MEDIA TRANSMISI Transmisi dari sebuah sinyal membutuhkan media transmisi tertentu. Umumnya media ini berbentuk kabel, namun pada aplikasi tertentu dapat berupa gelombang radio, microwave ataupun cahaya. Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa media transmisi yang paling sering digunakan
Dua Kabel Terbuka (Two Wire Open Lines) Dua buah kabel yang terisolasi dibiarkan terbuka tanpa selubung. Kemampuan transmisinya sampai 50 meter dengan kecepatan bit yang rendah, yaitu sekitar 19,2 Kbps.
Twisted Pair Untuk mengurangi efek crosstalk, maka kabel yang pararel seperti di atas dibuat terpilin (twisted). Jenis media transmisi seperti ini disebut Twisted Pair. Pengaruh dari pilinan ini menjadikan kabel twisted pair mampu digunakan sampai jarak 100 meter dan bitrate 10 Mbps. Ada 2 macam kabel twisted pair UTP (Unshielded Twisted Pair) STP(Shielded Twisted Pair)
UTP dan STP
Kabel Koaksial (Coaxial Cable) Kabel coaxial terdiri dari kawat tembaga keras sebagai intinya, dikelilingi oleh suatu bahan isolasi. Bahan isolasi ini dibungkus oleh konduktor silindris, yang sering kali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar ditutup dalam sarung plastik protektif.
Koaksial (Lanjutan) Digunakan untuk transmisi analog Ada 2 jenis kabel Koaksial Digunakan untuk transmisi analog Impedansi 75 Ohm Contoh : kabel antena TV external Digunakan untuk transmisi digital Impedansi 50 Ohm Contoh : kabel jaringan komputer
Serat Optik (Fibre Optic) Transmisi optik memiliki tiga komponen sumber cahaya media transmisi Detektor Secara konvensional, pulsa cahaya menyatakan bit 1, sementara bila tidak ada cahaya berarti bit 0. Media transmisi berbentuk lempengan kaca dengan daya pantul maksimum yang berbentuk sangat halus. Sementara detektor digunakan untuk mengalirkan arus listrik manakala cahaya jatuh kepadanya
Serat Optik (Lanjutan) Terdapat dua sumber cahaya yang dapat digunakan pada serat optik, yaitu LED (Light Emitting Diode) dan laser semikonduktor. Serat optik mampu mentransmisikan data sampai beberapa Gbps dengan jarak sampai 30 km.