakukan prosedur QA/QC terhadap hasil inventarisasi emisi CO2;   Tahap 4 Bila terdapat variasi data yang signifikan dibandingkan data sebelumnya, perusahaan semen harus memberikan penjelasan di dalam laporan yang disampaikan kepada Kementerian Perindustrian ; Tahap 5 Kementerian Perindustrian melakukan validasi terhadap data yang dilaporkan perusahaan semen. Kementerian Perindustrian Satu tahunan/ 31 Oktober Tahap 6 Jika hasil validasi Kementerian Perindustrian menunjukkan ketidaksesuaian, perusahaan semen harus menyampaikan klarifikasi dan koreksi terhadap ketidaksesuaian tersebut dalam rentang waktu maksimum 30 hari. Setahun sekali/ 30 Nov Tahap 7 Data agregat penurunan emisi GRK dari semua pelaku usaha disampaikan oleh Kementerian Perindustrian kepada KLHK melalui SRN untuk dilakukan verifikasi Setahun sekali Tahap 8 Verifikasi dilakukan oleh Tim MRV KLHK kepada Kementerian Perindustrian sebagai Penanggung Jawab Aksi KLHK

Terimakasih

Contoh Boundary Aksi Mitigasi

Ex-ante Estimate (in CERs) CDM Table 11: Approved CDM Projects in the Cement Sector in Indonesia Reference No. Name Registration Date Commissioning Year Ex-ante Estimate (in CERs) CDM Meth. 493 Indocement Alternative Fuels Project 29.09.2006 2004 144,413 ACM3 596 Indocement Blended Project 27.10.2006 2005 496,750 ACM5 1598 Emission reductions through partial substitution of fossil fuel with alternative fuels in the 2 cement plants of PT Holcim Indonesia Tbk 02.09.2008 516,706 3726 Partial substitution of fossil fuels with biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban 25.02.2011 2009 (kiln 3), 2011 (kiln 2) and 2012 (kiln 1) 222,977 5468 Emission reductions through partial substitution of fossil fuels with alternative fuels at PT Semen Tonasa 14.03.2012 2010 141,069 5603 Waste Heat Recovery Power Plant in PT. Semen Padang, Indonesia 11.07.2012 43,117 AMS III.Q Data source: CDM data taken from UNFCCC, 2014b;