Perancangan Database Bagian II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNIK PERANCANGAN BASIS DATA
Advertisements

Perancangan Basis Data secara Logika
Normalisasi.
Materi 7.
Normalisasi Basis Data I.
NORMALISASI.
Pengantar Basis Data Sumber :
NORMALISASI.
SISTEM BASIS DATA STMIK – AUB SURAKARTA
IMPLEMENTASI NORMALISASI
Definisi, Ketergantungan, Langkah-Langkah
Mentari Puji Lestari TI 2B D3
Perancangan Data Base Relasi
BASIS DATA 11 NORMALISASI Bentuk 1NF s/d 3NF 1.
Desain Database Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari
BASIS DATA 12 NORMALISASI Bentuk BCNF s/d 5NF 1.
ANOMALY / PENYIMPANGAN
Perancangan Skema Logis dengan Model Relasional
C H A P T E R 4 Normalisasi 1NF Chapter 8 - Process Modeling.
NORMALISASI BASIS DATA
NORMALISASI BASIS DATA
Desain Database Dengan Teknik NORMALISASI
Pertemuan Ke-12 Normalisasi
Analisa & Perancangan Sistem Informasi
FUNCTIONAL DEPENDENCY (NORMALISASI)
Basis Data dan SBP Disusun Oleh : Lily Wulandari.
NORMALISASI.
Pertemuan 9 ANALISA RANCANGAN DATABASE.
Lanjutan Normalisasi.
NORMALISASI Materi ke 9 & 10.

NORMALISASI.
NORMALISASI.
Model Data Relasional Istilah–istilah dalam model relasional.

NORMALISASI.
PERANCANGAN BASIS DATA
Normalisasi Database.
By Galih Hermawan Teknik Informatika - UNIKOM
Perancangan Basisdata
Sistem Basis Data Rahajeng Ratnaningsih, S. Kom STMIK – AUB Surakarta
TEKNIK NORMALISASI.
Transformasi Himpunan Dan Normalisasi
Normalisasi.
Normalisasi Tabel Database.
NORMALISASI.
BASIS DATA 11 NORMALISASI Bentuk 1NF s/d 3NF 1.
NORMALISASI DATA Basis Data.
Basis Data 1 Rudi Hartono, S.E, M.Kom.
Perancangan Database Bagian II
Matakuliah : Sistem Basisdata Versi Materi
DEPENDENSI dan NORMALISASI
By Galih Hermawan Teknik Informatika - UNIKOM
Pertemuan Minggu Ke-10 NORMALISASI.
NORMALISASI DATA MEETING 5 Febriyanno Suryana, S.Kom, MM
By Galih Hermawan Teknik Informatika - UNIKOM
PERTEMUAN KE-12 NORMALISASI (II).
ISTILAH-ISTILAH DALAM NORMALISASI
NORMALISASI DATA MEETING 5 Febriyanno Suryana, S.Kom, MM
Normalisasi.
PERTEMUAN KE-11 NORMALISASI DATA (I).
Normalisasi.
Normalisasi Database.
Normalisasi.
Perancangan Data Base Relasi
SISTEM BASIS DATA Rahajeng Ratnaningsih, S. Kom STMIK – AUB SURAKARTA
NORMALISASI.
Normalisasi.
Normalisasi Didi Supriyadi, S.T., M.Kom Pertemuan ke-7
Pertemuan ke 10 Normalisasi Lanjutan.
Transcript presentasi:

Perancangan Database Bagian II

Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses formal untuk menentukaan atribut-atribut yang seharusnya dikelompokkan secara bersama-sama dalam suatu relasi Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada langkah-langkah normalisasi

Normalisasi Proses normalisasi adalah proses menganalisa dan memperbaiki skema relasi menggunakan data atribut untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang baik menjadi bentuk normal lebih tinggi sehingga dapat: Mengotimalisasi redundansi Menghilangkan anomali

Normalisasi (2) Suatu proses untuk mengurangi redundancy pada suatu tabel/obyek/entitas sehingga mudah dimodifikasi. Biasanya melibatkan pembagian tabel entity menjadi dua atau lebih tabel dan menjelaskan hubungan diantara tabel. Tujuannya adalah untuk mengisolasi data sehingga penambahan, pengurangan, dan modifikasi dari atribut dapat dilakukan pada satu tabel dan selanjutnya dikembangkan keseluruh database melalui relasi yang ada.

Redundancy Pengulangan/duplikasi data yang tidak perlu. Redundansi tidak dapat dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial yang menghubungkan satu field pada suatu tabel dengan field lain pada tabel yang berbeda.

Langkah-langkah Normalisasi Tabel dengan Atribut bernilai ganda Bentuk Normal Ketiga Buang atribut bernilai ganda Buang Dependensi transitif Bentuk Normal Pertama Bentuk Normal Lain-lain Buang Dependensi parsial Bentuk normal Boyce-Codd hingga Bentuk Normal Kelima Bentuk Normal Kedua

Bentuk Normal Pertama Definisi: Contoh: Suatu relasi berada dalam bentuk normal pertama jika relasi tidak mengandung atribut yang bernilai ganda Contoh: Atribut bernilai ganda Nip Nama Jabatan Bahasa_Asing Tingkat 187 ANDI AKBAR STAFF INGGRIS JERMAN AKTIF PASIF 188 DIANA LUBIS 189 PUSPA NUGRAHANI MANAJER JEPANG

Bentuk Normal Pertama (Lanjutan…) Pemecahan: Buang atribut berganda Caranya: Atur setiap kolom berisi satu nilai; Bila isi suatu kolom untuk suatu baris berisi n nilai, maka pecahlah baris menjadi n baris Contoh: Sekarang setiap atribut bernilai tunggal Nip Nama Jabatan Bahasa_Asing Tingkat 187 ANDI AKBAR STAFF INGGRIS AKTIF JERMAN PASIF 188 DIANA LUBIS 189 PUSPA NUGRAHANI MANAJER JEPANG

Bentuk Normal Pertama (Lanjutan…) Contoh lain (Relasi yang salah) Kelemahan??? No_Pesan Tgl_Pesan Item1 Item2 Item3 Item4 Total 06008 12/01/2006 P1 P2 P3 P4 45000 06009 P5 P6 32500 06010 13/01/2006 12000

Bentuk Normal Pertama (Lanjutan…) Model seperti itu dapat diubah menjadi relasi seperti berikut (memenuhi bentuk normal pertama): No_Pesan Tgl_Pesan Item Total 06008 12/01/2006 P1 45000 P2 P3 P4 06009 32500 P5 P6 06010 13/01/2006 12000

Bentuk Normal Pertama (Lanjutan…) Kadangkala bentuk normal masih memiliki masalah Masalah yang paling umum adalah kemubaziran No_Pesan Tgl_Pesan Item Total 06008 12/01/2006 P1 45000 P2 P3 P4 06009 32500 P5 P6 06010 13/01/2006 12000 Kemubazirannya dimana????

Bentuk Normal Kedua Suatu relasi memenuhi bentuk normal kedua jika: Relasi telah berada dalam bentuk normal pertama Setiap atribut non-kunci-primer memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer

Pengertian Dependensi Sepenuhnya Definisi: Suatu atribut Y mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap atribut X jika Y mempunyai dependensi terhadap X Y tidak mempunyai dependensi terhadap bagian dari X

Contoh Tidak Memenuhi Bentuk Normal Kedua Nip Nama Jabatan Bahasa_Asing Tingkat 187 ANDI AKBAR STAFF INGGRIS AKTIF JERMAN PASIF 188 DIANA LUBIS 189 PUSPA NUGRAHANI MANAJER JEPANG Diagram dependensi fungsional Nama Nip Bahasa_Asing Tingkat Jabatan

Penyelesaian Bentuk Normal Kedua Terdapat Relasi R: R (A, B, C, D) Kunci Primer (A, B) A → D R didekomposisi menjadi R1 dan R2 R1 (A, D) Kunci Primer (A) R2 (A, B, C) Kunci Tamu (A) Referensi R1

Penyelesaian Bentuk Normal Kedua Nip Nama Jabatan Bahasa_Asing Tingkat 187 ANDI AKBAR STAFF INGGRIS AKTIF JERMAN PASIF 188 DIANA LUBIS 189 PUSPA NUGRAHANI MANAJER JEPANG Nip Nama Jabatan 187 ANDI AKBAR STAFF 188 DIANA LUBIS 189 PUSPA NUGRAHANI MANAJER Nip Bahasa_Asing Tingkat 187 INGGRIS AKTIF JERMAN PASIF 188 189 JEPANG

Contoh Lain No_Pesan Tgl_Pesan Total 06008 12/01/2006 45000 06009 32500 06010 13/01/2006 12000 No_Pesan Tgl_Pesan Item Total 06008 12/01/2006 P1 45000 P2 P3 P4 06009 32500 P5 P6 06010 13/01/2006 12000 No_Pesan Item 06008 P1 P2 P3 P4 06009 P5 P6 06010

Bentuk Normal Ketiga Suatu relasi berada dalam bentuk normal ketiga jika: Memenuhi bentuk normal kedua Dan tidak ada dependensi transitif

Pengertian Dependensi Transitif Suatu atribut Z mempunyai dependensi transitif terhadap X jika: Y memiliki dependensi terhadap X dan Z memiliki dependensi terhadap Y X → Z X→Y→Z

Contoh Dependensi Transitif Kuliah Ruang Tempat Waktu Jaringan Komputer Merapi Gedung Utara Senin, 08.00-09.50 Pengantar Basis Data Merbabu Selasa, 08.00-09.50 Matematika I Rama Gedung Selatan Rabu, 10.00-11.50 Sistem Pakar Sinta Kamis, 08.00-09.50 Kecerdasan Buatan Selasa, 10.00-11.50 Kuliah → { Ruang, Waktu } Ruang → Tempat Kuliah → Ruang → Tempat

Contoh Lain Dependensi Transitif Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan C-001 Cici Kusuma Id_Pelanggan Nama Salesman Area

Contoh Lain Dependensi Transitif No_Pesan No_Urut Kode_Item Nama_Item Jumlah 06008 1 P1 Pensil 5 2 P2 Buku Tulis 10 3 P3 Penggaris 6 4 P4 Penghapus 06009 P5 Pulpen P6 Spidol 06010 No_Pesan No_Urut Kode_Item Nama_Item Jumlah

Problem pada Dependensi Transitif Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan C-001 Cici Kusuma Anomali penyisipan: Seorang salesman baru yang bertugas di Jateng tidak dapat dimasukkan dalam tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan Anomali penghapusan: Jika pelanggan A-002 dihapus, informasi bahwa Dian menangani daerah Jabar ikut hilang Anomali peremajaan: Jika katakanlah Farkan mendapat penugasan baru untuk menangani daerah Kalimantan, maka sejumlah baris harus diremajakan agar data tetap konsisten

Penyelesaian Bentuk Normal Ketiga Terdapat Relasi R: R (A, B, C) Kunci Primer (A) B → C R didekomposisi menjadi R1 dan R2 R1 (B, C) Kunci Primer (B) R2 (A, B) Kunci Tamu (B) Referensi R1

Contoh Dekomposisi Relasi Id_Pelanggan Nama Salesman Area A-001 Andi Farkan Jateng A-002 Kurnia Jati Dian Jabar B-001 Fika Dewi Joned Jatim B-002 Gani Wirawan C-001 Cici Kusuma Id_Pelanggan Nama Salesman A-001 Andi Farkan A-002 Kurnia Jati Dian B-001 Fika Dewi Joned B-002 Gani Wirawan C-001 Cici Kusuma Salesman Area Farkan Jateng Dian Jabar Joned Jatim

Contoh Soal Terdapat relasi PENGIRIMAN(No_Kirim, Asal, Tujuan, Jarak) Gambarkan diagram dependensi fungsionalnya!

Contoh Soal Perhatikan sampel data berikut: No_Part Deskripsi Nama_Vendor Alamat Harga_Per_Unit 0001 Keping CPU ABC XYZ Yogya Jakarta 600.000 610.000 0002 Keping memori DDD WWW Bandung Solo 150.000 135.000 152.000 Bentuklah relasi dengan nama PART_SUPPLER yang memenuhi 1NF (struktur maupun sampel datanya) Gambarkan diagram dependensi fungsional untuk relasi PART_SUPPLER! Analisalah terhadap kemungkinan anomali pada relasi tersebut! Bagaimana dekomposisi yang tepat untuk relasi tersebut? Apakah hasil dekomposisi memenuhi 3NF? Kalau tidak, bagaimana pendekomposisiannya?