Pembuatan Biodesel Dari Biji Kapas (Gossypium herbaceum L) Muhammad Hanafi 1210017411006 Febri Mai Yulis Sandra 1210017411009
Latar Belakang The Energy Crisis
Kapas (Gossypium herbaceum L.) Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa) adalah serat halus yang menyelubungi bijibeberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dansubtropika. . Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenunmenjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya). Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami.
Pohon, Buah dan Biji Kapas
POTENSI BIJI KAPAS DI INDONESIA POTENSI BIJI KAPAS DI INDONESIA Kapas merupakan salah satu tanaman yang berpotensi menghasilkan minyak. Setiap gelondong buah kapas mengandung 26% biji, sehingga setiap 100 kg gelondong kapas akan menghasilkan 26 kg limbah biji dengan harga jual Rp 500/kg. Biji kapas mengandung 20-24% minyak biji. Minyak ini memiliki kerapatan 0,917 kg/L. minyak biji kapas mengandung asam lemak tidak jenuh sekitar 71,95%, lebih tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa. Hal ini menyebabkan biji kapas mudah tengik, sehingga kurang baik untuk dikembangkan sebagai minyak makanan. Namun minyak biji kapas berpotensi untuk dijadikan subtitusi minyak diesel.
Kelebihan Kapas Biji Kapas Memiliki Kandungan Berat Minyak 20-25% Termasuk Minyak non edible Pemanfaatannya Masih sangat Jarang Harganya Relatif Murah
Perbedaan Kapuk dan Kapas - Serat kapas digunakan dalam industry tekstil. - Sel kapas berbentuk memanjang seperti pita. Terdapat torsi. Serat kapas berasal dari sel skelerenkim. Sel Kapas tumbuh 15-18 hari setelah pembungaan. - Serat kapas mempunyai kemampuan kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik Kapuk - Serat kapuk digunakan sebagai bahan kasur atau bantal. - Sel kapuk berbentuk memanjang. - Tidak terdapat torsi. - Serat kapuk berasal dari sel epidermis dari kulit buah. - Sel kapuk tumbuh 16 hari setelah pembungaan. - Serat kapuk mempunyai kemampuan mengisolasi panas dan suara.
Komposisi Biji Kapas Gosipol 2% Minyak Biji Kapas 25 % Asam Linoleat 54,32% Minyak Biji Kapas 25 % 100 % Asam Oleat 16,68% Flavonoid 2 %
Fatty Acid Metil Ester (Biodiesel) Biodiesel adalah minyak nabati yang di olah menyerupai solar/ deisel fuel. Ramah lingkungan Nontoxic Biodegradable Mereduksi emisi CO dan CO2 Dapat digunakan langsung maupun dicampur dengan petroleum diesel Kelebihan Biodesel
KATALIS Zat/senyawa yang memper-cepat laju rekasi, namun tidak ikut dikonsumsi Katalis Homogen adalah katalis yang fasanya sama dengan sistem reaksi. Katalis Heterogen adalah katalis yang Mempunyai fasa yang tidak sama Dengan reaktan dan produksi Teknik Reaksi Kimia
KATALIS HETEROGEN BASA KATALIS HETEROGEN ASAM KATALIS HOMOGEN KATALIS KATALIS HETEROGEN enzim KATALIS HETEROGEN BASA KATALIS HETEROGEN ASAM MgO/CaO
KATALIS MgO MgO bekerja baik pada kondisi superkritis selama transesterifikas pada temperatur 300˚c dengan rasio molar antara metanol dan minyak yaitu 39,6 : 1 dan yield FAME sebesar 91 % (chouhan, 2011) KATALIS CaO CaO adalah bahan yang paling banyak digunakan sebagai katalis untuk proses tranesterifikasi dan menghasilkan yield FAME yang cukup tinggi yaitu 98 % pada saat pertama kali digunakan. (chouhan,2011)
Proses transesterifikasi Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi alkil ester, melalui reaksi dengan alkohol dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol
Biodiesel PEMBUATAN BIODIESEL Pengepresan Biji Kapas Pengeringan Degumming Biodiesel Esterifikasi dan Transeste- rifikasi Teknik Reaksi Kimia
Degumming Pemisahan minyak kotor dari minyak biji kapas berupa gum
Degumming Skala Laboratorium
Peralatan Esterifikasi dan Transeterifikasi
Esterifikasi Menurunkan Kadar FFA dalam minyak.
Transesterifikasi konversi dari trigliserida menjadi alkil ester, melalui reaksi dengan alkohol dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol